Anda di halaman 1dari 25

PEMULIAAN TANAMAN

MENYERBUK SILANG
Pemuliaan = Penangkaran ?

Pemuliaan
Adalah kegiatan manusia dalam memelihara tumbuhan atau
hewan untuk menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus
memperbaiki produksi atau kualitasnya

Penangkaran
Adalah kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk menghasilkan
keturunan tanpa disertai dengan usaha memperbaiki populasi.
Penyerbukan: Proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik
Berdasarkan asalnya serbuk sari yang jatuh di kepala putik
itu, penyerbukan dapat dibedakan dalam beberapa macam,
yaitu :
1. Penyerbukan sendiri (autogamy), yaitu jika serbuk sari
yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga itu sendiri,
2. Penyerbukan tetangga (geitonogamy), jika serbuk sari yang
jatuh dikepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu
juga,
3. Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy), jika serbuk sari
yang jatuh dikepala putik itu berasal dari bunga tumbuhan lain,
tetapi masih tergolong dalam jenis yang sama,
4. Penyerbukan bastar (hybridogamy), jika serbuk sari berasal
dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenisnya, atau
sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat beda.
Beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin melakukan penyerbu-
kan sendiri (autogami). Penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Dikogami : Bila waktu masaknya putik dan serbuk
sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena: Serbuk
sari masak lebih dahulu daripada putiknya (protandri).
Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung. Putik masak
lebih dahulu daripada serbuk sari (protogini).
2. Didesious : Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan
dan betinanya terpisah. Contohnya salak dan melinjo
(Gnetum arremon)
Penyerbukan silang
Secara alami terjadi karena terhalangnya serbuk sari
dari bunga yang sama untuk melangsungkan penyerbukan
sendiri. Umumnya penyerbukan terjadi karena bantuan
angin dan serangga (Nasir, 2001).

Tujuan penyerbukan silang


Merubah frekuensi gen ke arah peningkatan frekuensi gen
yang dikehendaki
A. Dasar Genetik Tanaman Menyerbuk Silang

- Keragaman genetik dapat dipertahankan dari generasi


ke generasi karena ada kawin acak, sehingga baik
frekuensi gen maupun genotipe dapat tetap sama pada
generasi berikutnya.

- Hukum Hardy-Weinberg, frekuensi gen dan genotipe akan


konstan dari generasi ke generasi pada suatu populasi kawin
acak jika tidak terjadi seleksi, mutasi, dan migrasi.
Keberhasilan program pemuliaan tanaman bergantung
dari populasi asal dan metode
seleksi yang dilakukan.
Populasi asal harus memiliki keseragaman dan ada gen yang
diinginkan. Sedangkan seleksi diarahkan untuk memperbesar
persentase gen yang diinginkan.
B. Pembentukan Populasi Dasar
- Tersedianya populasi dasar merupakan langkah awal dalam
program pemuliaan tanaman menyerbuk silang.
Populasi dasar dapat berasal
dari genotipe lokal atau yang dibentuk oleh pemulia

- Pembentukan populasi dasar mempunyai tujuan


meningkatkan keragaman karakter yang mempunyai nilai
ekonomis dan mempertahankan keseragaman karakter lain.
Misalnya, apabila ada pemuliaan tanaman yang diharapkan
adanya peningkatan produksi maka karakter produksi tersebut
diusahakan beragam pada populasi dasar. Sementara, karakter
lain seperti kemasakan, tinggi tanaman, dan kualitas agak
seragam
- Keragaman genetik pada populasi dasar dapat ditentukan
melalui genotipe penyusun dan karakter perkawinan setiap
individu anggota populasi dasar.

Berikut adalah lima sistem persilangan yang dikenal


pada tanaman menyerbuk silang:
1. Kawin acak
2. Kawin antar tanaman secara genetik sejenis (genetic
assortative mating)
3. Kawin antar tanaman secara fenotipe sejenis (phenotypic
assortative mating)
4. Kawin antar tanaman secara genetik tidak sejenis (genetic
disassortative mating)
5. Kawin antar tanaman secara fenotipe tidak sejenis
(phenotypicdisassortative mating)
C. Seleksi Tanaman Menyerbuk Silang
- Seleksi dilakukan dengan tujuan yaitu pemilihan
genotipe yang dijadikan tetua pada pembentukan
populasi dasar serta pemilihan
individu tanaman atau galur sebagai peningkatan

karakter populasi atau penciptaan varietas baru


Metode seleksi pada tanaman menyerbuk silang

A) Seleksi Massa

- Seleksi didasarkan pada fenotip individu tanaman


- Tanpa kontrol persilangan
- Peran gen aditif
- Tidak terdapat uji keturunan
- Varietas yang dihasilkan adalah varietas berserbuk terbuka
Efektivitas seleksi massa
- Tergantung pada ketelitian seleksi
- Penampakan fenotip = genotip
- Mudah diukur : kegenjahan, tinggi tanaman,
ukuran tongkol
- Kontrol lingkungan, meningkatkan variabilitas genetik

Keuntungan seleksi massa


 Mudah dalam pelaksanaan
 Biaya relatif murah
 Menekan silang dalam
B) Seleksi Tongkol ke Baris
 Seleksi didasarkan pada fenotipe dari induvidu–individu tanaman
 Tanpa atau sebagian kontrol persilangan
 Peran gen aditif
 Terdapat uji keturunan
 Varietas yang dihasilkan adalah varietas berserbuk terbuka.

Prosedur seleksi
Metode seleksi tongkol ke baris
xxxxxx - Dipilih individu-individu superior (x) 200-300
xxxxxx individu
xxxxxx - Tanpa/persilangannya dikontrol
xxxxxx - Tongkol dari individu yang terpilih dipanen

xxxxxxxx - Sebagian benih dari tongkol terpilih


xxxxxxxx ditanam, sisanya disimpan dan tidak
xxxxxxxx
dicampur
xxxxxxxx

.......... - Ditentukan baris-baris terbaik


.......... - Sisa benih dari baris-baris terbaik disimpan
..........
untuk ditanam pada siklus berikutnya
- Sampai disini telah selesai satu siklus
seleksi
c) Seleksi berulang fenotipik
- Seleksi didasarkan pada tetua jantan dan betina
- Terdapat kontrol terhadap persilangan
- h2 dalam arti sempit tinggi → peran gen terutama
aditif
- Tidak ada uji keturunan
- Varietas yang dihasilkan adalah varietas berserbuk terbuka /
bersari bebas

Prosedur seleksi

- Suatu populasi ditanam sedemikian rupa sehingga


memungkinkan untuk diadakan seleksi secara individu
- Dipilih individu-individu superior untuk sifat yang
diinginkan. Yang lain dihilangkan atau diemaskulasi
- Diadakan persilangan di antara individu-individu
terpilih.
- Hasil silangan dipanen dan bijinya dicampur.
- Biji hasil silangan → ditanam → diadakan pemilihan
individu- individu superior kembali.
- Demikian seterusnya, sampai diperoleh sifat yang
diperbaiki sesuai dengan kriteria seleksi.

Berikut ini adalah bagan Seleksi Berulang Fenotif


Populasi dasar
XXXXXXXX - Individu superior dipilih (X), yang inferior
XXXXXXXX dihilangkan
XXXXXXXX - Dibuat persilangan antar individu
XXXXXXXX
superior yang terpilih

BIJI/BENIH - Hasil silangan dipanen (biji dicampur)

- Individu superior dipilih (X), yang inferior


XXXXXXXX
XXXXXXXX dihilangkan
XXXXXXXX - Dibuat persilangan antar individu
XXXX XXXX superior yang terpilih

BIJI/BENIH - Hasil silangan dipanen (biji dicampur)


- Demikian seterusnya
D. Seleksi Berulang untuk Daya Gabung Umum
- Seleksi didasarkan pada fenotipe keturunan tanaman
- Terdapat kontrol penuh terhadap persilangan
- Peran gen terutama aditif
- Terdapat uji keturunan Uji Daya Gabung Umum
- Varietas yang dihasilkan adalah varietas komposit
Prosedur :
- Pada generasi pertama (G1) menanam populasi dasar dan mem-
buat sejumlah penyerbukan sendiri sehingga dihasilkan sejumlah
populasi S1.
- Pada generasi kedua (G2) sebagian biji dari dari galur-galur
S1 ditanam terpisah dalam baris-baris dan sisa bijinya disimpan
Di samping itu juga ditanam populasi tetua penguji.
Tetua penguji mempunyai dasar genetik yang luas,
misalnya hibrida ganda
Selanjutnya diadakan sejumlah persilangan antara galur-galur S1
tersebut dengan tetua penguji .
- Pada generasi ke tiga (G 3) diadakan pemilihan galur S1
berdasarkan uji keturunannya. Biji hasil persilangan pada
generasi ke dua ditanam dengan ulangan secukupnya. Galur S1
yang menghasilkan keturunan yang baik dipilih untuk diteruskan
pada generasi berikutnya.
- Pada generasi ke empat (G 4), sisa biji galur S1 terpilih dicampur
dan ditanam. Populasi tanaman ini dibiarkan kawin acak,
sehingga terjadi rekombinasi. Setelah dipanen, bijinya dicampur
untuk digunakan pada siklus-siklus berikutnya.
Bagan seleksi berulang untuk Daya Gabung Umum (DGU)
sebagai berikut:
XXXXXXXX Generasi 1
XXXXXXXX
XXXXXXXX
- Menanam populasi dasar
XXXXXXXX - Penyerbukan sendiri pada beberapa individu(X)
sehingga menghasilkan sejumlah populasi S1
Sejumlah S1

♀ ♂ Generasi 2
XXXXXX XX - Sebagian dari biji galur-galur murni S1 ditanam,
XXXXXX XX
XXXXXX
X
XX
kemudian disilangkan dengan tetua penguji
XXXXXX XX (tetua jantan).
- Sisa biji disimpan
Generasi 3
- Biji hasil persilangan ditanam secukupnya
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX Untuk uji keturunan
XXXXXX
- Ditentukan galur S1 terpilih berdasarkan uji
keturunan ( S1 terpilih penampilan
keturunannya baik)
Sisa biji S1 terpilih
dicampur

XXXXXXXX Generasi 4
XXXXXXXX - Sisa biji S1 terpilih ditanam dan dibiarkan
XXXXXXXX
XXXXXXXX kawin acak sehingga terjadi rekombinasi.
- Biji hasil panen dicampur untuk digunakan
pada siklus berikutnya (G 1’)
- Siklus pertama selesasi
Biji dicampur

G 1’
E. Seleksi berulang untuk Daya Gabung Khusus

- Seleksi berdasarkan fenotif keturunan dari tanaman


- Terdapat kontrol penuh atas persilangannya.
- Peran gen aditif dan dominan.
- Terdapat uji keturunan Uji Daya Gabung khusus
- Varietas yang dihasilkan berupa hibrida tunggal atau
hibrida ganda.
Metodenya sama dengan metode Seleksi Berulang
Untuk Daya Gabung Umum, hanya pengujinya berupa
Galur Murni atau Hibrida Tunggal → Mempunyai dasar
genetik sempit
F. Seleksi Berulang Timbal Balik

- Seleksi ini ditujukan untuk perbaikan hibrida.


- Metodenya merupakan gabungan dari Seleksi
berulang untuk DGU dan DGK.
- Perbedaannya dengan dua metode seleksi berulang
untuk DGU dan metode seleksi berulang untuk DGK
ialah pengujinya juga merupakan sebagian dari
populasi yang diuji. Artinya, satu populasi merupakan
penguji populasi lain, dan sebaliknya → situasinya
timbal balik.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pemupukan Berimbang
    Pemupukan Berimbang
    Dokumen3 halaman
    Pemupukan Berimbang
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Bioteknologi Modern Transfer Gen 1
    Bioteknologi Modern Transfer Gen 1
    Dokumen18 halaman
    Bioteknologi Modern Transfer Gen 1
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Soa Alif
    Soa Alif
    Dokumen5 halaman
    Soa Alif
    Rahimah UIN
    Belum ada peringkat
  • Panen Dan Pasca Panen Padi
    Panen Dan Pasca Panen Padi
    Dokumen3 halaman
    Panen Dan Pasca Panen Padi
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Bioteknologi Bagi Pembentukan Keragaman Genetik
    Bioteknologi Bagi Pembentukan Keragaman Genetik
    Dokumen6 halaman
    Bioteknologi Bagi Pembentukan Keragaman Genetik
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • BIOGEN
    BIOGEN
    Dokumen6 halaman
    BIOGEN
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Bioteknologi Modern Transfer Gen 1
    Bioteknologi Modern Transfer Gen 1
    Dokumen18 halaman
    Bioteknologi Modern Transfer Gen 1
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Variabilitas Genetik
    Variabilitas Genetik
    Dokumen10 halaman
    Variabilitas Genetik
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • PKN
    PKN
    Dokumen4 halaman
    PKN
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Fiqh
    Fiqh
    Dokumen3 halaman
    Fiqh
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • SOAL DEBIT AIR
    SOAL DEBIT AIR
    Dokumen2 halaman
    SOAL DEBIT AIR
    Lidernoza Ali
    Belum ada peringkat
  • Soa Alif
    Soa Alif
    Dokumen5 halaman
    Soa Alif
    Rahimah UIN
    Belum ada peringkat
  • PKN
    PKN
    Dokumen4 halaman
    PKN
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Kuljar
    Kuljar
    Dokumen42 halaman
    Kuljar
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi Benih Padi
    Klasifikasi Benih Padi
    Dokumen5 halaman
    Klasifikasi Benih Padi
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • KONSEP GEN Dan GENETIKA 1
    KONSEP GEN Dan GENETIKA 1
    Dokumen34 halaman
    KONSEP GEN Dan GENETIKA 1
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen6 halaman
    1
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen6 halaman
    A
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen6 halaman
    A
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Pai
    Pai
    Dokumen6 halaman
    Pai
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen6 halaman
    1
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Pai
    Pai
    Dokumen6 halaman
    Pai
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • SOAL DEBIT AIR
    SOAL DEBIT AIR
    Dokumen2 halaman
    SOAL DEBIT AIR
    Lidernoza Ali
    Belum ada peringkat
  • Pengendalian OPT Bawang Merah
    Pengendalian OPT Bawang Merah
    Dokumen26 halaman
    Pengendalian OPT Bawang Merah
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen6 halaman
    1
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Arti Terjemahan Lirik Lagu Kun Anta
    Arti Terjemahan Lirik Lagu Kun Anta
    Dokumen3 halaman
    Arti Terjemahan Lirik Lagu Kun Anta
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi Benih Padi
    Klasifikasi Benih Padi
    Dokumen5 halaman
    Klasifikasi Benih Padi
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Curriculum Vitae
    Curriculum Vitae
    Dokumen1 halaman
    Curriculum Vitae
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat
  • Zikir Dan Doa
    Zikir Dan Doa
    Dokumen1 halaman
    Zikir Dan Doa
    muchamad iqbal
    Belum ada peringkat