Anda di halaman 1dari 33

SMF/Laboratorium Obstetri Ginekologi Laporan Kasus

Profesi Dokter Universitas Mulawarman


RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

MOLA
HIDATIDOSA
Disusun Oleh :
Cindy Prisilia 1910017006

Pembimbing :
dr. Andriansyah, Sp.OG(K)Onk
ANAMNESIS
Identitas Pasien Identitas Suami
● Nama : Ny. R ● Nama : Tn. A
● Usia : 38 tahun ● Usia : 40 tahun
● Agama : Islam ● Agama : Islam
● Pendidikan Terakhir : SMA ● Pendidikan Terakhir : SMA
● Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ● Pekerjaan : Wiraswasta
● Alamat : Bontang ● Alamat : Bontang
● Masuk Rumah Sakit : 7 Juni 2021

Keluhan Utama : Nyeri Perut bagian kiri bawah sejak 3 bulan yang lalu
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Poli Kandungan RSUD AWS dengan keluhan perut terasa nyeri sejak kurang lebih 3 bulan yang
lalu. Nyeri dirasakan pada perut bagian bawah. Pasien merupakan rujukan dari RS PKT Bontang dengan diagnosis mola
hidatidosa. Sebelumnya pasien telah menjalani kuretase sebanyak 1 kali yaitu pada bulan Februari 2021. Sebelum
menjalani kuretase tersebut, pasien mengeluhkan jika terlambat haid selama 1 minggu. Lalu pasien melakukan
pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan test pack dan konsultasi ke Dokter Spesialis kandungan, setelah dilakukan
USG pasien dinyatakan mengalami hamil anggur, sehingga pasien disarankan untuk menjalani kuretase. 2 bulan setelah
menjalani proses kuretase, pasien mengeluhkan perut bagian bawah terasa nyeri. Nyeri dirasakan hilang timbul. Selain itu
pasien juga mengeluhkan adanya flek-flek bewarna merah gelap yang hilang timbul. Setelah itu, pasien dilakukan
pemeriksaan USG kembali dan dikatakan bahwa masih terdapat sisa jaringan mola di rahim pasien. Sehingga pasien
disarankan untuk di rujuk ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Keluhan berdebar-debar, mudah lelah dan penurunan berat
badan disangkal oleh pasien.
ANAMNESIS
Riwayat Haid
Riwayat Penyakit Dahulu
Menarche : 13 tahun
Keluhan serupa (-), Hipertensi (-), DM (-)
Lama Haid : 7 hari
Siklus Haid : 28 hari, teratur
Riwayat Penyakit Keluarga
Banyaknya Perdarahan : 2-3 kali ganti pembalut
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki
keluhan atau riwayat penyakit yang serupa Riwayat Pernikahan
Menikah 1 kali, pernikahan dengan suami sekarang 18
tahun. Pertama kali menikah usia 20 tahun
Riwayat Obstetri
No Tahun Penolong Umur Jenis Jenis Berat Keadaan
Kehamilan Partus Kelamin Badan
Lahir
1 2004 Bidan Aterm Spontan Laki-Laki 2800 Hidup

2 2009 Bidan Aterm Spontan Laki-Laki 3000 Hidup

3 2021 Mola Hidatidosa


PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran komposmentis Keadaan Baik BB : 61 kg TB : 145 cm
Umum
Tanda Vital TD 130/80 mmHg N 100x/menit, RR 20 x/menit T 36.8 C suhu aksila
reguler, kuat angkat dangkal
Sa O2 : 99 %
Head & Normochepali, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-), Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-)
Neck
Thoraks Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris, gerak nafas simetris Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Vokal fremitus simetris kanan = kiri Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : sonor seluruh lapang thoraks Perkusi :
Auskultasi : vesikuler (+/+), ronki (-/-), • Batas kiri jantung : ICS V midclavicula line S
wheezing(-/-) • Batas kanan jantung : ICS II parasternal line D
Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)

Ekstremitas Superior : Akral hangat, edema (-/-) , CRT <2 detik


Inferior : Akral hangat, edema (-/-) , CRT <2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
Status Ginekologi
Inspeksi Bentuk abdomen sedikit cembung, bekas operasi (-), striae
(-), Massa (-)
Palpasi Tidak teraba massa, nyeri tekan (+) pada kuadran kiri bawah

Vaginal Toucher Tidak Dilakukan


PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG Abdomen (03/02/2021) USG Abdomen (29/04/2021)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (05/07/2021)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Leukosit 5.940 4.800-10.800/µL

Eritrosit 4.310.000 4.200.000 – 5.400.000/µL

Hematokrit 36.6% 37,0%-54,0%

Trombosit 326.000 150.000-450.000/µL

Hemoglobin 12,3 12.0-16.0 g/dL

LED 22 <15 mm/jam


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kimia Klinik (05/07/2021)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Glukosa Sewaktu 100 <200 mg/dL

SGOT 21 < 32 U/L

SGPT 26 < 35 U/L

Albumin 4.5 3.5-5.5 g/dL

Asam Urat 4.3 2.4-5.7 mg/dL

Ureum 13.9 16.0-48.5 mg/dL


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Imuno-serologi(29/04/2021)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

βHCG Serum 10.000 mlU/ml Menstruasi : <4 mlU/ml, Menopouse :


<13 mlU/ml, Trimester I: <190000,
Trimester II : 2800-176100, Trimester
III : 2800-144400.

Imuno-serologi(13/05/2021)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

βHCG Serum 12.000 mlU/ml Menstruasi : <4 mlU/ml, Menopouse :


<13 mlU/ml, Trimester I: <190000,
Trimester II : 2800-176100, Trimester
III : 2800-144400.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Imuno-serologi(07/06/2021)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

βHCG Serum 28.013 mlU/ml Menstruasi : <4 mlU/ml, Menopouse :


<13 mlU/ml, Trimester I: <190000,
Trimester II : 2800-176100, Trimester
III : 2800-144400.

Imuno-serologi(28/06/2021)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

βHCG Serum 25.504 mlU/ml Menstruasi : <4 mlU/ml, Menopouse :


<13 mlU/ml, Trimester I: <190000,
Trimester II : 2800-176100, Trimester
III : 2800-144400.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Imuno-serologi(12/07/2021)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

βHCG Serum 8.999mlU/ml Menstruasi : <4 mlU/ml,


Menopouse : <13 mlU/ml, Trimester
I: <190000, Trimester II : 2800-
176100, Trimester III : 2800-144400.

Imuno-serologi(26/07/2021)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

βHCG Serum >10.000mlU/ml Menstruasi : <4 mlU/ml,


Menopouse : <13 mlU/ml, Trimester
I: <190000, Trimester II : 2800-
176100, Trimester III : 2800-
Diagnosis
P2002A000 Mola Hidatidosa

Penatalaksanaan
- Evakuasi dengan kuretase
- Pemantauan kadar βHCG pasca evakuasi
FOLLOW UP
Tanggal Observasi

7/06/2021 S : Rujukan dari RS. PKT. Dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 3
bulan yang lalu.
Poli
O:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 36,7 ℃
Pernapasan : 20x/menit
BB : 60 kg, TB : 145 cm
A : Mola Hidatidosa post kuretase I
P:
Observasi KU dan TTV
Lakukan pemeriksaan kadar βHCG serum
 
FOLLOW UP
Tanggal Observasi

28/06/2021 S : Kontrol post kuretase 8 hari yang lalu (19/06/2021), membawa hasil lab.
Keluhan nyeri perut (+), Perdarahan (-)
Poli
O:
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi :104x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,6 ℃
BB : 60 kg, TB : 145 cm
A : Mola hidatidosa post kuretase ke 2
 
P:
Observasi TTV
Lakukan pemeriksaan kadar βHCG serum
FOLLOW UP
Tanggal Observasi

12/07/2021 S : kontrol, keluhan tidak ada. Membawa hasi laboratorium


Poli O:
Keadaan Umum: baik
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi :100x/menit
Pernapasan : 21x/menit
Suhu : 37℃
BB : 60 kg, TB : 145 cm
A : Mola Hidatidosa post kuret ke 2
P:
Evaluasi kadar βHCG serum
 
FOLLOW UP
Tanggal Observasi

26/07/2021 S : kontrol, keluhan tidak ada. Membawa hasil laboratorium


Poli O:
Keadaan Umum: baik
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi :100x/menit
Pernapasan : 21x/menit
Suhu : 37℃
BB : 60 kg, TB : 145 cm
A : Mola Hidatidosa post kuret ke 2
P:
Evaluasi kadar βHCG serum
 
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI KLASIFIKAS
suatu kehamilan yang I
berkembang tidak wajar dimana
hampir seluruh vili korialis
mengalami perubahan berupa
degenerasi hidropik.

Prawirohardjo & Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka; Cunningham,


William Obstetrics. New York : Mc Graw Hill Education
TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKAS
1.
I
Mola Hidatidosa
Risiko Rendah

2. Mola Hidatidosa
Risiko Tinggi

Prawirohardjo & Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka; Cunningham,


William Obstetrics. New York : Mc Graw Hill Education
TINJAUAN PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian mola di negara-negara barat


diperkirakan sekitar 1 per 1000 kehamilan. Insidensi
penyakit trofoblas, baik yang jinak maupun ganas di
Indonesia dan negara berkembang lainnya masih cukup
tinggi dibandingkan dengan negara maju. Angka
kejadian mola hidatidosa di RSUP Sanglah Denpasar
pada tahun 2013 sebanyak 2,9 kasus per 1000
kehamilan, kemudian meningkat pada tahun 2014.

Niemann,et al., 2016; Paputungan, Wagey, & Lengkong, 2016


TINJAUAN PUSTAKA
FAKTOR RISIKO

1. Usia Maternal
2. Paritas
3. Faktor Sosio Ekonomi
4. Riwayat Mola Hidatidosa Sebelumnya

PATOFISIOLOGI

1. Teori Missed Abortion


2. Teori Neoplasma dari Park

Prawirohardjo & Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


• Perdarahan pervaginam • Uterus membesar tidak sesuai dengan usia
• Amenorea, mual, muntah kehamilan
• Uterus yang lebih besar dari usia kehamilan • Tidak teraba bagian janin
• Nyeri perut • DJJ (-)
• Keluar jaringan mola seperti buah anggur • Ballotement (-)

Prawirohardjo & Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka; Cunningham, William Obstetrics. New
York : Mc Graw Hill Education
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Penunjang
• USG
• Pemeriksaan kadar βHCG
• Pemeriksaan Histopatologi
• Foto Thorax

Prawirohardjo & Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka; Cunningham, William Obstetrics. New
York : Mc Graw Hill Education
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Penunjang
• USG
• Pemeriksaan kadar βHCG Serum
• Pemeriksaan Histopatologi
• Foto Thorax Mola Hidatidosa Komplit

Prawirohardjo & Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka; Cunningham, William Obstetrics. New
York : Mc Graw Hill Education
TINJAUAN PUSTAKA
PENATALAKSANAAN

1. Perbaikan Keadaan Umum


2. Pengeluaran Jaringan Mola (Vakum Kuretase,
Histerektomi)
3. Pengobatan profilaksis dengan kemoterapi
4. Pemantauan pasca evakuasi

Prawirohardjo & Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA
KOMPLIKASI PROGNOSIS

1. Syok Hipovolemik Sebagian dari pasien mola akan sehat


2. Emboli sel trofoblas ke paru kembali setelah jaringannya dikeluarkan,
3. Krisis tiroid tetapi ada sebagian yang kemudian
4. Berkembang menjadi PTG (Penyakit Trofoblas menderita degenerasi keganasan menjadi
Ganas) koriokarsinoma. Presentase keganasan yang
terjadi berkisar antara 5,56%

Prawirohardjo & Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka; Cunningham, William Obstetrics. New
York : Mc Graw Hill Education
PEMBAHASAN
Teori Kasus

