Paritas tinggi
Gizi
21
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
FOTO THORAKS
Pada mola ada gambaran emboli udara
Diagnostik URIN
untuk menentukan ada tidaknya HCG
USG
pada mola akan terlihat badai salju (snow flake
pattern) dan tidak terlihat janin
d. Asuhan Keperawatan
1) PENGKAJIAN
Keluhan utama yang ditemukan pada klien dengan mola hidatidosa
yaitu seperti amenore, rasa mual dan muntah yang berlebihan, terjadi peerdarahan
berwarna kecoklatan, tanpa nyeri atau dengan nyeri yang hilang timbul ataupun terus
menerus
2) DIAGNOSA
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan
pervagina
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif Termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dan factor presipitasi
2. observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
3. gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
4. bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
5. kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
6. Kurangi factor presipitasi nyeri
7. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan inter personal).
8. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
9. Berikan analgesic untuk mengurangi nyeri
3) Intervensi
KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH B.D
Faktor biologis (mual dan muntah)
Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis
Faktor-faktor hormonal
Psikosomatik (stress & emosi)
21
TES KEHAMILAN : POSITIF BILA
J A N I N M A S I H H I D U P, B A H K A N 2
– 3 M I N G G U S E T E L A H A B O RT U S
c. Pemeriksaan P E M E R I K S A A N D O O P L E R ATA U
USG UNTUK MENENTUKKAN
Diagnostik A PA K A H J A N I N M A S I H H I D U P
PEMERIKSAAN KADAR
F I B R I N O G E N PA D A M I S S E D
A B O RT I O N
d. Asuhan Keperawatan
1) PENGKAJIAN
Keluhan utama yang ditemukan pada klien dengan abortus yaitu ditemukan dalam
keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi terlentang, terlihat darah segar ke arah
kaki, dari keterangan keluarga usia kehamilannya 29 minggu
2) DIAGNOSA
1. Monitor status sirkulasi, warna kulit, suhu tubuh, denyut jantung dan ritme, nadi
perifer dan kapiler refill
2. Monitor suhu dan pernafasan
3. Monitor tanda awal syok
4. Monitor tanda dan gejala asites
5. Berikan cairan iv dan oral yang tepat
6. Ajarkan keluarga dan pasien tentang tanda dan gejala datangnya syok.
7. Syok management
8. Monitor fungsi neurologis
3) Intervensi
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN B.D PERDARAHAN
1. Berikan cairan IV dan monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume
cairan
2. Pertahankan cacatan intake dan output yang akurat
3. Monitor tekanan darah pasien
4. Monitor vital sign
5. Kolaborasi dengan dokter
3) Intervensi
GANGGUAN RASA NYAMAN B.D ANSIETAS DAN NYERI ABDOMEN
Nyeri bahu
Pucat
ULTRASONOGRAFI
mengecek adakah kantong gestasi di
luar uterus
c. Pemeriksaan LAPAROSKOPI
Diagnostik
menilai keadaan uterus, ovarium, tuba, kavum Douglas
dan ligamentum latum
2) DIAGNOSA
• Nyeri akut berhubungan dengan rupture tuba fallopi d.d klien mengeluh
nyeri, klien tampak meringis, bersikap protektif, frekuensi nadi meningkat,
tekanan darah meningkat, pola nafas berubah, dan diaphoresis
• Risiko infeksi d.d penumpukan darah di cavum doughlas, dan tindakan
invasive (laparoscopy/laparotomy)
• Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif d.d frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah menurun, suhu tubuh meningkat dan klien
merasa lemah.
3) Intervensi
NYERI AKUT B.D RUPTURE TUBA FALLOPI D.D KLIEN MENGELUH NYERI, KLIEN
TAMPAK MERINGIS, BERSIKAP PROTEKTIF, FREKUENSI NADI MENINGKAT,
TEKANAN DARAH MENINGKAT, POLA NAFAS BERUBAH, DAN DIAPHORESIS