Anda di halaman 1dari 31

Terapi Cairan

pada Perdarahan
Oleh :
Ully Milata Fitri Prayitno Putri / 19710117

Pembimbing :
dr. Ari Faridiansyah, Sp. An
Definisi Perdarahan
PERDARAHAN

keluarnya darah dari pembuluh darah


Akibat
kerusakan pembuluh darah.
Macam-macam Perdarahan

Perdarahan Perdarahan
Internal eksternal

Perdarahan ini terjadi di dalam Terjadi karena kerusakan dinding


jaringan-jaringan, organ-organ, pembuluh darah disertai dengan
atau rongga tubuh termasuk kerusakan kulit yang
kepala, dada dan perut memungkinkan darah keluar dari
tubuh
Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami
gangguan perdarahan luar
dibedakan menjadi:

Arterial Bleeding Venous Bleeding Capillary Bleeding

 Darah warna merah  Darah warna gelap  Darah warna gelap


terang  Mengalir tenang/
 Menyembur / merembes dari luka  Menetes pelan
memancar dari luka  Lebih mudah  Dapat berhenti
 Pancarannya terkontrol dengan
spontan
bersamaan dengan hebat
nadi
 Sulit dihentikan
dengan hebat
Cairan Tubuh
Tubuh manusia  zat padat dan cair.

Distribusi cairan tubuh pada manusia dewasa:


₻ Zat padat : 40% dari BB
₻ Zat cair : 60% dari BB

Zat cair (60% BB), terdiri dari:


• Cairan intrasel : 40% dari BB
• Cairan ekstrasel : 20% dari BB

Terdiri dari : ▪ cairan intravaskuler : 5 % dari BB


▪ cairan interstisial : 15 % dari BB
Perhitungan Cairan

Jumlah darah dihitung berdasarkan

Estimate Blood volume (EBV)

 Dewasa : 70 cc/kgBB

 Anak : 80 cc/kgBB
 Neonatus : 90 cc/kgBB
Penatalaksanaan
Primary Survey
1. Airway dan breathing 3. Disability
Prioritas pertama adalah menjamin airway Dilakukan pemeriksaan neurologis singkat
yang paten dengan cukupnya pertukaran untuk menentukan tingkat kesadaran,
ventilasi dan oksigenasi. Diberikan tambahan pergerakan mata dan respons pupil, fungsi
oksigen untuk mempertahankan saturasi motorik dan sensorik.
oksigen lebih dari 95%.
4. Exposure
2. Circulation Diperiksa dari ubun-ubun sampai ke jari kaki
Termasuk dalam prioritas adalah sebagai bagian dari mencari cedera.
mengendalikan perdarahan yang jelas terlihat,
memperoleh akses intravena yang cukup, dan 5. Penilaian vital sign
menilai perfusi jaringan.
6. Tingkat kesadaran
Klasifikasi
Klasifikasi Perdarahan
Perdarahan
Penatalaksanaan
Pengganti cairan awal

Larutan elektrolit isotonic digunakan untuk resusitasi awal. Jenis cairan ini mengisi
intravascular dalam waktu singkat dan juga menstabilkan volume vascular dengan cara
menggantikan cairan berikutnya ke dalam ruang interstitial dan intraselular. Larutan ringer
laktat adalah cairan pilihan pertama. NaCl fisiologis adalah pilihan kedua. Respon penderita
terhadap pemberian cairan ini dipantau.
Pada bayi dan anak yang dengan kadar hemoglobin normal,
kehilangan darah sebanyak 10-15% volume darah, karena tidak
memberatkan kompensasi badan, maka cukup diberi cairan
kristaloid atau koloid, sedangkan diatas 15% perlu transfusi
darah karena ada gangguan pengangkutan oksigen.
Evaluasi
Resusitasi Cairan
Dan
Perfusi Organ
Pemilihan Cairan

Cairan Cairan Darah


Kristaloid Koloid
Cairan Kristaloid
Cairan Isotonik
 Cairan dengan tekanan osmotic sama seperti cairan tubuh.
 Cairan ini menetap di intravaskuler kemudian berpindah ke
intersisial/intrasel secara seimbang
 Osmolaritas 290-310 mOsm/L
 Contoh : NaCl 0,9%, Ringer Lactat, Asering
Cairan Kristaloid
Cairan Hipotonik
 Cairan dengan tekanan osmotic lebih rendah dari cairan tubuh
 Cairan berpindah dari intravaskuler ke interstisial dan intrasel
 Osmolaritas < 250 mOsm/L
 Contoh : dextrose 5%, NaCl 0,45%
Cairan Kristaloid
Cairan Hipertonik
 Cairan dengan tekanan osmotik lebih tinggi dari plasma darah dimana air keluar
dari intraseluler dan masuk ke dalam plasma atau kompartemen intravaskuler

 Osmolaritas > 340 mOsm/L

 Contoh : NaCl 3%, Glukosa 10%, Manitol 20%, Ka-EN MG3


Cairan Koloid
Albumin 5%
 Albumin 5% atau fraksi protein plasma mempunyai tekanan osmotik koloid
sekitar 20 mmHg (hampir tekanan osmotik normal). Albumin memiliki efek yang
minimal pada koagulasi.

 Nilai normal albumin adalah 3,5-4,5 gr/dL.

Rumus menghitung kebutuhan albumin pasien :


Cairan Koloid
Dextran
Dextran merupakan koloid semisintetik
yang secara komersial dibuat dari sucrose
oleh mesenteroides leukonostok strain B 512
dengan menggunakan enzim dekstran
sucrose.
Cairan Koloid
Gelatin
Gelatin tidak menarik air dari ruang ekstravaskular sehingga bukan termasuk
ekspander plasma seperti dekstran. Larutan gelatin terutama dieksresikan lewat
ginjal dalam urin, sementara itu gelatin dapat menghasilkan diuresis yang baik.
Sebagian kecil di eliminasikan lewat usus.

Tersedia dalam 2 bentuk, dengan BM 35.000 :

1. Modified fluid gelatin (MFG)

2. Urea-bridged gelatin
Cairan Koloid
Hydroxyethyl Starch (HES)
Indikasi : terapi dan profilaksis
defisiensi volume (hipovolemia) dan syok
(terapi penggantian volume)

berkaitan dengan pembedahan (syok


hemorargik), cedera (syok traumatik), infeksi
(syok septik), kombustio (syok kombustio)
Darah
Whole Blood (WB)
whole blood terdiri atas eritrosit, plasma,
leukosit, trombosit. Volume dari masing
unit 500 ml mengandung 200 ml eritrosit
dan 300 ml plasma dengan kadar minimum
hematokrit 33%
Darah
Packed Red Cell (PRC)
Packed red cell (250-300 ml dengan
HCT 70-80%)
Fresh Frozen Plasma
Plasma segar yang dibekukan dan disimpan
pada suhu minimal -20 derajat C. Berisi
semua faktor koagulasi dan defisiensi anti
thrombin III. Ditransfusikan dalam waktu
6 jam setelah dicairkan. FPP mengandung
semua faktor pembekuan terutama faktor
V dan VII
Platelet
digunakan untuk indikasi trombositopenia,
perdarahan terus menerus dan pasien dengan
demam.
Kriopresipitat
Kriopresipitat adalah fraksi plasma yang
mengendap ketika FPP dicairkan. Mengobati
hemofilia A dan hipofibrinogenemia
Terapi cairan pada
perdarahan

Thank
You
Anestesi

BASE LINE

anestesi

Anda mungkin juga menyukai