Mola hidatidosa secara umum : Gejala Mola hidatidosa yang didapatkan pada kasus :
• Uterus lebih besar dari usia • Pasien mengalami flek pervaginam berwarna merah.
kehamilan. • Nyeri perut
• Perdarahan pervaginam berupa
bercak hingga berjumlah banyak
• Mual dan muntah hebat
• Nyeri perut
• Keluar jaringan mola seperti buah
anggur (gelembung mola)
• Takikardi,berdebar-debar
(tirotoksikosis)
PEMBAHASAN
Teori Kasus
Faktor risiko terjadinya mola Faktor risiko terjadinya mola hidatidosa pada kasus :
hidatidosa :
• Usia pasien 38 tahun
• Usia:
• Multipara
Usia dengan risiko tinggi adalah
dibawah 20 tahun dan diatas 35 • Tidak memiliki riwayat mola hidatidosa sebelumnya
tahun.
• Paritas
Kejadian mola hidatidosa banyak
terjadi pada nullipara (42%),
multipara (2-4 anak) 40%, dan
primipara 18%.
• Riwayat kehamilan mola
hidatidosa sebelumnya
• Sosio ekonomi yang rendah
PEMBAHASAN
Teori Kasus
Mola Hidatidosa secara umum : • Tanda-Tanda Vital Pasien dalam batas normal
• Inspeksi: Perdarahan pervaginam,
• Inspeksi : bentuk abdomen sedikit cembung, bekas
pucat (anemia), terlihat
operasi (-), striae (+), linea nigra (-)
gelembung mola keluar.
• Palpasi: Perut (uterus) membesar • Palpasi : Tidak teraba massa, Nyeri tekan (+) pada
tidak sesuai usia kehamilan, tidak kuadran kiri bawah

teraba bagian janin • Pemeriksaan VT tidak dilakukan


• Auskultasi: DJJ (-)
 
• Pemeriksaan dalam: untuk
mengetahui apakah terdapat
perdarahan atau jaringan pada
kanalis servikalis dan vagina.
PEMBAHASAN
Teori Kasus
Pemeriksaan penunjang Mola Pemeriksaan penunjang pada kasus Mola
Hidatidosa : Hidatidosa :
1. USG 1. USG

Gambaran badai salju Ditemukan gambaran lesi hiperekoik di endometrium


(snowstorm/ snow flake pattern), dengan multipel lesi anekoik dalam berbagai ukuran yang
atau gambaran sarang lebah menampilkan gambaran snowstorm
(honey comb), tidak terlihat janin
2. Pemeriksaan βhCG
(mola komplit).
Pada pemeriksaan βhCG serum didapatkan hasil 28.013
2. Pemeriksaan βhCG
mlU/ml dL
Pada pemeriksaan kadar
βhCG  
dalam darah atau urin didapatkan
peningkatan kadar βhCG pada mola
hidatidosa. 
PEMBAHASAN
Teori Kasus
3. Patologi Anatomi 3. Patologi Anatomi
Gambaran histopatologik Makroskopis :
memperlihatkan gambaran khas dari Diterima jaringan tak teratur 15 gram, warna abu-abu
mola, yaitu proliferasi sel-sel epitel kecoklatan konsistensi rapuh
trofoblas, degenerasi hidrofik dari Mikroskopis :
stroma villi, dan keterlambatan atau Sediaan menunjukkan fragmented jaringan endometrium
hilangnya pembuluh darah dan dengan asenden dan vili chorialis yang mengalami
stroma degenerasi hidropik, tampka proliferasi ringan sel-sel
trophoblast. Tidak didapatkan tanda ganas
Kesimpulan : Mola Hidatidosa 
PEMBAHASAN
Teori Kasus
Tatalaksana Mola Hidatidosa : Tatalaksana Mola Hidatidosa dalam kasus ini :
-Perbaikan keadaan umum • Kuretase
-Pengeluaran jaringan mola : • Post kuretase diberikan cefadroxil 2x500 mg dan
vakum kuretase asam mefenamat 3x 500 mg, asam traneksamat 3x
-Pengobatan profilaksis dengan 500 mg.
sitostatistika (kemoterapi) • Pemeriksaan βhCG post kuretase 1:
-Pemeriksaan tindak lanjut 10.000 mlU/ml
• Pemeriksaan βhCG post kuretase 2:
25.504 mlU/ml
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai