Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

NAMA : Indrianingsih Mawardi

NIM : 191335300020

MATA KULIAH : imunoserologi

PRODI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

LAPORAN PRAKTIKUM
IMUNOSEROLOGI

Oleh:
Indrianingsih Mawardi

191335300020

Dosen Pengampu:
Syahrul Ardiansyah,S.Si.,M.Si
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2021

Judul : Pemeriksaan HBsAg


Hari, Tanggal : Senin, 13 Desember 2021
Nama Dosen : Syahrul Ardiansyah,S.Si.,M.Si
Nama Instruktur : Novi dwi kusuma,S.ST
Tujuan : Mengetahui adanya antigen hepatitis B dalam serum/plasma
dalam darah penderita
Metode : ELISA
Prinsip : -
Dasar Teori :
Penyakit hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (VHB).
Virus ini bisa menyerang sel hati dengan melekat di dalam reseptor spesifik pada
membran hepatosit dan melakukan penetrasi ke dalam sitoplasma hepar. Infeksi
VHB ditandai dengan pemeriksaan serologi terhadap atigen dan antibodi yang
terbentuk di sirkulasi. Penanda pada pemeriksaan serologi yang pertama kali
adalah HbsAg muncul 2 minggu sebelum timbulnya gejala.
Pemeriksaan pada HbsAg berguna untuk keperluan klinis maupun
keperluan epidemiologik serta untuk skrining darah di unit-unit transfusi darah,
digunakan dalam evaluasi terapi hepatitis B kronis. Metode pemeriksaan HbsAg
dapat dilakukan secara kuaalitatif(Rapid Test) dan kuantitatif(ELISA), pada
metode kuantitatif berguna untuk mengukur kadar titer HbsAg serta untuk
mengetahui perjalanan penyakit dan untuk identifikasi jenis keparahannya.
Pemeriksaan HbsAg pda imunologi sangat erat kaitannya dengan reaksi antara
antigen dan antibodi. Secara kualitatif hanya dapat mengetahui ada atau tidaknya
antigen yang terdeteksi pada sampel, sedangkan secra kuantitaif untuk mengukur
kadar antigen dengan suatu indikator yang dilekatkan pada antigen atau antibodi
spesifik.
ELISA merupakan suaatu singkatan bahasa inggris yaitu Enzyme linked
immunosorbent assay atau penetapan kadar immunosorben taut-enzim yang
merupakan suatu uji serologis. Penggunaan teknik ELISA dalam bidang
imunologi yaitu untuk menganalisis interaksi antara antigen dan antibodi dalam
suatu sampel, interaksi tersebut menggunakan suatu enzim yang berfungsi sebagai
signal.
Metode pemeriksaan dalam HBSAG yang digunakan adalah metode Elisa.
Diawali dengan pengambilan darah vena lalu kemudian darah disentrifus
sehingga menghasilkan serum. Serum tersebut digunakan dalam pemeriksaan
HBSAG dengan metode Elisa.

Alat dan Bahan : 1. Sumuran /well


2. Mikropipet
3. Tip
4. Elisa dengan panjang gelombang 450/630 nm
5. TMBA
6. TMBB
7. Serun darah
8. Wash buffer
9. Peroksidase solution
10. Reagen stop menggunakan H2sO4
Prosedur Kerja : Persiapan reagen:
1. Disiapkan reagen Elisa beserta sumurnya, diamkan
sebentar pada suhu ruang
2. Siapkan sampel yang akan diperiksa yaitu sampel
serum
3. Penempatan kan saya kan Dragon pada sumur
dilakukan dengan tegak lurus kalau dimulai dari
A1,B1,C1,D1,E1,F1,G1,H1,A2,B2,C2

Cara kerja
1. Sumur A1 dibiarkan kosong untuk blanko
2. Sumur B1-G1, untuk kontrol standar masukkan
masing-masing sumur 50 ųl reagen standar std 1
(B1),(C1),(D1),(E1),(F1), dan (G1)
3. Sumur H1 dan seterusnya untuk sampel, masukkan
50 ųl sampel, jumlah sampel sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya jika ada 4 sampel yang
diperiksa, maka 4 sumur untuk sampel yang akan
digunakan.
4. Tiap sumur yang akan digunakan, kecuali sumur
blanko (A1) ditambahkan 50ųl enzyme conjugate
(peroksidase solution)
5. Homogenkan larutan pada sumur secara perlahan
6. Inkubasi 80 menit, suhu 37°C
7. Setelah inkubasi, lakukan pencucuian dengan
menggunakan washing solution
a. 8 kali dengan washing solution sebanyak
minimal 0,35 ml jika secara manual
b. 6 kali dengan washing solution sebanyak
minimal 0,5 ml jika menggunakan aspirating
overflow.
8. Setelah di cuci, bersihkan microplate/sumur dari
cairan yang tersisa dengan dipukul-pukul secara
terbalik dengan lembut pada tissue kering
9. Tiap sumur, termasuk sumur blanko (A1), tambahkan
50 ųl solution A + 50 ųl solution B. Homgenkan
10. Inkubasi 30 menit, suhu ruangan
11. Setelah inkubasi, tambahkan tiao sumur 100 ųl stop
solution
12. Lalu baca pada microplate reader dengan panjang
gelombang 450 nm.

Hasil Pengamatan : IDENTITAS PASIEN


Nama: indrianingsih mawardi
Alamat: sidoarjo
Umur: 20 tahun
Jenis kelamin: perempuan
Tanggal pemeriksaan: 13 Desember 2021
Hasil pemeriksaan: eror

Nama: risma intantri


Alamat: sidoarjo
Umur: 20 tahun
Jenis kelamin: perempuan
Tanggal pemeriksaan: 13 Desember 2021
Hasil pemeriksaan: eror
Pembahasan :
Hasil pemeriksaan HBsAg tidak valid, karena Blanko dan MNC tidak memenuhi
syarat validasi. Hal ini dapat disebekan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Pra analitik
1. Reagen yang digunakan untuk pemeriksaan HbsAg sudah kadaluarsa.
2. Tip dan Well yang tidak bersih, dapat mempengaruhi hasil.
3. ELISA reader yang belum di kalibrasi.
b. Analitik
1. Pemipetan yang kurang tepat dan baik sehingga mempengaruhi volume pemeriksaan
dan kontaminasi
2. Pencucian yang kurang tepat dan baik sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan.
3. Ketelitian dan kecermatan analis yang kurang.

Kesimpulan : Hasil pemeriksaan sampel tidak valid


Daftar pustaka :
1. Poltekes kemenkes jakarta III. Laporan praktikum imumoserologi
2. Arista putri. 2016. HBsAg Elisa

Anda mungkin juga menyukai