Anda di halaman 1dari 35

NURUL AZIZAH, S.Keb.,Bd., M.Sc.

• Testis merupakan sepasang struktur


berbentuk oval,agak gepeng dengan
panjang sekitar 4 cm dan diameter
sekitar2.5 cm.
• Testis berada didalam skrotum
bersama epididimiskantung ekstra
abdomen tepat dibawah penis
• Suhu 96ºF  produksi sperma
viable
• Ukurannya 4 x 2,5 cm
• Setiap testis terdiri dari beberapa
tubulus seminiferus 
spermatogenesis
• Sel sertoli  Hormon Inhibin
• Diantara T. Seminiferus  sel
interstisiel  Hormon Testosteron
• Dinding pada rongga yang
memisahkan testis dengan
epididimis disebut tunika vaginalis
• Mematangkan sperma
• Menyalurkan sperma ke vas
deferens
• Epididimis dibentuk oleh
saluran yang berlekuk-lekuk
secara tidak teratur yang
disebut duktus epididimis
• Panjang duktus epididimis
sekitar 600 cm. Duktus ini
berawal dari puncak testis
(kepala epididimis) dan
berjalan berliku-liku,
kemudian berakhir pada
ekor epididimis yang
kemudian menjadi vas
deferens. Epididimis
merupakan tempat
terjadinya maturasi akhir
sperma.
• Atau disebut juga duct
deferens
• Fungsinya menghantarkan
sperma ke duct ejakulatorius
• Mempunyai kemampuan
peristaltik
• Vas deferens merupakan
lanjutan langsung dari
epididimis. Panjangnya 45
cm yang berawal dari ujung
bawah epididimis berbentuk
gulungan-gulungan melewati
bagian belakang testis.
• Menerima sperma
dari vas deferens
• Menghasilkan semen
(mani)
• Menghantarkan
sperma ke uretra
• Terletak dibag posterior kandung
kemih
• Mensekresi fruktosa untuk
sumber energi sperma
• Membuat suasana alkaline 
motilitas sperma The duct of each
• seminal vesicle bersama dg
ductus deferens membentuk
ejaculatory duct.
• Vesikula seminalis memproduksi
sekitar 50-60 % dari total volume
cairan semen. Komponen penting
pada semen yang berasal dari
vesukula seminalis adalah
fruktosa dan prostaglandin.
• Kelenjar prostat terletak di bawah
urinary bladder
• Mengelilingi uretra pars prostatika
• Jaringan prostate mensekresi
cairan alkaline
• Saat ejakulasi prostat kontraksi
mendorong sperma
• Kelenjar prostat merupakan organ 
sebagian strukturnya merupakan
kelenjar dan sebagian lagi otot
dengan ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x
4,5 cm.
• Lobus media prostat secara
histologis sebagai zona transisional.
• Saat terjadi hipertropi, lobus media
dapat menyumbat aliran urin.
Hipertropi lobus media banyak
terjadi pada pria usia lanjut.
• Disebut juga Cowper’s
glands
• Terletak dibawah
kelenjar prostat
• Mensekresi cairan
alkaline sebelum
ejakulasi untuk
menetralkan suasana
asam oleh urine yg
mungkin ada
• Skrotum pada dasarnya
merupakan kantung kulit
khusus yang melindungi
testis dan epididimis dari
cedera fisik  pengatur
suhu testis.
• Spermatozoa sangat
sensitive terhadap suhu
karena testis dan
epididimis berada di luar
rongga tubuh.
• Uretra adalah bagian
paling panjang genetalia
eksterna pria
• Ujung distal  gland
penis ditutup oleh kulit
 preputium
• Ditutup oleh otot,
jaringan konektif, sinus-
sinus kapiler, pembuluh
darah
• Syaraf parasimpatis &
Nitrid Oxid  erectil
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra.
 Ada dua permukaan yaitu permukaan posterior penis teraba lunak
(dekat uretra) dan permukaan dorsal.
Jaringan erektil penis tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu
sepasang korpus kavernosum dan sebuah korpus spongiousum di
bagian tengah.
Ujung penis disebut glans. Glands penis ini mengandung jaringan
erektil dan berlanjut ke korpus spongiosum.
Glans dilapisi lapisan kulit tipis berlipat, yang dapat ditarik ke
proksimal disebut prepusium (kulit luar), prepusium ini dibuang
saat dilkukan pembedahaan (sirkumsisi).
Penis berfungsi sebagai penetrasi.
Penetrasi pada wanita memungkinkan
terjadinya deposisi semen dekat
serviks uterus.
• Ereksi adalah salah satu fungsi vaskuler korpus kavernosum di
bawah pengendalian saraf otonom.
• Pada kondisi biasa, saraf simpatis menyebabkan kontriksi arteriol
yang menuju ke korpus kavernosa, sehingga aliran darah yang
menuju ke sana sedikit.
• Pada rangsangan seksual atau yang lain, maka saraf para simpatis
akan menyebabkan dilatasi arteriol yang menuju ke kavernosa.
•  sinusoid (PD kecil sejanis kapiler) pada korpus kavernosa
dipenuhi darah, dan vena menjadi tertekan, sehingga darah tetap
berada di sinusoid korpus kavernosa Penis menjadi keras.
• Proses ejakulasi  saraf simpatis menyebabkan konstriksi arteriol,
sehingga aliran darah yang ke kavernosa mengecil. Darah dari
sinusoid korpus kavernosa mengalir ke vena penis menjadi lunak.
• Ejakulasi  mekanisme keluarnya cairan sperma.
• Impuls simpatis menyebabkan kontraksi peristaltik
di duktus testis, epididimis, dan duktus deferen
menyebabkan sperma mengalir ke sepanjang saluran.
• Impuls parasimpatis menyebabkan otot
bulbokavernosum berkontraksi secara berirama,
menyebabkan cairan semen keluar.
• Volume cairan semen yang dikeluarkan pada
ejakulasi sekitar 1 – 10 ml, rata-rata 3 ml.
• Tiap ml cairan semen mengandung 50 juta – 120
juta spermatozoa.
• Setelah ejakulasi, spermatozoa dapat bertahan
hidup 24-72 jam dalam organ reproduksi wanita.
• Semen berisikan sperma dan sekresi
seminal vesicles, prostate gland, and
bulbourethral glands
• pH rata-rata 7.4.
• Selama ejakulasi 2 to 4 mL of semen
• Setiap ml semen contains about 100
million sperm cells.
TESTOSTERON:
1.diperlukan dalam proses pembentukan sperma
(spermatogenesis)
2. Turut menentukan pematangan organ reproduksi dan
sifat seks sekunder : kumis, jenggot, rambut dada, suara
dan libido
Air mani  sperma dan plasma semen.
sperma : kecebong, panjang 50 mikron, 20 juta/ml,
bergerak aktif 8-24 jam
semen : 2-6 ml, bau bunga akasia, warna putih keruh
• Spermatogenesis adalah perkembangan
spermatogonia menjadi spermatozoa.
1.Spermatogonia berkembang menjadi
spermatozit primer.
2.Spermatozit primer menjadi spermatozit
sekunder.
3.Spermatozit sekunder berkembang menjadi
spermatid
4.Tahap akhir spermatogenesis adalah
pematangan spermatid menjadi spermatozoa.
Terjadinya gangguan pada sperma, menjadi
kurang subur bahkan bisa tidak subur,
biasanya terjadi pada ;
• produksi spermanya
• bentuk spermanya;
• faal spermanya;
• fungsi spermanya ;
• transportasi spermanya.
Kelainan/Penyakit Keterangan
1. Hiperplasia prostat •Definisi : pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang
menyebabkan prostat membesar, sering terjadi pada pria di
atas 50 tahun.
•Etiologi : perubahan kadar hormon yang terjadi karena proses
penuaan.
• Gejala : awalnya sulit memulai perkemihan, rasa tak tuntas
sesudah berkemih, nokturia (berkemih malam hari),
inkontinensia uri (beser), nyeri perut bagian bawah, bisa
terjadi infeksi kandung kemih.
• Terapi : obat2an, pembedahan

