Anda di halaman 1dari 23

Poltekkes Kemenkes Semarang

Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Magelang dan Profesi Bidan

(Kelas Fragaria)
Genetika
dan
Bioreproduksi
Kelompok 5
1. A’as Riska Anjani (P1337424521001)

2. Devita Permata Fanti (P1337424521002)

3. Syadza Haniy Rabbani (P1337424521003)

4. Widya Hastuti (P1337424521004)

5. Fiodesta Defranclean Salsabila (P1337424521005)

6. Kholifatunafiyah (P1337424521006)

7. Yustira Agnia (P1337424521007)


Fisiologi
Persalinan
Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan


plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara
progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.
Klasifikasi Persalinan
Ada 3 klasifikasi persalinan menurut Asrinah dkk (2010:2) berdasarkan cara dan usia
kehamilan, antara lain :

1. Persalinan Normal (Spontan)


Adalah proses lahirnya bayi pada Letak Belakang Kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
kurang dari 24 jam.
2. Persalinan Buatan
Adalah persalinan menggunakan tenaga dari luar dengan ekstraksiforceps, ekstraksi
vakum, dan sectiosesaria.
3. Persalinan Anjuran
Adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan
rangsangan.
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

1. Faktor Power
Power adalah tenaga atau 3.Faktor Passageway (Jalan
kekuatan yang mendorong janin Lahir)
keluar. Kekuatan tersebut meliputi Jalan lahir terdiri dari panggul
his dan tenaga mengejan. ibu, yakni bagian tulang
padat, dasar panggul, vagina,
2. Faktor Passanger (Penumpang) dan introitus (lubang luar
Passenger atau janin bergerak sepanjang vagina). Lapisan-lapisan otot
jalan lahir merupakan akibat interaksi dasar panggul ikut
beberapa faktor, yakni ukuran kepala janin, menunjang keluarnya bayi
presentasi, letak, sikap, dan posisi janin. meskipun itu jaringan lunak,
Karena plasenta juga harus melewati jalan tetapi panggul ibu jauh lebih
lahir, maka plasenta dianggap juga sebagai berperan dalam proses
bagian dari passanger yang menyertai janin. persalinan.
Namun plasenta jarang menghambat proses
persalinan pada kehamilan normal.
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
4. Faktor Position (Posisi 5. Faktor Psychologic Respons
Ibu) (Psikologis)
Posisi ibu mempengaruhi Psikologis adalah kondisi psikis klien
adaptasi anatomi dan fisiologi dimana tersedianya dorongan positif,
persalinan. Mengubah posisi persiapan persalinan, pengalaman
dapat membuat rasa letih masa lalu, dan strategi
hilang, memberi rasa nyaman, adaptasi/coping. Psikologis adalah
dan memperbaiki sirkulasi. bagian yang krusial saat persalinan,
Posisi yang baik dalam ditandai dengan cemas atau
persalinan yaitu posisi tegak menurunnya kemampuan ibu karena
yang meliputi posisi berdiri, ketakutan untuk mengatasi nyeri
berjalan, duduk, dan jongkok. persalinan. Respon fisik terhadap
kecemasan atau ketakutan ibu yaitu
dikeluarkannya hormon katekolamin.
Tanda - Tanda Persalinan

1. 2.
Sulit Lebih 3. 4.
beristirahat sering Perubahan Rasa sakit
pada buang air Emosional atau nyeri
malam hari kecil

6.
7.
Keluar lendir
5. Air
kental
Kontraksi Ketuban
bercampur
Palsu pecah
darah dari
vagina
Hal - Hal Yang Perlu Disiapkan Saat Persalinan

Perlengkapan yang perlu dibawa meliputi:

1. Tas berisi pakaian dan peralatan mandi


2. Perlengkapan bayi
3. Makanan ringan
4. Bantal dan selimut yang nyaman
5. Buku, majalah, atau barang lain yang bisa menemani ibu
hamil selama menunggu persalinan
6. Kamera video dengan baterai yang telah terisi penuh
beserta charger, jika keluarga ingin mengabadikan
momen melahirkan
Perbedaan antara persalinan
secara normal dan persalinan secara Caesar

1. Persalinan Normal
Persalinan secara normal adalah istilah bagi ibu yang melahirkan bayi
melalui vagina. Proses ini akan dijalani ibu hamil ketika janin yang
dikandungnya siap untuk dilahirkan. Proses
melahirkan normal umumnya terjadi di antara minggu ke-37 sampai
ke-42.

2. Persalinan Caesar (Caesarean section)


Operasi sesar atau bedah sesar, disebut juga dengan seksio sesarea
adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan di mana irisan
dilakukan di perut ibu dan rahim untuk mengeluarkan bayi.
Jenis-jenis seksio sesarea, antara lain :
1. Sectio Caesarea transperitonealisa)

A. Sectio Caesarea klasik (korporal)Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang


pada korpus uteri kirakira sepanjang 10 cm.Kelebihan :

 Mengeluarkan janin lebih cepat


 Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih
 Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distalKekurangan
 Infeksi mudah menyebar secara intraabdominal karena tidak ada riperitonearisasi yang
baik
 Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi ruptura uteri spontan
B. Sectio Caesarea ismika (profunda)

Dilakukan dengan membuat sayatan melintang-konkaf pada segmen bawah rahim (low
cervical transversal) kira-kira 10 cm. Kelebihan :

 Penjahitan luka lebih mudah


 Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik
 Tumpang tindih dari peritoneal flat baik sekali untuk menahan penyebaran isi uterus
ke rongga periutoneum
 Perdarahan kurang Dibandingkan dengan cara klasik, kemungkinan ruptura uteri
spontan kurang atau lebih kecil. 
 Kekurangan : Luka dapat melebar ke kiri, kanan, dan bawah, sehingga berpotensi
menyebabkan uterine putus dan terjadi perdarahan hebat
 Keluhan pada kandung kemih postoperatif tinggi.
2. Sectio Caesarea Ekstraperitonealis

Merupakan Sectio Caesarea berulang pada seorang pasien yang pernah


melakukan Sectio Caesarea sebelumnya. Biasanya dilakukan di atas
bekas luka yang lama. Tindakan ini dilakukan dengan insisi dinding dan
fasia abdomen sementara peritoneum dipotong ke arah kepala untuk
memaparkan segmen bawah uterus sehingga uterus dapat dibuka secara
ekstraperitoneum.
Tahapan Pada Persalinan
1. KALA 1

PENGERTIAN
Kala 1 persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan servix hingga
mencapai pembukaan lengkap 10cm , dan terbagi menjadi 2 fase yaitu fase laten persalina dan
fase aktif persalinan.

 Fase laten persalinan dimulai awal kontraksi , pembukaan serviks kurang dari 4cm,
berlangsung dibawah 8jam.
 Fase aktif persalinan frekuensi dan lama kontraksi meningkat , serviks membuka dari 4-
10cm , terjadi penurunan bagian terendah.

FISIOLOGI KALA 1
1. Uterus : kontraksi uterus mulai fundus dan terus menyebar ke depan dan ke bawah
abdomen.
2. Serviks :
• Effacement (penipisan) serviks berhubungan dengan kemajuan pemendekan dan penipisan
serviks
• Dilatasi berhubungan dengan pembukaan progresif dari serviks
• Blood show ( lendir show ) pada umumnya ibu akan mengeluarkan darah sedikit
2. KALA II

Pengertian

Persalinan kala II dimulai dengan pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir
dengan lahirnya bayi.
Tanda – tanda bahwa kala II Persalinan sudah dekat :
1. Ibu ingin meneran
2. Parineum menonjol
3. Vulva vagina membuka
4. Jumlah pengeluaran air ketiban meningkat
5. His lebih kuat dan lebih cepat
6. Pembukaan lengkap
7. Pemantauan
> kemajuan persalinan tenaga
> kondisi pasien
> kondisi janin penumpang
FISIOLOGI KALA II

1. His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50 -100 detik, datangnya tiap 2-3 menit.
2. Ketuban pecah dengan cairan kekuningan.
3. Pasien mulai mengejan
4. Pada akhir kala II biasanya kepala sudah sampai didasar panggul
5. Pada puncak his , bagian kecil kepada nampak dan setelah itu hilang kembali pada his berhenti.
6. “Kepala keluar pintu”
7. Lahirlah Ubun Ubun besar dahi dan mulut pada commisura pasterior.
8. Putaran paksi luar , sehingga kepala melintang.
9. Bahu belakang lahir kemudian bahu depan menyusul disusul dengan seluruh badan anak dengan
fleksi lateral
10. Setelah anak lahir biasanya keluar sisa air ketuban.

MEKANISME PERSALINAN NORMAL

11. Masuknya kepala janin dalam PAP


12. Majunya kepala Janin
13. Fleksi
14. Putaran fleksi dalam
15. Ekstensi
16. Putaran paksi luar
3. Kala III

Pengertian

• Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta
dan selaput ketuban
• Berlangsung tidak lebih dari 30 menit
• Disebut dengan kala uri atau kala pengeluaran plasenta
• Peregangan Tali pusat Terkendali (PTT) dilanjutkan pemberian oksitosin untuk
kontraksi uterus dan mengurangi perdarahan
 
Tanda-tanda pelepasan plasenta :

 Perubahan ukuran dan bentuk uterus


 Uterus menjadi bundar dan uterus terdorong ke atas karena plasentasudah terlepas dari
Segmen Bawah Rahim
 Tali pusat memanjang
 Semburan darah tiba tiba
FISIOLOGI KALA III

Segera setelah bayi dan air ketuban sudah tidak lagi berada di dalam uterus, kontraksi
akan terus berlangsung dan ukuran rongga uterus akan mengecil. Pengurangan dalam
ukuran uterus ini akan menyebabkan pengurangan dalam ukuran tempat melekatnya
plasenta. Kelahiran yang cepat dari plasenta segera setelah ia melepaskan dari dinding
uterus merupakan tujuan dari manajemen kebidanan dari kala III yang kompeten.

Tanda-tanda Klinik dari Pelepasan Plasenta


• Semburan darah
• Pemanjatan tali pusat
• Perubahan dalam posisi uterus:uterus naik di dalam abdomen

PEMANTAUAN KALA III


• Palpasi uterus untuk menentukan apakah ada bayi yang kedua. Jika ada maka tunggu
sampai bayi kedua lahir
• Menilai apakah bayi beru lahir dalam keadaan stabil, jika tidak rawat bayi segera
4. KALA IV

Pengertian

• Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu
• Paling kritis karena proses perdarahan yang berlangsung
• Masa 1 jam setelah plasenta lahir
• Pemantauan 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta, 30 menit pada jam
kedua setelah persalinan, jika kondisi ibu tidak stabil, perlu dipantau lebih sering
• Observasi intensif karena perdarahan yang terjadi pada masa ini
• Observasi yang dilakukan :
- Tingkat kesadaran penderita.
- Pemeriksaan tanda vital.
- Kontraksi uterus.
- Perdarahan, dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500cc.
Fisiologi Kala IV

Setelah plasenta lahir tinggi fundus uteri kurang lebih 2 jari dibawah pusat. Otot-otot
uterus berkontraksi, pembuluh darah yang ada diantara anyaman-anyaman otot uterus
akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan setelah plasenta dilahirkan.

TUJUH (7) LANGKAH PEMANTAUAN YANG DILAKUKAN KALA IV

1. Kontraksi Rahim
2. Perdarahan
3. Kandung Kencing
4. Luka-luka: jahitannya baik/tidak, ada perdarahan/tidak
5. Uri dan selaput ketuban harus lengkap
6. Keadaan umum ibu: tensi, nadi, pernapasan, dan rasa sakit
7. Bayi dalam keadaan baik.
Apakah ada Pertanyaan?
Thanks

Anda mungkin juga menyukai