Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR KASUS

PASIEN DENGAN CANCER OVARIUM PADA NY.A DI


RUANG ROHANA KUDUS RUMAH SAKIT
REKSODIWIRYO PADANG 2021

Disusun oleh

1. ELIN DWI PUTRI, S.Kep 6. SHERLY EANDER, S.Kep


2. MONA RAHMADILA, S.Kep 7. WAHYU RAHMADANI, S.Kep
3.NOFIA ROZI, S.Kep 8. WIRA ANISA, S.Kep
4. RICHE SEPTRIO, S.Kep 9. YUDI JASWAN, S.Kep
5. SELVINA ZAHARA, S.Kep 10. YOVI ANNISA, S.Kep

PROFSI NERS
ILMU KEPERAWATAN STIKES SYEDZA SAINTIKA
PADANG 2021
DEFENISI

 Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik


kecil maupun besar, kistik maupun solid,
jinak maupun ganas
 Kista ovarium (atau kista indung telur)
berarti kantung berisi cairan,normalnya
berukuran kecil, yang terletak di indung telur
(ovarium). Kistaindung telur dapat terbentuk
kapan saja, pada masa pubertas
sampaimenopause, juga selama masa
kehamilan
KLASIFIKASI
1. Tipe Kista Normal
Kistafungsional terdiri dari: kista folikel dan kista korpusluteum. Keduanya
tidak mengganggu, tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri
dalam waktu 6–8 minggu.

2. Tipe Kista Abnormal


a. Kista denoma
b. Kista coklat (endometrioma)
c. Kista dermoid
d. Kista endometriosis
e. Kistahemorhage
f. Kista lutein
g. Kistapolikistik ovarium
ETIOLOGI

kista ovarium disebabkan oleh


gangguan (pembentukan) hormon
pada hipotalamus, hipofisis dan
ovarium (ketidakseimbangan
hormon). Penyebab lain adalah
adanya pertumbuhan sel yang tidak
terkendali di ovarium, misalnya
pertumbuah abnormal dari folikel
ovarium, korpus luteum, sel telur.
MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri saat menstruasi.


2. Nyeri di perut bagian bawah.
3. Nyeri saat berhubungan seksual.
4. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.
5. Terkadang disertai nyeri saat berkemih atau BAB.
6. Siklus menstruasi tidak teratur, bisa juga jumlah darah yang
keluar banyak.
KOMPLIKASI

1. Perdarahan ke dalam kista


jika perdarahan terjadi dalam jumah yang banyak akan terjadi distensi yang
cepat dari kista yang menimbukan nyeri di perut.
2. Torsio atau putaran tangkai
Gejalanya meliputi nyeri mendadak dan hebat di kuadran abdomen bawah,
mual dan muntah. Dapat terjadi demam dan leukositosis
3. Infeksi pada tumor
Jika terjadi di dekat tumor ada sumber kuman patogen.
4. Robek dinding kista
Jika robekan kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka
perdarahan bebas berlangsung ke uterus ke dalam rongga peritoneum dan
menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tanda-tanda abdomen akut.
5. Perubahan keganasan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laparoskopi
berguna untuk mengetahui apakah sebuahtumor berasal dari ovarium atau tidak,
serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi (USG)
pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor,apakah tumor berasal dari
uterus, ovarium, atau kandung kencing
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya
4. Parasintesis
Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites.
LAPORAN KASUS GYNEKOLOGI PADA NY. A DI RUANGAN ROHANA KUDUS TAHUN 2021

