Disusun Oleh :
Luqman Hakim
3101104012013
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
No RM
: 63-68-78
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Nama
Pendidikan
: SMA
: 19 tahun
: Pelajar
Alamat
Sleman
Status Jaminan
Tgl Masuk
: 26-03-2016
Dokter
B. Keluhan Utama
Nyeri pada bahu sebelah kanan
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Sekitar 1 jam SMRS, pasien mengalami kecelakaan lalu lintas terjatuh dari sepeda
motornya. Pasien datang ke IGD sekitar pukul 3.30 pagi dengan keluhan nyeri
bahu sebelah kanan. Nyeri dirasakan terus menerus. Nyeri dirasa bertambah bila
bahu digerakkan. Pasien mengatakan kemungkinan bahu kanannya terbentur
bagian sepeda motor saat terjatuh. Pasien tidak mengeluh mual, muntah, maupun
pusing. Pasien tidak mengalami gangguan BAK maupun gangguan BAB.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat trauma sebelumnya disangkal. Riwayat alergi, penyakit jantung,
hipertensi, asma, diabetes mellitus dan konsumsi obat rutin disangkal.
Tanda Vital
: 87x/menit, reguler
Pernapasan : 19x/menit
Suhu
: 36,7 C
Kepala
: mesosefal
Mata
Hidung
Thorax
Pulmo
Cor
Pa
Pe
Au
Pa
Pe
Au
Abdomen
Pe
Pa : supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), defans
muskuler (-)
Ekstremitas
Superior
Inferior
Akral dingin
-/-
-/-
Sianosis
-/-
-/-
Edema
-/-
-/-
Sensibilitas
+/+
+/+
Motorik:
Gerak
+/+
+/+
Kekuatan
5/5
5/5
Status lokalis
Feel
: nyeri tekan setempat (+), krepitasi (+), cekungan pada 1/3 mid
klavikula (+), sensibilitas (+), suhu rabaan hangat (+).
Move
G. Diagnosa Kerja
Close fraktur clavicula dextra
H. Penatalaksanaan
-
Edukasi pasien
3
I. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi (26-3-2016)
-
Hemoglobin
Leukosit
HCT
: 45 % (35 47)
MCV
MCH
Trombosit
: 296.000 /L
Gol. Darah
:O
PPT
APTT
HBSAg
J. Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Fraktur
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang,
tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial yang
umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. Kekuatan dan sudut pandang dari
tenaga tersebut, keadaan tulang dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan
apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi
apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap melibatkan seluruh
ketebalan tulang.
B. Anatomi Relevant
Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang
membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. Clavicula
berbentuk kurva-ganda dan memanjang. Ini adalah satu-satunya tulang yang
memanjang horizontal dalam tubuh. Terletak di atas tulang rusuk pertama. Pada ujung
medial, clavicula bersendi pada manubrium dari sternum (tulang dada) pada sendi
sternoclavicularis. Pada bagian ujung lateral bersendi dengan acromion dari scapula
(tulang belikat) dengan sendi acromioclavicularis. Pada wanita, clavicula lebih
pendek, tipis, kurang melengkung, dan permukaannya lebih halus.
Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada
supaya lengan dapat bergerak leluasa.
satunya yang tidak memiliki rongga sumsum tulang seperti pada tulang panjang
lainnya. Clavicula tersusun dari tulang spons.
Otot-otot dan ligamentum yang berlekatan pada clavicula:
Permukaan superior:
Otot trapezius
Permukaan inferior
Otot deltoideus
Otot sternocleidomastoid
Otot sternohyoideus
Otot trapezius
yang dapat menekan klavikula ke sternum . Jatuh dengan tangan terkadang dalam
posisi abduksi.
o Type 1
: Minimal displacement
o Type 2
: displaced
o Type 3
: Intraarticular
o Type 4
: Epiphyseal separation
o Type 5
: cominutif
F. Pemeriksaan Klinis
Fraktur klavikula sering terjadi pada anak-anak. Biasanya penderita datang
dengan keluhan jatuh dan tempat tidur atau trauma lain dan menangis saat
menggerakkan lengan. Kadangkala penderita datang dengan pembengkakan pada
daerah klavikula yang terjadi beberapa hari setelah trauma dan kadang-kadang
fragmen yang tajam mengancam kulit. Ditemukan adanya nyeri tekan pada daerah
klavikula.
G. Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan rontgen anteroposterior dan klavikula biasanya dapat
membantu menegakkan diagnosis dan fraktur. Fraktur biasanya terjadi pada 1/3 tengah
dan fragmen luar terletak dibawah fragmen dalam. Fraktur pada 1/3 lateral klavikula
dapat terlewat atau tingkat pergeseran salah dikira kecil, kecuali kalau diperoleh foto
tambahan pada bahu.
H. Indikasi Operasi
Meskipun hasil perawatan nonoperative sangat efektif untuk fraktur
klavikula, namun operasi dapat diindikasikan dalam keadaan tertentu. Dalam situasi
tertentu, operasi diperkirakan menghasilkan hasil klinis terbaik dalam hal keselarasan,
penyembuhan, dan mobilisasi dini. Indikasi utama untuk fiksasi internal fraktur
clavicular adalah perpindahan dan / atau perpendekan lebih dari 15 sampai 20 mm,
umur muda, sehat, individu yang aktif. Meskipun klavikula memiliki penyembuhan
yang baik dan kemampuan renovasi, patah tulang secara signifikan telah terbukti
dapat menyebabkan rasa sakit dan penurunan kepuasan pasien karena deformitas,
kosmetik dan keterbatasan fungsional. Indikasi relatif untuk fiksasi internal fraktur
clavicular meliputi:
fraktur terbuka;
terkait cedera vaskular;
defisit neurologis progresif;
kontaminasi
kotoran
dengan
jaringan
kulit
yang
kemungkinan
akan
pasien cedera;
fraktur clavicular bilateral, dan kompleks, ipsilateral, ekstremitas atas fraktur.
I. Management Terapi Konservatif dan Operasi
Penatalaksanaan Fraktur Klavikula:
1. Fraktur 1/3 tengah
Undisplaced fraktur dan minimal displaced fraktur diterapi dengan
menggunakan sling, yang dapat mengurangi nyeri.
Displaced
fraktur
dengan
gangguan
kosmetik
diterapi
dengan
11
dengan pen yang halus, yang menembus kearah lateral melalui fragmen sebelah
luar dan akromion dan kemudian kembali ke batang klavikula. Lengan ditahan
dengan kain gendongan selama 6 minggu dan sesudah itu dianjurkan melakukan
pergerakan penuh.
3. Fraktur Medial
Fraktur medial klavikula merupakan fraktur yang paling stabil karena
adanya ligamen sekitar dan bisa diobati dengan sling untuk kenyamanan dan
mengembalikan ke fungsi normal. Tindakan Bedah pada fraktur medial klavikula
jarang diindikasikan dan terbatas pada kasus-kasus di mana ada dislokasi berbagai
macam fragmen fraktur atau terjadi kerusakan pada struktur neurovaskular penting.
Ketika dilakukan tindakan bedah, fraktur dapat diperbaiki dengan menggunakan
jahitan berat melewati lubang bor di tulang atau sebaliknya, dengan small lowprofile plate. Pin fiksasi harus dihindari karena ada kemungkinan perangkat keras
ini migrasi ke dalam organ vital yg terletak di bawah.
J. Komplikasi Operasi
1. Komplikasi dini
kerusakan pada pembuluh darah atau saraf ( jarang terjadi)
2. Komplikasi lanjut
non-union : jarang terjadi dapat diterapi dengan fiksasi interna dan
pencangkokan tulang yang aman.
mal-union :
1. meninggalkan suatu benjolan, yang biasanya hilang pada waktunya.
2. untuk memperoleh basil kosmetik yang baik dan cepat dapat menjalani
terapi yang lebih drastis yaitu fraktur direduksi dibawah anastesi dan
dipertahankan reduksinya dengan menggunakan gips yang mengelilingi
dada ( wirass)
kekakuan bahu sering ditemukan, hanya sementara, akibat rasa takut untuk
menggerakkan fraktur. Jari juga akan kaku dan membutuhkan waktu
berbulan-bulan untuk memperoleh kembali gerakan, kecuali kalau dilatih.
K. Perawatan Pasca Operasi
Rehabilitasi
13
14
DAFTAR PUSTAKA
schrock, theodore. Ilmu Bedah ( handbook of surgery ) edisi 7. Penerbit buku kedokteran
EGC : jakarta.1995.
Price, Sylvia and Wilson, Lorraine. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
6th Edition. EGC: Jakarta.2005
Koval, kenneth.J. Handbook of Fracture, 3rd Edition. Lippincoot williams and wilkins :
California.2010.
Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.
15