Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI PEMBELAJARAN


MODUL 5
KEGIATAN BELAJAR 1
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
HASIL PENGUKURAN

TUTOR : Yunita Kristanti, M.Pd


Kelompok 7

1. Dian Wijayanti (858551309)
2. Faikhotus Zaza A. (858551276)
3. Lintang Kurniati (858550299)
4. Yayuk Purwaningsih (858551316)
APAKAH VALIDITAS ITU ?


Validitas adalah Ketepatan Hasil Pengukuran
Menurut (Gronlund dan Linn, 1990) ada tiga jenis
validitas mengacu pada ketepatan interpretasi yang
dibuat dari hasil pengukuran yaitu :
 Validitas isi (content validity)
 Validitas konstrak (construct validity)
 Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu
(criterion related validity)
Validitas isi (content validity)


Mengacu pada seberapa banyak materi tes tersebut
dapat mengukur keseluruhan bahan atau materi yang
telah diajarkan.

BACK
Validitas konstrak (construct validity)


 Mengacu pada seberapa banyak alat ukur tersebut
dapat mengungkap keseluruhan konstrak yang
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan tes
tersebut.
 Konstrak adalah konsep hipotesis yang digunakan
sebagai dasar dalam penyusunan alat ukur

BACK
Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu (criterion related validity)


 Mengacu pada seberapa banyak materi tes dapat
dengan tepat memprediksi kesesuaian antara
pengetahuan yang dimiliki sekarang dengan
keberhasilannya pada masa yang akan dating atau
kesesuaian antara penguasaan suatu pengetahuan
dengan keterampilan penggunaan pengetahuan

BACK

Validitas isi diperlukan untuk menjawab pertanyaan
“sejauh mana item-item yang ada dalam tes dapat
mengukur keseluruhan materi yang telahdiajarkan”.
Semakin representatif materi yang dapat ditanyakan
dalam tes tersebut menunjukkan semakin tinggi
validitas isinya.
APAKAH RELIABILITAS ITU ?


 Hasil pengukuran yang reliabel (tetap, konsisten, stabil). Hasil pengukuran
yang berhubungan dengan aspek fisik seperti mengukur panjang meja,
berat badan, tinggi badan dll biasanya menghasilkan reliabilitas yang tinggi
sedangkan yang berhubungan dengan aspek psikologi dan sosial seperti
dalam pengukuran mewakili intelegensi,sikap dan konsep diri yang tidak
dapat diukur dengan ketepatan dan konsisten yang tinggi.
 Menurut (gronlund dan linn, 1990) pengertian validitas mengacu pada
ketepatan hasil pengukuran maka pengertian reliabilitas mengacu pada
ketetapan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran. Hasil pengukuran
dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika hasil pengukuran
pertama hampir sama dengan hasil pengukuran kedua. Dan sebaliknya
hasil pengukuran dikatakan mempunya reliabilitas yang rendah jika hasil
pengukuran pertama jauh berbeda dengan hasil pengukuran kedua.

 Untuk mengetahui suatu tes mempunyai reliabilitas yang tinggi atau
rendah dapat dilakukan dengan cara mengujikan set tes tersebut pada
kelas yang sama sebanyak dua kali dengan selisih waktu yang tidak
terlalu lama dan juga tidak terlalu dekat.
 Jika skor yang diperoleh dari pelaksanaan tes pertama tidak jauh
berbeda dengan skor yang diperoleh pada waktu tes kedua maka
dapat dikatakan bahwa set tes tersebut mempunyai reliabilitas yang
tinggi. Semakin sama skor yang diperoleh pada pengukuran pertama
dan kedua menunjukkan semakin tinggi reliabilitas set tes tersebut.
 Hubungan antara skor yang diperoleh pada pengukuran pertama dan
kedua akan menghasilkan angka korelasi bergerak antara -1 sampai
dengan +1. Semakin tinggi angka koefisien reliabilitas (mendekati 1)
maka semakin tinggi reliabiltas tes tersebut.
Ada dua konsep reliabilitas

1. Konsep Reliabilitas dalam arti equivalent tes
2. Konsep reliabilitas dalam arti konsistensi internal
Konsep
Reliabilitas dalam arti equivalent tes

Dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua set tes
yang digunakan paralel atau tidak.
Keparalelan tes ini dapat diperoleh dengan cara
mengembangkan dua set tes yang paralel. (Misalnya,
tes A dan tes B dari kisi-kisi soal yang sama), kemudian
masing-masing set tes tersebut diujikan pada dua kelas
yang mempunyai tingkat kemampuan yang sama.
Hasil kedua tes tersebut kemudian dikorelasikan. Jika
hasil korelasinya tinggi, hal ini menunjukkan kedua tes
tersebut paralel.
Konsep reliabilitas dalam arti
konsistensi internal

Dimaksudkan untuk mengetahui apakah kumpulan butir soal yang ada
dalam satu set tes tersebut mengukur dimensi hasil belajar yang sama atau
tidak.
Untuk menghitung korelasi digunakan formula product-moment :

𝑁 Σ𝑋𝑌 − ሺΣ𝑋ሻ(Σ𝑌)
𝑟 𝑥𝑦 =
ඥ𝑁 Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2 × ඥ𝑁ΣY 2 − (ΣY)2
Dimana :
r xy : Koefisien korelasi dari xy
N : Jumlah data
X : Data pertama
Y : Data kedua
BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA VALIDITAS DAN RELIABILITAS ?


Alat ukur yang mempunyai reliabilitas yang tinggi
belum tentu secara otomatis mempunyai validitas yang
tinggi. Sebab tingginya reliabilitas yang dihasilkan
suatu alat ukur jika tidak dibarengi dengan tingginya
validitas dapat memberikan informasi yang salah
tentang apa yang ingin diukur
BAGAIMANA MENINGKATKAN RELIABILITAS ?


Reliabilitas suatu tes dapat ditingkatkan dengan
menambah jumlah butir soal ke dalam tes tersebut.
Butiran soal yang homogen artinya butiran soal-soal
yang mengukur hal yang sama dengan butir soal yang
sudah ada. Penambahan butiran soal tidak akan
menaikkan reliabilitas tes jika butiran soal yang
ditambahkan tidak homogen dengan butiran soal yang
telah ada.

Untuk menghitung penambahan butir soal menggunakan rumus Spearman-
Brown:
𝐽𝑟𝑦𝑦
𝑟𝑥𝑥 =
1 + (𝐽 − 1)𝑟𝑦𝑦

Dimana :

𝑟𝑥𝑥 : Reabilitas sebelum penambahan butir soal

𝑟𝑦𝑦 : Reabilitas setelah penambahan butir soal

J : Rasio jumlah butir soal setelah dan sebelum penambahan


KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai