OLEH :
Kelompok 6
Nama :1.Agripa Natu Falo
2.Dedi Supriyanto Bili
3.Edwin Ratu Paga
4.Serfiyanti Dima Dojo
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "MAKALAH LANSIA
SEBAGAI POPULASI BERESIKO DAN RENTAN" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas ”MATA KULIAH GERONTIK”.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN………………….................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................3
1.3 Manfaat....................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................18
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada
manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok
yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut aging process
mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada
tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan dapat
diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa
dampak positif maupun negatif. Akan berdampak positif apabila penduduk lansia
berada dalam keadaan sehat, aktif, dan produktif. Disisi lain peningkatan jumlah
penduduk lansia akan menjadi beban apabila lansia memiiliki masalah penurunan
1
penyakit jantung koroner.
Berdasarkan Riset kesehatan dasar atau Riskesdas (2018) penyakit yang
terbanyak pada lansia adalah untuk penyakit tidak menular salah satunya adalah
primer seperti bertambahnya usia, stress psikologis, pola konsumsi yang tidak
merupakan silent killer. Banyak masyarakat terutama lansia yang tidak memiliki
penyakit ini, kemudian dapat membuat lansia menjadi tidak mengatur pola
terjadi pada lanjut usia atau lansia sebagai proses makannya, tak jarang lansia
sehingga lansia akan mengabaikan dan tidak ingin berobat karena merasa sudah
lanjut usia yang mereka ketahui seorang lansia memang sudah rentan terhadap
karena merasa sudah lanjut usia yang mereka ketahui seorang lansia
juga dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet
yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah serta konsumsi gula,
2
garam dan lemak berlebih obesitas, kurang aktifitas fisik, konsumsi alkohol
berlebihan dan stres. Selain itu pengetahuan tentang pola hidup sehat dan
perawatan menolong dan merawat lanjut usia yang menderita penyakit dan
kesehatan yang santun lansia dan sudah mempunyai 100.470 lansia .Maka dalam
lansia dengan cara menjadikan pelayanan kesehatan mudah dijangkau dan sebagai
termasuk mengenai penyakit hipertesi.
1.2 Tujuan Penelitian
1.3.1 Teoritis
1.3.2 Praktis
1) Bagi klien dan keluarga klien dapat menjaga pola makan, menghindari
Keperawatan Gerontik pada Lansia dengan hipertensi.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Lansia
a.Pengertian Lansia
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
(Effendi, 2016).
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dantidak berdaya
mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
(Ratnawati, 2017).
Kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lansia adalah
seorang diri.
b.Klasifikasi Lansia
c.Karakteristik Lansia
1.Usia
5
Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, lansia
2017).
2.Jenis kelamin
3. Status pernikahan
dan cerai mati (37 %). Adapun perinciannya yaitu lansia perempuan yang
berstatus cerai mati sekitar 56,04 % dari keseluruhan yang cerai mati, dan
lansia laki-laki yang berstatus kawin ada 82,84 %. Hal ini disebabkan
berstatus cerai mati lebih banyak dan lansia laki-laki yang bercerai
umumnya kawin lagi (Ratnawati,2017).
4.Pekerjaan
Mengacu pada konsep active ageing WHO, lanjut usia sehat berkualitas
adalah proses penuaan yang tetap sehat secara fisik, sosial dan mental
5.Pendidikan terakhir
6.Kondisi kesehatan
penduduk lansia tahun 2014 sebesar 25,05%, artinya bahwa dari setiap
a. Perubahan Fisiologis
sedangkan lansia yang memiliki gangguan fisik, emosi, atau sosial yang
b. Perubahan Fungsional
lansia.
c. Perubahan Kognitif
d. Perubahan Psikososial
maka akan semakin banyak pula transisi dan kehilangan yang harus
8
fungsional dan perubahan jaringan sosial.
sempit).
pengobatan bertambah.
sosial.
dan kesulitan.
a.Masalah ekonomi
b.Masalah sosial
c.Masalah kesehatan
10
d.Masalah psikososial
2.2.2 Psikososial
a.Pengertian Psikososial
Psikososial berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada
faktor psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu
sama lain.
(2014) yaitu:
1.Teori Psikologi
kesehatan
b.Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan
berkurangnya penghasi
(3) Psikososial
(a) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
perubahan yang harus dilalui oleh seorang lansia sehingga dapat mencapai
Tugas perkembangan pada usia tua yang harus dijalani adalah untuk
pola preokupasi, dan perubahan ego terhadap ego preokupasi. Pada tahap
yang harus dijalani oleh lansia adalah menerima identitas diri sebagai
12
orang tua dan mendapatkan dukungan yang adekuat dari lingkungan
Adanya pensiun dan atau pelepasan pekerjaan merupakan hal yang dapat
a. Perubahan pada kulit: kulit wajah, leher, lengan, dan tangan menjadi
lebih kering dan keriput. Kulit dibagian bawah mata berkantung dan
lingkaran hitam dibawah mata menjadi lebih jelas dan permanen. Selain
itu warna merah kebiruan sering muncul di sekitar lutut dan di tengah
tengkuk. Rambut rontok, warna berubah menjadi putih, kering dan tidak
mengkilap.
b. Perubahan otot: otot orang yang berusia madya menjadi lembek dan
bagian tungkai dan lengan yang membuat mereka menjadi agak sulit
berjalan.
d. Perubahan pada gigi: gigi menjadi kering, patah, dan tanggal sehingga
13
akomodasi karena penurunan elastisitas mata.
paru, residu volume paru dan konsumsi oksigen nasal,ini akan menurunkan
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
1. Gangguan jantung.
2. Gangguan metabolisme.
3. Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi
4. Kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau
nafsu makan sangat kurang.
5. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antihipertensi atau
golongan steroid.
Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain:
lansia.
kehidupannya.
Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan
14
ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan
penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegitan, harga diri dan status. Lansia
menempati posisi sosial yang diberikan
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
(Effendi, 2016).
tentang Kesehatan, definisi kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
masalah karena sering ditemukan dan menjadi faktor utama stroke, payah
jantung dan penyakit jantung koroner. Berbagai faktor yang diduga turut
psikologis, pola konsumsi yang tidak sehat, dan hereditas. World Health
perawatan menolong dan merawat lanjut usia yang menderita penyakit dan
16
3.2 Saran
1. Bagi Lansia
Lansia diharapkan untuk tetap melakukan kegiatan-kegiatan yang diadakan
diposyandu lansia sepeerti senam lansia dan pemeriksaan kesehatan serta selalu
menjalin hubungan dengan kelompok lansia untuk mendapatkan dukungan dari
kelompok dan masyarakat sekitar.
2. Bagi Keluarga
Bagi anggota keluarga seperti pasangan, anak dan anggota keluarga lainnya
17
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, A,K. (2018). Hubungan Antara Dukungan Keluarga dan Tingkat Stres pada
Lansia.Yogyakarta.
Moscovice, I., & Kozhimannil, K. (2019). Differences in Social Isolation and Its
Relationship to Health by Rurality. Journal of Rural Health, 0(2018), 1–10.
https://doi.org/10.1111/jrh.12344 Hindle, A and Coates, A. (2011). Nursing
care of older people. New York: Oxford University Press
18
19