Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

KASUS JATUH HINGGA CIDERA

KELOMPOK : 5
PENDAHULUAN
Lanjut Usia adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya
beberapa perubahan dalam hidup. Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yaitu
perubahan morfologi pada otot yang menyebabkan perubahan fungsional otot, yaitu terjadi
penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dan
waktu rekasi. Penurunan fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan penurunan kemampuan
mempertahankan keseimbangan tubuh lansia. Apabila gangguan keseimbangan ini tidak
dikontrol maka akan meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Upaya pencegahan perlu dilakukan
untuk meminimalisir kejadian jatuh pada lansia. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya jatuh pada lansia, mengidentifikasi faktor risiko dilakukan untuk mencari
adanya faktor intrinsik risiko jatuh, keadaan lingkungan rumah yang berbahaya yang dapat
menyebabkan jatuh harus dihilangkan.
JATUH ?
Jatuh merupakan masalah kesehatan utama pada lansia, yang menyebabkan cidera, hambatan
mibilitas serta kematian. Selain cidera fisik yang berkaitan dengan jatuh, individu dapat
mengalami dampak psikologis seperti takut terjatuh kembali, kehilangan kepercayaan diri,
peningkatan ketergantungan, dan isolasi social. (Downton dan Andrews, 2)
FAKTOR RESIKO ?
1. Sistem sensori : penglihatan, pendengaran, fungsi vestibuler, dan proprioseptif.
2. Sistem saraf pusat (SSP) : Penyakit SSP seperti stroke, Parkinson, hidrosefalus tekanan
normal, sering diderita oleh lansia dan menyebabkan gangguan fungsi SSP sehingga
berespon tidak baik terhadap input sensorik.
3. Kognitif : Pada beberapa penelitian, dementia diasosiasikan dengan meningkatkan risiko
jatuh serta ganguan Muskuloskeletal
FAKTOR PRESIPITASI ?
 Aktivitas : Sebagian besar jatuh terjadi pada saat lansia melakukan aktivitas biasa seperti
berjalan, naik atau turun tangga, mengganti posisi.
 Lingkungan : kasus jatuh pada lansia terjadi di rumah, seperti terjatuh di tangga, yang lainnya
terjadi karena tersandung / menabrak benda perlengkapan rumah tangga, lantai yang licin atau
tak rata, penerangan ruang yang kurang.
 Penyakit akut : Dizzines dan syncope, sering menyebabkan jatuh. Eksaserbasi akut dari
penyakit kronik yang diderita lansia juga sering menyebabkan jatuh, misalnya PPOK,
Penyakit jantung dll.
KOMPLIKASI ?
 Perlukaan ( injury) : luka lecet sampai bisa menyebabkan fraktur.
 Perawatan rumah sakit : akibat karna perlukaan yang memerlukan perawatan.
 Disabilitas : penurunan mobilitas
CARA PENCEGAHAN
1. Identifikasi faktor resiko : identifikasi dari lansia itu sendiri, penyakit yang sudah diderita
seperti penurunan sensori, penderangan, gangunguan mobilitas, dll. Serta identifikasi
lingkungan sekitar, seperti penerangan, lantai lici, letak kursi meja, dll
2. Penilaian keseimbangan dan gaya berjalan ( gait ) : Setiap lansia harus dievaluasi
bagaimana keseimbangan badannya dalam melakukan gerakan pindah tempat, pindah
posisi. Penilaian postural sway sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya jatuh pada
lansia. Bila goyangan badan pada saat berjalan sangat berisiko jatuh, maka diperlukan
bantuan latihan oleh rehabilitasi medik.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
TN B DENGAN FR COLLOM
FEMUR DEXTRA
 Makalah Kep Gerontik (Kelompok 5).docx

Anda mungkin juga menyukai