Anda di halaman 1dari 16

“PERUBAHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL-

KULTURAL YANG LAZIM TERJADI PADA


PROSES MENUA”

Alsanti (18010002)
Faizah Ingriyani (18010008)
Farmasi Ningsih (18010009)
Irma (18010011)
Kriska Aprilia Perori (18010012)
Moh. Yahya (17010014)
Pengertian Lansia
● Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya
tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh.

● Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah
melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2006).
Pengertian Penuaan
Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada
makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel,
yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada
manusia, penuaan dihubungkan dengan perubahan
degeneratif pada kulit, tulang jantung, pembuluh
darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya.
Kemampuan regeneratif pada lansia terbatas, mereka
lebih rentan terhadap berbagai penyakit
Perubahan Fisik
Sistem Indra Sistem respirasi
1 5
Sistem Intergumen Pencernaan dan
2 6 Metabolisme

Sistem
3 Muskuloskeletal 7 Sistem perkemihan

Sistem Sistem saraf dan


4 kardiovaskuler 8 Sistem reproduksi
Perubahan Psikologi

1 2 3 4 5 6

Kesepian Duka cita Depresi Gangguan cemas Parafrenia Sindroma Diogenes


(Bereavement)
Perubahan Sosial
Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan
sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia.
Misalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan
kabur dan sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan. Hal itu sebaiknya
dicegah dengan selalu mengajak mereka melakukan aktivitas, selama yang
bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan.
Perubahan Spiritual
Perubahan spiritual pada lansia ditandai dengan semakin matangnya
kehidupan keagamaan lansia. Agama atau kepercayaan makin
terintegrasi dalam kehidupan yang terlihat dalam pola berfikir dan
bertindak sehari-hari. Perkembangan spriritual yang matang akan
membantu lansia untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif dan
tujuan keberadaannya dalam kehidupan.
Perubahan Kultural
Ahli antropologi menjelaskan bahwa tempat kelahiran
seseorang berpengaruh pada budaya yang dianut oleh
seseorang. Hal ini juga dipercaya bahwa kaum tua tidak
dapat mengabaikan social budaya mereka.

Budaya adalah ettitute, perasaan, nilai, dan kepercayaan yang


terdapat pada suatu daerah atau yang dianut oleh
sekelompok lansia yang merupakan kelompok minoritas
yang memiliki kekuatan atau pengaruh pada nilai budaya.
Aplikasi dalam
keperawatan
/ Jurnal terkait
Afrizal (2018) dalam Jurnal “Permasalahan Yang Dialami Lansia Dalam
Menyesuaikan Diri Terhadap Penguasaan Tugas-Tugas Perkembangannya”

Dari hasil penelitian dapat di ketahui bahwa, kekuatan fisik dan


kesehatan merupakan masalah utama yang sering dihadapi lansia,
karena kebutuhan keluarga masih besar sedangkan tenaga semakin
berkurang sehingga apa yang dihasilkan nantinya kurang maksimal,
memasuki masa pensiun tidak banyak timbul permasalahan yang
berhubungan dengan ekonomi keluarga dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari,
masalah kematian pasangan hidup merupakan permasalahan yang
sangat berat dirasakan oleh para lansia karena mereka sering
dihinggapi rasa kesepian dan terjadi perubahan peran diantara
mereka, dalam membentuk hubungan dengan orang-orang seusia
tidak terlalu mengalami hambatan, karena lansia biasanya sering
mengikuti pengajian ataupun arisan, permasalahan yang
berhubungan dengan peran sosial yang lebih luas tidak terlalu
mengalami banyak masalah, sebab lansia masih di terima oleh
segenap masyarakat.
Mei Fitriani (2016) dalam jurnal “Problem Psikospiritual Lansia
dan Solusinya dengan Bimbingan Penyuluhan Islam”

ketika psikospiritual mengalami masalah atau


problem maka kebutuhan dasar spiritual dan
dimensi pada tubuhnya tidak terpenuhi, atau
kesejahteraan tidak tercapai. Dengan demikian kondisi
lansia yang menghadapi problem psikospiritual
haruslah diberikan upaya penanganannya baik
berupa bimbingan dan penyuluhan maupun upaya-
upaya lainnya, guna tercapainya kebutuhan tersebut.
Dianita Sugiyo & Rahmita Caesaria (2014) dalam jurnal “Umur
dan Perubahan Kondisi Fisiologis Terhadap Kemandirian Lansia”

● Hasil penelitian menunjukkan responden berusia 60-74 tahun sebanyak


61,4% dan 75-90 tahun sebanyak 38,6%, Hasil dari korelasi Rho Spearman
adalah hubungan antara usia dan tingkat kemandirian lansia yang
signifikan nilai (p) = 0,001 (p < 0,05) dan nilai koefisien korelasi (r) = 0,479.
● Responden dengan nyeri sendi ringan (25,0%), nyeri sendi sedang (52,3%)
dan nyeri sendi berat (22,7%) Hasil dari korelasi Rho Spearman adalah
hubungan antara nyeri sendi dengan tingkat kemandirian lansia yang
signifikan nilai (p) = 0,019 (p < 0,05) dan nilai koefisien korelasi (r) = 0,351.
Latue, I. R., Widodo, D., & Widiani, E. (2017) dalam
jurnal “Hubungan Dukungan Sosial Keluarga
Dengan Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Di Panti
Werdha Malang Raya”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar


dukungan sosial keluarga dalam kategori baik yaitu 22
orang (73,3%) dan kategori lansia sebagian besar yang
tidak depresi 15 orang (50%). Dari pengujian statistik
diperoleh hasil ada hubungan yang kuat antara
dukungan sosial keluarga dengan tingkat depresi pada
lansia dengan nilai p = 0,05 dan r = 0,757.
DAFTAR PUSTAKA
 Afrizal, A. (2018). Permasalahan Yang Dialami Lansia Dalam Menyesuaikan Diri Terhadap
Penguasaan Tugas-Tugas Perkembangannya. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan
Konseling Islam, 2(2), 91-106.
Azizah, & Lilik Ma’rifatul, (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1. Yogyakarta : Graha
Fitriani, M. (2017). Problem Psikospiritual Lansia dan Solusinya dengan Bimbingan Penyuluhan
Islam (Studi Kasus Balai Pelayanan Sosial Cepiring Kendal). Jurnal Ilmu Dakwah, 36(1), 70-95.
Ilmu Kemenkes RI (2014).S ituasi dan Analisis Lanjut Usia. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
Jakarta
Latue, I. R., Widodo, D., & Widiani, E. (2017). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Tingkat
Depresi Pada Lanjut Usia Di Panti Werdha Malang Raya. Nursing News: Jurnal Ilmiah
Keperawatan, 2(1).
Ratnawati, E. 2017. Asuhan keperawatan gerontik.Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Sarif La Ode (2012). Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandar Nanda, NIC, NOC, Dilengkapi
dengan Teori dan Contoh Kasus Askep. Jakarta: Nuha Medika
Sugiyo, D. (2014). Umur dan Perubahan Kondisi Fisiologis Terhadap Kemandirian Lansia. IJNP
(Indonesian Journal of Nursing Practices), 1(1), 21-27.
Tantut Susanto. (2013). Keperawatan Gerontik. Digital Repository. Universitas Jember.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai