KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
Dosen Pengampu : Ns. Sri Suparti S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh :
● Amanda Eka Saputri (2011020158)
● Sifa Hanifa (2011020160)
● Dhea Septian Meta Sari (2011020165)
● Elisa Khoerul Wijayanti (2011020166)
● Gayuh Lintang Pangestu (2011020170)
● Aisyah Nur Aulia (2011020175)
● Cindy Indah Sujianingsih ( 2011020178)
● Deswita Salwa Nabila (2011020180)
● Fathiya Fahiratunnisa (2011020191)
● Nadila Syarifa Adha Intani (2011020196)
● Marisa Eva Adelia (2011020199)
● Iswara Dhamar Sattvika (2011020201)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagian Gawat Darurat (ED) melayani peran penting dalam
merawat lebih dari 6 juta anak Amerika dengan asma.
Kekhawatiran tentang tingginya asma telah menyebabkan
pengembangan pedoman praktik seperti Program Pendidikan
Asma Nasional dengan inti pedoman yaitu pentingnya
perawatan pencegahan yang berkelanjutan setelah kunjungan
UGD dengan penyedia perawatan primer untuk memberikan
terapi obat pengontrol pencehagan.
B. Tujuan Analisis
Tujuan dari analisis jurnal ini adalah
untuk mengetahui intervensi yang
praktis yang dapat dilakukan di
lingkungan UGD dan yang akan
mengatasi keyakinan dan hambatan
untuk tindak lanjur perawatan asma di
kalangan keluarga dalam kota dengan
membuat video singkat yang
mendiskusikan tentang asma.
BAB 2
RESUME JURNAL
Beliefs and Barriers to Follow-up after an Emergency Department Asthma
Judul jurnal Visit: A Randomized Trial (Keyakinan dan Hambatan untuk Tindak Lanjut
setelah Departemen Darurat Kunjungan Asma: Uji Coba Secara Acak).
Joseph J. Zorc, MD, MSC, Amber Chew, Julian L. Allen, MD+, and Kathy
Shaw, MD, MSCE.
Peneliti
Kelebihan Intervensi yang lebih substansial untuk meningkatkan perawatan asma jangka
panjang. Menerapkan intervensi yang jauh lebih komprehensif yang
melibatkan membawa keluarga kembali ke UGD pada hari berikutnya untuk
kunjungan tindak lanjut asma yang mencakup pendidikan, memulai
pengobatan pengontrol dan menjadwalkan kunjungan tindak lanjut dengan
PCP. Keberhasilan ini menunjukan bahwa memulai pengobatan pengontrol
mungkin merupakan peran yang tepat untuk UGD. Intervensi tersebut
diterima dengan baik oleh keluarga dan tampaknya mempengaruhi
kepercayaan pada saat kunjungan, tetapi tidak pada panggilan telepon
berikutnya.
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PCP sebagai obat
pengontrol pencegahan sudah mendapatkan kejelasan rekomendasi
untuk tindak lanjut dengan PCP, namun hasil dari itu tidak seperti yang
diharapkan, anak-anak di kota melaporkan tingkat tindak lanjut berkisar
dari 22%-52% setelah kunjungan UGD. Intervensi berbasis UGD
memengaruhi keyakinan jangka pendek, tetapi tidak meningkatkan
tindak lanjut PCP.
B. Saran
1. Dalam memberikan alasan dari suatu permasalahan bisa dikaji lebih rinci, tidak hanya
berdasarkan kemungkinan saja.
2. Diharapkan dalam menjelaskan kenapa anak-anak minoritas memiliki tingkat kunjungan yang
sangat tinggi, sebaiknya bisa dikaji sedikit penyebab akan hal itu dan alasan mengapa anak-anak
datang ke ED pada tingkat yang lebih tinggi daripada orang dewasa.
3. Penelitian berikutnya harus mengevaluasi bentuk Pendidikan interaktif yang dapat diterapkan di
UGD, serta menggabungkan pendidikan dengan inisiasi pengobatan pencegahan untuk menilai
dampak hasil perawatan jangka Panjang.
4. Walaupun rekomendasi tindak lanjut dengan PCP sudah jelas, akan tetapi hal tersebut tidak
menjamin apakah hasilnya baik atau buruk, diharapkan dapat selalu mengkaji lebih dalam.
5. Bagi masyarakat terutama para orang tua diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang
mengakses perawatan jangka pendek atau tindak lanjut untuk asma.
A picture is worth a
thousand words
Thanks!
@Ini Minggus:Jika ada yang kurang jelas silakan
ditanyakan, tapi jangan minta kepastian karena
kami disini presentasi bukan mengisi hatimu yang
sunyi