OF MEMBRANE
Ketuban pecah sebelum inpartu dan setelah 1
jam kemudian tanda-tanda inpartu tidak ada
PROM tanpa kontraksi uterus spontan 8%
kehamilan aterm
Manajemen secara umum : stimulasi
kontraksi bila persalinan tidak terjadi setelah
6-12 jam kemudian berhubungan dg
komplikasi amnionitis
INSIDEN
5%-10% DARI SEMUA PERSALINAN
70% ATERM
DI BEBERAPA CENTER HAMPIR 50% PRETERM
ETIOLOGI
1. Infeksi
2. Peningkatan tekanan intrauterin :
gemelli, hidramnion, CPD, malposisi
3. Lain-lain : sosial ekonomi rendah, def gizi,
merokok, usia >35 th, antagonis gol
darah ABO
INFLAMMATION MICROBIAL BLEEDING LIFE STYLE
Citokines, PAF, GF LPS, IgA,IgG-ases Physical Dysrupt Smoking/Drug
02 Rad, PL, Elast. Proteases, MMPs Inflamm., Bact. Nutrition, Zn,
Cu,Vit E, & C
PROM
DIAGNOSIS
1. Bau cairan ketuban yang khas
2. Lihat aliran cairan dari OUE atau
dari fornix posterior dg spekulum
tes lakmus (nitrazine test), tes
pakis, sitologi (verniks kaseosa)
3. USG jumlah cairan ketuban
Diagnosis dan penatalaksanaan PPROM
(Parkland Hospital)
Wanita dg kemungkinan pecah
ketuban inspekulo : (+) USG :
oligohidramnion, identifikasi bagian
terbawah janin, perkirakan UK
Nitrazine test : false positif
kontaminasi darah, semen atau
bacterial vaginosis
UK < 34 mgg tapi 25 mgg atau lebih dan tidak
ada indikasi ibu atau janin untuk melakukan
pelahiran, ibu diamati ketat (fetal heart
monitoring)
Bila DJJ baik dan tidak ada tanda persalinan
observasi ketat tanda persalinan, infeksi, atau
bahaya pada janin
UK diatas 34 mgg dan bila persalinan belum
mulai setelah pemeriksaan yang adekuat,
persalinan diinduksi dg oksitosin IV jika
kontraindikasi (-).
Bila induksi gagal SC
Dexametason, setiap 24 jam dalam 4 dosis
diberikan untuk meningkatkan pematangan
paru janin
Bila didiagnosis persalinan telah berlangsung,
diberikan ampicillin 2 gr IV setiap 6 jam
sebelum pelahiran untuk mencegah infeksi
streptococcus group B pada neonatus
RECOMMENDATION FOR USE OF ANTENATAL
CORTICOSTEROID ON PRETERM