Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

NAMA : Indrianingsih Mawardi

NIM : 191335300020

MATA KULIAH : Farmakokinetik dan Farmakodinamik

PRODI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
LAPORAN PRAKTIKUM
FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKODINAMIK

Oleh:
Indrianingsih Mawardi 191335300020

Dosen Pengampu:
Jamilatur Rohmah,S.Si.,M.Si

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2021
Judul : Pemeriksaan HbsAg
Hari, Tanggal : Senin, 24 November 2021
Nama Dosen : Syahrul Ardiansyah,S.Si.,M.Si
Nama Instruktur : Novi Dwi Kusuma,S.ST
Tujuan : Mengetahui kadar asam mefenamat dalam tablet menggunakan metode
alkalimetri
Metode : ELISA
Prinsip : Gugus karboksilat dalam asam mefenamat akan bereaksi dengan
NaOH menjadi natrium mefenamat
Dasar teori :
Asam mefenamat adalah obat analgesik dan antipiretik golongan obat anti
inflamasi non steroid (NSAID) yang banyak digunakan untuk mengurangi symptom atau
gejala pada rheumatoid arthritis, osteoarthritis, cedera saat olahraga dan gangguan otot
skeletal lainnya. Mekanisme kerja NSAID berdasarkan penghambatan isoenzim
siklooksigenase-1 (cox-1) dan sikloogenesis-2 (cox-2). Dalam hal ini enzim sikloogenesis
berperan sebagai penghasil prostaglandin dan tromboksan dari asam arakidonat. Asam
mefenamat memiliki rasa yang tidak enak dengan waktu paruh 30 jam serta memiliki
kelarutan yang rendah di dalam air.
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah alkalimetri. Alkalimetri
adalah metode yang berdasarkan pada reaksi netralisasi, yaitu reaksi antara ion hidrogen
dengan ion hidroksida. Selain itu juga alkalimetri merupakan penetapan kadar senyawa-
senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa. Dengan titrasi asam-basa
berbagai senyawa organik dan senyawa anorganik bisa ditemukan dengan muda.
Titer yang digunakan dalam metode alkalimetri yaitu NaOH, sebelum titer
digunakan untuk menitrasi harus dibakukan lebih dahulu mengunakan larutan asam baku.
Paada praktikum ini NaOH dibakukan dengan H 2C2O4.2H2O dengan indikator
fenolflatein, dimana warna asam adalah tidak berwarna dan warna basa adalah merah.
Dalam melakukan titrasi diperlukan persyaratan yang harus diperhatikan:
a. Reaksi harus berlangsung dengan cepat, kebanyakan dari rekasi ini dipenuhi reaksi
ion
b. Harus ada perubahan yang terliht pada saat titik ekivalen tercapai.
c. Bahan yang dianalisis sempurna dengan senyawa baku dengan perbandingan
kesetaraan.
Penetapan kadar larutan asam dan basa bisa dilakukan melalui suatu prosedur
percobaan yang disebut titrasi. Sehingga titrasi bisa diuraikan sebagai suatu cara
penetapan kadar suatu larutan, zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai titran
dan diletakkan dalam erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya atau
biasanya disebut titer diletakkan di dalam buret.
Pada saat titrasi antara asam dengan basa akan terjadi perubahan warna indikator.
Terjadinya perubahan warna indikator disebut dengan titik ekivalen. Sedangkan keadaan
dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna disebut titik akhir titrasi.
Alat dan Bahan : Alat: Bahan:
1. Buret 1. NaOH 0,1 N
2. Statif 2. H2C2O4.2H2O 0,1 N
3. Botol semprot 3. Etanol netral
4. Neraca 4. Indiktor PP
5. Erlenmeyer 5. Aquadest
6. Magnetic strarer 6. Sampel tablet asam
7. Pipet volume mefenamat
8. Pipet maat
9. Beaker glass
10. Mortar
11. Stamper
12. hotplate
Prosedur kerja : Standarisasi NaOH 0,1 N menggunakan H2C2O4.2H2O 0,1 N
- Dimasukkan NaOH dalam buret
- Dibuat larutan baku primer H2C2O2.2H2O 100 ml dalam
labu ukur
- Diambil 10 ml larutan H2C2O4.2H2O dan dimasukkan ke
dalam erlenmeyer
- Ditambahkan indikator PP
- Dititrasi larutan H2C2O4.2H2O engan NaOH, dilakukan
triplo
- Dicatat volume NaOH
Penetapan kadar asam mefenamat
- Sampel asam mefenamat sebanyak 500 mg dimasukkan ke
dalam erlenmeyer
- Ditambahkan 100 ml etanol absolute netral
- Dipanaskan magnetic stirer
- Dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan menggunakan
indikator PP
Perhitungan:
Kadar asam mefenamat = (ml NaOH x N NaOH) x 24,13
0,1 x100%
Berat sampel
Hasil Pengamatan : Titrasi Volume
1 11 ml
2 11 ml
3 11,2 ml
Vrata-rata = V1+V2+V3
= 11+11+11,2
3
= 33,2 =11,06 ml
3
N1.V1 = N2.V2
N1.11,06 = 0,1.10
N1 = 0,1.10
11,06
= 0,09 N

Asam mefenamat
Titrasi Volume
1 19,7 ml
Perhitungan kadar asam mefenamat
Kadar asam mefenamat = (ml NaOH x N NaOH) x 24,13
0,1 x100%
Berat sampel
= (19,7 x 0,09) x 24,13
0,1 x100%
500
= 19,7 x 0,9 x 24,13
500
= 85,5%
Pembahasan :
Pada praktikum kali ini dlakukan analisis asam mefenamat secara
kuantitatif menggunakan metode alkalimetri. Praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui kadar asam mefenamat dalam tablet menggunakan
metode alkalimetri. Prinsip untuk analisis metode ini dengan titrasi
alkalimetri adalah gugus karboksilat dalam asam mefenamat akan bereaksi
dengan NaOH menjdi natrium mefenamat.
Pada percobaan titrasi pertama pembuatan larutan baku yaitu
dengan memasukkan NaOHke dalam buret. Lalu pada percobaan titrasi
kedua yaitu pembuatan larutan baku primer dengan menimbang
H2C2O4.2H2O sebanyak 0,63 gram kemudian dilarutkan 100 ml aquadest
ke dalam labu ukur karena baku primer harus dibuat secara kuantitatif
dengan ukuran yang tepat lalu dilarutkan dan dihomogenkan dalam labu
ukur 100 ml, kemudian H2C2O4.2H2O dibiarkan larut sempurna dan
didapatkan normalitas H2C2O4.2H2O sebanyak 0,1 N.
Pembakuan dilakukan setelahnya dengan larutan H2C2O4.2H2O 0,1
N dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan langkah-langkah pertama diambil
menggunakan pipet ukur 10 ml kemudian dimasukkan ke dalam
erlenmeyer, lalu ditambahkan indikator fenolflatein karena indikator
fenolflatein adalah asam lemah yang lazim digunakan pada titrasi asam
basa. Selain itu fenolflatein adalah indikator yang juga digunakan untuk
titrasi asam kuat/basa kuat. Indikator fenolflatein mengalami perubahan
dari tidak berwarna menjadi merah muda ketika sudah mencapai titik
equivalen. Setelah dititrasi dengan NaOH 0,1 N dan didapatkan hasil
volume NaOH 0,1 N pada titrasi pembakuan adalah:
Volume 1: 11 ml
Volume 2: 11 ml
Volume 3: 11,2 ml
Dari ketiga volume tersebut dihitung nilai normalitas yang telah
dibakukan dan didapat kadar normalitas ketiganya yaitu 0,09 N. Penetapan
kadar asam mefenamat dilakukan dengan cara penetralan 50 ml etanol
kemudian diberikan indikator PP lalu dinetralkan dengan NaOH 0,1 N,
etanol dinetralkan karena agar larutan yang sudah terbentuk tidak berifat
asam sehingga tidak akan mengganggu hasil dari titrasi terutama pada titik
akhir titrasi. Setelah dinetralkan, lalu dititrasi dan menghasilkan nilai
sampel asam mefenamat yaitu 19, 7 ml.
kesimpulan :
Titrasi asam dan basa sampel asam mefenamat menggunakan
metode alkalimetri menggunakan indikator fenolflatein untuk penetapan
titik akhirnya. Perhitungan kadar akhir yang diperoleh asam mefenamat
adalah 85,5%.
Daftar Pustaka :
1. (Fitriawati, 2015),
2. Clamentina, 2015. Praktikum analisis asam mefenamat
3. Modul kimia farmasi, UMSIDA
Lampiran:
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan Praktikum Mata Kuliah Farmakokinetik dan Farmakodinamik, telah


diperiksa dan disetujui.

Sidoarjo, 2 Desember 2021

Kepala Laboratorium Dosen Pengampu Mata Kuliah

Galuh Ratmana Hanum, S.Si., M.Si Jamilatur Rohmah, S.Si.,M.Si

Nilai Laporan Praktikum :

Anda mungkin juga menyukai