Analisis Fundamental
Analisis Fundamental
0 1 2 3 4 5
P.V. Div1
P.V. Div2
P.V. Div3
P.V. Div4
P.V. Div5
∑ P.V. Div1-5
Komponen Penaksiran Nilai saham Berdasarkan
Present Value Dividend
Ekuitas
dibagikan
dividen Tingkat hasil yang diharapkan
Kebijakannya tetap
Dividen tinggi Laba ditahan
Laba/EPS Pertumbuhan
Laba rendah
Kebijakan dividen
Dividen masa datang
LABA = PENJUALAN - BIAYA
Besar Kecilnya Laba Dipengaruhi Oleh:
Besar Kecilnya penjualan yang dihasilkan
Besar Kecilnya Biaya
FAKTOR-FAKTO YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN DAN BIAYA
PENILAIN
Lakukan Analisis :
1. Ekonomi/Pasar
2. Industri
3. Perusahaan
1. Pertanian
1.1. Tanaman Pangan
1.2. Perkebunan
1.3. Peternakan
1.4. Perikanan
1.5. Kehutanan
1.6. Lainnya
2. Pertambangan
2.1. Batu Bara
2.2. Minyak & Gas Bumi
2.3. Logam & Mineral Lainnya
2.4. Batu-batuan
2.5. Lainnya
3. Industri Dasar & Kimia
3.1. Semen
3.2. Keramik, Porselen & Kaca
3.3. Logam & Sejenisnya
3.4. Kimia
3.5. Plastik & Kemasan
3.6. Pakan Ternak
3.7. Kayu & Pengolahannya
3.8. Pulp & Kertas
3.9. Lainnya
4. Aneka Industri
4.1. Mesin dan Alat Berat
4.2. Otomotif & Komponennya
4.3. Tekstil & Garmen
4.4. Alas Kaki
4.5. Kabel
4.6. Elektronika
4.7. Lainnya
5. Industri Barang Konsumsi
5.1. Makanan & Minuman
5.2. Rokok
5.3. Farmasi
5.4. Kosmetik & Keperluan Rumah Tangga
5.5. Peralatan Rumah Tangga
5.6. Lainnya
6. Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan
6.1. Properti & Real Estate
6.2. Konstruksi Bangunan
6.3. Lainnya
7. Infrastruktur, Utilitas & Transportasi
7.1. Energi
7.2. Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya
7.3. Telekomunikasi
7.4. Transportasi
7.5. Konstruksi Non Bangunan
7.6. Lainnya
8. Keuangan
8.1. Bank
8.2. Lembaga Pembiayaan
8.3. Perusahaan Efek
8.4. Asuransi
8.5. Lainnya
9. Perdagangan, Jasa & Investasi
9.1. Perdagangan Besar Barang Produksi
9.2. Perdagangan Eceran
9.3. Restoran, Hotel & Pariwisata
9.4. Advertising, Printing & Perangkatnya
9.5. Kesehatan
9.6. Jasa Komputer & Perangkatnya
9.7. Perusahaan Investasi
9.8. Lainnya
INDIKATOR MONETER UNTUK MEMPREDIKSI PASAR
D1
P0
(r g)
P0 = Harga Saham
P0 = ?
D1 = Rp 2.000
r = 10%, 12%, 14%
g = 2%
2.000
P0 25.000
(10% 2%)
2.000
P0 20.000
(12% 2%)
2.000
P0 16.666,67
(14% 2%)
Harga saham
waktu
Menggunakan model Valuasi untuk memprediksi kondisi pasar:
Model DDM
P0 =Harga saham saat ini
D1
P0 D1 = Dividen saat ini
(r g) r = tingkat hasil yang diharapkan investor
g = pertumbuhan EPS dan dividen
Model PER (price earnings ratio)
1- b b = Laba ditahan
PER
(r g) r = tingkat hasil yang diharapkan investor
g = pertumbuhan EPS dan dividen
1 - 0,50 0,50
PER 2009 9,80 X
(0,206 0,155) 0,051
ANALISIS INDUSTRI
Menganalisis industri-industri untuk menemukan industri
yang dapat diharapkan memberikan hasil yang paling
baik.
Klasifikasi Industri menurut International Standard
Industrial Classification (ISIC) System. Menggunakan kode
sejumlah digit tertentu:
• Semakin sedikit digitnya semakin luas klasifikasinya;
• Semakin banyak digitnya semakin rinci
BEI Menggunakan 9 Sektor yang dirinci menjadi : 54 sub
sektor
Value line investmen survey mecakup 1.700 perusahaan,
m=dibagi ke dalam 90 industri
Analisis Industri dapat menggunakan data tentang:
Penjualan, laba, dividen, Struktur modal, jenis produk
yang dihasilkan, regulasi, inovasi ,dlsb.
Tahapannya dapat meliputi:
Tahap-tahap kehidupan produknya
• Berkembang cepat;
• Pertumbuhan stabil;
• Jenuh
• Sudah menurun
Menghubungkan Industri dengan kondisi
perekonomian
Analisis kualitatif , untuk menjelaskan tentang prospek
industri yang dipilih dimasa mendatang
Penjualan
Ke Pe
de n Waktu
pe
ur
pe
wa u
r
na
ke
r
tu
sa
na
n
m
an
l
bu
an
ha
n
Tahap Pertumbuhan:
Produk yg ditawarkan diterima pasar
Penjualan Mengalami pertumbuhan tinggi
Laba tidak mampu mendanai pertumbuhan penjualan yang
tinggi;
Memerlukan pendanaan eksternal
DPR rendah
Tahap Kedewasaan:
Pertumbuhan penjualan masih berlangsung tapi lebih rendah dari
tahap sebelumnya;
Laba sudah cukup untuk mendanai pertumbuhan;
Tidak memerlukan pendaan eksternal;
DPR lebih tinggi daripada tahap sebelumnya.
Tahap Penurunan:
Pertumbuhan penjualan negatif;
Jika tidak ada inovasi dan diversifikasi penjualan akan terus
menurun;
DPR rendah bahakan tidak mampu membagikan dividen
IMPLEMENTASI SIKLUS HIDUP INDUSTRI PADA PENILAIAN
D1 1- b
P0 PER
(r g) (r g)