Pertemuan 3-4
Pertemuan 3-4
KIE
Ratna Sari Dewi, M.farm, Apt
STIFAR-2020
KEMAMPUAN KOMUNIKASI
• KOMUNIKASI mencakup berbagai strategi dan tujuan
METODE KOMUNIKASI
A. BERDASARKAN B. BERDASARKAN
CARA BENTUK ISI
PELAKSANAAN PESAN
METODE
INFORMATIF
REDUDANCY
METODE
PERSUASIF
CANALIZING
EDUKATIF
KURSIF
A. BERDASARKAN
CARA PELAKSANAAN
Redudancy
• mempengaruhi target sasaran dengan cara mengulang-ulang
pesan yang sama
• Dilakukan kontinyu, tidak hanya sekali-dua kali
• Agar sasaran tidak mudah lupa
A. BERDASARKAN
CARA PELAKSANAAN
Canalizing
• Mengubah pengetahuan dan sikap target secara perlahan ke
arah yang dikehendaki
B.BERDASARKAN
BENTUK ISI PESAN
Informatif
• Mempengaruhi target dengan memberikan fakta dan data-data
yang benar
• Untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak
diperoleh
B.BERDASARKAN
BENTUK ISI PESAN
Persuasif
• Metode komunikasi yang difokuskan pada perubahan
kesadaran atau sikap mental seseorang
• Target sudah tersugesti lebih dulu dengan inovasi yang akan
disampaikan
B.BERDASARKAN
BENTUK ISI PESAN
Edukatif
• Metode yang bertujuan untuk mengubah perilaku target secara
sengaja, sistematis dan terencana
• Isi edukatig adalah pendapat, fakta, pengalaman yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya
B.BERDASARKAN
BENTUK ISI PESAN
Kursif
• Metode komunikasi yang bersifat memaksa. Pesan yang
disampaikan bersifat ancaman, berisi peraturan-peraturan atau
perintah
Keterampilan dasar
komunikasi
• Kemampuan mendengar
• Empathy
• Assertive
• Assessment
• Menggunakan bahasa yang lugas
• Kemampuan mempersuasi
• Ada umpan balik
Bentuk Komunikasi
Aggressive Communication
Passive Communication
Assertive Communication
1. Aggressive
Communication
• Komunikasi ini dapat mengurangi hak orang lain dan cenderung
untuk merendahkan / mengendalikan / menghukum orang lain.
• Ciri-cirinya adalah:
o Ingin kemauan dan pendapatnya diikuti
o Memaksa orang untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin
dilakukan
o Keras dan bermusuhan
o Menyerang secara fisik atau verbal
o Intimidasi
o Ingin menang dengan segala cara
• Contoh komunikasi agresif : Lakukan saja!
• Orang yang melakukan aggressive communication mungkin
pada awalnya merasa puas, cenderung untuk mengulangi
tindakannya. Tetapi untuk jangka panjangnya mereka dapat
merasa bersalah (saat memikirkan tindakannya), malu, dan
ditinggalkan teman. Pada akhirnya akan terus menyalahkan
orang lain atau system. Balas dendam
• mungkin dapat dilakukan oleh orang lain yang sebelumnya
disudutkan.
2. Passive Communication
(Submissive)
• Komunikasi ini merupakan lawan dari komunikasi aggressive
dimana orang tersebut cenderung untuk mengalah dan tidak
dapat mempertahankan kepentingannya sendiri.
• Bahkan hak mereka cenderung dilanggar namum dibiarkan.
Mereka cenderung untuk menolak secara pasif (dengan
ngomel dibelakang misalnya)
• Ciri-cirinya :
Orang yang jarang mengungkapkan keinginan dan kebutuhan atau
perasaan
Mengikuti tuntutan dan kemauan orang lain, ingin menghindari konflik
Tidak mampu mempertahankan hak dan pribadinya
Selalu mengedepankan orang lain
Minta maaf berlebihan
Marah kecewa, frustasi dipendam
Tidak tahu apa yang diinginkan
Tidak bisa ambil keputusan
Selalu mencari-cari alasan atas tindakan
3. Assertive Communication
• Assertive Communication adalah komunikasi yang terbuka,
menghargai diri sendiri dan orang lain. Komunikasi assertive
tidak menaruh perhatian hanya pada hasil akhir tapi juga
hubungan perasaan antar manusia.
Ciri-ciri assertive communication adalah:
• Terbuka dan jujur terhadap pendapat diri dan orang lain
• Mendengarkan pendapat orang lain dan memahami
• Menyatakan pendapat pribadi tanpa mengorbankan
perasaan orang lain
• Mencari solusi bersama dan keputusan
• Menghargai diri sendiri dan orang lain, mengatasi konflik
• Menyatakan perasaan pribadi, jujur tetapi hati-hati
• Mempertahankan hak diri.
• Memiliki bahasa tubuh yang paling berbeda antara
Assertive, Aggressive and Passive
PERTEMUAN - Iv
KOMUNIKASI
PROFESIONAL di
BIDANG FARMASI
DASAR
• Proses komunikasi antar farmasis berbeda dengan
komunikasi sesama teman (umum)
PELAYANAN DI RS MERUPAKAN
PELAYANAN MULTIDISIPLIN
Maka, apa yang perlu
diperhatikan.....?
• Multidisiplin bisa berpotensi terjadinya pelayanan yang
tumpang tindih
• Dapat memicu konflik interprofesional yang akan berpengaruh
pada keterlambatan pemeriksaan dan tindakan
• Kesalahan dapat terjadi karena buruknya komunikasi dan
pemahaman dalam tim
Apa yang harus
dilakukan...?
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
TERSEBUT DIPERLUKAN KESELARASAN LANGKAH
YANG DINAMIS ANTAR BERBAGAI KLINISI DAN
DISIPLIN KEILMUAN