IDENTITAS

Nama klien : Ny. A


Umur : 47 tahun
Pendidikan : SMA
Nama suam : Tn. A
Suku Bangsa : Minang
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTP
Agama : Islam
Suku Bangsa : Minang
Alamat Rumah : Perum
Pekerjaan : Wiraswasta
Unand Blok H1/19/06 RT
Agama : Islam
06/RW 01 Limau manis
selatan, Kec. Pauh
ANAMNESA
1. Keluhan utama : benjolan diperut
2. Riwayat penyakit sekarang :
• Pasien datang ke IGD RST Reksodiwiryo dengan keluhan benjolan diperut bagian bawah.
Benjolan baru dirasakan oleh pasien sejak seminggu yang lalu. Benjolan muncul tiba-tia dan erasa
neri bila ditekan. Pasien juga mengeluh gangguan menstruasi beberapa bulan terakhir yaitu siklus
menstruasi yang lebih lama dari biasanya dan pendaraan yang lebih banyak, siklus menstruasi
terakhir berlagsung hingga 12 hari dan tidak disertai dengan nyeri. Selain itu pasien mengaku
mengalami penurunan berat badan dalam beberapa bulan terakhir. Bebeapa hari terakhir pasien
tidak bisa BAB, namun sekarang pasien sudah bisa BAB. Pasien tidak mengeluhkan adanya
gangguan berkemih
3. Riwayat penyakit dahulu :
• Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya, pasin juga mengatakan
tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, dm, dan penyakit menular lainnya.
4. Riwayat penyakit keluarga :
• Menurut pasien tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa, maupun penyakit
lainnya.
5. Riwayat alergi :
• Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan dan makanan.
6. Riwayat Obstetri :
• Riwayat haid pertama kali usia 12 tahun : siklus 28 hari teratur, lama haid 6-7 hari. Perikahan ke-1
: lama menikah 20 tahun, menikah usian15 tahun.
Status generalis

1. Keadan umum : baik


2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda vital
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Frekuensi Nadi : 80x/ menit
 Frekuensi Nafas : 20x/ menit
 Suhu : 36,5◦C
4. Pemeriksaan Fisik Umum
 Mata : Anemis (-) ikterik (-)
 Jantung : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-) gallop (-)
 Paru : Vesikuler (+) Ronchi (-) Wheezing (-)
 Ekstremitas : Edema (-) Akral teraba hangat (+)
Status Gynekologi
Abdomen
 Inspeksi : Abdomen tidak tampak mengalami pembesaran, bekas operasi
(+)
 Auskultusi : Bising usus normal
 Palpasi : terdapat nyeri tekan
 Perkusi : timpani

Diagnosa Medis
Kista Ovarium
Analisa data
No PENGELOMPOKAN DATA/ SIMTOM PROBLEM KEPERAWATAN
1 DS : Gangguan rasa nyaman (Nyeri)
Pasien mengatakan : terasa luka operasinya nyeri seperti disayat.
DO :
Ekspresi pasien saat diperiksa terlihat meringis menahan sakit, dan sering
meraba luka operasinya.
Pasien dilakukan kistektomi hari I
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/ menit
Suhu : 36,8 C
2 DS: Resiko Infeksi
Pasien mengatakan, daerah operasi diraakannyeri
DO:
Terlihat luka operasi sepanjang 14 cm dengan 12 jahitan, DX: Medis Post Operasi
kistektomi hari 1
 

3 DS: Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan


kelemahan fisik
Pasien mengatakan aktiitas dibantu keluarga dan perawat
DO:
Pasien terpasang kateter
personal hygine di bantu keluarga
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pre Operasi
NO DIANGOSA KEPERAWATAN TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
1. Nyeri akut b.d CA Ovarium Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji kultur yang
keperawatan selama 3x24 jam mempengaruhi respon nyeri
diharapkan nyeri pasien berkurang 2. Evaluasi pengalaman nyeri
NOC : masa lampau
Pain Level, 3. Evaluasi bersama pasien
Pain control, dan tim kesehatan lain
Comfort level tentang ketidakefektifan
Kriteria Hasil : kontrol nyeri masa lampau
 Mampu mengontrol nyeri (tahu 4. Kontrol lingkungan yang
penyebab nyeri, mampu dapat mempengaruhi nyeri
menggunakan tehnik seperti suhu ruangan,
nonfarmakologi untuk pencahayaan dan kebisingan
mengurangi nyeri, mencari 5. Kurangi faktor presipitasi
bantuan) nyeri
 Mampu mengenali nyeri (skala, 6. Pilih dan lakukan
intensitas, frekuensi dan tanda penanganan nyeri
nyeri) (farmakologi, non farmakologi
 Menyatakan rasa nyaman dan inter personal)
setelah nyeri berkurang 7. Kaji tipe dan sumber nyeri
 Tanda vital dalam rentang untuk menentukan intervensi
normal
NO DIANGOSA KEPERAWATAN TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
2. Kecemasan bd diagnosis Setelah dilakukan asuhan penurunan kecemasan
dan pembedahan keperawatan selama 3x 24 jam 1. Gunakan pendekatan yang
diharapakan cemasi terkontrol menenangkan
NOC : 2. Nyatakan dengan jelas harapan
Anxiety control terhadap pelaku pasien
Coping 3. Temani pasien untuk
Kriteria Hasil : memberikan keamanan dan
 Klien mampu mengidentifikasi mengurangi takut
dan mengungkapkan gejala 4. Identifikasi tingkat kecemasan
cemas 5. Bantu pasien mengenal situasi
 Mengidentifikasi, yang menimbulkan kecemasan
mengungkapkan dan 6.Dorong pasien untuk
menunjukkan tehnik untuk mengungkapkan perasaan,
mengontol cemas ketakutan, persepsi
 Vital sign dalam batas normal 7. Instruksikan pasien
 Postur tubuh, ekspresi wajah, menggunakan teknik relaksasi
bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
Post Operasi

NO DIANGOSA KEPERAWATAN TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)


1. Nyeri akut b.d agen post Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji kultur yang
operasi keperawatan selama 3x24 jam mempengaruhi respon nyeri
diharapkan nyeri pasien berkurang 2. Evaluasi pengalaman nyeri
NOC : masa lampau
Pain Level, 3. Evaluasi bersama pasien
Pain control, dan tim kesehatan lain
Comfort level tentang ketidakefektifan
Kriteria Hasil : kontrol nyeri masa lampau
 Mampu mengontrol nyeri (tahu 4. Kontrol lingkungan yang
penyebab nyeri, mampu dapat mempengaruhi nyeri
menggunakan tehnik seperti suhu ruangan,
nonfarmakologi untuk pencahayaan dan kebisingan
mengurangi nyeri, mencari 5. Kurangi faktor presipitasi
bantuan) nyeri
 Mampu mengenali nyeri (skala, 6. Pilih dan lakukan
intensitas, frekuensi dan tanda penanganan nyeri
nyeri) (farmakologi, non farmakologi
 Menyatakan rasa nyaman dan inter personal)
setelah nyeri berkurang 7. Kaji tipe dan sumber nyeri
 Tanda vital dalam rentang untuk menentukan intervensi
normal
NO DIANGOSA KEPERAWATAN TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
2. Resiko infeksi b.d luka bekas Setelah dilakukan asuhan Kontrol infeksi
operasi keperawatan selama 3x 24 jam 1. Bersihkan lingkungan setelah
diharapakan infeksi terkontrol dipakai pasien lain
NOC : 2. Batasi pengunjung bila perlu
Immune Status 3.Gunakan sabun antimikrobia
Knowledge : Infection control untuk cuci tangan
Risk control 4. Cuci tangan setiap sebelum dan
Kriteria Hasil : sesudah tindakan kperawtan
Klien bebas dari tanda dan 5. Gunakan baju, sarung tangan
gejala infeksi sebagai alat pelindung
Mendeskripsikan proses 6 .Pertahankan lingkungan aseptik
penularan penyakit, factor selama pemasangan alat
yang mempengaruhi 7. Berikan terapi antibiotik bila
penularan serta perlu
penatalaksanaannya,
Menunjukkan kemampuan
untuk mencegah timbulnya
infeksi
Jumlah leukosit dalam batas
normal
Menunjukkan perilaku hidup
sehat

Anda mungkin juga menyukai