Anda di halaman 1dari 28

Hemoroid

Oleh

Muhammad Marnanda Kahar (21360043)

Pembimbing:
dr.Tarmizi, Sp. B-FINACS
Pendahuluan
● Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah vena
hemoroidalis dengan penonjolan membrane mukosa yang
melapisi daerah anus dan rectum Hemoroid sering terjadi
pada orang dewasa dengan umur 45 sampai 65 tahun
● di Amerika Serikat merupakan penyakit yang cukup umum
dimana pasien dengan umur 45 tahun yang didiagnosis
hemoroid mencapai 1.294 per 100.000 jiwa Berdasarkan
penelitian dari sepuluh juta orang di Indonesia di laporkan
menderita hemoroid dengan prevalensi 4 persen.
Tujuan
● untuk mengetahui dan
memahami tentang hemoroid
dan sebagai salah satu
pemenuhan tugas kepenitraan
klinik ilmu bedah di Rumah
Sakit Umum Haji Medan
Manfaat

● Untuk menambah wawasan tentang


hemoroid
● Sebagai bahan referensi dan di jadikan
informasi berkaitan dengan hemoroid.
Anatomi dan fisiologi
● Rektum panjangnya 15 – 20 cm dan berbentuk huruf S. Mula –
mula mengikuti cembungan tulang kelangkang, fleksura sakralis,
kemudian membelok kebelakang pada ketinggian tulang ekor dan
melintas melalui dasar panggul pada fleksura perinealis
● Akhirnya rektum menjadi kanalis analis dan berakhir jadi anus.
Rektum mempunyai sebuah proyeksi ke sisi kiri yang dibentuk
oleh lipatan kohlrausch.
● Kanalis analis pada dua pertiga bagian bawahnya, ini berlapiskan
kulit tipis yang sedikit bertanduk yang mengandung persarafan
sensoris yang bergabung dengan kulit bagian luar,
Definisi

Hemoroid adalah kumpulan dari


pelebaran satu segmen atau lebih vena
hemoroidalis di daerah anorektal.
hemoroid terjadi karena adanya hambatan
aliran balik darah menuju jantung
sehingga terjadilah pelebaran darah di
sekitar anus
Klasifikasi hemoroid
Hemoroid interna Hemoroid eksterna
● Derajat 1
● Derajat 2
● Derajat 3
● Derajat 4
● Contoh gambar hemoroid
Hemoroid interna
Derajat 1 Derajat 2
● Terdapat perdarahan merah ● Terdapat perdarahan/tanpa
segar pada rectum pasca perdarahan sesudah defekasi
defekasi ● Terjadi prolaps hemoroid
● Tanpa disertai rasa nyeri yang dapat masuk sendiri
● Tidak terdapat prolaps (reposisi spontan)
● Pada pemeriksaan anoskopi
terlihat permulaan dari
benjolan hemoroid yang
menonjol ke dalam lumen
Hemoroid interna
Derajat 3 Derajat 4
● Terdapat perdarahan/tanpa ○ Terdapat perdarahan
perdarahan  sesudah defekasi sesudah defekasi
● Terjadi prolaps hemoroid ○ Terjadi prolaps hemoroid
yang tidak dapat masuk yang tidak dapat didorong
sendiri jadi harus didorong masuk (meskipun sudah
dengan jari (reposisi manual) direposisi akan keluar lagi)
Hemoroid eksterna

● Hemoroid eksternal diklasifikasikan


sebagai akut dan kronik. Bentuk akut
berupa pembengkakan bulat kebiruan
pada pinggir anus dan sebenarnya
merupakan hematoma, bentuk ini sangat
nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf
pada kulit merupakan reseptor nyeri
Etiologi

etiologi hemoroid sampai saat ini belum


diketahui secara pasti, beberapa factor
pendukung yang terlibat diantaranya adalah
■ Penuaan
■ Kehamilan
■ Hereditas
■ Konstipasi atau diare kronik
■ Penggunaan toilet yang berlama - lama
■ Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu
yang lama
■ Obesitas.
Patofisiologi
Mengedan saat defekasi Konstipasi menahun Kehamilan
Obesitas 

Peningkatan tekanan intra abdominal.


Ditransmisi ke daerah anorektal

Elevasi tekanan yang berulang-ulang

Vena heroidalis mengalami prolaps

Hemoroid
Manifestasi klinis
Hemoroid interna Hemoroid eksterna
● Prolaps dan keluarnya mukus. ● Rasa terbakar.
● Perdarahan. ● Nyeri (jika mengalami
● Rasa tak nyaman.
trombosis).
● Gatal.
● Gatal.
Diagnosis
○ Anamnesis

1. Perdarahan darah segar menetes setelah buang air besar (BAB)


2. Benjolan Benjolan terjadi pada anus yang dapat menciut/ tereduksi
spontan atau manual
3. Nyeri dan rasa tidak nyaman
4. Basah, gatal dan hygiene yang kurang di anus Akibat penegluaran
cairan dari selaput lender anus disertai perdarahan merupakan
tanda hemoroid interna, yang sering mengotori pakaian dalam
penderita
Diagnosis
○ Inspeksi
■ Pada inspeksi hemoroid eksterna mudah terlihat
apalagi sudah mengandung trombus. Hemoroid
interna yang prolaps dapat terlihat sebagai
benjolan yang tertutup mukosa. Untuk membuat
prolaps dapat dengan menyuruh pasien untuk
mengejan

○ Rectaltouch
■ Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna
stadium awal tidak dapat diraba sebab tekanan
vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya
tidak nyeri. Hemoroid dapat diraba apabila sangat
besar. Apabila hemoroid sering prolaps, selaput
lendir akan menebal..
Diagnosis
○ Pemeriksaan anoskopi
■ Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang
tidak menonjol keluar. . Banyaknya benjolan, derajatnya,
letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti
polip, fissura ani dan tumor ganas harus diperhatikan

○ Pemeriksaaan dengan Proktosigmoidoskopi


■ Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk
memastikan keluhan bukan disebabkan oleh proses
radang atau proses keganasan di tingkat tinggi,
Tatalaksana
• Hemoroid eksterna
• Hemoroid eksternal yang mengalami
trombosis tampak sebagai benjolan yang nyeri
pada anal verge. Jika pasien membaik dan
hanya mengeluh nyeri ringan, pemberian
analgesik, sitz baths, dan pelunak feses.
Tetapi jika pasien mengeluh nyeri yang parah,
maka eksisi di bawah anestesi lokal
dianjurkan. Pengobatan secara bedah
menawarkan penyembuhan yang cepat, efektif
dan memerlukan waku hanya beberapa menit
dan segera menghilangkan gejala.
Tatalaksana
• Hemoroid interna
• Derajat 1 dan 2
Kebanyakan pasien hemoroid derajat I dan II dapat
ditolong dengan tindakan lokal yang sederhana disertai
nasehat tentang makan. Makanan sebaiknya terdiri
atas makanan berserat tinggi, misalnya sayuran dan
buah-buahan Makanan berserat tinggi ini membuat
gumpalan isi usus menjadi besar namun lunak,
sehingga mempermudah defekasi dan mengurangi
keharusan mengedan secara berlebihan.
Tatalaksana
• Hemoroid interna
• Derajat 3 dan 4
Pengobatan dengan criyosurgery (bedah beku)
dilakukan pada hemoroid yang menonjol, dibekukan
dengan CO2 atau NO2 sehingga mengalami nekrosis
dan akhirnya fibrosis. Tidak dipakai secara luas karena
mukosa yang dibekukan (nekrosis) sukar ditentukan
luasnya. Hemoroidektomi dilakukan pada pasien yang
mengalami hemoroid yang menahun dan mengalami
prolapsus besar (derajat III dan IV)
Tatalaksana
• Hemoroidektomi
 Prinsip
• pengangkatan pleksus dan mukosa,
pengangkatan pleksus tanpa
mukosa, dan pengangkatan mukosa
tanpa pleksus.
 Metode
• Metode Langen-beck
• Metode whitehead
• Metode stapled
Tatalaksana
• Metode whitehead

yaitu mengupas seluruh hemoroidalis dengan


membebaskan mukosa dari sub mukosa dan
mengadakan reseksi sirkuler terhadap
mukosa daerah itu, sambil mengusahakan
kontinuitas mukosa kembali
Tatalaksana
• Metode stapled
yaitu dengan cara mengupas mukosa
rektum. Metode ini lebih unggul dan lebih
banyak dipakai karena perdarahannya dan
nyeri post operasinya berkurang dibandingkan
dengan metode yang lain.
Tatalaksana
• Metode Langen-beck

yaitu dengan cara menjepit radier hemoroid


interna, mengadakan jahitan jelujur klem dengan
catgut crhomic No. 00, mengadakan eksisi di atas
klem. Sesudah itu klem dilepas dan jahitan jelujur di
bawah klem diikat, diikuti usaha kontinuitas mukosa.
Cara ini banyak dilakukan karena mudah dan tidak
mengandung risiko pembentukan jaringan parut
sirkuler yang biasa menimbulkan stenosis.
Kesimpulan
● Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah vena
hemoroidalis dengan penonjolan membrane mukosa
yang melapisi daerah anus dan rectum
● Etiologi secara pasti belum diketahui dan beberapa
faktor penyebab anatara lain adalah perubahan
hormon (kehamilan), mengejan secara berlebihan
hingga menyebabkan kram, berdiri terlalu lama,
banyak duduk, sering mengangkat beban berat,
sembelit diare menahun (obstipasi), makanan yang
dapat memicu pelebaran pembuluh vena (cabe,
rempah-rempah), keturuna penderita wasir(genetik).
Kesimpulan
● Sedangkan tanda dan gejala menurut Lumenta (2006)
pasien hemoroid dapat mengeluh hal-hal seperti
berikut : Perdarahan, Benjolan, Nyeri dan rasa tidak
nyaman, Basah, gatal dan hygiene yang kurang di
anus.
● Pemeriksaan penunjang hemoroid yaitu : anamnesa
atau riwayat penyakit, pemeriksaan fisik yaitu inspeksi
dan rektaltouche (colok dubur), pemeriksaan dengan
teropong yaitu anoskopi dan rektoskopi,
Pemeriksaaan dengan Proktosigmoidoskopi, rontgen
(colon inloop) dan kolonoskopi
Pencegahan
• minum air putih yang cukup,
• makan sayuran yang banyak, dan
buah-buahan yang banyak, sehingga
membuat feces tidak mengeras.
• cara olahraga yang cukup,
• duduk tidak terlalu lama dan berdiri
tidak terlalu lama
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai