KELOMPOK 9
Pengertian
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis. Secara kasar (tulang lepas dari sendi) (brunner&suddarth). Dislokasi traumatik adalah kedaruratan ortopedi, karena struktur sendi yang terlibat. Pasukan darah, dan saraf rusak susunannya dan mengalami stres berat. Subluksasi adalah dislokasi parsial permukaan persendian
Bila dislokasi todak ditangani segera, maka dapat terjadi nekrosis avaskuler dan paralisis saraf.
Patofisiologis
Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan .Humerus terdorong kedepan ,merobek kapsul tepi glenoid teravulsi. Kadang-kadang bagian posterolateral kaput hancur. Mesti jarang prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan luksasio erekta (dengan tangan mengarah ;lengan ini hampir selalu jatuh membawa kaput ke posisi da bawah karakoid).
Etiologi
1.
2.
3. 4.
Cedera olah raga Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga Terjatuh Patologis
Nyeri Perubahan kontur sendi Perubahan panjang ekstremitas Kehilangan mobilitas normal, dan Perubahan sumbu tulang yanng mengalami dislokasi
Manifestasi klinis
Pergerakan yang terbatas di daerah yang terkena Posisi tungkai yang asimetris Lipatan lemak yang asimetris Hilangnya tonjolan yang normal Kedudukan yang khas untuk dislokasi tertentu
Penatalaksanaan medis
Nyeri terasa hebat . Dislokasi reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan menggunakan anastesi jika dislokasi berat. Kaput tulang yang mengalami dislokasi dimanipulasi dan dikembalikan ke rongga sendi.
Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil.
Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi dilakukan mobilisasi halus 3-4X sehari yang berguna untuk mengembalikan kisaran sendi. Memberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama masa penyembuhan
Komplikasi
Dini - Cedera saraf - Cedera pembuluh darah - Fraktur disloksi Lanjut - Kekakuan sendi bahu - Kelemahan otot
Pemeriksaan Diagnostik
1) Rontgen Menunjukkan lokasi / luasnya fraktur / trauma
2) Scan tulang, tonogram, CT scan / MRI Memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian - identitas keluhan utama - riwayat penyakit masa lalu - riwayat penyakit sekarang - riwayat masa pertumbuhan - pemeriksaan fisik terutama masalah persendian Diagnosa 1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan diskontuinitas jaringan 2. Gangguan mobilitas fisik dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi 3. Gangguan body image berhubungan deformitas dan perubahan bentuk tubuh
Intervensi
Dx 1 Kaji skala nyeri Berikan posisi relaks pada pasien Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi Kolaborasi pemberian analgesik Dx 2 Kaji tingkat mobilisasi pasien Berikan latihan ROM Anjurkan penggunaan alat Bantu jika diperlukan Dx 3 Kaji konsep diri pasien Kembangkan BHSP dengan pasien Bantu pasien mengungkapkan masalahnya Bantu pasien mengatasi masalahnya.