Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2

FEBY ARDIAN
REFFY DIANI N
WITRI DARMA R
NILA MELLISA
WINARTI ISMIASIH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN VSD

VSD (Ventricural Septal Defect atau Defek Septum Ventrikel)


– VSD adalah kelainan jantung bawaan dimana terdapat
lubang (defek/inkontinuitas) pada septum ventrikel yang
terjadi karena kegagalan fusi septum interventrikel pada
masa janin.
– VSD adalah suatu keadaan abnormal yaitu adanya
pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.(Rita
&Suriadi, 2001).
– VSD adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat
yang memisahkan ventrikel kanan dan ventrikel kiri. (Heni
dkk, 2001).
KLASIFIKASI VSD
– Berdasarkan ukuran defek , VSD terbagi atas 3 yaitu

a.Defek kecil, tidak didapatkan gejala dan


murmur jantung pada pemeriksaan rutin

a.Defek sedang, menyebabkan timbul gejala


pada bayi ( muncul pada bulan pertama
kehidupan).

a.Defek besar, gejala mulai muncul pada minggu


pertama kehidupan.
MANIFESTASI KLINIK VSD
– Spektrum cukup luas : besarnya defek & resistensi
vascular paru
– Mulai tanpa gejala, sampai gagal jantung kongestif & FTT
– Defek >5mm : faktor predictor terjadinya gejala
– Bunyi jantung I-II normal
– Bising pansistolik (holosistolik) derajat 3-4/VI pungtum
maksimum sela iga 3-4 garis parasternal kiri (bag.bawah :
muscular)
– VSD kecil : tidak ada HP, pertumbuhan normal
– VSD sedang : bising mulai terdengar umur 2-6minggu,
takipnea, BB sulit meningkat
– VSD besar : dapat ditemukan tanda-tanda gagal jantung =
takipnea, takikardi, hepatomegaly, gagal tumbuh
ETIOLOGI VSD

 Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan


VSD :
– Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu
hamil.
– Gizi ibu hamil yang buruk , ibu yang alkoholik.
Faktor genetik (endogen)
– Usia ibu di atas 40 tahun.
• Anak yang lahir sebelumnya
– Ibu yang menderita diabetes. PJB.
– Ibu peminum obat penenang. • Ayah atau ibu PJB
• Kelainan kromosom (sindrom
down)
• Lahir dengan kelainan bawaan
lain
KOMPLIKASI VSD

1. Gagal jantung kronik


2. Endokarditis infektif
3. Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis pulmonary
4. Penyakit vaskular paru progresif
5. Kerusakan sistem konduksi ventrikel
6. Kelainan fungsi ventrikel
7. Obtruksi pembuluh darah pulmonal (Hipertensi Pulmonal)
8. Aritmia
9. Henti jantung
PEMERIKSAAN PENUNJANG VSD
1) EKG
Gambaran EKG pada pasien VSD dapat menggambarkan besar kecilnya
defek dan hubungannya dengan hemodinamik yang terjadi
2) Gambaran Radiologi Thorax
Pada VSD kecil,memperlihatkan bentuk dan ukuran jantung normal
Pada VSD sedang,menunjukkan kardiomegali sedang dengan konus
pulmonalis yang menonjol,hilus membesar dengan vaskularisasi paru
meningkat.
Pada VSD besar yang disertai hipertrofi pulmonal atau sindroma
eisenmenger
3) Echocardiografi
Pemeriksaan echocardiografi pada VSD meliputi M-Mode dua demensi
doppler, pada doppler berwarna dapat ditemukan lokasi,besar dan arah pirau .
PENATALAKSANAAN VSD

– Untuk defek kecil, tanpa gejala tidak perlu tindakan atau


pengobatan
– Terapi medik, sebelum dilakukan intervensi :
Furosemide/Spironolactone, Captopril, Digitalis
– Intervensi : Bedah dan Transcatheter Closure
ASUHAN KEPERAWATAN VSD
– Pengkajian
1. Biodata
Nama, Umur, alamat, pekerjaan, pendidikan, agama, tanggal lahir dan lain lain.
2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
b) Riwayat penyakit pertama
c) Riwayat penyakit dahulu
Prenatal history
Diperkirakan adanya keabnormalan pada kehamilan ibu (infeksi virus Rubella),
mungkin ada riwayat pengguanaan alkohol dan obat-obatan serta penyakit DM
pada ibu .

