KELOMPOK 1 :
Tahalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah
rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah merah normal (120 hari). Penyakit ini biasanya ditandai
dengan gangguan pertumbuhan, pucat, mudah lelah serta anoreksia sehingga anak mengalami berat
badan dibawah normal.
WHO (World Healt Organization) menyebutkan ada 5.365 penderita thalasemia yang memerlukan
transfusi rutin, mungkin jumlah itu lebih besar karena banyak masyarakat yang belum tahu anaknya
menderita penyakit kelainan darah yang memerlukan transfusi rutin sepanjang hidupnya.
Di Indonesia dari jumlah 1.613 penderita hanya 750 orang yang aktif melakukan pengobatan.
Penyebabnya karena pihak terkait di kota/kabupaten belum melakukan pemetaan untuk mendata para
penderita thalasemia. Indonesia termasuk wilayah dengan kasus thalasemia cukup tinggi, data dari
sejumlah rumah sakit besar dan pusat pendidikan diketahui frekuensi gen thalasemia berkisar 8%
sampai 10%. Artinya 8 sampai 10 pasien dari 100 orang penduduk mempunyai thalasemia. Penyakit ini
hingga kini belum bisa disembuhkan. Jumlah penderita thalasemia di Indonesia tercatat 8000 pasien.
Kasus penyakit thalasemia di Indonesia cenderung terus meningkat.
Data yang didapat dari RSUD M.Zain Painan pada 6 bulan terakhir berjumlah 4 orang.
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama klien (Inisial) : An. M
Nama - Asmariani
Usia - 48 Tahun
Pendidikan - SLTA
Pekerjaan/sumber -
penghasilan Ibu Rumah Tangga
Agama - Islam
C. REAKSI/ALERGI
Tidak diketahui
Lapor ke dokter/farmasi / apoteker (lingkar salah satu)
1. BCG - - -
2. Hepatitis - - -
5. Campak - - -
V. PEMERIKSAAN FISIK
1.Keadaan Umum : sedang
2.Tanda - tanda vital :
Tekanan Darah :110/70mmHg Suhu :36,5 ° C
Nadi :101x / menit P : 20x/m TB/BB :
150cm/33kg
3.Pernafasan
a. Irama : Regular
b. Retraksi dinding dada : Tidak ada
c. Alat bantu nafas : Spontan
4. Mata
a.Simetris ki/ka : iya Palpebra : normal
b.Sekresi : baik Konjunctiva : anemis
c.Purulen : tidak ada Sclera : Iktrus
d.Strabismus/mata juling : tidak ada Gerakan bola mata : Normal
e.Pupil : Isokor
5. Hidung
a.Kebersihan : baik
b.Septum : normal
c.Sekret : tidak ada
d.Polip : tidak ada
e.Conca nasalis : normal
7. Telinga
a. Bentuk/posisi : simetris
b. Kebersihan, ketajaman pendengaran, membran tympani :
baik
c. Sekresi/cairan : tidak ada
8. Leher
a. Kelenjer tyroid dan KGB : tidak ada
b. JVP (Jugular Venus Pressure) : normal
9. Thorak
a. Inspeksi
Bentuk dada : simetris Pembengkakan :
tidak ada Mammae : simetris
b. Palpasi : taktil fermitus normal, tidak
ada pembengkakan
c. Perkusi : bunyi normal (sonor)
d. Auskultasi
Jantung: BJ I dan BJ II : frekuensi irama : normal
Paru : suara : vesikuler , tidak ada suara nafas
tambahan
10. Abdomen
a. Inspeksi : tidak ada lesi
Bentuk, pembesaran, warna kulit : normal
b. Palpasi : tidak ada nyeri
c. Perkusi : pekak
tekan Gaster : normal
d. Auskultasi : bising usus terdengar
11. Sirkulasi
a. Sianosis tidak ada
b. Pucat ada
c. CRT > 3 detik
d. Akral dingin
12. Neurologi
a. Kesadaran composmentis
b. GCS E4 M 6 V 5
c. Gangguan N eurologis Tidak ada
13. Gastrointestinal
a. Mulut : mukosa lembab
> Stomatitis tidak ada
> Labio/palatoschizis tidak ada
> Perdarahan gusi tidak ada
b. Mual tidak
Muntah tidak
c. Asites tidak
14. Eliminasi
a. Defekasi : anus Karakteristik Feces :
normal
b. Urin : spontanKelainan
15. Integumen
a. Warna kulit : pucat :
b. Luka Tidak ada
17. Genitalia
a. Perempuan : Labia mayora labia minora, kebersihan : baik
18. Ekstremitas
Atas : Kekuatan menggenggam, mendorong, ketepatan mengambil benda (motorik
kasar & halus)
Bawah : baik
B. TIDUR
1. Pola tidur : siang 2 jam/hari Malam 7 jam/hari
2. Kebiasaan sebelum tidur : main hp
C. Personal Hygiene
1. Pola kebersihan diri
Mandi : sendiri
2x/hari Gosok gigi :
2x/hari
2. Kebersihan kuku
Bersih
D. Aktivitas bermain
dengan teman
sebaya
VII. SKRINING NUTRISI
1. Apakah indeks masa tubuh (IMT) < 18,5 kg/m2 atau > Ya
25 kg/m2
2. Apakah pasien kehilangan Berat Badan 5% dalam Ya
waktu 3bulan terakhir
3. Apakah asupan makanan pasien kurang dalam 1 Tidak
minggu terkahir
4. Apakah pasien menederita penyakit yang berat Ya
2.
Radiologi
Tidak Ada
3. Lain-lain
Obat yg diminum klien obat asam folat, vit C , B komplels, Vit E
ANALISA DATA
DO :
2.RR : 20x/i
4.S : 36,4oc
5.SP02 : 98% Pengikatan O2 oleh Hb
menurun
Urin output : 900cc
6.
Pengikatan O2 oleh
1. Klien tampak lemah
Hb menurun
2. Klien tampak pucat
Metabolisme aerob
menurun
Energi yg dihasilkan
menurun
Penurunan toleransi
aktivitas
3 DS : Kesehatan menurun Ketidakseimbang
1 nutrisi kurang dari
Pasien mengatakan nafsu
Nafsu makan menurun kebutuhan tubuh
makan menurun semenjak
sakit
DO :
Vitalsign : Bb menurun
TD : 110/70 mmHg
N : 101x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,4°C
Klien menghabiskan
1
makanan ^ porsi
2
Bb sebelum sakit 35 kg
setelah sakit 33 kg
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
n kalori
ditingkatkan
S Monitor nutrisi
ke (4) sedikit
yang sesuai.
tergangu.
S Anjurkan pasien
3. Asupan
dan keluarga
serat
dipertahankan 3. Terapi nutrisi cukup
terganggu (3)
ditingkatkan
ke sedikit mengenai diet yang
terggang dianjurkan
gu
(4)
IV. IMPLEMENTASI
CATATAN PERKEMBANGAN
pernafasan pasien
S : 36.5 (5)
d) Mengatur posisi
yang nyaman SpO2 : 99 (5)
P:
Implementasi
Dilanjutkan
S Pantau TTV
c) Memberikan
lingkungan yang S N : 80x/i (4) A :
nyaman masalah belum teratasi
Mendukung asupan P : implementasi
oral dilanjutkan
Atur posisi pasien
3 Kamis, 9 3 1x/8jam
S : Pasien mengatakan
September 2021
tidak nafsu makan
a) Mengedukasi
O : BB : 33 KG (4)
pasien tentang
pentingnya nutrisi S Pasien hanya
untuk kesembuhan menghabiskan / makanan
pasien. A : Masalah belum
b) Mengedukasi teratasi
keluarga untuk
P : Implementasi
pemenuhan nutrisi
dilanjutkan
pada pasien.
S Memotivasi
c) Memonitor nutrisi
pasien untuk
yang dihabiskan
menghabiskan
ole pasien.
porsi makanan.
S Monitor Nutrisi
O: TD : 110/90 (4)
N:
103x/menit (4)
S : 36.5 (5)
SpO2 : 99 (5)
P : 20x/i (5)
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Implementasi
Dilanjutkan
5 Jumat, 10 September 2 1x/8jam
S : Pasien mengatakan
2021
tidak pusing lg
a) Mengatur posisi
O : TTV
pasien
b) Menentukan ^ TD : 110/90 (4)
penyebab kelelahan
^ P : 20x/i
c) Memberikan
(5)
lingkungan yang
^N:
nyaman
103x/i (5) A :
masalah teratasi
Mendukung asupan oral sebagian
P : implementasi
dilanjutkan
Atur posisi pasien
c) Memonitor nutrisi P:
yang dihabiskan Implementasi
ole pasien. dilanjutkan
S Memotivasi
pasien untuk
menghabiskan
porsi makanan.
S Monitor Nutrisi
N : 112x/menit (4)
S : 36.7 (5)
P : 22x/i (5)
A : Masalah teratasi
P : Implementasi
Dihentikan
A : masalah teratasi
P : implementasi
dilhentikan
a) Mengedukasi
pasien tentang O:
dihentikan
yang dihabiskan ole pasien.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kesimpulan penyakit thalasemia adalah thalasemia merupakan penyakit anemia
hemalitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah di dalam pembuluhan darah sehingga
umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100 hari).
Penyakit thalasemia disebabkan oleh adanya kelainan/perubahan/mutasi pada gen globin
alpha atau gen globin beta sehingga produksi rantai globin tersebut berkurang atau tidak
ada.
Komplikasi dari penyakit thalasemia dapat menyebabkan komplikasi jantung, tulang,
pembesaran limpa, hati dan kelenjar hormon.
B. Saran
Pembahasan pada seminar kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan masukkan untuk
rumah sakit. Dalam rangka meningkatkan mutu rumah sakit dan dapat menentukkan
kebijakkan yang terkait dengan identifikasi dan analisis komplikasi yang terjadi pada
pasien thalasemia dirumah sakit ini dan serta peran perawat dan lebih aktif dalam
melakukan program pendidikan kesehatan (penyuluhan kesehatan) serta meningkatkan
kualitas intervensi dan implementasi keperawatan dalam manajemen pada pasien
thalasemia.