Anda di halaman 1dari 13

SITUASI TERKINI DAN

KEBIJAKAN PROGRAM
PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS DIJAWATIMUR
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Peningkatan Kapasitas Rumah Sakit Swasta
Outlin
01 e
SITUASI DAN CAKUPAN PROGRAM
TUBERKULOSIS

STRATEGI NASIONAL, PETA JALAN


02 ELIMINASI DAN UPAYA
AKSELERASI

03 UPDATE
KEBIJAKAN/REGULASI
SITUASI TB INDONESIA TAHUN
845,000 2020
Estimasi Kasus
TB
32.930
357.19 7,921 Kasus TB
Terkonfirmasi Anak
9 TB RO
Ternotifikasi
Kasus TB
42% 58% 7.699
Treatment Kasus TB RO mulai Kasus TB
Coverage pengobatan lini HIV
(TC) kedua

83% 46,7% 12.844


Treatment success Kematian
Treatment success
rate selama
rate
TB RO (TSR) pengobatan TB
(TSR)
CAPAIAN PROGRAM P2
TUBERKULOSISJAWATIMUR
Cakupan Kasus yang Ditemukan dan Diobati (Treatment Coverage) Provinsi Jawa timur Tahun 2020 (Jan-Des)

Target TC: 80%

Cakupan Kasus yang Ditemukan dan Diobati (Treatment Coverage) Provinsi Jawa timur Tahun 2021 (Jan-Juni)
Target TC: 80%
CAPAIAN PROGRAM P2
TBJAWATIMUR
Success Rate (%) Pasien TBC Tahun 2020 Success Rate (%) Pasien TBC Tahun 2021 Target TSR: 90%
Target SR: 90%
JATIM 89% JATIM 77%
MAGETAN 96% KOTA MOJOKERTO 94%
KEDIRI 95% SITUBO 91%
NDO
LAMONGAN 95% 90%
GRESIK
TRENGGALEK 94% 89%
LAMONGAN
KOTA MADIUN 94% 89%
TRENGGALEK
BOJONEGORO 94% 89%
BLITAR
SITUBONDO 93% 89%
MAGETAN
NGAWI 93% 88%
KOTA
TUBAN 92% 87%
PASURUAN
LUMAJANG 92% 85%
NGAWI
92% 85%
SUMENEP
BANGKALAN 92% 85%
JOMBANG
GRESIK 92% BANYUWANGI 84%
PASURUAN 91% 82%
SIDOARJO
PROBOLINGGO 91% 82%
SIDOARJO 91% 80%
MADIUN
KOTA SURABAYA 91% 80%
KOTA SURABAYA
PAMEKASAN 90% 79%
BONDOWOSO
BANYUWANGI 90% 79%
KOTA BLITAR
MOJOKERTO 90% 78%
KOTA MALANG
MADIUN 90% 78%
SAMPANG
KOTA 89% 75%
MALANG
PASURUAN
89% PASURUAN 74%
SUMENEP
89% PACITAN 74%
KOTA MOJOKERTO
89% KOTA MADIUN 74%
TULUNGAGUNG
88% TULUNGAGUNG 71%
BLITAR
88% 71%
JOMBANG
86% PROBOLINGGO 69%
JEMBER
85% KEDIRI 69%
SAMPANG
85% 64%
PONOROGO
85% BANGKALAN 62%
KOTA MALANG
83% LUMAJANG 62%
MALANG
81% JEMBER 61%
PACITAN
80% 61%
KOTA BLITAR
80% PAMEKASAN 59%
KOTA
PROBOLINGGO 79% 59%
TUBAN
KOTA KEDIRI 72% KOTA BATU 54%

NGANJUK 66% PONOROGO 52%

KOTA BATU 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
BONDOWOSO MOJOKERTO
KONTRIBUSI FASYANKES PADA PELAPORAN
TB
Jumlah Faskes Lapor Kasus TB per Jenis Fasyankes Tahun 2021 (Jan-Sept)

Jumlah Penemuan Kasus TB per Jenis Fasyankes Tahun 2021 (Jan-Sept)


PETA JALAN
ELIMINASITUBERKULOSIS
2020 2025 2030
INSIDENSI TURUN 20% INSIDENSI TURUN 50% INSIDENSI TURUN 90%

• TREATMENT COVERAGE : • TREATMENT COVERAGE : • TREATMENT COVERAGE : >=


80% 90% 90%
• SUCCES RATE : 90% • SUCCES RATE : 90% • SUCCES RATE : >=90%
• TPT KONTAK SERUMAH : • TPT KONTAK SERUMAH : • TPT KONTAK SERUMAH : >=
11% 70% 80%
STRATEGI
PENANGGULANGAN
Strategi 1: Penguatan
TUBERKULOSIS 2020-
Strategi 2: Peningkatan akses
kepemimpinan program pada
tingkat pusat, provinsi dan 2024 layanan Tuberkulosis yang
bermutu dan berpihak pada
kabupaten/kota pasien

Strategi 3: Peningkatan upaya


Strategi 4: Pemanfaatan hasil
promosi & pencegahan,
riset dan teknologi skrining,
pemberian pengobatan
diagnosis dan tatalaksana
pencegahan & pengendalian
Tuberkulosis
Infeksi

Strategi 5: Peningkatan peran


Strategi 6: Penguatan
serta komunitas, mitra dan
manajemen program melalui
multisektor lainnya dalam
penguatan sistem
eliminasi Tuberkulosis
kesehatan
TARGET NASIONAL STRANAS TB
2024
UPAYA AKSELERASI CAKUPAN
PENEMUAN DAN PENGOBATAN
TUBERKULOSIS
Melakukan penemuan kasus secara aktif Memperkuat jejaring fasilitas pelayanan
(Active Case Finding) terutama pada kesehatan pemerintah dan swasta dalam
kelompok berisiko seperti pada orang penemuan, tatalaksana, dan pengobatan;
dengan HIV-ADIS (ODHA), pasien DM dan
pasien malnutrisi;

Memaksimalkan kegiatan investigasi Mempeluas dan memperkuat layanan


kontak bersama komunitas diagnostik dan pengobatan tuberkulosis;

Perluasan pemberian TPT kepada anak, Memperkuat pemantauan dan pendampingan


ODHA, kontak serumah pengobatan untuk TBC SO dan RO
sesuai standar dengan melibatkan
komunitas
Melaksanakan wajib lapor penemuan
kasus tuberkulosis dan penguatan sistem Mengoptimalkan komunikasi, informasi, dan
surveilans TB di semua fasyankes; edukasi tentang tuberkulosis kepada
masyarakat.
PERUBAHAN ALUR DIAGNOSIS
TB
Komponen Utama
Surat
Edaran
Dirjen P2P
1. TCM menjadi alat diagnosis
utama untuk penegakan
4. Dinkes Prov/Kab/Kota
menyiapkan sumber daya di
N
diagnosis TB Fasyankes yang akan o.936/2021
mengoperasikan TCM.
2. Fasyankes yang belum/tidak 7. Pasien TBC yang terdiagnosis dengan
mempunyai TCM, harus 5. Pasien MTB Pos Rif Sen dengan mikroskopis harus dilakukan
merujuk terduga TBC/spesimen riwayat pengobatan pemeriksaan lanjutan dengan TCM.
ke Fasyankes TCM. sebelumnya akan dilanjutan
dengan pemeriksaan uji 8. OAT Kat 1 untuk fase awal dan lanjutan
3. Dinkes Prov/Kab/Kota dengan dosis harian. Prioritas pasien
kepekaan terhadap INH.
mengatur jejaring rujukan dan TBC HIV, kasus TBC yang diobati di RS,
menetapkan Fasyankes TCM 6. Penegakan diagnosis TBC secara dan kasus TBC dengan hasil MTB pos rif
menjadi pusat rujukan bagi klinis harus didahului dengan sen/indet dengan riwayat pengobatan
Fasyankes di sekitarnya. pemeriksaan bakteriologis sebelumnya.
NOMOR
KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM MELAKUKAN
HK.02.01/MENKES/660/2020 PENCATATAN
DAN PELAPORAN KASUS TUBERKULOSIS

1. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas,


tempat praktik mandiri dokter, klinik, balai
kesehatan, dan rumah sakit) wajib melakukan
pencatatan dan pelaporan semua kasus
Tuberkulosis yang ditemukan dan diobati
2. Pencatatan dan pelaporan menggunakan SITB
atau
SIMRS-SITB
3. NIK = variabel wajib
4. Hasil pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis
menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaaan
pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai