Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN
DENGAN
DISLOKASI
Sendi
 Pertemuan dua tulang
untuk mobilisasi
1.Soft Tissue (Jar.
lunak)  Otot, Tendon
ligamen, Kapsul sendi dll
2.Hard Tissue 
(Jaringan keras)
 Trauma Pada Sendi
1. T. Jaringan Lunak (Soft tissue)
 Sprain  Terkilir
 Strain  Keseleo
 Ruptur ligamen (Putus ligamen)
2. T. Jaringan Keras (Hard tissue)

 Dislokasi, Subdislokasi
 Fraktur dislokasi
Trauma Jaringan Lunak
1. Strain : Laserasi otot pada sendi

2. Sprain : Laserasi ligament pada sendi

3. Ruptur : putusnya tendon/ ligamen


 Penyebab : Trauma dengan gerakan tiba-tiba

 Klinis  Nyeri, bengkak panas, biru, kemerahan

 Grade
 Grade 1  teregang  sembuh 2- 10 hari

 Grade 2  putus partial  sembuh 10 hr – 6 mg

 Grade 3  putus total (Avulsi)  sembuh 3 -10 mg


Pengobatan
 Grade 1 & 2  RICE
 R = rest
 I = ice
 C = compress

 E = elevate
 Anti Inflamasi (NSAIDs)
 Grade 3
 Penyambungan kembali (Tendorafi)
PENGERTIAN DISLOKASI
Keadaan dimana permukaan sendi tulang yang
membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara
anatomis atau Keluarnya kepala sendi dari
mangkuknya atau tulang lepas dari sendi
(Brunner & Suddart)

Tergesernya permukaan tulang yang


membentuk persendian terhadap tulang lain
(Price & Wilson)
Tipe Dislokasi

1.Congenital
2.Acquired/didapat
a. Traumatic
b. Pathological e.g. TB hip, Septic Arthritis
c. Paralytic e.g. Poliomyelitis, cerebral
palsy, etc
d. Inflammatory disorders, rheumatoid
arthritis,etc
Penyebab
1. Trauma  Berat dan hebat

2. Non Trauma /Trauma ringan

 Dislokasi Habitual  lebih 4 kali

 Dislokasi Kongenital

 Bisa mengenai seluruh sendi

 Tersering Bahu, Panggul, siku, lutut jari dll


Patologi
Apa yang terjadi jika dislokasi ?

 Robek kapsul sendi, otot, ligamen dll

 Kerusakan pembuluh darah & syaraf

 Perdarahan dalam sendi

 Avaskular nekrosis kepala sendi

 Terganggu pertumbuhan sendi


MANIFESTASI KLINIS
• Nyeri
• Perubahan kontur sendi
• Perubahan panjang ekstremitas
• Kehilangan mobilitas normal
• Kekakuan
• Deformitas
• Perubahan sumbu tulang yang mengalami
Dislokasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Foto Rontgen
• CT Scan, MRI, Scan tulang, dan Tomogram
yang digunakan untuk memperlihatkan
Dislokasi, juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak
Diagnosa
 Anamnesa
 Riwayat trauma hebat
 Nyeri hebat :
■ Spasme otot sekitar sendi
■ Ransangan cairan sendi
■ Terjepit saraf

 Pemeriksaan
 Deformitas (Perobahan bentuk sendi)
 Disfungsi Sendi tak bisa digerakkan
 Radiologis : Rontgen Foto, CT Scan
Penatalaksaan  R R R
 Reposisi  mengembalikan posisi kaput
1. Tertutup

2. Terbuka (Open Reduction), jika 


a. Gagal reposisi tertutup
 Interposisi jaringan

 Button hole dislocation


 Dislokasi disertai fraktur

b. Neglected cases & Dislokasi lama


 Retaining  mempertahan hasil reposisi
 Rehabilitation  Mengembalikan pada fungsi
Komplikasi

 Segera

 Shock

 Sepsis  terutama yang terbuka

 Nekrosis kepala sendi

 Lanjut

 Kaku sendi

 Gangguan pertumbuhan cacat


Dis.Bahu (D. Glenohumeralis)
 Keluarnya caput humerus dari cavum gleinodalis
 Etio : 99% trauma
 Pembahagian

1. Dis. Anterior (98 %)


2. Dis.Posterior (2 %)

3. Dis. Inferior

 Mekanisme Trauma
1. Puntiran sendi bahu tiba-tiba

2. Tarikan sendi bahu tiba-tiba


3. Tarikan & puntiran tiba-tiba
Dislokasi Anterior
 Lengkung (contour) bahu berobah,

 Posisi bahu abduksi & rotasi ekterna

 Teraba caput humeri di bhg anterior

 Back anestesi  ggn n axilaris

 Radiologis  memperjelas D

 Rontgen Foto

 CT Scan
Penanganan
 Reduction, as quickly and gently as possible
 Tertutup atau Terbuka

1. Tarikan langsung
1. Teknik Traksi & Teknik kounter traksi
2. Teknik Hippokrates

2. Reposisi sesuai arah trauma


1. Teknik Stimson (Gravitasi),

2. Teknik Milch
3. Teknik Kocher
1.Teknik Tarikan langsung
Reposisi dengan penarikan langsung
 Teknik Hipokrates
 Penderita tidur telentang
 Tangan ditarik dan kaki mendorong
diketiak
 Teknik Traksi & Kounter Traksi
 Penderita duduk
 Tangan ditarik kebawah dan ketiak
ditarik keatas
 Keduanya sangat traumatis  n axilaris
2.Teknik Sesuai Arah Trauma
Teknik Stimson
 Reposisi oleh berat tangan & gravitasi
 Telungkup dipinggir meja, Beban  2,5 kg
selama 15- 20 min
Teknik Milch

 Reposisi: tarikan dalam posisi telungkup


 Humerus di abduksi & rotasi ekterna
 Caput humeri didorong kedalam

Teknik Kocher

 Reposisi menyesuaikan arah trauma


 Humerus diputar keluar & siku kedada
Perawatan Pasca Reposisi
 Imobilisasi bahu posisi adduksi & rotasi interna 
Pelvow sling
 Latihan ROM sendi.
 Komplikasi
1. Ggn ligament & kapsul sendi
2. Fraktur tulang sekitar sendi
3. Trauma vaskular (a. axilaris)
4. Habitual Dislocation
5. Trauma syaraf (10 %)  n. axilaris
Dislokasi Panggul (D. Kaput Femur)
 Keluarnya caput femur dari acetabulum.
 99% penyebab trauma
 Pembahagian

1. Dislokasi Posterior: 85%


2. Dislokasi Anterior: 10-15%

3. Dislokasi Sentral
 Mekanisme Trauma  terbanyak dash board Injury

Dis.Posterior Dis. Anterior


Diagnosa
 Anamnesa
 Riwayat trauma & Nyeri hebat
 Pemeriksaaan
 Dislokasi Posterior  Fleksi, adduksi &
Internal rotasi
 Dislokasi Anterior  Fleksi abduksi &
ekternal rotasi
 Radiologis  Rontgen Foto
 Penanganan  Reposisi tertutup /terbuka
Reposisi Tertutup
 Teknik
 Teknik Hippocrates  tarikan langsung
 Teknik Gravitasi
 Teknik Bigelow
 Teknik Stimson
 Pasca reposisi
 Retaining  Skin traksi sampai hilang udema  2 minggu
 Rehabilitasi  latihan gerakan panggul
 Jalan pakai tongkat  12 minggu
 Folow up sampai 2 th  monitor avaskuler caput femur
Komplikasi

 Avascular necrosis  Paling ditakuti

 Arthritis

 Myositis ossificans

 Trauma n ischiadicus

 Kaku sendi (stiffness)

Anda mungkin juga menyukai