-Intra natal : Riwayat kehamilan biasanya normal dan


diinduksi.

-Riwayat Neonatus

Gangguan respirasi biasanya sesak, takipnea

Anak rewel dan kesakitan

Tumbuh kembang anak terhambat

Terdapat edema pada tungkai dan hepatomegalySosial


ekonomi keluarga yang rendah
 Riwayat Penyakit Keluarga
– Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami kelainan defek
jantung
– Penyakit keturunan atau diwariskan
– Penyakit congenital atau bawaan
 Pola Aktivitas dan Latihan
– Keletihan/kelelahan
– Dispnea
– Perubahan tanda vital
– Perubahan status mental
– Takipnea
– Kehilangan tonus otot
 Pola Persepsi dan Pemeriksaan Kesehatan
– Riwayat hipertensi
– Endokarditis
– Penyakit katup jantung
 Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress
– Ansietas, khawatir, takut
– Stress yang berhubungsn dengsn penyakit

 Pola Nutrisi dan Metabolik


– Anoreksia
– Pembengkakan ekstremitas bawah/edema

 Pola Persepsi dan Konsep Diri


– Kelemahan
– Pening
 Pola peran dan hubungan dengan sesame : Penurunan peran dalam aktivitas sosial dan
keluarga
3. Pengkajian fisik
a) B1 (Breathing)/ pernafasan :
b) B2 (Bleedding) / srikulasi :
c) B3 (Brain) / Kesadaran :
– Kesadaran menurun , somnolen, usia 3 bulan
– GCS 2 dan 6, gerakan sangat lemah
– Kejang tidak ada (-)
– Pupil isokor, diameter sama
– Sklera putih
– Kemampuan buka mata lemah

d) B4 (Blader) / Perkemihan :
– Bayi menggunakan kateter
– Kateter menates
– Produksi urine ± 3 cc/jam
a) B5 (Bowel) / Pencernaan :
– Bising usus positis (+), kembung posistif (+)
– Terpasang sonde susu 120 cc/24 jam
– BAB encer berlendir, warna hijau kehitaman, jumlah 50 cc/BAB
B. Diagnosan kep 1

Pre op Post op
– Penurunan curah jantung berhubungan – Hambatan rasa nyaman
dengan murmur jantung. berhubungan dengan kurang
– Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari pengendalian lingkungan
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
– Resiko infeksi area pembedahan
ketidakmampuan makan.
– Keletihan berhubungan dengan ansietas.
berhubungan dengan kontaminasi
luka bedah
– Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan keletihan otot pernapasan.
 Respon Keluarga Terhadap Anggota Keluarga

-Pelemahan koping keluarga berhubungan dengan


kurang informasi yang didapat individu
pendukung
-Ketakutan berhubungan dengan respons yang
dipelajari terhadap ancaman
D. Implementasi keperawatan

– Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik, tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan
diharapkan pada Nursing aders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan yang mencangkup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemulihan kesehatan dan mempalisitai koping. Impelentasi keperawatan adalah
inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. ( Nursalam,
2001 ) .
E. Evaluasi keperawatan

– Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang


menandakan seberapa jauh diagnose keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Melalui evaluasi memungkinkan
perawat untuk memonitor “kealpaan” yang terjadi selama tahap pengkajian,
analisa, perencanaan, dan pelaksanaan tindakan. ( Nursalam,2001 ).
– Adapun komponen tahap evaluasi adalah pertama pencapaian kreteria hasil,
kedua keefektifan tahap-tahap keperawatn, ketiga revisi atau terminasi
keperawatan.
Evaluasi perencanaan kreteria hasil tulis pada catatan perkembangan dalam bentuk
SOAPIER :

– S ( Subyektif ) yaitu keluhan-keluhan klien


– O ( Obyektif ) yaitu apa yang dilihat, dicium, diraba dan dapat diukur oleh perawat.
– A ( Analisa ) yaitu kesimpulan tentang keadaan klien
– P ( Plan of care ) yaitu rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa /
masalah keperawatan klien.
– I ( Intervensi ) yaiutu tindakan yang dilakukan perawat untuk kebutuhan klien
– E ( Evaluasi ) yaitu respon klien terhadap tindakan perawat
– R ( Ressesment ) yaitu mengubah rencana tindakan keperawatan yang diperlukan.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai