Anda di halaman 1dari 26

Hakekat PR

1. Signifikansi PR
2. Pengertian PR
3. Karakteristik PR
4. Prinisp-Prinsip PR
5. Tujuan PR
Menurut Charles S. Steinberg,
1. Pertumbuhan industri yang semakin kompleks, baik industri
barang maupun jasa.
2. Perkembangan teknologi dan media massa yang
cepat dan jaringan (network) media massa yang
semakin besar, baik yang bersifat politik,
ekonomi, maupun sosial.
3. Pertumbuhan usaha-usaha niaga dan industri
raksasa serta mulai bermunculan kritik dari tokoh-
tokoh dan anggota masyarakat serta para
pembaharu, baik karena efek negatifnya ataupun
karena monopolinya.
4. Timbulnya persaingan antara sesama perusahaan,
baik niaga maupun industri sehingga perlunya
dukungan pendapat umum (public opinion/opini
publik dan inisiatif masyarakat guna untuk
memenangkan persaingan tersebut.
5. Perluasan pendidikan yang menyebabkan
masyarakat membutuhkan lebih banyak fakta, data
atau informasi ketimbang isu, rumor, desas-desus
Karenanya diperlukan peran penting dari Public
Relations, guna menjembatani antara dua
kepentingan kepentingan publik dan
institusi atau organisasi
Doug Newsom dan Alan Scott:
“Public relations persons is the link between
the public and institution”.
Orang Humas itu adalah penghubung antara
public (masyarakat sasaran) dan lembaga
(organisasi).
Public di dalam organisasi: pekerja/karyawan,
maupun public yang berada
Public di luar organisasi/institusi: media dan
pemerintah.
Kedua public tersebut dikenal dengan istilah,
nomenclatur atau sebutan “Internal dan
external public”.
Mekanisme atau cara kerja interaksi

Humas Profesional

Jalur
Komunikasi
Manajemen Public
Organisasi Sasaran
1.Public relations: suatu bentuk kegiatan guna
menciptakan hubungan yang baik dan saling
pengertian (mutual understanding) antara
organisasi atau lembaga dengan public sasaran
atau potensial serta kepentingannya.
2. Public Relations disengaja dan direncanakan
(diorganisir) serta mempunyai tujuan.
3.Lembaga PR atau aktivitas PR mengharuskan
partisipasi kerjasama dengan pihak-pihak yang
terkait dan berkepentingan satu sama lainnya.
4. PR bersifat transaksional; two way traffic
communication (komunikasi yang bersifat dua
arah) antara komponen-komponen atau sub
sistem dari sistem organisasi, baik secara
individual, kelembagaan, terjadi secara
internal, maupun eksternal.
Lembaga Bisnis Publik
1. BUMN/D
2. Swasta
3. Koperasi
Lembaga
Publik
Politik
1. Eksekutif.
2. Legislatif
3. Yudikatif
4. Pusat dan daerah

Lembaga Sosial Publik


MAP
STAKEHOLDERS PR
Kelompok
Pemerinta Pemilik
Interest
h (Owner)
Khusus

Pemasok Perusahaan Konsumen

Asosiasi Pesaing
Bisnis Karyawan (Competitor
)
STAKEHOLDERS Kriteria Keperluan (Kepuasan)
1. Prestasi Keuangan
1. Pemegang
2. Kepuasan kerja, gaji dan
saham
supervisi
2. Karyawan
3. Kualitas, pelayanan, lokasi &
3. Konsumen
harga
4. Komunitas
4. Kontribusi terhadap lingkungan
5. Pemasok
5. Transaksi yang memuaskan
6. Pemerintah
6. Loyalitas terhadap hukum
Prinsip-Prinsip PR
1. PR harus senantiasa mengabdi untuk
kebenaran. Artinya, aktivitas apa pun
yang dilakukan oleh PR harus selalu
dibingkai oleh semangat menjunjung
kebenaran.
PR tidak boleh membohongi publiknya.
2. PR harus senantiasa berorientasi
kepada kepentingan umum (publik
internal dan eksternal) dan bukan
sebaliknya, yaitu kepentingan pribadi
maupun golongan.
Dengan demikian apa pun aktivitas atau kegiatan
yang dilakukan oleh sub sistem PR, ia tidak boleh
hanya semata-mata bertujuan untuk
keberlangsungan lembaga, melainkan juga
kepentingan publik secara keseluruhannya.
3. PR harus senantiasa memiliki komitmen
untuk selalu mendapatkan dukungan dari
khalayak (publik), sebab hanya dengan
dukungan dari publik, lembaga akan tetap
eksis, maju dan menggapai apa yang
menjadi visi dan misinya.
4. PR harus dapat membina hubungan baik
dengan media (media relations) dan
memanfaatkannya dengan sebaik
mungkin, sebab media mempunyai kuasa
untuk mencitrakan lembaga.
5. PR harus berfungsi sebagai perantara antara
organisasi yang diwakilinya dengan publik
yang dilayaninya.
6. Senantiasa melakukan penelitian tentang
pendapat umum (PO) untuk kepentingan
pengambilan keputusan.
7. PR harus mengetahui dan memahami
masalah-masalah yang berhubungan
dengan politik, ekonomi, sosial dan
hal- hal yang berkenaan dengan
organisasinya.
8. PR harus senantiasa membina
hubungan baik dan saling pengertian
dengan bagian-bagian lain yang ada
pada suatu organisasi guna pencapaian
tujuan bersama.
9. PR memilih tanggungjawab untuk
menjelaskan suatu masalah sebelum
keadaan menjadi gawat.
10. Kesuksesan kerja seorang PRO harus
dilihat dari aspek pencapaian program
dengan tetap berlandaskan kepada etika
pengabdian
Frank Jefkins:
yang paling mendasar dari tujuan Public
Relations adalah “Penciptaan atau ‘meng creat’
Pemahaman” (understanding) dengan cara
mengubah (to change):
1. Sikap Permusuhan menjadi sikap Simpati
2. Sikap Prasangka menjadi sikap Mau
Menerima
3. Sikap Apatis menjadi sikap Berminat
4. Sikap Acuh tak acuh menjadi Pengetahuan
Hafield Cangara (1996):
“Menjaga agar organisasi tidak dilanda oleh
krisis, serta mencoba untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan”.
Charles S. Steinberg (1958):
Menciptakan Opini yang Favorable tentang
aktivitas yang dilakukan oleh sebuah
lembaga”
Dengan demikian hakekat atau substansi dari
Public Relations (PR) adalah
sebuah keharusan bagi setiap individu,
khususnya lembaga, baik politik, bisnis,
mahupun sosial untuk membangun dan
mempertahankan hubungan baik, saling
pengertian dan saling menguntungkan (good
relationship, mutual understanding, and
benefit) dengan publiknya.
Hubungan (relationship) dengan publik yang
dimaksudkan tersebut adalah hubungan
dengan setiap individu, kelompok atau
organisasi yang mempunyai kepentingan dan
berkepentingan serta terkait secara langsung
dan tidak langsung dengan keberhasilan dan
kegagalan lembaga. Baik publik internal
mahupun publik eksternal, kenapa?.
Secara rasional dapat diterima oleh akal sehat,
bahwa keberhasilan sebuah lembaga, institusi,
tidak semata-mata ditentukan oleh sebuah sub
sistem dalam sistem lembaga, seperti sub
sistem manajemen, pimpinan, CEO, ketua
umum, presiden, melainkan dengan D
keikutsertaan setiap sub sistem dalam sistem r
yang lebih luas. .
F
Keywordnya terletak pada relationship antar a
setiap sub sistem dalam sebuah sistem. l
H
a
r
m
KUALITAS PRAKTISI HUMAS
Mampu menghadapi semua orang dalam
berbagai karakter dengan baik
Mampu berkomunikasi dengan lancar dan
baik
Pandai mengorganisir segala sesuatu kegiatan
Memiliki integritas personal (pribadi /
profesi)
Memiliki kemampuan berimajinasi
Seperti kamus berjalan

Anda mungkin juga menyukai