Anda di halaman 1dari 18

Pengelolaan Sumber

Daya Alam (Panas


Bumi)
Naldi Candra
S2 Ilmu Lingkungan
Pendahuluan
• Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam., minyak,
gas bumi, Tambang seperti batu bara, emas, Logam, Nikel, Serta Air, Ikan dan
lain-lain.
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan bahwa: “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat.”

Dikuasai oleh Negara memaknai Hak Penguasaaan Negara atas aset kekayaan alam. Negara berdaulat mutlak
atas kekayaan sumber daya alam. Hak kepemilikan yang sah atas kekayaan alam adalah rakyat Indonesia. Kedua
makna ini merupakan satu kesatuan. Hak penguasaaan negara merupakan instrumen sedangkan “sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat” adalah tujuan akhir pengelolaan kekayaan alam.

Pengelolaan Sumber Daya (Panas


Bumi/Geotermal)
UU yang berlaku
Sekarang
Panas bumi terbentuk akibat adanya aktivitas fisika dan kimia di yang berada di dalam bumi. Lempeng tektonik
menabrak satu sama lain dan mengakibatkan tebentuknya dataran tinggi ataupun patahan/rekahan, di mana
proses ini disebut subduksi atau tumbukan. Oleh sebab itu, keberadaan suatu sumber panasbumi dapat
diidentifikasi dari adanya kegiatan vulkanik dan/atau tektonik serta dapat pula dilihat dari manifestasinya di
permukaan (Syahda Ahyar Habibirahman, Lestari ,dan Bambang Kustono, 2019)
• Secara umum pemanfaatan panas bumi terdiri atas dua jenis, yaitu pemanfaatan
langsung dan pemanfaatan tidak langsung. Panas bumi telah dimanfaatkan sampai
dengan saat ini, baik untuk pemanfaatan langsung maupun pemanfaatan tidak langsung
yaitu untuk pembangkit listrik (Fridleifsson, 2001).
Pemanfaatan langsung panas bumi temperatur 20 ºC hingga lebih dari 100 ºC. Sesuai perkembangan
teknologi saat ini, pemanfaatan langsung panas bumi ini dapat juga untuk pembangkit listrik. Air panas
yang berasal dari manifestasi panas bumi dapat digunakan untuk menghasilkan listrik
Menurut Dipippo (2007) PLTP terdiri atas 4 jenis pertama adalah Single Flash Steam Power
Plants.kedua adalah Double Flash Steam Power Plants ketiga adalah Dry Steam Power Plants dan
keempat adalah Binary Cycle Power Plants

Operasional PLTP tidak memerlukan energi primer untuk menggerakkan turbin, hal ini karena uap
air diekstraksi dari perut bumi melalui sumur produksi. Uap yang dihasilkan oleh sumur dipisahkan
oleh separator, sehingga menghasilkan uap dan brine. Brine merupakan fasa cair dari hasil
pemisahan uap panas bumi diseparator. Uap dipergunakan untuk memutar turbin. Setelah memutar
turbin uap tersebut terkondensasi menjadi air. Air hasil kondensasi iniseharusnya diinjeksikan
kembali ke dalam reservoir untuk menjaga keberlanjutan reservoir sehingga sumber daya panas
bumi dapat terus terjaga keberlanjutannya.Ketika air dan brine yang dihasilkan oleh PLTP ini tidak
diinjeksikan kembali, maka air dan brine tersebut menjadi limbah
Asas-asas dalam Pengelolaan Panas Bumi
Potensi Panas Bumi Di Indonesia

• Potensi panas bumi

Indonesia merupakan

yang terbesar di dunia,

40% cadangan dunia,

yaitu sebesar 29.038

MW yang tersebar di

276 lokasi panas bumi

(Data Badan Geologi per

Desember 2010)
Untuk melindungi lingkungan dari pencemaran limbah PLTP, pemerintah telah mengatur baku mutu
limbah yang dihasilkan oleh PLTP. Pengaturan baku mutu limbah ini melalui Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi. Baku mutu limbah PLTP menurut Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010
Lingkunga
Ekonomi Sosial
n

Pembangunan Berkelanjutan
Nilai ekonomi keanekaragaman hayati sangat berpotensi
menjadi tulang punggung sektor industri, pertanian,
perdagangan, kehutanan, kesehatan, dan pariwisata.
Kementerian Lingkungan Hidup, mengacu pada sejumlah studi
akademik menyebutkan, nilai sumber daya genetik dan
pengetahuan tradisional setiap tahunnya dapat mencapai 500–
800 miliar dollar AS. Untuk tumbuhan obat Indonesia
diperkirakan bernilai 14,6 miliar dollar AS atau lebih dari 2 kali
lipat nilai produk kayu hutan.

Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem


hidrotermal yang mempunyai temperatur tinggi (>225º C), yang
terletak di beberapa wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi dan
sebagian wilayah timur Indonesia. Adanya suatu sistem
hidrotermal di bawah permukaan bumi seringkali ditunjukkan
dengan manifestasi panas bumi di permukaan (Geothermal
Surface Manifestation), seperti mata air panas, geyser, dan
sebagainya
Secara spesifik, pengembangan panas bumi yang berkelanjutan dapat

Meminimalisir dan atau menghindari dampak negatif terhadap


lingkungan dan kelestarian hutan yang bernilai konservasi tinggi
serta dampak sosial masyarakat.

Mempertahankan dan atau meningkatkan nilai kearifan lokal


masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan serta nilai-nilai konservasi tinggi yang teridentifikasi
di wilayah pengembangan panas bumi
Membangun dukungan luas dari para pihak melalui profil
keberlanjutan yang lebih maju dan penerimaan sosial yang
lebih baik dengan cara melindungi kepentingan masyarakat dan
ekosistem, serta meningkatkan peran industri panas bumi
dalam konservasi hutan dan keanekaragaman hayati.
Memberi masukan dalam penyusunan kebijakan dan peraturan
maupun kegiatan advokasi untuk percepatan pengembangan
dan pemanfaatan energi panas bumi, serta menjadi salah satu
opsi pertimbangan bagi pemerintah pusat maupun daerah
dalam memberikan izin pengembangan panas bumi, terutama
yang berada di kawasan hutan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai