Anda di halaman 1dari 24

Perkembangan dan

Perubahan Paradigma
Profesi Farmasis
Indonesia
POIN YANG DIPELAJARI

 Kesehatan dan bidang Farmasi


 Profesi farmasis & perkembanganya di
Indonesia,
TENAGA
KESEHATAN

SEHAT
SAKIT

REGULASI
Kesehatan

 The Alma-Ata Declaration on Primary Health


Care (1978) 1 states that
 "...health is a fundamental human right and
that the attainment of the highest possible
level of health is a most important world-
wide social goal".
 Kesehatanmenurut konsep Konstitusi WHO
(1946) adalah keadaan sempurna fisik,
mental dan sosial, tidak adanya penyakit atau
kelemahan.
UUD 45 (yang telah diamandemen)

 Pasal 34 Perubahan Keempat UUD 1945 :


 Ayat 3 : Negara bertanggungjawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas umum yang layak.
 Pasal 28H.1) Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
Definisi Kesehatan
(UU no 36 2009)
 Keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis sejahtera badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Pergeseran paradigma

nte d
or ie
i e n t
p at
e d  Sejak tahun 1992 ….

i en t Dan di Indonesia setelah

go r WHY??
tahun 2000….

Dru ?
• Akselerasi pertumbuhan industri
farmasi menyebabkan peredaran
obat meningkat sangat tajam.

• longgarnya pengawasan,
pasokan obat yang sangat gencar
dari industri farmasi
Persepsi Farmasis, Dokter dan Klien
…….Obat

Tangible

Farmasis Klien
- Sembuh
-digunakan dengan OBAT
- Aman
benar,memperoleh
- Nyaman
Manfaat terapi maksimal
- Kualitas hidup +

Intangible

Dokter
Efek terapi
Hilangnya gejala
Mengembalikan
fungsi tubuh
Kenapa butuh Farmasis?

I’m a Pharmacist

I do Pharmaceutical
care….in my practice
Apakah Pasien
mengetahui,
mengerti dan
memahami
Obat untuk
dirinya….?
Pharmaceutical care is :

• the direct responsible provision of


medication related care for the purpose of
achieving definite outcomes that improve
a patient’s quality of life

• a practice in which the practitioner takes


responsibility for a patient’s drug related
needs and is held accountable for this
commitment
Pharmaceutical care

 Hapler dan Strand pada tahun 1990 telah


mendefinisikannya sebagai tanggung jawab
apoteker untuk menyediakan terapi obat
kepada pasien agar mereka memperoleh
hasil yang pasti sehingga kualitas hidupnya
meningkat.
The principal elements of pharmaceutical care:

•it is medication related,

•it is care that is directly provided to the patient;

• it is provided to produce definite outcomes;


(these outcomes are intended to improve the patient’s quality of
life )

• and the provider accepts personal responsibility for


the outcomes
ASUHAN KEFARMASIAN
Asuhan kefarmasian sebagai filosofi
mengandung empat komponen dasar yaitu:
1) memenuhi kebutuhan masyarakat,
2) dipusatkan pada pasien,
3) dilakukan dengan melaksanakan
hubungan terapetik,
4) dijalankan dengan penuh tanggung
jawab sebagai praktisi
(Cipolle, 1998).
WHO Consultative Group
Tokyo, 1993

FILOSOFI
PRACTICE • Pencapaian
tujuan terapi
• Attitude demi
• Behaviour terwujudnya
• Commitments • Peningkatan
• Concern Pemberian Terapi kesehatan
• Ethics Obat dan Kualitas
• Function hidup
• Knowledge
• Responsibility
• Skill
PERBEDAAN ORIENTASI
KLIEN
PRODUK

•• Membawaproduk
Membawa produkkeke Membawa
klien
••
Membawafarmasis
farmasiske ke
klien klien
klien
•• Difokuskanpada
Difokuskan padaproduk
produk Difokuskan
Produk,asuhan
asuhanatau
atau
••
Difokuskanpada
padaklien
klien
•• Produk, •• Asuhan klien, produk
pelayanansebagai
sebagai Asuhan klien, produk
pelayanan sebagai
sebagaipenunjang
penunjang
penunjang
penunjang Hasil
Jumlahresep
resepyang
yang
••
Hasil yangdirasakan
yang dirasakan
•• Jumlah atau
dilayani atau diperolehklien
diperoleh klien
dilayani •• Menyediakan
Menyediakan
•• Memamerkandan
Memamerkan dan kenyamanan
menjualproduk
produk kenyamananklien klien
menjual •• Menunjang asuhan
Menunjang asuhan
•• Memenuhiperaturan
Memenuhi peraturan kefarmasian
sehubungandengan
dengan kefarmasianyangyang
sehubungan diberikan
diberikan
persyaratanproduk
persyaratan produk Didasarkan
Didasarkanatasatas
••
Didasarkanatas
atas
•• Didasarkan kebutuhan
pasokanprodukatau
produkatau kebutuhan klienuntuk
klien untuk
pasokan mendapatkan keamanan
mendapatkan keamanan
kebutuhanproduk
kebutuhan produk terapi
Pasifmenunggu
menungguresepresep terapiobat
obat
•• Pasif Aktif
••
Aktif menarikklien
menarik klien
The characteristic of caring behavior and the
vital components of the therapeutic
relationships :
 Open communication
 Mutual respect
 Honesty/authenticity
 Cooperation
 Collaboration between patient and
practitioner
 Empathy
 Sensitivity
 Promotion of patient independence
 Seeing the patient as person
 Exercising patience and understanding
 Trust
 Competence
 Putting the patient first
 Offering reassurance
 Confidence
 Paying attention to the patient’s physical and
emotional comfort
 Supporting the patient
 Offering advocacy
 Assuming responsibility for interventions
 Being willing to be held accountable for all
decisions made and recommendation given
Keputusan diagnosa dan pilihan
farmakoterapetika ( asuhan
medik)

DOKTER

PASIEN KESEMBUHAN

FARMASIS
Keputusan cara penggunaan, resiko kesehatan,
kebenaran informasi farmakotrerapetika
( asuhan kefarmasian)
HUBUNGAN
FARMASIS VS CLIENT :

Apoteker/
Farmasis

OBAT Pasien/
Client

Asuhan Kefarmasian/
Pharmaceutical Care

?????
K A S I H
R I MA
TE

Anda mungkin juga menyukai