2. Prostatitis • Definisi : peradangan pada kelenjar prostat


• Etiologi : biasanya tidak diketahui, sebagian karena
penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih
•Gejala : nyeri di selangkangan, daerah antara penis dan anus
serta punggung bagian bawah, demam dan menggigil, sering
berkemih dan mengalami desakan untuk berkemih, hematuri
(air kemihnya mengandung darah), bisa terjadi impotensi
•Terapi : obat2 pereda nyeri, antibiotik
Kelainan/penyakit Keterangan

3. Hidrokel • Definisi : penimbunan cairan di dalam selaput yang


membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak
pada salah satu testis.
Hidrokel bisa merupakan bawaan lahir atau didapat di
kemudian hari; bisa hanya menyerang salah satu maupun kedua
sisi skrotum
• Etiologi : adanya kegagalan penutupan saluran tempat
turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum, peradangan
pada testis/epididimis
• Gejala : Testis membesar, unilateral, lunak
• Terapi : umumnya tidak perlu, dapat diaspirasi

4. Spermatokel • Definisi : suatu massa di dalam skrotum yang menyerupai


kista, yang mengandung cairan dan sel sperma yang mati.
• Terapi : Jika ukurannya besar dan mengganggu, bisa
dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.
Kelainan/penyakit Keterangan

5. Varikokel (Varicocelle) • Definisi : varises di dalam skrotum.


• Etiologi : kelainan pada katup vena di sepanjang korda
spermatika. Kelainan katup ini menghambat aliran darah
sehingga darah mengalir kembali dan terjadi pelebaran vena.
• Gejala : teraba sebagai massa yang berkelok-kelok di
sepanjang korda spermatika
• Terapi : penggunaan penyangga skrotum, ligasi (pengikatan)
pembuluh darah vena skrotum

6. Torsio Testis • Definisi : terpuntir/melilitnya korda spermatika, yang


menyebabkan terputusnya aliran darah ke testis (buah zakar)
dan struktur jaringan di dalam skrotum (kantung zakar).
• Etiologi : perkembangan abnormal dari korda spermatika atau
selaput yang membungkus testis, post trauma.
• Terapi : pembedahan
Kelainan/penyakit Keterangan

7. Orkitis (Orchitis) • Definisi : peradangan pada salah satu atau kedua testis
(buah zakar).
• Etiologi : bakteri atau virus (Mumps  Gondongan)
• Gejala : pembengkakan skrotum, testis yang terkena
terasa berat, membengkak dan teraba lunak, Pembengkakan
selangkangan pada sisi testis yang terkena, demam,dari
penis keluar nanah,nyeri ketika berkemih (disuria), nyeri
ketika melakukan hubungan seksual atau ketika
ejakulasi,nyeri selangkangan,nyeri testis, bisa terjadi ketika
buang air besar atau mengedan,semen mengandung darah.
• Terapi : kompres air es, obat2an

8. Epididimitis • Definisi : peradangan pada epididimis.


• Etiologi :bakteri (infeksi saluran kemih, infeksi menular
seksual, berhubungan dengan prostatitis), komplikasi
pemasangan kateter, prostatektomi
• Terapi : obat2an
Kelainan/penyakit Keterangan

12. Infertilitas Azoospermia


Azoospermia • tidak terdapat sperma dalam semen/ mani atau sperma <
Oligospermia 5 juta/ml cairan mani
• etiologi : kurangnya produksi sperma, tersumbatnya
saluran sperma  gangguan transportasi sperma
• terapi : operasi
Oligospermia
• jumlah sperma yg kurang (< 20 juta/mm dalam sekali
ejakulasi)
• etiologi : kelelahan, kegemukan, kebiasaan merokok
dan minum minuman keras, stress berkepanjangan
pengaruh lingkungan (radiasi atau bekerja di lingkungan
yang tinggi cemarannya, seperti kawasan industri), suhu
di sekitar testis yang terlalu panas, memakai celana yang
terlalu ketat , ketidakseimbangan hormon testosteron,
varicocele (pembesaran pembuluh darah vena di buah
zakar),infeksi ,kelainan kromosom
• terapi : olahraga, makanan sehat
Kelainan/penyakit Keterangan
10. Fimosis, Parafimosis Fimosis (Phimosis)
• adalah penyempitan pada prepusium. Kelainan ini juga
menyebabkan bayi/anak sukar berkemih. Kadang-kadang kulit
prepusium menggelembung seperti balon.
• etiologi : ruang di antara kutup dan penis tidak berkembang
dengan baik  kulup menjadi melekat pada kepala penis, sehingga
sulit ditarik ke arah pangkal.
• terapi : obat2an, sirkumsisi
Parafimosis (Paraphymosis)
• kulit depan penis yang tertarik tidak dapat ditarik kembali melalui
glans penis.
• terapi : sirkumsisi.
11. Balanitis • Balanitis
•Definisi : peradangan menyeluruh pada kepala penis (glans penis)
dan kulitnya.
• Etiologi : infeksi jamur atau bakteri di bawah kulit pada penis
yang tidak disunat.
• Gejala : Penis menjadi nyeri, gatal-gatal, kemerahan dan
membengkak, serta bisa menyebabkan terjadinya penyempitan
uretra.
Penderita balanopostitis di kemudian hari bisa menderita balanitis
xerotika oblitterans, fimosis, parafimosis dan kanker.
• Terapi : sirkumsisi, higiene
Kelainan/penyakit Keterangan
12. Priapismus • Definisi : suatu keadaan di mana terjadi ereksi penis  yang
berkepanjangan  tanpa diikuti hasrat seksual dan disertai dengan rasa
nyeri
Etiologi : tidak diketahui (primer), Kelainan pembekuan darah,
trauma genitalia, gangguan neurogen (pada waktu menjalani anestesi
regional atau pada penderita paraplegia), penyakit keganasan,
Pemakaian obat - obat tertentu dan zat kimia tertentu (alkohol,
psikotropik, dan antihipertensi)
Terapi : kompres dingin, irigasi intra kavernosa

13. Peyronie’s diseases • Definisi : suatu keadaan yang ditandai dengan terbentuknya plak
atau benjolan keras pada penis
• Etiologi : trauma jaringan  bekuan darah pada jaringan erektil
• Gejala : nyeri, saat ereksi penis melengkung
•Terapi : dapat menghilang sendiri, bila gagal  pembedahan

14. Kanker penis • Definisi : keganasan sel2 epitel penis


• Etiologi : diduga smegma, virus HPV
• Terapi : kemoterapi, penyinaran, penektomi parsial atau total
Kelainan/penyakit Keterangan
15. Impotensia = •Definisi : ketidakmampuan untuk memulai dan
Disfungsi ereksi mempertahankan ereksi.
• Etiologi : Kelainan pembuluh darah , Kelainan
persarafan, Obat-obatan, Kelainan pada penis, Masalah
psikis yang mempengaruhi gairah seksual
• Terapi : tergantung penyebab

16. Hipospadia, Hipospadia


Epispadia, • suatu keadaan dimana uretra terbuka di permukaan
bawah penis, skrotum atau peritonium
• etiologi : gangguan hormonal, genetik, lingkungan
• terapi : pembedahan
Epispadia
• orifisium uretra terletak pada bagian dorsal batang
penis
• Cryptorchidism : Buah pelirnya hanya satu atau
tidak ada di dalam kantung pelirnya.
• Pseudohermaphrodite : bentuk alat kelamin ganda (
laki-laki dan perempuan), tetapi tidak sempurna.
Vagina tidak sempurna (tidak memiliki lubang
vagina misalnya) atau tidak memiliki vagina.
• Micro penis: penis kecil / tidak berkembang
• Uretritis : Peradangan uretra dengan gejala rasa
gatal pada penis dan sering buang air kecil.
Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, atau
virus herpes

Anda mungkin juga menyukai