Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 2
Artinya …
Ketika sebuah isu etika dianggap penting, maka
kita akan mendasarkan keputusan yang kita
ambil pada nilai yang kita yakini
1. Linkungan masyarakat
Nilai sosial dan budaya
Apa yang masyarakat katakan tentang apa
yang seharusnya dilakukan?
2. Sistem kepercayaan
Nilai agama dan kepercayaan
Apa yang disyari’atkan oleh agama?
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 4
Faktor Keputusan Etis (2)
3. Lingkungan individu
Orang-orang yang dianggap penting
Apa yang dianjurkan oleh orang tua atau
orang terdekat saya?
4. Lingkungan profesional
Kode etik profesi
Apa yang dikatakan oleh profesi saya?
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 5
Faktor Keputusan Etis (3)
5. Lingkungan legal
Isu hukum dan legalitas
Apa yang dikatakan oleh hukum?
6. Lingkungan bisnis
Tujuan dan motivasi organisasi
Apa yang dikatakan oleh perusahaan saya?
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 6
Faktor Keputusan Etis (4)
7. Nilai personal
Nilai dan pengalaman pribadi yang
terinternalisasi
Apa yang akan saya dikatakan?
8. Karakteristik individu
Jender, umur, pendidikan, pengalaman, dsb.
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 7
Faktor Keputusan Etis (5)
9. Kewajiban moral
Rasa tanggung jawab dan kewajiban
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 11
SEARCC
SEARCC (South East Asian Computer Confederation,
http://www.searcc.org/) adalah organisasi profesi di bidang komputer yang
didirikan pada 1987 oleh organisasi ahli komputer dari 6 negara (Indonesia,
Malaysia, Hong Kong, Singapura, Filipina, dan Thailand) di Singapura.
Ide pembentukan SEARCC muncul pada konferensi komputer regional
pertama di Singapura pada 1976 yang diprakarsai oleh International
Federation for Information Processing dan diselenggarakan the Singapore
Computer Society.
Meskipun pada awalnya, SEARCC ditujukan untuk kawasan regional Asia
Tenggara (seperti pada namanya), namun sekarang anggota SEARCC
tidak hanya berasal dari Asia Tenggara. Sekarang (2001), SEARCC
mempunyai 14 anggota dan satu peninjau dengan tambahan anggota
Australia, Kanada, India, Jepang, Selandia Baru, Pakistan, Sri Langka, dan
Taiwan. Myanmar masuk sebagai peninjau.
Organisasi Indonesia yang menjadi anggota SEARCC adalah Ikatan Profesi
Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN, http://www.ipkin.co.id)
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 12
detil
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 13
Kasus 1
Seorang programer yang bekerja di sebuah
bank memodifikasi sistem akuntansi bank untuk
menutupi pengambilan uang yang melampai
batas yang diperbolehkan (overdrawn) untuk
menghindari biaya pengambilan di atas batas.
Setelah menambah tabungan, programer
membetulkan kembali modifikasi yang
dilakukan.
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 14
Kasus 2
Seseorang menerima software yang dipesan
yang dikirimkan lewat pos, tetapi dalam kiriman
ditemukan juga software lain yang tidak dipesan.
Software lain tersebut tidak termasuk dalam
faktur pembayaran. Orang ini kemudian
mengambil software ini dan tidak membayarnya.
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 15
Kasus 3
Seorang programer menggunakan komputer
perusahaan untuk membuat program untuk
kawannya pada hari libur kerja.
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 16
Kasus 4
Seseorang menggunakan software yang
seharusnya harus dengan membayar yang
didapatkan karena ada kesalahan pengaturan
hak akses sehingga ia dapat menggunakan.
Orang tersebut kemudian menggunakan
software tersebut tanpa membayar.
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 17
Kasus 5
Seorang pegawai perusahan mempunyai
kontrak dengan sebuah lembaga pemerintah
untuk memproses data tentang anak-anak dan
orangtuanya. Pewagai tersebut membuat
salinan data tersebut atas permintaan bosnya.
Kontrak kerja dengan lembaga pemerintah tidak
melarang tindakan itu.
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 18
Pertanyaan
Apakah tindakan tersebut dapat diterima atau
tidak?
Apakah isu seperti ini penting?
Seberapa mungkin anda melakukan hal yang
sama jika dalam situasi tersebut?
Jika ada aturan perusahaan yang melarang
melakukan tindakan seperti itu, seberapa
mungkin seseorang masih melakukannya?
Apa nilai yang diyakini seseorang sangat
berpengaruh dalam kasus ini?
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 19