Anda di halaman 1dari 35

MEDICAL

EMERGENCI
ES
Oktika Nurjanah 09180000001
Melian Gita Dewi 09180000006
Bella Amelia Catrin09180000011
Izma Febry Yani 09180000017
Shintia 09180000019
Hilman Irshadi 09180000076
TABLE OF CONTENTS

01 Chest Pain
Definisi, Etiologi,
Maninfestasi, Patofisiologi,
02 MCI
Definisi, Etiologi,
Maninfestasi, Patofisiologi,
Penatalaksanaan, Penatalaksanaan,
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang

Kedaruratan
03 Hipertensif
Definisi, Jenis, Etiologi,
04 Henti Jantung
Definisi, Etiologi,
Maninfestasi, Patofisiologi,
Maninfestasi, Epidemiologi, Penatalaksanaan,
Komplikasi, Penatalaksanaan Pemeriksaan Penunjang
Chest Pain
DEFINISI
Nyeri adalah sensasi tidak menyenangkan
karena rangsangan sensorik kompleks.
Nyeri bersifat subjektif, bervariasi antara
individu dalam kualitas, intensitas, durasi,
lokasi, dan frekuensi. Persepsi nyeri
dipengaruhi oleh kultur, emosional, kognitif,
status sosioekonomi, latar belakang
keluarga, psikis, dan pengalaman
sebelumnya. Nyeri merupakan mekanisme
proteksi untuk meningkatkan kewaspadaan
terhadap kerusakan jaringan dan merupakan
keluhan umum seseorang datang mencari
pertolongan medis. (Driscoll DJ, 2001).
ETIOLOGI
Menurut (Newburger JW, 2006) penyebab nyeri dada sangat
bervariasi. Namun, kondisi ini akan sangat berbahaya bila
disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti:
• Serangan jantung, akibat tersumbatnya seluruh aliran darah
ke jantung.
• Penyakit jantung koroner, yaitu terdapat penyumbatan
pembuluh darah yang menuju ke jantung.
• Kardiomiopati, yaitu penyakit akibat otot jantung yang
lemah.
• Miokarditis atau radang pada otot jantung.
• Perikarditis atau radang pada membran yang melapisi
jantung.
• Endokarditis.
• Diseksi aorta, yaitu robeknya lapisan dalam pembuluh nadi
terbesar.
PATOFISIOLOGIS
Patofisiologis nyeri dada tergantung dari
etiologinya, tetapi pada prinsipnya
mekanisme nyeri dada dapat dibagi menjadi
2 bagian, yaitu:
• Nyeri inflamasi/nosiseptif
Nyeri ini akibat dari teraktivitasnya nosiseptor
perifer biasanya akibat kelainan
muskuloskeletal. Golongan OAINS efektif
untuk mengobati nyeri inflamasi ini.
• Nyeri neuropatik
Nyeri ini akibat lesi pada sistem saraf somato-
sensorik. Golongan analgetik ajuvan efektif
untuk nyeri neuropatik
DIAGNOSIS

Untuk menegakkan diagnosis, diperlukan:


• Anamnesis yang lengkap tentang riwayat penyakit
sekarang dan perjalanan alamiah nyeri dada
• Riwayat penyakit dahulu dan iwayat keluarga
• Pemeriksaan fisis yang lengkap
• Pemeriksaan penunjang, meliputi darah tepi, EKG
foto Rontgen dada, ekokardiografi bahkan
kateterisasi dan angiografi jika diperlukan.
TATA LAKSANA
Jika ditemukan penyebab yang spesifik, tata laksana ditujukan untuk mengoreksi atau
memperbaikai penyebabnya:
• Kostokondritis: berikan asetaminofen, atau anti-inflamasi non-steroid
• Kelainan muskuloskeletal atau penyebab nonorganik, dapat ditata laksana dengan
bedrest, asetaminofen, atau anti-inflamasi non-steroid
• Penyebab pada sistem respirasi, pengobatan diarahkan langsung pada penyebabnya
• Jika ditemukan kelainan jantung yang serius, aritmia, asma yang dipicu oleh aktivitas,
pasien perlu dirujuk ke pusat kardiologi dan respirologi untuk pemerksaan lebih lanjut.
Pengobatan mungkin operasi atau dengan obat-obatan.
• Pada kasus keracunan kokain, pemberian calcium channel blocker (nifedipin, nitrendipine),
beta blocker, nitrat, dan anti-agregasi trombosit dilaporkan memberikan hasil yang baik.
Penggunaan beta blocker masih kontroversi, karena obat ini menyebabkan penurunan
aliran darah arteri koroner.
PREVALENSI
Penelitian dari Framingham di Amerika
Serikat melaporkan setiap
tahunnya 1% dari laki – laki 30-62
tahun tanpa gejala pada permulaan
pemeriksaan akan timbul kemudian
gejala chest pain dan penyakit
jantung koroner yaitu dari jumlah
tersebut 38 % dengan angina stabil
dan 7 % dengan angina tak stabil
(Dawber, 1980). Penelitian dari
Irlandia mendapatkan insedens
angina pertahun 0,44% pada laki –
laki umur 45-54 tahun, sedangkan
pada perempuan separuhnya
(Duster MC, 1998).
MIOKARDIUM
INFARK (MCI)
DEFINISI

Infark Miocard Akut adalah kematian


jaringan miokard diakibatkan oleh
kerusakan aliran darah koroner miokard
(penyempitan atau sumbatan arteri
koroner diakibatkan oleh aterosklerosis
atau penurunan aliran darah akibat syok
atau perdarahan (Carpenito L.J. , 2000).
ETIOLOGI

Menurut Smeltzer dan Bare (2000) penyebab infark


miokardium adalah penurunan suplai darah ke jantung
akibat penyempitan kritis arteri koroner karena
aterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli
atau trombus juga bisa diakibatkan karena syok atau
perdarahan.
MANIFESTASI KLINIS

Menurut Sjaefoellah gejala klinis pada klinis


pasien dengan miokard infark yaitu adanya
keluhan yang khas adalah nyeri dada seperti
diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas atau
ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke
tangan (umumnya kiri), pada leher, rahang ke
punggung dan epigastrium. Nyeri dapat disertai
perasaan mual muntah, sesak, pusing, keringat
dingin, berdebar-debar atau sinkope, pasien
tampak sering kesakitan.
PATOFISIOLOGI

infark miokard diawali dengan


terbentuknya aterosklerosis yang kemudian
ruptur dan menyumbat pembuluh darah.
Penyakit aterosklerosis ditandai dengan
formasi bertahap fatty plaque di dalam
dinding arteri. Lama-kelamaan plak ini
terus tumbuh ke dalam lumen, sehingga
diameter lumen menyempit. Penyempitan
lumen mengganggu aliran darah ke distal
dari tempat penyumbatan terjadi
PENATALAKSANAAN
Menurut Doenges et all (2000:85) pemeriksaan diagnostik
pada pasien dengan infark miokard yaitu:

EKG Kolesterol atau trigliserida serum

Enzim jantung dan Foto dada


isoenzim, CPK-MB dalam
12-24 jam.
KEDARURATAN
HIPERTENSI
DEFINISI

Hipertensi didefinisikan oleh Joint National


Commite on Detection, Evaluation and of
High Blood Pressure (JNC) sebagai tekanan
yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan
diklasifikasikan sesuai derajat
keparahannya, mempunyai rentang dari
tekanan darah normal, tinggi, sampai
hipertensi maligna.
DEFINISI
Krisis hipertensi atau hipertensi darurat adalah suatu kondisi dimana diperlukan
penurunan tekanan darah dengan segera (tidak selalu diturunkan dalam batas
normal), untuk mencegah atau membatasi kerusakan organ.(Mansjoer: 522 )

Kedaruratan hipertesi terjadi pada penderita dengan hipertensi yang tidak


terkontrol atau mereka yang tiba-tiba menghentikan penobatan.( Brunner &
Suddarth:908).

Krisis Hipertensi adalah keadaan yang sangat berbahaya, karena terjadi kenaikan
tekanan darah yang tinggi dan cepat dalam waktu singkat. Biasanya tekanan
diastolik lebih atau sama dengan 130 mmHg dan menetap lebih dari 6 jam,
disertai dengan gangguan fungsi jantung, ginjal dan otak serta retinopati tingkat
III - IV menurut Keith-Wagner (KW).
JENIS-JENIS HIPERTENSIKRISIS
HIPERTENSI
Keadaan ini terbagi 2 jenis:
• Hipertensi emergensi
Merupakan hipertensi gawat darurat, takanan darah melebihi 180/120 mmHg
disertai salah satu ancaman gangguan fungsi organ, seperti otak, jantung, paru,
dan eklamsia atau lebih rendah dari 180/120mmHg, tetapi dengan salah satu
gejala gangguan organ atas yang sudah nyata timbul.
• Hipertensi urgensi
Tekanan darah sangat tinggi (> 180/120mmHg) tetapi belum ada gejala seperti
diatas. TD tidak harus diturunkan dalam hitungan menit, tetapi dalam hitungan
jam bahkan hitungan hari dengan obat oral.
ETIOLOGI

Hipertensi emergensi merupakan spektrum klinis dari hipertensi dimana terjadi


kondisi peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol yang berakibat pada
kerusakan organ target yang progresif. Faktor Resiko Krisis Hipertensi
1. Penderita hipertensi tidak minum obat atau tidak teratur minum obat.
2. Kehamilan
3. Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal.
4. Pengguna NAPZA5.
5. Penderita dengan rangsangan simpatis tinggi. (luka bakar, trauma kepala,
penyakit vaskular/ kolagen)
MANIFESTASI KLINIS

Gambaran klinis krisis hipertensi umumnya adalah gejala organ target yang
terganggu, diantaranya
• Nyeri dada dan sesak nafas pada gangguan jantung dan diseksi aorta
• Mata kabur dan edema papilla mata
• Sakit kepala hebat, gangguan kesadaran dan lateralisasi pada gangguan otak
• Gagal ginjal akut pada gangguan ginjal; di samping sakit kepala dan nyeri
tengkuk pada kenaikan tekanan darah umumnya.
EPIDEMIOLOGI

Hipertensi merupakan penyakit yang lazim, tapi gawat darurat pada hipertensi
jarang terjadi, ini akibat dari perbaikan dalam terapi obat yang telah
dipertahankan (maintenance drug therapy). Dari populasi hipertensi (HT), ditaksir
70% menderita HT ringan, 20% HT sedang dan 10% HT berat. Pada setiap jenis
HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah diastolik sangat
meningkat sampai 120-130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik
dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa
penderita.
KOMPLIKASI

• Gagal Jantung Kiri Akut


• Deseksi Aorta Anerisma Akut
• Ensefalopati Hipertensi
• Feokromositoma
• Toksemia Gravidarum
• Perdarahan Intrakranial
PENATALAKSANAAN

Tujuan pengobatan pada keadaan darurat hipertensi ialah menurunkan tekanan


darah secepat dan seaman mungkin yang disesuaikan dengan keadaan klinis
penderita. Medikasi yang diberikan sebaiknya per parenteral (Infus drip, BUKAN
INJEKSI).
Obat yang cukup sering digunakan adalah Nitroprusid IV dengan dosis 0,25
ug/kg/menit. Bila tidak ada, pengobatan oral dapat diberikan sambil merujuk
penderita ke Rumah Sakit. Pengobatan oral yang dapat diberikan meliputi
Nifedipinde 5-10 mg, Captorpil 12,5-25 mg, Clonidin 75-100 ug, Propanolol 10-
40 mg. Penderita harus dirawat inap.
Henti Jantung
DEFINISI

Henti jantung adalah hilangnya fungsi


jantung secara tiba-tiba dan mendadak,
bisa terjadi pada seseorang yang memang
didiagnosa dengan penyakit jantung
ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak
bisa diperkirakan, terjadi dengan sangat
cepat begitu gejala dan tanda tampak
(American Heart Association, 2010).
DEFINISI
Penyebab cardiac arrest adalah adanya masalah pada sistem elektrik di dalam
jantung. Gangguan kelistrikan ini paling sering terjadi akibat fibrilasi ventrikel,
menurut National Heart, Lung, and Blood Institute. Fibrilasi ventrikel sendiri
adalah kondisi ritme jantung yang tidak wajar
Penyebab lainnya :
• Penyakit arteri koroner
• Serangan jantung
• Kardiomiopati
• Penyakit jantung bawaan
• Penyakit keturunan
• Olahraga intens
MANIFESTASI KLINIS
1. Tidak sadar
2. Henti nafas atau mengap-mengap 8. Nyeri dada yang berulang
(gasping) dengan sering.
3. Sianosis dari mukosa buccal dan 9. Jantung berdebar
liang telinga 10. Detak jantung cepat dan tidak
4. Pucat secara umum dan sianosis teratur (aritmia)
5. Jika pernapasan buatan tidak segera 11. Sesak napas tanpa alasan yang
di mulai, miokardium (otot jantung) jelas.
akan kekurangan oksigen yang di 12. Pusing.
ikuti dengan henti napas. 13. Rasa tidak nyaman pada dada
6. Hipoksia (angina).
7. Tak teraba denyut arteri besar 14. Palpitasi jantung (sensasi
(femoralis dan karotis pada orang jantung berdegup kencang)
dewasa Atau brakialis pada bayi) 15. Kelemahan tubuh
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi cardiac arrest tergantung dari
etiologi yang mendasarinya. Beberapa
sebab dapat menyebabkan ritme denyut
jantung menjadi tidak normal, dan
keadaan ini sering disebut aritmia. Selama
aritmia, jantung dapat berdenyut terlalu
cepat atau terlalu lambat atau berhenti
berdenyut. Empat macam ritme yang
dapat menyebabkan pulseless cardiac
arrest yaitu Ventricular Fibrillation (VF),
Rapid Ventricular Tachycardia (VT),
Pulseless Electrical Activity (PEA) dan
asistol (American Heart Association
(AHA), 2005).
PENATALAKSANAAN

1. CPR
a. BHD
b. BHL
Menurut (Thygerson,2006), prisip
penanganan cardiac arrest terdapat 4
rangkaian yaitu :
1. Early acces
2. Early CPR
3. Early defibrillator
4. Early advance care
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Elektrokardiogram
2. Pemeriksaan Enzim Jantung
3. Pemeriksaan Foto Thorax
4. Ekokardiogram
5. Ejection fraction testing
THANKS!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
yourwebsite.com
+34 654 321 987

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Pertanyaan dan jawaban presentasi
Pertanyaan Rizky Jawaban kelompok
Hal yang paling utama dalam Pemasangan ring tergantung kalo
penanganan jika ada seorang ada plak di arteri coroner
yang tiba2 terkena serangan sedangkan serangan jantung
jantung tetapi org tsb sudah di banyak penyebabnya.
pasang ring pada jantung dan Serangan jantung bukan
jika ada tindakan nya apa karena arteri coroner saja. Jdi
resiko yang akan di dapat org untuk penanganan harus tau
tsb? penyebabnya dlu karena tiap2
penyebab beda penanganan.
Pertanyaan Erika Jawaban kelompok
Apakah ada factor yang bisa Ada yaitu
meningkatkan risiko terjadinya 1. Berusia lanjut, yaitu lebih dr 55th
infark miokard akut ? bagi wanita, lebih dr 45th bagi pria
2. Memiliki keluarga dengan riwayat
infark miokard akut
3. Memiliki tekanan darah tinggi
4. Memiliki kadar kolestrol LDL
trigliserida yang tinggi
5. Menderita diabetes
6. Obesitas
7. Sering konsumsi makanan tinggi
lemak
8. Merokok
9. Kurang berolahraga
Pertanyaan angel Jawaban kelompok

Kenapa infark miokard selalu Penyebabnya sejauh inibelum diketahui pasti.


terjadi pada pukul 4-10pagi, Namun, peningkatan darah tinggi di pagi
hari karena morning surge diduga
apa penyebabnya ? berkaitan dengan irama sirkadian atau
pengatur siklus tidur alami tubuh yang
berpusat di otak.
Saat bangun tidur otak akan melepaskan
beberapa macam hormone seperti
kortisol, epineprin, dan noreepinefrin.
Penyebab tersebutlah yang diduga
menjadi penyebab meingkatnya tekanan
darah tinggi di pagi hari. Oleh karena itu
sering menjadi penyebab utama terjadi
serangan jantung pada pagi hari

Anda mungkin juga menyukai