Pengertian • Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20). • Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan. Lanjut... • Prajudi Atmosudiro (1982), Supervisi diartikan sebagai pengamatan atau pengawasan secara langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin. • Swansburg (1999), Supervisi adalah suatu proses kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian tugas- tugasnya. Lanjut.. • Thora Kron (1987), Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga setiap perawat dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik, terampil, aman, cepat dan tepat secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan dari perawat. Tujuan : Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayananan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, ketrampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas. 1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan 2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan 3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan. 4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan. Prinsip Supervisi : 1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. 2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan. 3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart. 4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan perawat pelaksana. Lanjut... 5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik. 6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas dan motivasi. 7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer. 8. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi 9. Kegiatan yang direncanakan secara matang 10.Bersifat edukatif, supporting dan informal 11.Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan 12.Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf dan pelaksana keperawatan. 13.Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”. 14.Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing-masing 15.Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan kebutuhan. 16.Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. • Perawat pelaksana bukan Perawat yang passsif tapi aktif, sebagai partner kerja.
• Supervisor juga mengusahakan semangat
kebersamaan dengan lebih menekankan “kita” daripada “saya”. SASARAN SUPERVISI:
Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanan tugas sesuai dengan pola 2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana 3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara kontinue/sistematis 4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis. 5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang 6. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objek/rational 7. Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan keuangan. KOMPETENSI Seorang supervisor harus memiliki kemampuan dalam : 1. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat dimengerti oleh staf dan pelaksana keperawatan. 2. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf/pelaksana keperawatan 3. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja staf dan pelaskanaan keperawatan 4. Proses kelompok (dinamika kelompok) 5. Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan pelaksanaan keperawatan 6. Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat 7. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan lebih baik. KARAKTERISTIK Dalam keperawatan, supervisi yang baik apabila memiliki karekteristik : 1. Mencerminkan kegiatan asuhan keprawatan yang sesungguhnya 2. Mencerminkan pola organisasi/struktur organisasi keperawatan yang ada 3. Kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atau berkala 4. Dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala unit/Kepala Ruangan atau penanggung jawab yang ditunjuk). 5. Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan. FUNGSI 1. Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang standar asuhan yang telah disepakati. 2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan. 3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan keperawatan. 4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support (supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing). Pelaksana Supervisi: 1. Kepala Ruangan : 2. Pengawas perawatan : 3. Kepala seksi perawatan : 4. Kepala Bidang perawatan
Lalu apa tugas mereka?
Kepala Ruangan : • Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang perawatan • Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit. • Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang perawatan. Pengawas perawatan : Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada di instalasinya. Kepala seksi perawatan : Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung. • Kepala Bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung. Langkah-langkah Supervisi 1. Pra supervisi :
a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan
disupervisi. b) Supervisor menetapkan tujuan 2. Supervisi a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen yang telah disiapkan. b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan. c. Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat Associste untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan. d. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada. Lanjut.. e. Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat Primer dan Perawat Associate f. Supervisor memberikan masukan dan solusi pada Perawat Primer dan Perawat Associate g. Supervisor memberikan reinforcement pada Perawat Primer dan Perawat Associate. Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan : Adalah mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia. 1. Manajemen pelayanan keperawatan : Tanggung jawab supervisor adalah : • Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan. • Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan. • Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait. Lanjut... 2. Manajemen anggaran Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan pengembangan. Supervisor berperan dalam : – Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yg tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS. – Membantu mendapatkan informasi statistik untuk perencanaan anggaran keperawatan. – Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola. Tehnik Supervisi meliputi: Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu : 1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan. 2. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian. 3. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan. Area Supervisi :
1. Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
2. Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar. 3. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati Cara Supervisi : Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, Yaitu: Langsung. Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah: 1. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi oleh supervisor. 2. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk. 3. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor. Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik
tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis. Yang bagaimana supervisi diruangan ? KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR
Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap
harinya (bittel,a987) adalah sebagai berikut: 1. Sebelum pertukaran shift (15-30 menit) - Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu - Mengecek jadwal kerja 2. Pada waktu mulai shift (15-30 menit) Mengecek personil yang ada Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan Mengatur pekerjaan Mengidentifikasi kendala yang muncul Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan. Lanjut.. 3. Sepanjang hari dinas (6-7 jam): Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, instruksi, mengoreksi atau memberikan latihan sesuai kebutuhannya. a. Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera membantu apabila diperlukan b. Mengecek pekerjaan rumah tangga c. Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama untuk personil baru. d. Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau hal-hal yang terkait. e. Mengatur jam istirahat personil f. Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan mencari cara memudahkannya. 4. Sekali dalam sehari (15-30 menit) Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15 menit. Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti : Keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan pekerjaan dan lain sebagainya. Lanjut.. 5. Sebelum pulang a. Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk memecahkan persoalan tersebut keesokan harinya. b. Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya. c. Lengkapi laporan harian sebelum pulang d. Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali. • Tanggung jawab kepala ruangan dapat diidentifikasi sesuai dengan perannya meliputi: 1. Manajemen personalia/ketenagaan, meliputi penerimaan, seleksi, orientasi, pengembangan tenaga, penilain penampilan kerja, promosi dan penyediaan ketenagaan staf keperawatan. 2. Manajemen operasional, meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan dalam pelayanan keperawatan. 3. Manajemn kuliatas pelayan, meliputi pengembangan standar asuhan keperarawatan, program kendali mutu, program evaluasi team dan persiapan untuk akreditasi pelayanan keperawatan. 4. Manajemen finansial, meliputi budget, cost control dalam pelayanan keperawatan. • Dalam melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan kepala ruangan sebagai pemimpin bertanggung jawab dalam : 1) Membantu perawat lain mencapai tujuan yang ditentukan 2) Mengarahkan kegiatan-kegiatan keperawatan 3) Bertanggung jawab atas tindakan keperawatan yang dilakukan 4) Pelaksanaan keperawatan sebagai standar 5) Penyelesaian pekerjaan dengan benar 6) Pencapaian tujuan keperawatan 7) Memperhatikan kesejahteraan bawahan 8) Memotivasi bawahan Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegegalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.