Anda di halaman 1dari 18

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN
Oleh Kelompok 2
Nelli Sapitri
Yoki Saputra
Erma Marlina
Pebie Yenanda
Helyatil Hasanah

Dosen Pengampu :
Ns. Rahmiwati, S.Kep, M.Kep
DEFINISI
Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum”, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi
menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar yang
terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,
kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus
(untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
Epidermis ( Kulit Luar)
Tersusun atas :
Melanosit : sel yang menghasilkan melanin melalui
proses melanogenesis.
Sel Langerhans : sel yang merupakan makrofag turunan
sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T,
mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen
kepada sel Limfosit T.
Sel Merkel : sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor
sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem
neuroendokrin difus.
Lanjutan
Keratinosit : lapisan eksternal kulit tersusun atas
keratinosit (zat tanduk). Terdiri atas lapisan:
 Stratum Korneum : terdiri atas 15-20 lapis sel
gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi
keratin.
 Stratum Lucidum : tidak jelas terlihat dan bila terlihat
berupa lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti
dan batas sel tak terlihat.
 Stratum Granulosum : terdiri atas 2-4 lapis sel
poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan
granul keratohialin.
 Stratum Spinosum : tersusun dari beberapa lapis sel
di atas stratum basale.
 Stratum Basal / Germinativum : tersusun dari
selapis sel-sel pigmen basal.
Lanjutan

Dermis
Lapisan yang berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf,
kelenjar sudorifera, kelenjar Sebasea, folikel jaringan rambut
dan pembuluh darah. Tersusun atas :
Stratum papilare : merupakan bagian utama dari papila
dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar.
Stratum retikulare : yang lebih tebal dari stratum papilare
dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur.
Lanjutan
Struktur Jaringan Kulit
Lanjutan
Skin Appendages / Struktur Asesoris Kulit
Merupakan struktur tambahan .Tersusun atas :
Rambut dan Folikel Rambut
 Medula : bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel
yang mengalami keratinisasi.
 Kortex : bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-
sel berbentuk runcing.
 Kutikula : membran tipis, terdiri dari sel-sel
pipih/gepeng yang mengalami keratinisasi
Kuku
Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu
erat dan tidak mengelupas. Bagian Kuku terdiri dari,
ujung kuku atas ujung batas, badan kuku yang
merupakan bagian yang besar dan akar kuku (radik).
Lanjutan

Struktur Rambut Struktur Kuku


Lanjutan

Warna Kulit
Warna kulit ditentukan oleh :
Oxyhemoglobin yang berwarna merah
Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
Melanin yang berwarna coklat
Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque
pada kulit.
Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih
kekuningan atau keabu-abuan.
FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
Fungsi Proteksi
Keratin : melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan),
panas, dan zat kimia.
Lipid : mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi.
Sebum : berasal dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan
rambut dari kekeringan. mengandung zat bakterisid yang
berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit.
Pigmen melanin : melindungi dari efek dari sinar UV yang
berbahaya Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV
yang berbahaya
Sel Langerhans : merepresentasikan antigen terhadap mikroba.
Sel Fagosit : memfagositosis mikroba yang masuk melewati
keratin dan sel Langerhans.
Lanjutan
Fungsi Absorpsi
menyerap material larut-lipid sepertivitamin A, D, E, dan
K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon.
Permeabilitaskulit terhadap oksigen, karbondioksida dan
uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada
fungsi respirasi
Fungsi Ekskresi
Perantaraan dua kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar sebasea
dan kelenjar keringat.
Fungsi Persepsi
Ruffini Ransangan panas
Krause Ransangan dingin
Taktil Meissner / Merkel Ranvier Rabaan
Paccini Tekanan
Lanjutan

Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)


Suhu tinggi : tubuh akan mengeluarkan keringat dalam
jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah
(vasodilatasi).
Suhu Rendah : tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit
keringat dan mempersempit pembuluh darah
(vasokonstriksi)
Fungsi Pembentukan Vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi
prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar
ultraviolet.
GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN
Kanker Kulit
Penyebab : pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol
didalam jaringan kulit.
Penyakit Lupus
Penyebab : penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh
yang terganggu.
Rubela atau Penyakit Campak
Penyebab : infeksi yang disebabkan oleh virus yang
berkembang dalam sel di daerah tenggorokan dan paru
paru.
Jerawat
Penyebab : terhalangnya pori pori pada tubuh oleh
minyak, kulit mati, dan atau bakteri.
Lanjutan

Hemangioma
Penyebab : pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan
kanker yang tumbuh karena pertumbuhan jaringan darah
abnormal.
Cold Sore (Herpes Simplex Virus)
Penyebab : kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan
yang biasanya tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah
disebabkan virus Herpes
Psoriasis
Penyebab : kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai
dengan bercak merah terkadang menyerupai sisik pada
kulit.
Lanjutan

Rosacea
Penyebab : gangguan kulit kronis berbentuk lingkaran
kecil berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada
kulit
Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)
Penyebab : produksi minyak sebum pada kulit yang
berlebihan dan Jamur Malassezia.
Hives / Urticaria (Gatal Alergi)
Penyebab : reaksi terhadap pengobatan dan atau reaksi
alergi terhadap benda yang menyebabkan iritasi.
Macam-macam Gangguan
system integumen pada manusia

Kanker Kulit Lupus Rubela / Campak Jerawat

Hemangioma Cold Sore /


Herpes Simplex Virus

Psoriasis Rosacea Seborrheic Eczema / Hives / Urticaria


Eksim Saborrheic
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai