Anda di halaman 1dari 13

Iseng Ubah Teks Pancasila,

Warga Bitung Diamankan Polisi


KELOMPOK 4
ANGGOTA
1. ADAM BINTANG H (P17451204001)
2. VIOREL SANDHA R (P17451204026)
3. TITIS TRIANING W (P17451204019)
4. NATALINGGIT P.A (P17451204006)
5. KATARINA VANYA P.S (P17451204029)
01 02
PERMASALAHAN PEMBAHASAN

Contents
03 04
PEMECAHAN KESIMPULAN
01
PERMASALAHAN
Seseorang berinisial SM, lelaki asal Bitung yang diduga memposting lambang
negara Republik Indonesia berupa Pancasila dengan cara mengubah Sila ke Tiga, ke
Empat dan ke Lima
Berdasarkan laporan Polisi Nomor : 523/VII/2020/Sulut/Res-Bitung, tertanggal 18
Juli 2020, yang bersangkutan diamankan oleh tim Resmob Polres Bitung dibawah
pimpinan AIPDA Denhar Papente, sekitar jam 11.00 Wita di Kelurahan Girian Permai,
Kecamatan Girian, Kota Bitung. Tepatnya di Perum Rizky Aer Ujang, Blok F No. 6,
Minggu (19/07/2020).
Dari informasi yang diperoleh, bahwa benar pada hari Sabtu 18 Juli 2020, sekitar jam 02.00
Wita dari rumah yang bersangkutan membuat postingan yang merubah Sila dari Pancasila.
Dalam postingan tersebut, yang bersangkutan merubah isi Pancasila dengan bunyi:
PANCASILA :
1. KETUHANAN YG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YG ADIL DAN BERADAB
3. PADA KENYATAANNYA DIBITUNG BANYAK MANUSIA YG TIDAK BERADAB
4. BANYAK BAHUJAT DAN MEMAKE DLL
5. ...(…….)
Kemudian postingan tersebut di upload lewat akun facebook pribadinya di
grup facebook OBBJ (Orang Bitung Bicara Jujur).
Pancasila sebagai ideologi negara tidak boleh dan tidak bisa diubah dengan
cara apapun (kecuali dengan makar) diatur dalam UUD no 12 tahun 2011. Bahkan
Pancasila tidak bisa disejajarkan dengan seluruh hierarki hukum yg ada pada
pasal 7 ayat 1 undang undang tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bitung AKP Taufiq Arifin mengatakan masih perlu dilakukan
pendalaman penyelidikan dan mendengar keterangan saksi ahli. "Memang
membutuhkan waktu memanggil para ahli-ahli ini. Itu harus dilakukan. Apalagi
kasus ini diunggah di media sosial," kata Taufiq saat dikonfirmasi Kompas.com via
telepon, Kamis (23/7/2020) siang.
Ditambahkan oleh Taufiq, menurut yang bersangkutan, maksud dari perbuatan
yang tidak beradab itu semata mata hanya untuk mengkritik anggota grup Facebook
(OBBJ) yang telah menghina dirinya. "Postingannya itu untuk
mengkritik kepada anggota grup Facebook Orang Bitung Bicara Jujur (OBBJ) karena
sering memaki dan lain sebagainya," ujarnya. Akan tetapi saat ditanya siapa orang
tertentu yang di maksud, yang bersangkutan bingung untuk menjawab.
02
PEMBAHASAN
Dikarenakan adanya seorang pria yang berinisial SM yang nekat mengubah
teks pancasila lalu mengunggahnya di sosial media dan akhirnya dilihat
oleh banyak orang dari dunia maya, dan akhirnya melaporkan kejadian itu.
Mendapat laporan masyarakat terkait adanya unggahan di media sosial itu,
aparat Polres Bitung langsung bergerak mencari pelaku, dan akhirnya
pelaku yang berinisial SM berhasil diamankan, dan ketika ditanyai apa
motif pelaku terkait unggahan postingan tersebut, pelaku yang berinisial
SM pun menjawab bahwa
status tersebut hanya untuk menyinggung orang-orang tertentu yang
ada di Kota Bitung.
03
PEMECAHAN
SM berhasil diamankan oleh Tim Resmob Polres Bitung di
bawah pimpinan Aipda Denhar Papente, di Kelurahan Girian
Permai, Kecamatan Girian, Kota Bitung, tepatnya di Perum
Rizky, Minggu (19/7/2020).
Kasat Reskrim Polres Bitung AKP Taufiq Arifin mengatakan,
motif yang bersangkutan mengunggah status tersebut hanya
untuk menyinggung orang-orang tertentu yang ada di Kota
Bitung.
“Yang bersangkutan saat ini sudah diserahkan ke penyidik
untuk diproses selanjutnya,” ujar Kasat Reskrim Polres Bitung.
04
KESIMPULAN
Seorang pria berinisal SM, warga Kota Bitung, Sulawesi Utara,
terpaksa harus berurusan dengan aparat kepolisian. Dirinya
nekat mengubah isi teks Pancasila dan mengunggahnya di media
sosial. Isi teks pancasila tersebut diunggah di akun facebook pribadinya
melalui grup facebook “Orang Bitung Bicara Jujur” pada Sabtu, 18 Juli 2020
sekitar pukul 02.00 Wita. Namun setelah dimintai keterangan,
motif yang bersangkutan hanya untuk menyinggung orang-orang
tertentu yang ada di kota Bitung, akan tetapi kasus tersebut tetap harus
dipertanggungjawabkan dan yang bersangkutan sudah diserahkan ke
penyidik untuk di proses lebih lanjut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai