Anda di halaman 1dari 13

TEORI

S M A S E N I PA N C A L O K A
SENI
oleh Bp. Kris Rahadian
TUJUAN
PELAJAR
AN
Memahami teori sifat, fungsi, dan efek seni.
AYO
Dalam beberapa sesi berikutnya, kita akan
mengeksplorasi berbagai teori berbeda, seperti:

Teori representasi: seni sebagai

HARGAI
representasi

Teori ekspresi: seni sebagai


ekspresi

SENI Teori formalis: kesatuan organik

BERSAM Estetisisme

Pragmatisme

A
SEBELUM KITA
MULAI,
PIKIRKAN HAL
Mengapa seni ada?

INI:
TEORI REPRESENTASI:
SENI SEBAGAI REPRESENTASI

• Seni menggambarkan bentuk alam yang terlihat, dari gambar • Sang seniman membuka mata kita kepada kualitas
skematis dalam gua tentang seekor hewan hingga perwujudan
dan konfigurasi persepsi dunia, kepada keindahan,
lanskap lengkap di bawah matahari atau badai.
• Seorang seniman representasi mungkin berupaya
keburukan, dan kengeriannya.
menggambarkan berbagai hal apa adanya. Dia mungkin secara • Namun, ada jenis seni yang sama sekali tidak
sengaja berfokus pada hal yang buruk dan rusak, yang tidak utuh, representatif: musik jarang dan pada dasarnya tidak
atau pada potensi ideal yang begitu utuh. perlu representatif; lukisan dan pahatan bisa saja
berbentuk abstrak sekaligus figuratif.
TEORI EKSPRESI:
SENI SEBAGAI
EKSPRESI
• Seni dipandang sebagai representasi atau perwujudan
kondisi jiwa sang seniman.
• Musik mengekspresikan perasaan, emosi, suasana
hati, konflik, kemenangan, kekalahan.
• Lukisan lanskap dapat menarik perhatian kita sebagai
sebuah ekspresi kedamaian, melankolia, atau
ancaman.
• Karya seni dianggap sebagai sebuah kesatuan organik; yaitu entitas
TEORI mandiri yang beralasan
• Terdapat argumen bahwa seni bukanlah jendela dunia: pada karya

FORMAL: seni tersebutlah perhatian apresiatifnya harus difokuskan, khususnya


pada struktur, desain, kesatuan, dan bentuknya yang unik.

KESATUAN • Bagian intensitas ekspresif tersamar saja tidak cukup: "Apakah karya
ini dapat menyatu satu sama lain?" merupakan pertanyaan yang selalu

ORGANIK
relevan dan yang pasti vital, pertanyaan yang menunjukkan
keunggulan kesatuan formal.
• Lalu, bisakah formalisme menjadi teori seni tunggal yang mencakup
semuanya? Kritikus lain berpendapat bahwa teori ini paling dapat
diterima terkait karya seni kompleks, namun tidak memiliki kekuatan
untuk menyoroti karya-karya kecil, yang konsep sintesis,
intrakoneksi, dan modifikasi timbal baliknya tidak memiliki
cengkeraman kuat.
• Karya seni dianggap sebagai sebuah kesatuan organik; yaitu entitas
TEORI mandiri yang beralasan
• Terdapat argumen bahwa seni bukanlah jendela dunia: pada karya

FORMAL: seni tersebutlah perhatian apresiatifnya harus difokuskan, khususnya


pada struktur, desain, kesatuan, dan bentuknya yang unik.

KESATUAN • Bagian intensitas ekspresif tersamar saja tidak cukup: "Apakah karya
ini dapat menyatu satu sama lain?" merupakan pertanyaan yang selalu

ORGANIK
relevan dan yang pasti vital, pertanyaan yang menunjukkan
keunggulan kesatuan formal.
• Lalu, bisakah formalisme menjadi teori seni tunggal yang mencakup
semuanya? Kritikus lain berpendapat bahwa teori ini paling dapat
diterima terkait karya seni kompleks, namun tidak memiliki kekuatan
untuk menyoroti karya-karya kecil, yang konsep sintesis,
intrakoneksi, dan modifikasi timbal baliknya tidak memiliki
cengkeraman kuat.
WAKTU
ISTIRA
HAT
Amati lukisan ini selama 5 menit dan diskusikan
dengan orang di sebelah Anda. Apa yang Anda rasakan
dengan melihat karya seni ini? Elemen apa saja yang
Anda perhatikan pertama kali?
ESTETISISME
• Gerakan akhir abad ke-19 di Eropa didasarkan pada gagasan
bahwa seni ada untuk keindahannya sendiri.
• Gerakan ini berawal sebagai reaksi terhadap filosofi sosial
utilitarian yang ada dan terhadap hal yang dianggap sebagai
keburukan dan filistinisme era industrial.
• Fondasi filosofisnya berawal dari abad ke-18 oleh Immanuel
Kant, yang mengemukakan tentang otonomi standar estetika
dari moralitas, utilitas, atau kenikmatan.
• Gerakan ini dipopulerkan di Prancis oleh Madame de Staël,
Théophile Gautier, dan filsuf Victor Cousin, yang
memperkenalkan frasa "l'art pour l'art" (seni demi seni) tahun
1818.
PRAGMATI
• Seni dikonseptualisasikan berdasarkan efeknya terhadap audiens,
untuk mencapai tujuan seperti menghasilkan pengalaman yang

SME sama.
• Sebagai alat untuk meningkatkan pengalaman dan pemikiran
• Sebagai alat untuk melarikan diri, atau menghibur diri, dari realita
• Sebagai alat untuk merasakan realita yang lebih tinggi, lebih
sempurna, atau ideal
• Sebagai sumber kenikmatan atau kebahagiaan
• Sebagai alat untuk mempromosikan komunitas atau kontinuitas
budaya atau sejarah
• Sebagai penyampaian instruksi, pesan, atau propaganda
• Sebagai alat terapi; misalnya penyembuhan atau pembersihan
• Sebagai alat komunikasi
Alamat Email
halo@situssangathebat

ADA Nomor Ponsel

PERTANYA (021) 4567890

AN?
Jangan ragu untuk menghubungi
jika ada pertanyaan atau perlu penjelasan
Jam Konsultasi
16.00 hingga 18.00 WIB
TERIMA
KASIH!
Referensi: Hepburn, Ronald W. “THEORIES OF ART.” THEORIES OF ART- RONALD W, 30 Nov. 1999,
users.rowan.edu/~clowney//Aesthetics/theories_of_art.htm. Spiegel, Laurie. “Theories of Art.” Retiary, 1998,
retiary.org/art_theories/theories_of_art.html.

Anda mungkin juga menyukai