Jatuh
Inkontinensia
Insomnia
Penurunan Fungsi
muskuloskeletal
Penurunan
QOL Risiko jatuh Penurunan
keseimbangan tubuh
JATUH
• Suatu keadaan yang tidak dapat diperkirakan,
dimana lansia secara tiba-tiba berada di bawah
atau lantai tanpa disengaja, dengan atau tanpa
saksi.
• Kejadian jatuh biasanya bukan merupakan
penyebab tunggal oleh karena itu beberapa faktor
risiko telah diidentifikasi sebagai penyebab jatuh
pada lansia.
• Risiko jatuh akan semakin tinggi jika faktor risiko
yang dimiliki lansia semakin banyak. Jatuh terjadi
sebagai akibat dari interaksi kompleks dari faktor
risiko.
Faktor risiko intrinsik Faktor risiko
Usia (age) Pingsan (syncope)
ekstrinsik
Gangguan keseimbangan Takut jatuh (masalah psikologi) Lingkungan
Status hidup sendirian (living
tubuh (balance impairment)
alone)
Alas kaki
Gangguan gaya berjalan
(gait)
Gangguan kognitif (cognitive Obat-obatan
impairment)
Gangguan penglihatan Jenis kelamin termasuk
Vertigo Ras alkohol
Penyakit kardiovaskuler: Kurang konsumsi vitamin D dan
Hipotensi postural dan Kalsium
hipertensi Kurang aktivitas fisik dan latihan
fisik
Dampak jatuh
• Peningkatan kesulitan melakukan aktivitas
sehari-hari,
• Peningkatan risiko jatuh dan cedera, takut
jatuh, kematian (Miller, 2012)
• Efek psikologi: penurunan kualitas hidup,
• Penurunan status kesehatan,
• Pembatasan aktivitas (restricted activity)
dan imobilitas (immobility),
• Kerugian biaya dan masalah pengasuh
(Asch, 2011).
Pencegahan jatuh
• Pendidikan kesehatan: jatuh dan faktor risikonya
• Latihan (misalnya latihan keseimbangan dan Otago
• Review (identifikasi efek samping) dan manajemen obat
• Pemeriksaan mata dan telinga
• Kaji dan modifikasi keamanan rumah
• Penanganan terhadap penyakit yang diderita lansia
• Berikan alas kaki yang sesuai ukuran dan dalam kondisi baik
untuk lansia
Pengkajian faktor risiko jatuh : Instrumen
• the Morse Fall Scale (MFS),
• The time up and go test (TUGT),
• Berg balance scale/test (BBS/BBT),
• the Hendrich II fall risk modelTM,
• Tinneti balance and gait assessment,
• the 30-Second Chair Stand Test,
• the Falls efficacy scale-International (FES-I),
• the Minnesota Safety Council Fall Prevention Checklist.
Diagnosis Keperawatan
Risiko jatuh
Risiko cedera
Intoleransi aktivitas
Inkontinensia
• Perubahan terkait usia saja tidak dapat menyebabkan inkontinensia
• The estimated prevalence of incontinence for older adults ranges from 38% for
community dwelling, older adults to 60% for those in long-term care facilities
and up to 90% for people with dementia (Miller, 2012).
• Inkontinensia urine disebabkan oleh ISK, infeksi vagina atau iritasi, konstipasi
dan obat-obatan menyebabkan masalah kontrol kandung kemih jangka pendek
• Otot kandung kemih yang lemah, pembesaran prostat dapat menyebabkan dan
kerusakan saraf dapat menyebabkan masalah kontrol kandung kemih jangka
panjang.
• Intervensi yang baik salah satunya kegel exercise
Diagnosis keperawatan: Inkontinensia
• Inkontinensia fekal
• Inkontinensia berlanjut
• Inkontinensia urin berlebih
• Inkontinensia urin refleks
• Inkontinensia urin stres
• Inkontinensia urin urgensi
Insomnia
• Insomnia adalah insomnia adalah kondisi
dimana seseorang sulit memulai tidur atau
terbangun lebih awal dan sulit memulai
tidur lagi
• Faktor risiko
– Lingkungan
– Kondisi patologis
– Efek substansi bioktif seperti: Kafein,
alkohol, nikotin
Pengabaian, salah perlakuan dan tindak kekerasan pada lansia