Anda di halaman 1dari 32

Modul 2

MANAJEMEN KOPERASI
I. KONSEPSI MANAJEMEN KOPERASI

PENGERTIAN MANAJEMEN
GRIFFIN
Adalah proses merencanakan dan mengambil
keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumberdaya manusia, keuangan, fisik,
dan informasi guna mencapai sasaran organisasi
secara efektif dan efisien

Mc Farland
Adalah suatu proses dimana orang-orang yang diberi
wewenang menciptakan dan menjalankan organisasi
dalam memilih dan mencapai tujuan
PROSES MANAJEMEN

P O A C
SUMBER DAYA
MANUSIA

SASARAN
SUMBER DAYA
KEUANGAN
SUMBER DAYA
FISIK
SUMBER DAYA
INFORMASI
MANAJEMEN KOPERASI
Adalah suatu proses manajemen yang diselenggarakan
oleh orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung
jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan prinsip-
prinsip koperasi serta kekayaannya untuk mencapai
tujuannya (Peter Davis, 1999).

Manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang


dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab.
dengan mengerahkan segala kemampuan
kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk
mengembangkan koperasi mencapai tujuan-tujuannya
berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
TUJUAN DAN OUTPUT
MANAJEMEN KOPERASI
1. Output koperasi sebagai perusahaan.
2. Output koperasi sebagai lembaga sosio ekonomi
MANAJEMEN KOPERASI
PENDEKATAN MANAJEMEN
KOPERASI

1. Pendekatan Sistem (holistic)


2. Pendekatan Situasional (Contingency)
II. PERANGKAT MANAJEMEN
KOPERASI
1) Perangkat Hukum dan Peraturan

Perangkat Hukum Eksternal


• UU No. 25/1992
• Peraturan Pemerintah, Inpres.
• Keputusan menteri,
• Perda yang dihubungkan dengan koperasi

Bagi pihak manajemen merupakan faktor strategis yang


dapat memunculkan peluang dan tantangan bagi
koperasi
CONTOH
Usaha simpan pinjam yang diselenggarakan KSP/USP
koperasi harus memperhatikan:

• UU No. 25/92 tentang perkoperasian


• PP No. 9/95 tentang kegiatan usaha simpan pinjam
• Kepmenkop dan PKM No 351/98 tentang juklak usaha
simpan pinjam
• Kepmenkop dan PKM No. 194/98 juklak penilaian
kesehatan KSP/USP Koperasi
• Kepmenkop dan PKM No. 09/99 tentang wasdal

Pihak manajemen koperasi tidak dapat menghindar dari


ketentuan perundangan yang berlaku, melainkan harus
dijadikan faktor pendorong bagi pengembangan
koperasi
Perangkat Hukum Internal
• Anggaran dasar
• Anggaran rumah tangga

Pihak manajemen dapat melakukan penyesuaian


sedemikian rupa sesuai dengan keputusan rapat
anggota
Hal-hal yang penting di atur dalam AD/ART
• Daftar nama pendiri
• Nama dan tempat kedudukan koperasi
• Maksud dan tujuan serta bidang usaha koperasi
• Ketentuan mengenai keanggotaan
• Ketentuan mengenai rapat anggota
• Ketentuan mengenai pengelolaan
• Ketentuan mengenai permodalan
• Ketentuan mengenai pembagian SHU
• Ketentuan mengenai sanksi
2) Perangkat Organisasi Koperasi

STRUKTUR INTERNAL
ORGANISASI KOPERASI
RAPAT ANGGOTA

DEWAN PENASIHAT PENGURUS PENGAWAS

MANAJER

KEPALA KEPALA KEPALA


UNIT UNIT UNIT

STAFF STAFF STAFF STAFF STAFF STAFF


PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
• Rapat Anggota
• Pengurus
• Pengawas

TA

PE
GO

NG
G
AN

AW
AT

AS
P
RA

PENGURUS
RAPAT ANGGOTA
• Kekuasaan tertinggi di koperasi.
• Minimal dilakukan/diselenggarakan 1 tahun sekali (3
bulan setelah tutup buku).
RAPAT ANGGOTA MENETAPKAN
• Anggaran dasar koperasi
• Kebijakan umum bidang organisasi, manajemen dan
usaha koperasi
• Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian
pengurus dan pengawas
• Rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja
• Pengesahan/penolakan laporan keuangan
• Pengesahan/penolakan laporan pertanggungjawaban
pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
• Pembagian SHU
• Penggabungan, peleburan, pembagian dan
pembubaran koperasi
PENGURUS
• Dipilih dari/dan oleh anggota dalam rapat anggota.
• Pengurus sebagai mandataris/pemegang kuasa rapat
anggota.
• Masa jabatan pengurus paling lama adalah 5 tahun.
• Persyaratan menjadi pengurus ditetapkan dalam
AD/ART koperasi.

TUGAS PENGURUS
• Mengelola koperasi dan usahanya.
• Mengajukan rancangan kerja dan RAPBK.
• Menyelenggarakan rapat anggota.
• Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung-
jawaban pelaksanaan tugas.
• Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib.
• Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
WEWENANG PENGURUS
• Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
• Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru
serta pemberhentian anggota.
• Mengangkat pengelola (manajer yang diberi
wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha).
• Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan
koperasi.
PENGAWAS

• Pengawas dipilih dari/dan oleh anggota.


• Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.
• Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengawas
diatur dalam AD/ART
TUGAS PENGAWAS
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaan koperasi.
• Membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya.
• Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya
terhadap pihak ke-3.

WEWENANG PENGAWAS
• Meneliti catatan yang ada di koperasi.
• Mendapat segala keterangan yang diperlukan.

DALAM KONDISI TERTENTU KOPERASI DAPAT


MEMINTA JASA AUDIT KEPADA AKUNTAN PUBLIK
STRUKTUR EKSTERNAL ORGANISASI KOPERASI

TINGKAT INDUK KOPERASI


PUSAT

TINGKAT KOPERASI KOPERASI KOPERASI


PROPINSI GABUNGAN GABUNGAN GABUNGAN

TINGKAT KOP KOP KOP


KAB/KOTA PUSAT PUSAT PUSAT

STAFF STAFF STAFF STAFF


DEKOPIN PUSAT

DEKOPINWIL

DEKOPIN
DAERAH

STAFF STAFF STAFF STAFF

FUNGSI DEKOPIN
• Juru bicara gerakan koperasi baik dengan pemerintah maupun dengan
masyarakat.
• Alat perjuangan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
• Pembina koperasi baik primer maupun sekunder.
• Wadah partisipasi rakyat dalam pembangunan.
• Pusat diklat perkoperasian.
• Sebagai pusat pemberi jasa konsultasi manajemen dan advokasi kepada
koperasi.
• Sebagai penghubung koperasi Indonesia dengan gerakan koperasi dan
lembaga sponsor internasional.
III. FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN DI
KOPERASI
3.1. FUNGSI PERENCANAAN
PERENCANAAN
• Suatu perkiraan tentang masa depan yang didasarkan pada
harapan yang realistis.
• Sejumlah rencana tindakan (strategi taktis) untuk mencapai
tujuan organisasi.
• Suatu proses pengambilan keputusan yang menjadi dasar bagi
aktivitas di waktu yang akan datang.
MANFAAT PERENCANAAN
• Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk
mencapai tujuan organisasi.
• Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga.
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan
metoda kerja yang sesuai.
• Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya
kebijakan, prosedur serta jadwal yang telah ditetapkan.
• Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan selalu
berpedoman pada tujuan.
PROSES PERENCANAAN DI KOPERASI

• Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan


taktis baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
• Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program
operasional, selanjutnya dibahas bersama dengan pengurus
dan pengawas.
• Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang
dikehendaki, tanpa mengabaikan struktur keuangan yang ada.
• Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai
pedoman seluruh pelaksanaan.
• Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan
usaha keuangan dan anggota guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
• Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi
(RAPBK).
• Rencana yang telah disusun dan RAPBK disampaikan dalam
rapat anggota untuk dibahas dan mendapatkan pengesahan.
PROSES PERENCANAAN DI KOPERASI

RENCANA STRATEGIS PENGURUS DAN


(5 - 25 TAHUN)
TM MANAJER

RENCANA PROGRAM MANAJER DAN


(2 - 3 TAHUN)
MM KA. UNIT

RENCANA TAKTIS LM KA. UNIT DAN STAFF


(TAHUNAN)
HIRARKHI
RENCANA STRATEGIS

RENCANA PROGRAM

RENCANA TAKTIS
TAHAPAN PERENCANAAN
• Menetapkan tujuan
• Pengembangan strategi dan alternatif
• Pengambilan keputusan untuk menetapkan strategi/
alternatif terbaik.
• Merumuskan kebijakan (organisasi, personalia, usaha,
keuangan, anggota).
• Penganggaran.
• Merumuskan pedoman kerja.
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
• Perancangan dan pemeliharaan sistem peran.
• Proses pengaturan dan pengalokasian kerja,
wewenang dan sumber daya di kalangan anggota
organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
FAKTOR PENTING DALAM PROSES PENGORGANISASIAN DI
KOPERASI
1. Pembagian tugas (division of work)
2. Departementasi
3. Rentan manajemen/kendali (span of control)
- Kompetensi dari pengurus, pengawas dan pengelola
- Kompetensi dari bawahan (staff)
- Derajat variasi pekerjaan
- Teknologi yang digunakan dalam organisasi
4. Pendelegasian wewengan (delegation of authority)
Pengurus dan manajer harus mengumpulkan berbagai
sumber daya yang ada di koperasi seperti
• Personalia, dana, fasilitas, inventarisasi tugas-tugas
pokok dan tugas penunjang, prioritas tujuan

1. Merancang ulang/penataan struktur organisasi terbaik


untuk memenuhi kebutuhan anggota.
2. Organisasi dapat tumbuh dan berkembang secara
luwes mengikuti perkembangan.
3. Menetapkan kebutuhan tenaga kerja, mutasinya dan
promosi.
4. Menjamin personalia agar tercipta ketenangan,
dedikasi, dan loyalitas yang tinggi.
ACTUATING DAN LEADERSHIP
• Suatu proses menggerakkan dan menjalankan
organisasi agar orang-orang yang diberi tugas,
wewenang dan tanggung jawab dapat bekerja
menjalankan tugas untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.

FUNGSI PENTING
• Mengarahkan (Directing)
• Perintah (Tertulis : SOM, SOP, Juklak, Juknas,
Lembar Tugas/disposisi tugas; Lisan)
• Disiplin
• Partisipasi
• Komunikasi (formal, informal, vertikal, horizontal)
• 5 Kebutuhan Manusia (Teori A. Maslow)

1. Kebutuhan fisik dasar


2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial saling bekerja sama
4. Kebutuhan penghargaan/pengakuan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
FUNGSI PENGAWASAN DAN KENDALI
“Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan
pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya
dan mengoreksinya dengan maksud agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.”

JENIS PENGAWASAN
• Pengawasan preventif : pengawasan yang bersifat
pencegahan yang dilaksanakan melalui suatu sistem
pembinaan SDM pada semua eselon dalam organisasi
dan menentukan prosedur, pembagian tugas dan
wewenang, termasuk di dalamnya perencanaan dan
pelaporan
• Pengawasan korektif : pengawasan untuk
memperbaiki bias, penyimpangan atau kebocoran dari
rencana, standar dan prosedur yang sudah ada
ditentukan dalam suatu organisasi.

SUMBER PENGAWASAN

1. Pengawasan Internal : Pengawasan yang dirancang


dalam struktur organisasi dalam organisasi koperasi
pengawasan oleh anggota melalui “Pengawas”.
2. Pengawasan Eksternal : Pengawasan yang dilakukan
dari luar organisasi koperasi; contoh dari
Kementerian/Dinas Koperasi, akuntan publik dan
instansi lain sesuai dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
MODEL PENGAWASAN FORMAL

1. Pengawasan untuk standar prestasi


- Inspeksi dan supervisi
- Penulisan prosedur
- Skedul kerja
1. Menjaga aset organisasi koperasi
2. Mengukur standar kualitas proses produksi
pelayanan
3. Pendelegasian wewenang
- Pelatihan
- Pengendalian mutu (TQM, TQS, TQC)
4. Mengukur dan mengarahkan keterampilan pekerjaan :
sistem karier, observasi langsung.
- Uraian tugas/pekerjaan
- Ketentuan sistem kredit penilaian kenaikan jabatan
5. Mengukur dan mengarahkan keterampilan pekerja :
sistem karier, observasi langsung.
PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN
1. Pengawasan harus ekonomis.
2. Fleksibel dan mudah dimengerti.
3. Menjamin diadakannya tindakan korektif.
4. Melaporkan adanya penyimpangan, penyebab
terjadinya penyimpangan dan alternatif solusi
perbaikan.
5. Mengetahui dengan pasti tentang sifat dan kebutuhan
dari setiap kegiatan yang harus diawasi.
PERSONALIA PENGAWASAN DI KOPERASI
1. Anggota koperasi
2. Pengawas
3. Pengurus
4. Manajer
5. Badan penasihat dewan pembina
6. Kementerian Koperasi, Dinas Koperasi, Dekopin dan
koperasi sekunder
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai