Anda di halaman 1dari 45

Hecting –

Penjahitan Luka
Luka (Vulnus)
• Luka  kerusakan anatomi karena hilangnya
kontinuitas jaringan oleh sebab dari luar.
• Luka terbagi menjadi dua :
- Luka terbuka (Vulnus Appertum) dan
- Luka tertutup (Vulnus Occlusum).
1. Macam luka terbuka :
- Luka iris (Scissum )
- Tusuk (Ictum),
- Bakar (Combustio),
- Lecet (Excoriasi/Abrasio),
- Tembak (Sclopectorum),
- Laserasi, Penetrasi, Avulsi,
- Open Fracture dan
- Luka Gigit (Vulnus Morsum).
2. Macam luka tertutup :
- Memar (Contusio),
- Bula, Hematoma, Sprain,
- Dislokasi, Close Fracture,
- Laserasi organ dalam.
Klasifikasi luka berdasar ada tidaknya kuman :

a. luka steril : luka dibuat waktu operasi.


b. luka kontaminasi : luka mengandung kuman tapi
kurang dari 8 jam . (golden period)
c. luka infeksi luka yg mengandung kuman dan telah
berkembangbiak dan telah timbul gejala lokal
maupun gejala umum. (rubor, dolor, calor, tumor,
fungsio lesa).
Teknik Perawatan Luka
 Desinfeksi
 Irigasi
 Debridement
 Perawatan perdarahan
 Penjahitan Luka
 Balut Luka
 Angkat Jahitan
 Jahitan digunakan u/ hemostasis atau u/
menghubungkan struktur anatomi yg terpotong
(Sabiston,1995).

 Sodera dan Saleh (1991), jahitan merupakan hasil


penggunaan bahan berupa benang u/ mengikat atau
ligasi pembuluh darah dan menghubungkan antara dua
tepi luka

 Dapat disimpulkan bahwa penjahitan merupakan


tindakan menghubungkan jaringan yg terputus atau
terpotong u/ mencegah pendarahan dgn menggunakan
benang.
Prinsip Umum Penjahitan luka
Brown (1995), prinsip–prinsip umum yg harus dilaksanakan dlm
penjahitan luka laserasi :

• Penyembuhan akan terjadi lebih cepat bila tepi-tepi kulit


dirapatkan satu sama lain dgn hati-hati.

• Tegangan dari tepi–tepi kulit harus seminimal mungkin atau k/


mungkin tdk ada sama sekali. Ini dpt dicapai dgn memotong atau
merapikan kulit secara hati–hati sebelum dijahit.

• Tepi kulit harus ditarik dgn ringan, ini dilakukan dgn memakai
traksi ringan pada tepi–tepi kulit dan lebih rentan lagi pada
lapisan dermal daripada kulit yg dijahit.
• Setiap ruang mati harus ditutup, baik dgn jahitan
subcutaneus yg dpt diserap atau dgn mengikut
sertakan lapisan ini pd waktu menjahit kulit.

• Jahitan halus tetapi banyak yg dijahit pada jarak yg


sama lebih disukai daripada jahitan yg lebih besar dan
berjauhan.

• Semua luka harus ditutup sebersih mungkin.

• Pemakaian forsep dan trauma jaringan diusahakan


seminimal mungkin.
Komplikasi Menjahit Luka

• Overlapping
• Nekrosis
• Infeksi
• Perdarahan
• Hematoma
• Dead space (ruang/rongga mati)
• Sinus
• Dehisensi
• Abses
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PENJAHITAN

• Alat (Instrumen)
a. Tissue forceps ( pinset ) terdiri dari dua bentuk yaitu
tissue forceps bergigi ujungnya ( surgical forceps) dan
tanpa gigi di ujungnya yaitu atraumatic tissue forceps dan
dressing forceps.
b. Scalpel handles dan scalpel blade
c. Dissecting scissors ( Metzen baum )
d. Suture scissorS
e. Needleholders
f. Suture needles ( jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle ,
bentuk segitiga dan bentuk bulat
g. Sponge forceps (Cotton-swab forceps)
h. Hemostatic forceps ujung tak bergigi ( Pean) dan
ujung bergigi (Kocher)
i. Retractors, double ended
j. Towel clamps
CARA MEMEGANG ALAT

• Instrument tertentu seperti pemegang jarum, gunting dan


pemegang kasa: yaitu ibu jari dan jari keempat sebagai
pemegang utama, sementara jari kedua dan ketiga dipakai u/
memperkuat pegangan tangan. U/ membuat simpul benang
setelah jarum ditembuskan pd jaringan, benang dilingkarkan pd
ujung pemegang jarum.

• Pinset lazim dipegang dgn tangan kiri, di antara ibujari serta


jari kedua dan ketiga. Jarum dipegang di daerah separuh
belakang .

• Sarung tangan dipakai menurut teknik tanpa singgung.


PERSIAPAN ALAT
Sterilisasi dan cara sterilisasi

Sterilisasi :tindakan u/ membuat suatu alat-alat atau bahan dlm


keadaan steril.

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara :


a. Secara kimia : yaitu dgn bahan bersifat bakterisid , seperti
formalin, savlon, alkohol.
b. Secara fisik yaitu dgn :
1) Panas kering ( oven udara panas )
♦ Selama 20 menit pada 200° C
♦ Selama 30 menit pada 180° C
♦ Selama 90 menit pada 160° C
2. Uap bertekanan ( autoclave): selama 15 menit
pada 120° C dan tekanan 2 atmosfer

3. Panas basah, yaitu di dlm air mendidih selama


30 menit. Cara ini hanya dianjurkan bila cara
lain tdk tersedia.
JENIS-JENIS BENANG

Benang yg dpt diserap (Absorbable Suture )

Alami ( Natural)
1). Plain Cat Gut :
Benang ini hanya memiliki daya serap pengikat selama 7-19
hari dan akan diabsorbsi secara sempurna dlm waktu 70
hari.

2). Chromic Cat Gut


Dari bahan yg sama dgn plain cat gut , namum dilapisi dgn
garam Chromium u/ memperpanjang waktu absorbsinya
sampai 90 hari.
Buatan ( Synthetic )
1) Benang yg dibuat dari bahan sintetis, seperti
Polyglactin ( merk dagang Vicryl atau Safil),
2) Polyglycapron ( merk dagang Monocryl atau
Monosyn), dan
3) Polydioxanone ( merk dagang PDS II ).
4) Benang jenis ini memiliki daya pengikat lebih lama ,
yaitu 2-3 minggu, diserap secara lengkap dlm waktu
90-120 hari.
Benang yg tdk diserap ( nonabsorbable suture )

a. Alamiah ( Natural)
Silk ( sutera ) yg dibuat dari protein organik
bernama fibroin, yg terkandung di dlm serabut
sutera hasil produksi ulat sutera.

b. Buatan ( Synthetic )
kelompok ini terdapat benang dari bahan dasar nylon
( merk dagang Ethilon atau Dermalon ). Polyester
( merk dagang Mersilene) dan Poly propylene ( merk
dagang Prolene ).
TEKNIK PENJAHITAN KULIT

Prinsip yg harus diperhatikan :


• Cara memegang kulit pd tepi luka dgn surgical
forceps harus dilakukan secara halus dgn mencegah
trauma lebih lanjut pd jaringan tersebut.
• Ukuran kulit yg diambil dari kedua tepi luka harus
sama besarnya.
• Tempat tusukan jarum sebaiknya sekitar 1-3 cm dari
tepi luka.Khusus” daerah wajah 2-3mm.
• Jarak antara dua jahitan sebaiknya kurang lebih sama
dgn tusukan jarum dari tepi luka.
• Tepi luka diusahakan dlm keadaan terbuka keluar
( evferted ) setelah penjahitan.
Macam-macam jahitan luka
1. Jahitan Simpul Tunggal
Jahitan Terputus Sederhana, Simple Inerrupted Suture
• Merupakan jenis jahitan yg sering dipakai. digunakan juga u/
jahitan situasi.
• Teknik :
– Melakukan penusukan jarum dgn jarak antara setengah sampai
1 cm ditepi luka dan sekaligus mengambil jaringan subkutannya
sekalian dgn menusukkan jarum secara tegak lurus pd atau
searah garis luka.
- Simpul tunggal dilakukan dgn benang absorbable dgn jarak
antara 1cm.
- Simpul di letakkan ditepi luka pd salah satu tempat tusukan
- Benang dipotong kurang lebih 1 cm.
2. Jahitan matras Horizontal
• Sinonim : Horizontal Mattress suture,
Interrupted mattress
• Jahitan dgn melakukan penusukan seperti
simpul, sebelum disimpul dilanjutkan dgn
penusukan sejajar sejauh 1 cm dari tusukan
pertama.
• Memberikan hasil jahitan yg kuat.
3. Jahitan Matras Vertikal
• Sinonim : Vertical Mattress suture, Donati, Near to
near and far to far
• Jahitan dgn menjahit secara mendalam dibawah luka
kemudian dilanjutkan dgn menjahit tepi-tepi luka.
• Biasanya menghasilkan penyembuhan luka yg cepat
karena di dekatkannya tepi-tepi luka oleh jahitan ini.
5. Jahitan Jelujur sederhana
• Sinonim : Simple running suture, Simple continous,
Continous over and over
• Jahitan ini sangat sederhana, sama dgn kita
menjelujur baju.
• Biasanya menghasilkan hasil kosmetik yg baik, tdk
disarankan penggunaannya pd jaringan ikat yg longgar.
6. Jahitan Jelujur Feston
• Sinonim : Running locked suture, Interlocking suture
• Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pd
jahitan sebelumnya, biasa sering dipakai pd jahitan
peritoneum. Merupakan variasi jahitan jelujur biasa.
7. Jahitan Jelujur horizontal
• Sinonim : Running Horizontal suture
• Jahitan kontinyu yg diselingi dgn jahitan arah
horizontal.

8. Jahitan Simpul Intrakutan


• Sinonim : Subcutaneus Interupted suture, Intradermal
burried suture, Interrupted dermal stitch.
• Jahitan simpul pd daerah intrakutan, biasanya dipakai
u/ menjahit area yg dlm kemudian pd bagian luarnya
dijahit pula dgn simpul sederhana.
9. Jahitan Jelujur Intrakutan
• Sinonim : Running subcuticular suture, Jahitan
jelujur subkutikular
• Jahitan jelujur yg dilakukan dibawah kulit,
jahitan ini terkenal menghasilkan kosmetik yg
baik
PENGANGKATAN LUKA JAHITAN

A. Pengertian
• Pengangkatan jahitan luka adalah
mengangkat/membuka jahitan pd luka yg dijahit.

B. Tujuan
1. mencegah terjadinya infeksi dari benang
2. mencegah tertinggalnya benang
Angkat Jahitan

Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:


• Muka atau leher hari ke 5
• Perut hari ke 7-10
• Telapak tangan 10
• Jari tangan hari ke 10
• Tungkai atas hari ke 10
• Tungkai bawah 10-14
• Dada hari ke 7
• Punggung hari ke 10-14
Peralatan
1. pinset anatomi : 2 buah, steril
2. pinset sirurgis : 2 buah steril
3. gunting angkat jahit : 1 buah, steril
4. kasa steril
5. mangkuk kecil : 3 buah, steril
6. sarung tangan / gloves
7. gunting verban
8. plester
9. alkohol 70% dalam tempatnya
10. Iodin povidon sulution 10% atau sejenis
11. Nacl 0,9%
12. bengkok 2 buah, 1 beerisi cairan disinfektan
13. kain pembalut atau veband secukupnya
Prosedur Pelaksanaan

Tahap Pra Interaksi


- melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
- mencuci tangan
- menempatkan alat didekat pasien dgn benar

Tahap Orientasi
- memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
- menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pd
keluarga/klien
- menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
- Mengatur posisi klien sehingga luka dapat terlihat
jelas
- Membuka peralatan
- Memakai sarung tangan
- Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin dan
buka dengan menggunakan pinset
- Membuka balutan lapis terluar
- Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
- Membuka balutan tipis dalam
- Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)
- Membersihkan luka dgn menggunakan cairan NaCl
- Mendisinfeksi luka dgn Iodine Povidone
- Meletakkan kassa steril didekat luka
- Menarik simpul jahitan sedikit keataas secara hati-hati
dgn memakai pinset sirurgis, shg benang yg berada
didalam kulit kelihatan
- Menggunting benang dan tarik hati-hati, buang ke kassa
- Membilas dgn mengunakan cairan NaCl
- Melakukan kompres betadine pada luka / memberi
obat / menutup dgn kassa steril
- Memasang plester pd seluruh tepi kassa (4 sisi)
Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat
- Memcuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
 
Review dulu
Sebutkan jenis instrumen dibawah ini
• 1 • 3

• 2 • 4
1. Apa yang di maksud dengan
luka kontaminasi ?
2. Apa saja komplikasi dari
hecting ?
3. Apa yg dimaksud dengan
Dead space (ruang/rongga
mati) pada hecting
4. Hari ke berapa jahitan di
tungkai bawah dapat
dilakukan hecting aff.

Anda mungkin juga menyukai