Anda di halaman 1dari 5

HAL-HAL POSITIF

DARI PEMIKIRAN
KI HAJAR
DEWANTARA
1. PETANI

• Kita sebagai pendidik adalah seperti petani dan siswa kita adalah bibitnya. Petani pada waktu menanam bibit/biji
terkadang mendapatkan bibit yang bagus dan kurang bagus. Tapi pada waktu bibit-bibit tersebut diperlakukan dengan
baik yaitu memelihara dengan menyirami, memberikan pupuk sesuai kebutuhan, dan memberikan sinar matahari
sesuai kebutuhan bibit tersebut maka bibit tersebut akan tumbuh subur dan menjadi tanaman yang bisa dinikmati
hasilnya oleh semua orang. Begitu juga anak-anak didik yang berada di daerah Balikpapan ada yang mempunyai
kemampuan intelegensi dan bakat yang baik bahkan ada juga yang mempunyai intelegensi dan bakat yang kurang.
Namun saya melihat di daerah saya Balikpapan hampir semua sekolah menerapkan system inklusi yaitu menerima
anak dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga hal itu sama dengan pemikiran Ki Hajar
Dewantara yang saya pelajari. Jadi anak-anak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing tersebut,
jika diberikan stimulus dan arahan yang tepat sesuai dengan kodrat diri dan kodrat zaman masing-masing anak akan
tumbuh dan berkembang dengan baik bahkan dapat bermanfaat bagi kehidupan anak tersebut secara pribadi, orang
lain, dan lingkungannya.
2. MENUNTUN

• Dimana dalam dasar pendidikan KHD kita diajarkan materi Menuntun maksudnya beriringan dalam
mendorong kemajuan peserta didik, bukan memberi ilmu secara monoton kepada anak didik. Oleh
karena itu, seorang pendidik perlu menghindari proses kegiatan belajar dengan metode mendikte
siswa. Jadi budaya dari pemikiran tersebut telah dijalani oelh para pendidik di daerah kami. Dan
pemikiran Budi pekerti juga telah ditanamkan dalam diri peserta didik dimana yang utama adalah
penanaman karakter di lingkungan sekolah. Dalam dunia pendidikan Budi Pekerti dipadukan antara
kognitif, afektif dan psikomotor. Selain di sekolah peran orang tua juga di rumah sebagai guru
dimana orang tua menuntun dan memberi teladan dalam pertumbuhan karakter baik anak. Pendidik
dan orang tua selalu berkolaborasi dalam proses pendidikan yang sekarang kami jalani.
3. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

• Pendidikan dan pengajaran merupakan satu kesatuan. Karena kita sudah mengetahui dengan pasti bahwa Pendidikan sebagai
sumber ilmu pengetahuan yang bisa diperoleh melalui media apa pun yaitu baik media cetak dan elektronik oleh anak-anak pada
zaman sekarang ini sudah semakin canggih, butuh tetap adanya pengajaran yang bisa kita lakukan dengan mendampingi dan
mengarahkan informasi pengetahuan apa yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Sehingga setiap anak akan berkembang dan
bertumbuh sesuai dengan kodrat diri dan kodrat zamannya dengan maksimal. Di daerah saya Balikpapan hal itu pun juga sudah
terjadi. Sebagai contohnya hampir semua sekolah-sekolah di Balikpapan dari TK-SMU di setiap sekolah sudah ada perpustakaan
sebagai sarana anak-anak untuk mendapatkan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dari media cetak. Juga tersedianya komputer dan
laptop yang sudah dilengkapi dengan wifi, sehingga anak-anak bisa mendapatkan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dari media
elektronik. Dari semua media Pendidikan yang tersedia tersebut tentu semua anak didik tetap memerlukan pendampingan dan
pengarahan dalam kerangka pengajaran yang merdeka. Sehingga dalam proses Pendidikan dan Pengajaran tersebut tetap memiliki
azas merdeka dengan menghormati kodrat diri siswa yaitu sesuai kebutuhan dan minat siswa, juga tetap mengikuti kodrat zaman
yaitu siswa tetap mendapatkan Pendidikan dan Pengajaran sesuai dengan perkembangan zaman/budaya yang ada di lingkungan
mereka.
5. CONTOH

• Sebagai pendidik kami akan menerapkan satu hal positif dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang
akan diterapkan di kelas/sekolah kami adalah di kelas/ sekolah saya akan menerima anak didik
dengan kemampuan intelegensi dan bakat yang baik bahkan ada juga yang mempunyai intelegensi
dan bakat yang kurang. Kami melihat bahwa selama kami mengajar di sekolah kami masing-
masing, sekolah kami sudah menerapkan sistem inklusi yaitu menerima anak dengan kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Sehingga hal itu sama dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang
kami pelajari. Jadi anak-anak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing tersebut,
akan diberikan stimulus dan arahan yang tepat sesuai dengan kodrat diri dan kodrat zaman masing-
masing anak sehingga anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik bahkan dapat bermanfaat
bagi kehidupan anak tersebut secara pribadi, orang lain, dan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai