OPORTUNIST
IK
KELOMPOK 5
Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat virus, bakteri, jamur, atau parasit
yang terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Infeksi oportunitistik tidak menyerang orang yang sehat dan memiliki sistem
kekebalan tubuh yang baik. Namun, jika terjadi pada orang dengan daya tahan
tubuh yang sangat lemah, misalnya penderita AIDS, infeksi ini bisa
menyebabkan kematian
B. PENYEBAB
Infeksi oportunistik disebabkan oleh infeksi berbagai kuman penyakit seperti virus, bakteri,
jamur, dan parasit yang berlangsung di dalam tubuh. Penularan penyakit bisa melalui cara yang
berbeda-beda, termasuk melalui udara, cairan tubuh, hingga lewat makanan dan minuman.
Sel CD4 atau sel T adalah jenis sel darah putih yang bertugas secara spesifik untuk melawan
infeksi oleh berbagai macam mikroorganisme berbahaya
Dalam keadaan normal, manusia seharusnya bisa terus menghasilkan ribuan hingga jutaan sel T
untuk mendukung sistem imun. Namun, virus akan terus berkembang biak dan merusak sistem
imun. Akibatnya, seseorang yang terinfeksi akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah
daripada orang sehat.
Tanpa pengobatan yang baik, melemahnya daya tahan tubuh dalam jangka panjang membuat
pengidap rentan terhadap risiko infeksi. Sebuah infeksi pada pengidap HIV disebut sebagai
infeksi oportunistik karena berbagai macam mikroba penyebabnya
C. JENIS-JENIS INFEKSI OPORTUNITIS
1. Candidiasis
Candidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida yang bisa muncul di bagian tubuh mana pun.
2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi oportunistik yang paling serius bagi penderita HIV.
3. Kanker serviks invasif
Kanker ini dimulai di dalam leher rahim (serviks), yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
4. Cryptosporidiosis
Cryptosporidiosis adalah infeksi pada saluran cerna yang disebabkan oleh parasit Criptosporidium.
5. Herpes simpleks
Infeksi virus ini dapat menyebabkan munculnya gelembung kecil dan luka yang khas di sekitar mulut dan alat kelamin.
6. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Pada orang sehat, infeksi ini umumnya
tidak berbahaya.
7. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui percikan
ludah ketika penderitanya batuk, bersin, atau bicara.
D. Kondisi yang Rentan Terkena Infeksi Oportunistik
Infeksi oportunistik rentan terjadi pada orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. Terutama pada penderita
HIV/AIDS (ODHA), dimana jumlah sel darah putih (CD4) tidak cukup untuk melawan kuman dan penyakit karena
mengalami penurunan yang drastis hingga 200.
HIV termasuk penyakit seumur hidup. Apabila seorang penderita HIV mengalami infeksi oportunistik, maka
terdapat kemungkinan stadium infeksi HIV sudah berada di tahap AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Tidak hanya penyakit HIV yang bisa menyebabkan infeksi oportunistik. Semua kondisi yang membuat sistem
kekebalan tubuh menjadi lemah, tentu dapat menyebabkan mudahnya terserang infeksi oportunistik.
Beberapa kondisi yang rentan terkena infeksi oportunistik diantaranya yaitu:
- Luka bakar yang parah
- Menjalani kemoterapi
- Diabetes
- Malnutrisi
- Leukemia
- Multiple
E. TANDA DAN GEJALA
1. Candidiasis
Infeksi candidiasis dapat memengaruhi kulit, kuku, dan selaput lendir di sekujur tubuh,
terutama pada mulut dan vagina. Namun, candidiasis hanya dianggap sebagai infeksi
oportunistik ketika menginfeksi esofagus (kerongkongan), saluran pernafasan bawah,
atau jaringan paru-paru yang lebih dalam. Gejala yang muncul akibat infeksi
oportunistik jenis candidiasis yaitu bitnik atau bercak putih di lidah atau tenggorokan.
2. Infeksi Paru (Pneumocystis)
Gejala dari infeksi oportunistik jenis pneumocystis meliputi batuk, demam, dan
kesulitan bernapas. Bahkan, dapat pula terjadi hal fatal berupa penyebaran infeksi dari
paru ke bagian tubuh lain. Infeksi oportunistik oleh jamur crytococcus neoformans,
misalnya, dapat menyebar ke kulit, tulang, dan/ atau saluran kemih. Terkadang
pneumonia dapat menyebar ke otak, sehingga menjadi salah satu penyebab
pembengkakan otak atau meningitis.
3. Tuberkulosis
Gejala infeksi oportunistik jenis Tuberkulosis (TB/TBC) meliputi batuk, kelelahan,
penurunan berat badan, demam, dan berkeringat di malam hari. Infeksi oportunistik
berupa tuberculosis juga dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya. Seringkali terjadi
pada kelenjar getah bening, otak, ginjal, dan/ atau tulang.
(....)
(....)
4. Herpes Simplex
Penyakit kelamin herpes yang termasuk dalam infeksi oportunistik disebabkan
karena adanya Herpes Simplex Virus (HSV) pada bagian tubuh. Herpes
ditandai dengan munculnya kutil kelamin dan sariawan di daerah mulut dan
bibir. Pada penderita HIV/AIDS, komplikasi herpes tidak hanya berupa
pembentukan kutil kelamin. Tetapi juga risiko pneumonia dan kanker serviks.
5. Salmonella Septicemia
Infeksi oportunistik jenis salmonella septicemia dapat menyebabkan gejala
berupa diare, mual dan muntah-muntah, demam dan menggigil, kram perut,
sakit kepala, serta ditandai dengan adanya darah dalam tinja. Apabila keadaan
sudah sangat parah, bakteri salmonella dalam darah dapat menginfeksi
seluruh tubuh. Syok akibat salmonella septicemia dapat berakibat fatal hingga
mengancam nyawa.
6. Toksoplasmosis
Gejala dari infeksi oportunistik jenis toksoplasmosis umumnya berupa demam,
nyeri otot, kelelahan, radang tenggorokan, serta pembengkakan kelenjar
getah bening. Infeksi toksoplasmosis pada bayi dan anak-anak umumnya
ditularkan dari ibu selama masa kehamilan.
(....)
(....)
Gejala lebih serius dapat dialami janin yang terinfeksi parasit ini pada trisemester awal
kehamilan, berupa kelahiran prematur, keguguran, atau kematian janin dalam
kandungan.
Sedangkan bayi yang lahir dengan kondisi terinfeksi Toxoplasma gondii akan
menunjukan gejala seperti kulit kekuningan, peradangan korion, pembesaran organ hati
dan limpa, ruam kulit, kejang, kepala lebih besar (hidrosefalus) atau kepala tampak
lebih kecil (mikrosefalus), gangguan intelektual atau retardasi mental, kehilangan
pendengaran, dan anemia.
Pada penderita gangguan kekebalan tubuh, gejala infeksi toksoplasmosis ditandai
dengan :
Sulit bicara, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, pusing, tampak bingung,
kejang, hingga koma, jika toksoplasmosis menyerang otak.
Ruam, demam, menggigil, lemas, dan sesak napas, jika toksoplasmosis menyebar ke
seluruh tubuh.
7. Infeksi Pencernaan
Seiring melemahnya sistem imun, sistem pencernaan dapat mengalami infeksi
oportunistik. Infeksi pencernaan diantaranya berupa cryptosporidiosis dan isosporiasis.
Gejala yang disebabkan oleh infeksi oportunistik jenis ini meliputi demam, muntah, dan
diare parah. Pada pengidap HIV/AIDS, komplikasi penyakit ini dapat menyebabkan
terjadinya penurunan berat badan secara drastis.
F. PENGOBATAN INFEKSI OPRTUNISTIK
saat berhubungan intim, untuk mencegah - Hindari menelan atau meminum air yang langsung
- Cuci dan masak makanan dengan baik. - Lakukan tes HIV secara rutin jika berisiko tinggi
Pastikan kebersihan peralatan masak yang terkena infeksi ini. Konsultasi kepada dokter
digunakan untuk mengolah makanan. terkait risiko Anda.
- Hindari mengonsumsi susu, daging, dan telur - Ikuti program vaksinasi yang diwajibkan dan
yang mentah atau kurang matang. dianjurkan oleh pemerintah untuk menjaga
- Gunakan sarung tangan untuk mengambil kekebalan tubuh.
kotoran hewan peliharaan, dan jauhkan kucing - Bagi wanita, lakukan pemeriksaan panggul dan
dari dalam ruangan agar tidak membawa Pap smear untuk mendeteksi kanker atau infeksi.
kuman yang dapat membahayakan Anda.
BAB III
Peutup Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang menyerang sistem kekebalan tubuh baik dalam keadaan kondisi normal
maupun lemah yang menunggu ‘kesempatan’ yang tepat pada saat menyerang seseorang.
Dalam tubuh manusia terdapat banyak bakteri, jamur, dan virus namun sistem kekebalan
tubuh manusia biasanya pendapat mengendalikan kuman kuman tersebut. Pada seseorang
yang terkena HIV, IO akan menyerang pada saat jumlah CD4 nya kurang dari 200
cells/mm³. Saat ini HIV memiliki jumlah kematian yang tinggi, dimana yang dapat
mengancam hidup penderita HIV tidak hanya dari virus sendiri namun infeksi oportunistik
tetap menjadi penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas penderita yang terinfeksi
HIV. Infeksi oportunistik dapat disebabkan oleh bakteri (Tuberkulosis, infeksi salmonella
dan lainnya), virus (Herpes Simplex virus, cytomegalovirus dan lainnya), jamur (kandidiasis,
kriptokokosis pnemocystis jiroveci, dan lainnya), dan parasit (mis. cryptosporidiosis dan
lainnya).
Dan pengobatan yang diberikan sesuai penyebab seperti antibiotik, obat anti radang, dan
pemberian nutrisi yang adekuat baik infus atau makanan minuman. Bila pasien dalam keadaan
terminal, penting untuk memberikan rasa nyaman pada pasien. Dan makanlah makanan yang
bergizi, gunakan masker pelindung bila bepergian, rajin mencuci tangan dengan sabun, cukup
istirahat dan hindari begadang. Makanlah makanan yang terjaga kebersihannya dan
makanlah buah atau bila perlu suplemen untuk antioksidan dan meningkatkan daya tahan
tubuh. Hindari kontak mata dengan penderita sakit tertentu dikawatirkan menular dan
merugikan pasien.
Terimakasih!
- Kelompok 5