Anda di halaman 1dari 16

Stroke Hemorragic

dan Non
Hemorragic
Bobby Priyandana
Dwinta Kinati
Fahdya Anjeli
Jesica Fitriani
Definisi Stroke hemorragic dan
stroke non hemorragic
Stroke atau serangan otak adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif, cepat, berupa
defisit neurologis fokal dan atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan
kematian,

Stroke Hemoragik merupakan perdarahan yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah pada daerah
otak tertentu dan Stroke Non Hemoragic merupakan terhentinya sebagian atau keseluruhan aliran ke otak
terhambat.
Klasifikasi
Stroke hemoragik, Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan
subaraknoid. dibagi menjadi dua, yaitu:
● Perdarahan intracranial
● Perdarahan subraknoid

Stroke non hemoragik, Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebral,
biasanya terjadi saat setelah lama beristiahat, baru bngun tidur atau di pagi hari..
● Tia (Transient Ischemic attack)
● Stroke in-evolution
● Stroke trombotik
● Stroke embolik
● Stroke akibat komperesi terhadap arteri oleh proses di luar arteri seperto tumor,
abses, granuloma
Etiologi

Stroke hemoragik

Stroke non hemoragik


• Perdarahan intraserebral primer
• Ruptur kantung aneurisma
• Ruptut malformasi arteri dan vena
• Amiloisdosis arteri • Emboli
• Inflamasi pada arteri dan vena • Trombosis
patofisiologi

Otak terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron, sel-sel penunjang yang dikenal sebagai sel glia, cairan
serebrospinal, dan pembuluh darah. Semua orang memiliki jumlah neuron yang sama sekitar 100 miliar,
tetapi koneksi di antara berbagi neuron berbeda-beda. Pada orang dewasa, otak membentuk hanya sekitar
2% (1200-1400 gram) dari berat tubuh total, tetapi mengkonsumsi sekitar 20% oksigen dan 50% glukosa
yang ada di dalam darah arterial. Dalam jumlah normal darah yang mengalir ke otak sebanyak 50-60 ml
per 100 gram jaringan otak per menit. Jumlah darah yang diperlukan untuk seluruh otak adalah 700-840
ml/menit, dari jumlah darah itu di salurkan melalui arteri karotis interna yang terdiri dari arteri karotis
dekstra dan sinistra, yang menyalurkan darah ke bagian depan otak disebut sebagai sirkulasi arteri
serebrum anterior, yang kedua adalah vertebrobasiler, yang memasok darah ke bagian belakang otak
disebut sebagai sirkulasi arteri serebrum posterior, selanjutnya sirkulasi arteri serebrum anterior bertemu
dengan sirkulasi arteri serebrum posterior membentuk suatu sirkulus Willisi.
Manifestasi klinis
Stroke Hemoragik
Stroke non hemoragik

• Sakit kepala berat • Arteri karotis interna


• Mual dan muntah • Arteri serebri media
• Penurunan kesadaran • Arteri serebri anterior
• Kejang • Sistem vertebrobasilaris
• Penglihatan kabur • Arteri serebri posterior
Pemeriksaan diagnostik

Anamnesis Pemeriksaan fisik


Stroke harus dipertimbangkan pada setiap Tujuan nya adalah untuk mendeteksi
pasien yang mengalami defisit neurologi penyebab stroke ekstrakranial, memisahkan
akut (baik fokal maupun global) atau stroke dengan kelainan lain yang menyerupai
penurunan tingkat kesadaran. stroke, dan menentukan beratnya defisit
neurologi yang dialami.
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan Gambaran
neurologi radiologi
Tujuan nya ialah untuk mengidentifikasi gejala • CT scan kepala non kontras
stroke, memisahkan stroke dengan kelainan lain • CT perfussion
yang memiliki gejala seperti stroke, dan • CT angiografi (CTA)
menyediakan informasi neurologi untuk • MR angiografi (MRA)
mengetahui keberhasilan terapi. • USG, ECG, EKG, Chest X-Ray
Gambaran
laboratorium
Pemeriksaan darah rutin diperlukan sebagai
dasar pembelajaran dan mungkin pula
menunjukkan faktor risiko stroke seperti
polisitemia, trombositosis, trombositopenia,
dan leukemia).
pencegahan

