Anda di halaman 1dari 19

Pengambilan

Keputusan Etis dan


Kode Etik

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan 1


Kode Etik - Fathul Wahid
Mengapa?
 Banyak kejadian yang harus direspon
dengan bijak dan berdasar etika
 Pengambilan keputusan etis didasarkan
pada perceived importance of an ethical
issue

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 2
Artinya …
 Ketika sebuah isu etika dianggap penting, maka
kita akan mendasarkan keputusan yang kita
ambil pada nilai yang kita yakini

 Sebaliknya, jika seseorang menganggap sebuah


isu etis dalam situasi tertentu tidak cukup
penting, maka seseorang akan cenderung
mengambil keputusan berdasar standar
perusahaan yang ada terkait dengan yang
dibolehkan dan dilarang
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 3
Faktor Keputusan Etis (1)

1. Linkungan masyarakat
 Nilai sosial dan budaya
 Apa yang masyarakat katakan tentang apa
yang seharusnya dilakukan?

2. Sistem kepercayaan
 Nilai agama dan kepercayaan
 Apa yang disyari’atkan oleh agama?

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 4
Faktor Keputusan Etis (2)

3. Lingkungan individu
 Orang-orang yang dianggap penting
 Apa yang dianjurkan oleh orang tua atau
orang terdekat saya?

4. Lingkungan profesional
 Kode etik profesi
 Apa yang dikatakan oleh profesi saya?

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 5
Faktor Keputusan Etis (3)

5. Lingkungan legal
 Isu hukum dan legalitas
 Apa yang dikatakan oleh hukum?

6. Lingkungan bisnis
 Tujuan dan motivasi organisasi
 Apa yang dikatakan oleh perusahaan saya?

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 6
Faktor Keputusan Etis (4)

7. Nilai personal
 Nilai dan pengalaman pribadi yang
terinternalisasi
 Apa yang akan saya dikatakan?

8. Karakteristik individu
 Jender, umur, pendidikan, pengalaman, dsb.

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 7
Faktor Keputusan Etis (5)
9. Kewajiban moral
 Rasa tanggung jawab dan kewajiban

10. Kesadaran akan akibat


 Pemikiran tantang hubungan sebab-akibat

11. Isu etika (skenario)


 Isu etika yang terlibat seperti privasi,
kepemilikan, akurasi, dsb.
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 8
Kode Etik Profesi
 Perhimpunan keilmuan dan profesi komputer di
Indonesia
 IPKIN
 ICIS
 Perhimpunan keilmuan dan profesi komputer
dunia
 ACM
 IEEE
 SEARCC
 AIS
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 9
IEEE
 IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers, http://www.ieee.org) adalah
masyarakat profesional teknik terbesar di dunia
yang berbasis di Amerika. IEEE didirikan pada
tahun 1884 dan sekarang mempunyai lebih dari
377.000 anggota dari 150 negara.
 IEEE mensponsori konferensi teknik,
simposium, dan kegiatan ilmiah lainnya di
banyak negara, dan juga menerbitkan jurnal-
jurnal dalam bidang teknik elekro, elektronika,
komputer, dan lain-lain. IEEE juga
mempromosikan standarisasi teknologi.
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 10
ACM
 ACM (Association for Computing Machinery, http://www.acm.org)
adalah masyarakat komputer tertua di dunia yang sekarang
mempunyai lebih dari 80.000 anggota di seluruh dunia yang
berbagai latar belakang: akademisi, peneliti, praktisi, manajer,
dan insinyur.
 ACM didirikan pada tahun 1947  atau hanya satu tahun
setelah dibangunnya ENIAC  oleh matematikawan dan
insinyur teknik elektro untuk memajukan ilmu dan aplikasi
teknologi informasi. Salah satu penemu ENIAC, John Mauchly
adalah salah satu pendiri ACM.
 Program ACM antara lain adalah mengadakan konferensi,
memberikan penghargaan dalam bidang tertentu, penerbitan
jurnal-jurnal ilmiah, dan pengembangan rekomendasi kurikulur
untuk bidang studi yang terkait dengan komputer.

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 11
SEARCC
 SEARCC (South East Asian Computer Confederation,
http://www.searcc.org/) adalah organisasi profesi di bidang komputer yang
didirikan pada 1987 oleh organisasi ahli komputer dari 6 negara (Indonesia,
Malaysia, Hong Kong, Singapura, Filipina, dan Thailand) di Singapura.
 Ide pembentukan SEARCC muncul pada konferensi komputer regional
pertama di Singapura pada 1976 yang diprakarsai oleh International
Federation for Information Processing dan diselenggarakan the Singapore
Computer Society.
 Meskipun pada awalnya, SEARCC ditujukan untuk kawasan regional Asia
Tenggara (seperti pada namanya), namun sekarang anggota SEARCC
tidak hanya berasal dari Asia Tenggara. Sekarang (2001), SEARCC
mempunyai 14 anggota dan satu peninjau dengan tambahan anggota
Australia, Kanada, India, Jepang, Selandia Baru, Pakistan, Sri Langka, dan
Taiwan. Myanmar masuk sebagai peninjau.
 Organisasi Indonesia yang menjadi anggota SEARCC adalah Ikatan Profesi
Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN, http://www.ipkin.co.id)

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 12
detil
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 13
Kasus 1
 Seorang programer yang bekerja di sebuah
bank memodifikasi sistem akuntansi bank untuk
menutupi pengambilan uang yang melampai
batas yang diperbolehkan (overdrawn) untuk
menghindari biaya pengambilan di atas batas.
Setelah menambah tabungan, programer
membetulkan kembali modifikasi yang
dilakukan.

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 14
Kasus 2
 Seseorang menerima software yang dipesan
yang dikirimkan lewat pos, tetapi dalam kiriman
ditemukan juga software lain yang tidak dipesan.
Software lain tersebut tidak termasuk dalam
faktur pembayaran. Orang ini kemudian
mengambil software ini dan tidak membayarnya.

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 15
Kasus 3
 Seorang programer menggunakan komputer
perusahaan untuk membuat program untuk
kawannya pada hari libur kerja.

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 16
Kasus 4
 Seseorang menggunakan software yang
seharusnya harus dengan membayar yang
didapatkan karena ada kesalahan pengaturan
hak akses sehingga ia dapat menggunakan.
Orang tersebut kemudian menggunakan
software tersebut tanpa membayar.

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 17
Kasus 5
 Seorang pegawai perusahan mempunyai
kontrak dengan sebuah lembaga pemerintah
untuk memproses data tentang anak-anak dan
orangtuanya. Pewagai tersebut membuat
salinan data tersebut atas permintaan bosnya.
Kontrak kerja dengan lembaga pemerintah tidak
melarang tindakan itu.

Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 18
Pertanyaan
 Apakah tindakan tersebut dapat diterima atau
tidak?
 Apakah isu seperti ini penting?
 Seberapa mungkin anda melakukan hal yang
sama jika dalam situasi tersebut?
 Jika ada aturan perusahaan yang melarang
melakukan tindakan seperti itu, seberapa
mungkin seseorang masih melakukannya?
 Apa nilai yang diyakini seseorang sangat
berpengaruh dalam kasus ini?
Etika Profesi: Pengambilan Keputusan Etis dan Kode Etik - Fathul Wahid 19

Anda mungkin juga menyukai