STANDAR KOMPETENSI:
• Menjelaskan landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila,
• Melakukan telaah kritis terhadap Pancasila sebagai karya besar bangsa
Indonesia yang setingkat dengan ideologi besar dunia lainnya, sebagai Sistem
Filsafat, Pancasila sebagai Etika Politik, Pancasila dalam Konteks
Ketatanegaraan Republik Indonesia
• Mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan kekaryaan,
kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan sehingga memperluas cakrawala
pemikirannya, menumbuhkan sikap demokratis pada mereka dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Alasan Rasional
Pendidikan Pancasila
VISI MISI
Sikap
Sikap
bertanggung
bertanggung
jawab
jawab
Kemampuan
Kemampuan Pengenalan
Pengenalan
memaknai
memaknai atas
atas perubahan
perubahan
peristiwa
peristiwa KOMPETENSI
KOMPETENSI &
& perkembangan
perkembangan
sejarah
sejarah && nilai2
nilai2
budaya HARAPAN
HARAPAN ilmu
ilmu
budaya bagi
bagi pengetahuan,
Persatuan pengetahuan,
Persatuan teknologi,seni
Indonesia teknologi,seni
Indonesia
Pengenalan
Pengenalan
masalah
masalah hidup
hidup &
&
kesejahteraan
kesejahteraan &
& cara
cara
pemecahannya
pemecahannya
B. LANDASAN P. PANCASILA
Landasan
Filosofis
LANDASAN
P.
PANCASILA
Landasan Landasan
Historis Kultural
LANDASAN & TUJUAN P. PANCASILA
1. Landasan Historis
Nasionalisme
Nasionalisme && rasa
rasa kebangsaan
kebangsaan yang
yang kuat
kuat yang
yang
berakar
berakar pada
pada sejarah
sejarah Bukan
Bukan kekuasaan
kekuasaan /hegemoni
/hegemoni
ideologi
ideologi
2. Landasan Filosofis
Konsistensi untuk
Pancasila sbg Dasar Filsafat negara
tindakan realisasi atas nilai-
& pandangan filosofis bangsa
nilai sila Pancasila
PENGETAHUAN
A PRIORI A POSTERIORI
( Philosophical Knowledge )
P. Kefilsafatan Pengetahuan menuju hakikat objek
( melalaui refleksi: analisa,pemahaman,
deskripsi, penafsiran, spekulasi
/Science
( Scientific Knowledge
P. Ilmiah / Ilmu Pengetahuan sistemik
melalui metodologi ilmiah
PYK P. Kausal
Menjawab
pertanyaan”Mengapa”
P. Deskriptif
Menjawab pertanyaan
“Bagaimana”
Syarat Pengetahuan Ilmiah
Ber Objek
( Formal & Material )
Bersifat
Ber Metode
Universal
Ber Sistem
4 Syarat Pengetahuan Ilmiah
Pada Pancasila
Ber Objek
( Formal : YK, Filsafat)
( Material : empiris , non empiris )
Ber Sistem
Sila-sila Pancasila tersususun
teratur, konsisten yang utuh dan bulat
Penerapan Jenis Pengetahuan Ilmiah Pada Pancasila
P. Essensi
Kajian mengenai hakikat dari isi arti Pancasila
Kausa Finalis
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Hierarkis Piramidal )
Sila V
Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4
Sila II
Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5
Sila I
Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5
FUNDAMEN
POLITIK
NEGARA
(FPN)
Menjiwai
(4)
Pokok Pikiran
Persatuan (1) Kerakyatan,Permusyawarat Pokok Pikiran
(Sila 3) an Perwakilan (3) Keadilan Sosial (2)
(Sila 4) (Sila 5)
SISTEM
Segala sesuatunya mengarah Ada kaitan antara bagian
Pada tujuan yang satu dan sama Yang satu dengan lainnya
Makhluk P
Hakikat Individu
Manusia Sifat L
Kodrat Monodualis U
R
Makhluk
A
Sosial
L
I
S
Makhluk
Otonom
Kedudukan
Kodrat Monodualis
Makhluk
Tuhan
Kata Kunci
Abstrak Khusus
Umum Singular &
Umum Kongkrit
Universal
Kolektif
Wujud pelaksanaan
Isi arti yang tidak secara kongkret dlm
terbatas Wujud pelaksanaan bid khusus namun
ruang,waktu,keadaa secara kongkret nyata seperti,
n,situasi,kondisi dalam hidup epoleksusbud,
maupun jumlah. kenegaraan organisasi,pendidika
Meunjuk pada Indonesia. Mrpkn n .Bisa berkembang
makna esensial: pedoman normatif dan dinamis . Ex.
Tuhan, dalam perundangan. UU Politik 85 mjd 99
manusia,satu,rakyat Ex. Sila 1: no 2,3,4 .
, adil Pembukaan UUD45 Pendidikan, BUMN
Al 4, Psl 29 ayat 2. dll
Sila 2:Ps 27,28
.
Negara
Negara
Pancasila
Pancasila
rakyat
pemerintah
Paham Negara
Paham Negara
Integralistik
Integralistik
wilayah
Paham Mengatasi semua
gol, tidak
Negara memihak dan
Kebangsaan melindungi
Paham
Negara
Persatuan Persekutuan
hidup sosial
masyarakat
Indonesia
Kesatuan
bangsa,pulau,
budaya,golongan
& agama
Merupakan sumber tertib hukum tertinggi
Terdiri atas 4 alinea. Pernyataan Kemerdekaan
Berkedudukan
Memuat sifat-sifat
tetap
Fundamental & asasi
dan tidak dapat
bagi negara
diubah
Hakikat Sebagai Pokok Kaidah Negara
Pembukaan UUD 1945 Yg Fundamental .
(staatsfundamentalnorm)
Dari segi terjadinya:
Sbg kehendak
bersama
Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
-sumber hukum positif Dari segi isinya:
pokok2 pikiran meliputi suasana -Dasar tujuan negara (umum dan
kebatinan, mewujudkan cta-cita hukum, khusus)
menguasai hukum dasar tertulis (UUD) -Ketentuan diadakanya UUD ( maka
dan tak tertulis/konvensi disusnlah kemerdekan…
-pokok pikiran terkongkritisasi dalam pasl2 -Bentuk negara (susunan neg
-pasal-pasal dijabarkan dalam hukum berkedaulantan rakyat)
positif dibawahnya -dasar Filsf. Neg. (dengan berdasar
pada ketuhanan…sosial
Hak Kodrat
Alinea 1
Realisasi perjuangan n cita-cita
Alinea 2
Nilai religius, moral, pernyataan ulang Prokl
Alinea 3
Bentuk Negara
Tujuan
Pembukaan
UUD 1945
Membuat motivasi spiritual yang luhur, Berbeda dengan teori Thomas Hobbes,
suatu kehidupan yang seimbang material John Locke, Rousseau, sehingga
dan spiritual didunia dan akhirat perjanjian ini merupakan :
Fundamen Moral
Pokok Pikiran IV Negara
“KETUHANAN &
(juga landasan
KEMANUSIAAN”
kejiawaan hukum dasar
negara & khdpn bgsa
Kedudukan
Pembukaan UUD 45
Alinea II Cita-Cita
Kemerdekaan
Terminologis:
1. Pemikiran yang mengandung pemikiran
besar menegnai sejarah, manusia,
masarakat dna negara
PANCASILA SBG IDEOLOGI
2. 2. Pemikiran yang tidak memperhatikan
NEGARA kebenaran intrenal dan kenyetaan empiris,
ditujukan dan tumbuh berdasar
pertimbangan kepentingan, mengarah
Etimologi : eidos dan logos = ilmu pada tindkaan, shg bersifat tertutup
tentang cita-cita atau gagasan 3. Sbg belief system
Fungsi Ideologi
IDEOLOGI LIBERALISME
PRINSIP-PRINSIP CIRI-CIRI
IDEOLOGI KONSERVATISME
PRINSIP-PRINSIP CIRI-CIRI
PRINSIP-PRINSIP PERBEDAAN
1. Reaksi atas liberalisme, revolusi 1. CARA; Sosialis percaya perubahan dapat
industridan akibat2nya. seyogyanya dilakukan dengan damai dna
2. Muncul pada abad XIX >> sosialis demokratis. Komunisme, percaya bahw aperubahan
utopia hars dicapai dengan revolusi dna pemerintahan
3. Sosialisme mendasarkan diri pada oleh diktator proletariat diperlukan pada masa
pandangan kemanusiaan transisi dan pada mas ini kepemilikan pribadi
(humanitarian) dna meyakini dihapus da berada dalam kontrol pemerintah ,
kesempurnaan watak manusia. selanjutnya negara dan hukum akan lenyap karena
4. Tujuannya untuk mencapai tak diperlukan lagi.
kesejahteraab dgn kejernihan,
kejelasan argumen dan bukan
dengan kekerasan dna revolusi. PERSAMAAN
5. Kemajuan manusiadan keadilan 1. Reaksi atas kapitalisme sbg hasil liberalisme
terhalang dengan lembaga hak 2. Hakikat kebebasan dan hak indivividu itu tak ada
milik atas sarana produksi. 3. Manusia hakikatnya hanya maklhuk sosial,
6. Pemecahannya dengan membatasi sekumpulan relasi, shg yang mutlak adalah
atau menghapuskan hak milik komunitas dan bukan individualitas.
pribadi dan mengganti dengan 4. Menekankan hak komunal, bukan hak milik pribadi
pemilikan bersama atas sarana
produksi, sehingga tak ada
ketimpangan kekayaan.
KAJIAN PERBANDINGAN
IDEOLOGI
IDEOLOGI FASISME
PRINSIP-PRINSIP
1. Sebetulnay lebih merupakan gaya
politik daripada sebagai seprangkat
gagasan tentang kebaikan bersama.
2. Merupakan tipe nasionalisme yang
romantis dengan segala
kemegahan upacaradna simbol
kebesaran negara
3. Pemimpin kharismatis sebagai
simbol kebesaran negara yang
didukung oleh massa rakyat.
4. Dukungan massa fanatik tercipta
berkat indoktrinasi , slogan-slogan,
dan imbol yang ditanam pemimpin
dan aparatnya.
5. Pernah diterapkan di Jerman,
Jepang, Italia dna Spanyol.
PANCASILA SEBAGAI ETIKA PANCASILA SEBAGAI
POLITIK ETOS BUDAYA