sekunder tersier
Primer
• Hipertensi ; diet, obat
Tujuan nya, mengurangi timbulnya antihipertensi
• Diabetes mellitus; diet, obat Rehabilitasi meningkatkan
faktor risiko stroke bagi individu yang kembali kemampuan fisik dan
mempunyai faktor risiko tetapi belum hipoglikemik oral/insulin
• Dislipidemia; diet rendah mental dengan berbagai cara.
menderita stroke dengan cara Tujuan progtam rehabilitasi
melaksanakan gaya hidup sehat bebas lemak dan obat
antidislipidemia adalah memulihkan independensi
stroke, antara lain: atau mengurangi ketergantungan.
• Tidak merokok
• Mengurangi kolesterol
komplikasi
Stroke non
Stroke hemoragik
hemoragik
• Kejang
• Gangguan dalam berpikir dan • Hipoksia serebral
mengingat • Penurunan aliran darah
• Masalah pada jantung serebarl
• Kesulitan dalam menelan, • Emolisme serebral
makan, atau minum
— Analisa kasus

Studi kasus dilakukan di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. pada
tanggal 16-07 2019 di ruang Instalasi Gawat Darurat. Pasien yang
dirawat berinisial Tn. M.S berusia 53 tahun, jenis kelamin laki-laki,
agama kristen protestan, pekerjaan petani, alamat Alor Selatan, Nomor
register 513514, masuk rumah sakit pada tanggal 16-07-2019 dengan
diagnosa medis Stroke Hemoragic, tanggal pengkajian 16-07- 2019,
sumber informasi dari pasien, keluarga dalam hal ini sebagai
penanggung jawab Ny. P.S yakni istri pasien, dan catatan perawatan.
diagnosa

Diagnosis keperawatan ditegakan berdasarkan data-data yang dikaji dimulai


dengan menetapkan masalah, penyebab dan data pendukung. Masalah
keperawatan yang ditemukan pada Tn M.S adalah Hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan gangguan neuromuskuler ditandai dengan keluarga
pasien mengatakan lemah dan mati rasa di tubuh bagian kanan dan kiri, klien
tampak berbaring di tempat tidur. hasil pengukuran kekuatan otot didapatkan
ekstremitas atas bagian dekstra bernilai 2 dan ekstremitas bagian bawah
dekstra 1, ekstremitas bagian atas dan bawah sinistra 1.
Intervensi

Intervensi yang dibuat pada diagnosis pertama hambatan mobilitas


fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler.Goal: pasien
akan mempertahankan mobilitas fisik yang efektif selama dalam
perawatan. Objektif: dalam jangka waktu sau kali dua puluh empat
jam perawatan pasien akan menunjukan outcomes: Pergerakan
(0208) yang diharapkan meningkat dari 2 (banyak terganggu)
menjadi 4 (sedikit terganggu) dengan indikator yang diambil yaitu:
keseimbangan, kordinasi, gerakan otot dan berjalan.
Implementasi keperawatan

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan


gangguan neuromuskuler tindakan keperawatan yag
dilakukan yaitu 1) Jam 08.30 WITA mengatur posisi
yang nyaman bagi pasien, 2)Jam 09.00 WITA
mengukur tanda-tanda vital, 3) Jam 09.30 WITA
memonitoring terhadap adanya tremor, 4) Jam 10.00
WITA mencatat keluhan sakit kepala, 5) Jam 10.30
WITA menghindari kegiatan yang bisa meningkatkan
tekanan intrakranial.
Evaluasi

diagnosis 1:Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan


gangguan neuromuskuler, Subjektif: keluarga pasien mengatakan
kaki kiri dan tangan kanan masih terasa lemah, mati rasadan sulit
bergerak, Objektif: pasien hanya terbaring,belum dapat bergerak
dengan aktif, kekuatan otot yang didapatkan tangan: dekstra 2
sinistra 1, kaki: dekstra 1, sinistra 1, tekanan darah: 150/80
milimeterHg, Nadi : 92 kali per menit, Suhu: 36,7 C, Pernapasan:
23 kali per menit,Assesment: Masalah belum teratasi, Planing:
semua intervensi dilanjutkan.
THANKS
!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai