Anda di halaman 1dari 26

LP & ASKEP OSTEORATHRITIS

Disusun oleh :
SUKMAWATI
171030100253

Pembimbing :
Ns.LukmanHandoyo, S.Kep.
Definisi
Osteoartritis adalah gangguan pada sendi
yang bergerak. Penyakit ini bersifat
kronik,berjalan progresif lambat dan abrasi
rawan sendi dan adanya gangguan
pembentukan tulang baru pada permukaan
persendian.
Etiologi

Riwayat
trauma
Umur sebelumnya

Jenis
kelamin

Kegemukan
Pekerjaan

Faktor Genetik
gaya hidup Suku
Klasifikasi

 Osteoartritis dikelompokkan menjadi 2


kelompok yaitu, OA Primer dan OA sekunder.
OA primer disebut idiopatik, disebabkan
karena adanya faktor genetik yaitu adanya
abnormalitas kolagen sehingga mudah rusak.
Sedangkan OA sekunder adalah OA yang
didasari oleh kelainan seperti kelainan
endokrin, trauma, kegemukan, dan inflamasi.
Manifestasi Klinis

 Nyeri sendi
 Hambatan gerak sendi
 Nyeri bertambah saat aktifitas
 Kekakuan paling ringan pada pagi hari namun
terjadi berulang-ulang sepanjang hari dengan
periode istirahat.
 Krepitasi, rasa gemeretak (kadang-kadang dapat
terdengar) pada sendi yang sakit
 Pembesaran sendi (deformitas).
 Perubahan gaya berjalan
Pemeriksaan Diagnostik

 Foto polos sendi (Rontgent)


 Pemeriksaan cairan sendi dapat dijumpai
peningkatan kekentalan cairan sendi.
 Pemeriksaan artroskopi
 Pemeriksaan Laboratorium
Penatalaksanaan

Diet
Dukungan
Obat- psikososial
obatan
Perlindungan
sendi

Persoalan operasi
seksual
fisioterapi
Komplikasi

 Komplikasi akut berupa, osteonekrosis, Ruptur


Baker Cyst, Bursitis.
 Komplikasi kronis berupa malfungsi tulang
yang signifikan, yang terparah ialah terjadi
kelumpuhan.
Asuhan Keperawatan

 Kasus
 Pasien datang ke UGD RSU Kota Tnagrang Selatan
dengan keluhan lutut kanan nyeri, kemeng-kemeng,
sakit,kalau ditekuk tidak bisa sudah 1 minggunan,
sebelumnya pada hariminggu tanggal 14 maret 2021,
pasien terpeleset jatuh dan saat itu lutut kanan
merasakan sakit yang luar biasa. Kemudian pada hari
Senin15 maret 2021 dibawa ke klinik diperiksa
Dokter dan selanjutnya diberi rujukan ke RSU Kota
Tanggerang Selatan lalu opname.
Hasil Pengkajian
 Identitas Diri Klien
 
 NamaLengkap : Ny. L
 Tempat/tgllahir : Jakarta, 06 maret 1956
 JenisKelamin :perempuan
 StatusPerkawinan : Menikah
 Agama :Islam
 SukuBangsa : jawa
 PendidikanTerakhir : SMA
 DiagnosaMedis : OsteoArthiritis
 Alamat : JL.Cempaka KAV 341 A BNI RT.6/13 , Serua, Ciputat,
Kota Tangerang Selatan KEL. Serua KEC. Ciputat Kota Tangerang
Selatan
 Keluarga atau orang yang penting / dekat
yang dapatdihubungi
 Nama : Ny. C
 Alamat : Pamulang
 No.Telpon : -
 Hubungan : Anakkandung
Riwayat sakit dan Kesehatan
Status Kesehatan Pasien
 Keluhan utama saat pengkajian
 Pasien mengatakan lutut kanan nyeri, kemeng-kemeng, sakit,kalau ditekuk tidak bisa, kaku dan terasa
sakit sekali
 Riwayat Kesehatan Sekarang

 Alasan masuk RS :
 Pasien mengatakan lutut kanan nyeri, kemeng-kemeng, sakit,kalau ditekuk tidak bisa sudah 1 minggunan,
pada hariminggu tanggal 14 maret 2021, pasien terpeleset jatuh dan saat itu lutut kanan merasakan sakit
yang luar biasa.
 Kemudian pada hari Senin, 15 maret 2021 dibawa ke klinik diperiksa Dokter dan selanjutnya diberi
rujukan ke RSU Kota Tanggerang Selatan lalu opname. 

 Riwayat Kesehatan Pasien


 Pasien mengatakan sudah 1 minggunan lutut kanan nyeri, kemeng-kemeng, sakit untuk berjalan.

 Riwayat Kesehatan Dahulu


 Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit hypertensi dan diabetes
 Pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat dan makanan
Pemeriksaan fisik
 Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan pasien dalam keaadan kesehatan baik,
kesadran compos mentis , TD: 110/80 mmHg, Suhu : 36,6 oC, RR : 21 x/mnt, Nadi :
90x/mnt , TB: 160 cmBB: 53 kg, Pada pemeriksaan pernafasan didapatkan
ThorakInspeksiTidak terdapat retraksi dinding dada, pergerakan dinding dada
simetris kiri dan kanan, tidak tampak bantuan otot pernafasan, pernafasan 21 x/mnt
PalpasiSaat dipalpasi tidak ada teraba massa/pembengkakan di dada, tidak ada
nyeritekan/lepasPerkusiSaat diperkusi terdengar bunyi sonor di seluruh lapang paru
(kiri dan kanan)AuskultasiSaat diauskultas tidak terdengan adanya bunyi suara nafas
tambahan.

 Pada pemeriksaan sistem kardiovaskuler didapatkan irama jantung reguler , nyeri


dada tidak ada , bunyi jantung normal, CRT < 3 detik, serta akral hangat
 dari system persarafan ditemukan GCS , Eye 4 , M 6 , V5 ( total
15), dari refleksi fisiologis normal, tidak ada gangguan tidur . Dari
system penginderaan ditemukan pupil isokor, sklera anikterik,
konjunctiva tidak anemis,Ny. L tidak memilik gangguan
pendengaran serta penciuman. Dari system perkemihan Kebersihan
bersih, Jumlah urin normal, Warna jernih, bau tidak ada. Tidak
mengalami gangguan BAK. Dari system pencernaan ; Nafsu makan
baik, makan 2x sehari habis , Minum 6-8 gelas 1 hari (2 liter), Mulut
Bersih, Mukosa lembab, tidak ada kelainan pada tenggorokan,
Abdomen supel, peristaltic usus 18x/menit, tidak ada pembesaran
hepar dan lien. BAB teratur 1x/hari kuning kecokelatan, konsistensi
padat, lendir dan darah tidak ada. Dari system muskuloskeltal
ditemukan, gerakan bebas , kekuatan otot tangan kanan 5 kaki
kanan 5, tangan kiri 5 kaki kiri 5,Ny. L tidak terlihat ikterik maupun
pucat, turgor kulit baik, tidak ada luka pada area abdomen,ditemukan
nyeri skala 7. Tidak ada edema pada tungkai. Nyeri saat ditekuk ,
tampak oedema pada daerah lutut ,
 Dari system endokrin tidak ditemukan pembesaran tiroid, maupun hiperglikemi seperti ganggren. Personal
Hygiene NY. L mandi 2x sehari, keramas setiap hari, sikat gigi 2x sehari, ganti pakaian 2xsehari atau bila
kotor langsung ganti pakaian, memotong kuku 1 minggu sekali. Dari segi psiko-sosio dan piritual, orang
yang paling dekat Ny. L adalah anaknya Ny. C , Hubungan dengan anggota keluarga lainnya maupun
dengan teman baik, kegiatan ibadah pun taat sholat 5 waktu.
  
 Terapi dan pemeriksaan penunjang :
Rapid Antigen Swab : Negatif
 Hasil Laboratorium :
HB: 11.1 g/dl Leukosit : 7,9 Ht34 Trombosit : 687 Glukosa sewaktu : 110 Albumin : 3,1 Natruin : 140
Kalium : 3,5 Chlorida : 96
 
 Pemberian terapi dan tindakan yang diberikan di IGD sebagai berikut :
Pro pemberian analgesic per infus / paren tral
Konsul Poli Bedah orthopedi

 Terapi Oral : Cefixin 2 x 200 mg


Etorvell 2x 120 mg
Lansoprazole 2x 30 mg
 Diet TKTP
ANALISA DATA
No. Data Problem Etiologi
Nyeri akut Agen pencedera fisiologi
1. S:

- Klien mengatakan nyeri dibagian lutut kanan

- Klien mengatakan kaku dan terasa sakit sekali

O:

- Klien tampak meringis

- Klien tampak menahan kesakitan

- Hasil pengkajian nyeri:

P: Terpeleset jatuh

Q: Kemang-kemang seperti kesemutan dan

terasa sakit sekali

R: Bagian lutut

S: Skala nyeri 7

T: Sudah 1 mingguan
2. S: Gangguan mobilitas Penurunan kendali
- Klien mengatakan kaku dan fisik otot
terasa sakit sekali
- Klien mengatakan sudah 1
minggu tidak bisa ditekuk
lututnya
O:
- Klien tampak kaku
- Klien tampak sakit saat
berjalan
3. S: Resiko cedera Perubahan
- Klien mengatakan fungsi
sakit ketika lutut psikomotor
ditekuk
- Klien mengatakan
sudah 1 minggu lutut
tidak bisa ditekuk
O:
- Tampak oedema pada
daerah lutut
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Nyeri akut berhubungan dengan agen


pencedera fisiologi d/d klien mengatakan nyeri
lutut bagian kanan, skala nyeri 7 (D. 0077)
 Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan
kendali otot d/d klien mengatakan kaku sudah
1 minggu (D. 0054)
 Resiko cedera d/d perubahan fungsi
psikomotor (D. 0136)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Tgl Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
dan Keperawatan Hasil
jam (PES)
1. 16/03/2 Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi : Observasi:
1 berhubungan 1. 1. Nyeri merupakan pengalaman
Identifikasi lokasi, karakteristik,
tindakan keperawatan
(08-10) dengan agen subjektif dan harus dijelaskan oleh
3x24 jam diharapkan durasi, frekuensi, kualitas,
pasien. Identifikasi lokasi dsb
pencedera intensitas nyeri
fisiologi d/d nyeri berkurang dengan merupakan suatu hal yang amat
klien mengatakan indikator 1 (meningkat), 2. Identifikasi factor yang
penting untuk memilih intervensi
memperberat dan memperingan yang cocok dan untuk mengevaluasi
nyeri lutut bagian 2 (cukup meningkat), 3
keefektifan dari terapi yang
kanan, skala (sedang), 4 (cukup nyeri diberikan.
nyeri 7 menurun), 5 3. Monitor efek samping penggunaan 2.untuk mengetahui apa yang
(menurun)dengan analgetik mempengaruhi factor nyeri
3. untuk mengetahui apa ada efek
kriteria hasil : Terapeutik : samping dengan analgetik
1. Keluhan nyeri dari 4. Berikan teknik nonfarmakologis Terapeutik:
indikator 3 untuk mengurangi nyeri 1. Penting memberikan
menjadi 5. 5. Control lingkungan yang teknik nonfarmakologis
2. Tampak wajah memperberat rasa nyeri untuk mengatasi nyeri
meringis dari 6. Fasilitasi istirahat tidur 2. Untuk mengurangi rasa
indikator 4 nyeri
menjadi 5. Edukasi:
3. Agar pasien terasa nyaman
3. Gelisah dari 7. Jelaskan penyebab, periode dan
indicator 4 pemicu nyeri Edukasi :
menjadi 5 8. Anjurkan menggunakan analgetik 4. Agar tahu pemicu nyeri
L. 08066 secara tepat tersebut
9. Ajarkan teknik nonfarmakologis 5. Untuk mengurangi rasa
untuk mengurangi rasa nyeri nyeri

Kolaborasi: Kolaborasi :
10. Kolaborasi pemberian analgetik 6. Agar nyeri berkurang

(1.08238)
2. 16/ Gangguan Setelah dilakukan Observasi: Observasi:
03/ mobilitas fisik tindakan 1. Identifikasi toleransi fisik 1. Untuk mempermudah
21 b/d penurunan keperawatan 2x24 melakukan pergerakan pergerakan
(11- kendali otot d/d 2. Monitor kondisi umum 2. Agar mengetahui
13) klien jam diharapkan
mengatakan ekspektasi selama melakukan mobilisasi perkembangan
kaku sudah 1 meningkat, dengan pergerakan
Terapeutik:
minggu criteria hasil: 3. Fasilitasi aktivitas mobilisasi Terapeutik:
1. Pergerakan dengan alat bantu 3. Agar pasien mudah
ekstremitas 5 4. Libatkan keluarga untuk untuk melakukan
2. Kekuatan otot 5 membantu pasien dalam mobilisasi
3. Rentang gerak meningkatkan pergerakan 4. Agar pasien mudah
5 untuk melakukan
L. 05042 Edukasi:
aktivitas
5. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini Edukasi:
5. Untuk mempermudah
(1.05173)
pasien untuk
melakukan pergerakan
3. 16/03/2 Resiko cedera d/d Setelah dilakukan tindakan Observasi: Observasi:
1 perubahan fungsi keperawatan 2x24 jam diharapkan 1. Identifikasi obat yang 1. Untuk mengetahui
(14-15) psikomotor ekspektasi menurun, dengan criteria berpotensi menyebabkan penyebab cedera
hasil: cedera
Terapeutik:
1. Toleransi aktivitas 2. Identifikasi area
2. Agar mengetahui
5(meningkat) lingkungan yang
terapi fisik yang
2. Kejadian cedera 5(menurun) berpotensi menyebabkan
baik untuk pasien
3. Ketegangan otot 5(menurun) cedera
3. Agar pasien
4. Gangguan mobilitas Terapeutik: nyaman selama
5(menurun).
3. Diskusikan mengenal melakukan
L. 14136 latihan dan terapi fisik mobilisasi
yang diperlukan
Edukasi:
4. Diskusikan mengenal
4. Agar pasien
alat bantu mobilitas yang
mengatahui
sesuai
pencegahan jatuh
Edukasi: 5. Agar tdak terjadi
5. Jelaskan alasan resiko cedera baru
intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan
keluarga
6. Anjurkan bergantian
posisi secara perlahan
dan duduk selama
beberapa menit sebelum
berdiri
 
CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl/ No. Implementasi SOAP


Jam DK ( Hari 1)
16/0 1. 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S:
3/21 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Klien mengatakan nyeri dibagian lutut kanan
(08- 2. Identifikasi factor yang memperberat dan - Klien mengatakan kaku dan terasa sakit
10) sekali
memperingan nyeri
3. Monitor efek samping penggunaan analgetik O:
4. Berikan teknik nonfarmakologis untuk - Klien tampak meringis
mengurangi nyeri - Klien tampak menahan kesakitan
5. Control lingkungan yang memperberat rasa - Hasil pengkajian nyeri:
nyeri P: Terpeleset jatuh
6. Fasilitasi istirahat tidur Q: Kemang-kemang seperti kesemutan dan
7. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri terasa sakit sekali
8. Anjurkan menggunakan analgetik secara R: Bagian lutut
tepat S: Skala nyeri 7
9. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk T: Sudah 1 mingguan
mengurangi rasa nyeri
10. Kolaborasi pemberian analgetik A:
- Masalah keperawatan manajemen nyeri
belum teratasi
P:
- Intervensi manajemen nyeri dilanjutkan
16/ 2 1. Identifikasi toleransi fisik S:
03/ . melakukan pergerakan - Klien mengatakan kaku dan terasa
21 2. Monitor kondisi umum selama sakit sekali
(11- - Klien mengatakan sudah 1 minggu
13) melakukan mobilisasi
3. Fasilitasi aktivitas mobilisasi tidak bisa ditekuk lututnya
dengan alat bantu O:
4. Libatkan keluarga untuk - Klien tampak kaku
membantu pasien dalam - Klien tampak sakit saat berjalan
meningkatkan pergerakan
A:
5. Anjurkan melakukan mobilisasi
- Masalah gangguan mobilitas fisik
dini
belum teratasi
P:
- Intervensi 4 & 5 dilanjutkan
16/0 3. 1. Identifikasi obat yang berpotensi S:
3/21 menyebabkan cedera - Klien mengatakan sakit ketika lutut
(14- 2. Identifikasi area lingkungan yang ditekuk
15) - Klien mengatakan sudah 1 minggu
berpotensi menyebabkan cedera
3. Diskusikan mengenal latihan dan lutut tidak bisa ditekuk
terapi fisik yang diperlukan O:
4. Diskusikan mengenal alat bantu - Tampak oedema pada daerah lutut
mobilitas yang sesuai.
A:
5. Jelaskan alasan intervensi
- Masalah keperawatan resiko cedera
pencegahan jatuh ke pasien dan
belum teratasi
keluarga
6. Anjurkan bergantian posisi secara P:
perlahan dan duduk selama - Intervensi 2,5 dan 6
beberapa menit sebelum berdiri
 SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai