Anda di halaman 1dari 9

MODUL LAS SMAW

PRAKTIKUM TEKNIK MANUFAKTUR 2 FT. UNTIRTA 2021


SMAW (Shield Metal Arc Welding) adalah las busur
nyala api listrik terlindung dengan mempergunakan
busur listrik bersuhu sangat tinggi sebagai sumber panas
pencair logam induk dan elektroda. Elektroda atau kawat
las berguna sebagai pengisi pada rongga tempat dimana
dua atau lebih komponen akan disambung. Pengelasan
jenis ini paling banyak dipakai dimana–mana untuk
hampir semua keperluan pekerjaan pengelasaan,
utamanya pada pengelasan singkat dalam produksi,
pemeliharaan dan perbaikan, dan untuk bidang
konstruksi
Elektroda merupakan suatu benda yang digunakan
untuk melakukan pengelasan listrik sebagai pembakar
yang akan menimbulkan busur nyala. Elektroda las
terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu elektroda tanpa
pembungkus atau fluks, elektroda dengan fluks tipis,
dan elektroda dengan fluks tebal. Fluks ini memiliki
fungsi penting yaitu melindungi cairan las dari kontak
dengan udara luar selama proses pembakaran. karena
Udara luar yang mengandung gas O2 akan
mempengaruhi sifat mekanik dari logam Ias
Prinsip dari las SMAW adalah menggunakan
panas dari busur api listrik untuk mencairkan
logam dasar dan ujung sebuah elektroda
consumable yang memiliki salutan. Fungsi
salutan atau fluks ini adalah untuk menghindari
oksidasi yaitu menyelebungi dan melindungi
logam las dengan selapis zat pelindung yang
disebut flux atau slag yang ikut mencair ketika
pengelasan
Untuk bisa menyambung dua komponen dengan
metode las smaw, kita perlu membuatkan kampuh
terlebih dahulu. Kampuh las adalah sebuah area luasan
penampung cairan logam las. Jenis-jenis kampuh salah
satunya adalah kampuh V. Kampuh V tunggal adalah
jenis kampuh yang paling banyak dipakai pada
pengelasan SMAW. Kita perlu menyiapkan bentuk v
bersudut 60 drjt pada benda kerja dengan digerinda.
Pada kesempatan kali ini saya menyiapkan alat peraga
ini sebagai logam induk pengelasan dengan kampuh V.
Dimensinya yaitu root face 1,5- 2 mm, sudut nya 30
derajat, lalu diletakan pada dengan jarak root gap 2,6 –
3,2 mm
Tahapan dalam pengelasan kali ini dibagi menjadi 3,
yatiu tahap root pass, filling, dan capping. Tahap
pertama root pass yaitu dengan mengelas bagian akar
dengan polaritas yang digunakan DCEN. Pengelasannya
menggunakan gerakan kanan-kiri konstan.
Berikutnya proses filling menggunakan polaritas DCEP
gerakan pengelasan filling bisa dengan ayunan sabit

Selanjutnya proses capping yang menggunakan polaritas


DCEP dengan gerakan pengelasan ayunan zigzag
Tidak lupa untuk selalu membersihkan slag atau terak
setiap selesai mengerjakan tahapannya supaya tidak
timbul cacat pada hasil pengelasan.

sekian

Anda mungkin juga menyukai