SMAW (Shield Metal Arc Welding) adalah las busur nyala api listrik terlindung dengan mempergunakan busur listrik bersuhu sangat tinggi sebagai sumber panas pencair logam induk dan elektroda. Elektroda atau kawat las berguna sebagai pengisi pada rongga tempat dimana dua atau lebih komponen akan disambung. Pengelasan jenis ini paling banyak dipakai dimana–mana untuk hampir semua keperluan pekerjaan pengelasaan, utamanya pada pengelasan singkat dalam produksi, pemeliharaan dan perbaikan, dan untuk bidang konstruksi Elektroda merupakan suatu benda yang digunakan untuk melakukan pengelasan listrik sebagai pembakar yang akan menimbulkan busur nyala. Elektroda las terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu elektroda tanpa pembungkus atau fluks, elektroda dengan fluks tipis, dan elektroda dengan fluks tebal. Fluks ini memiliki fungsi penting yaitu melindungi cairan las dari kontak dengan udara luar selama proses pembakaran. karena Udara luar yang mengandung gas O2 akan mempengaruhi sifat mekanik dari logam Ias Prinsip dari las SMAW adalah menggunakan panas dari busur api listrik untuk mencairkan logam dasar dan ujung sebuah elektroda consumable yang memiliki salutan. Fungsi salutan atau fluks ini adalah untuk menghindari oksidasi yaitu menyelebungi dan melindungi logam las dengan selapis zat pelindung yang disebut flux atau slag yang ikut mencair ketika pengelasan Untuk bisa menyambung dua komponen dengan metode las smaw, kita perlu membuatkan kampuh terlebih dahulu. Kampuh las adalah sebuah area luasan penampung cairan logam las. Jenis-jenis kampuh salah satunya adalah kampuh V. Kampuh V tunggal adalah jenis kampuh yang paling banyak dipakai pada pengelasan SMAW. Kita perlu menyiapkan bentuk v bersudut 60 drjt pada benda kerja dengan digerinda. Pada kesempatan kali ini saya menyiapkan alat peraga ini sebagai logam induk pengelasan dengan kampuh V. Dimensinya yaitu root face 1,5- 2 mm, sudut nya 30 derajat, lalu diletakan pada dengan jarak root gap 2,6 – 3,2 mm Tahapan dalam pengelasan kali ini dibagi menjadi 3, yatiu tahap root pass, filling, dan capping. Tahap pertama root pass yaitu dengan mengelas bagian akar dengan polaritas yang digunakan DCEN. Pengelasannya menggunakan gerakan kanan-kiri konstan. Berikutnya proses filling menggunakan polaritas DCEP gerakan pengelasan filling bisa dengan ayunan sabit
Selanjutnya proses capping yang menggunakan polaritas
DCEP dengan gerakan pengelasan ayunan zigzag Tidak lupa untuk selalu membersihkan slag atau terak setiap selesai mengerjakan tahapannya supaya tidak timbul cacat pada hasil pengelasan.