Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH

Manusia sebagai makhluk sosial


selalu berinterkasi dengan sesama
karena manusia tidak dapat hidup
sendiri tapi membutuhkan peran
Negeri Sejuta
Pesona orang lain. Manusia membentuk
pengelompokan sosial di antara
sesama dalam upaya
mempertahankan hidup dan
mengembangkan kehidupan
Cica Ramadani / 20168005
Dasar Hukum

Visi dan Misi :


Mewujudkan Masyarakat Pessel
Mandiri, Unggul, Agamais dan
Sejahtera
Batas – Batas Wilayah

• Wilayah perencanaan merupakan daerah administratif terletak di 0˚ 57’ 31,21’’


LS – 20 28’ 42,32’’ LS dan 100˚ 17’ 48,64 BT – 1010 17’ 34,3 BT, dengan luas
kurang lebih 604.934 Ha.
• Luas wilayah kab. 5.750 km² terdiri dari 15 kecamatan dan 182 nagari
• Batas-batas wilayah meliputi:
a. sebelah utara berbatasan dengan Kota Padang;
b. sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Solok, Kabupaten Solok
Selatan, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi;
c. sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Muko-muko di Pro.
Bengkulu;
Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang
Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:
• Peningkatan kualitas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam secara terpadu
dengan provinsi dan Kabupaten berbatasan;
• Pengguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi Taman Nasional Kerinci Seblat,
Hutan Lindung, Hutan Suaka Alam Wisata;
• Pengembangan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis konservasi guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
• Pengurangan kesenjangan pembangunan dan perkembangan wilayah Utara-Selatan;
• Peningkatan pemanfaatan potensi sumberdaya alam dan pengembangan wilayah pusat -pusat
• pemukiman melalui pengolahan sektor perkebunan, perternakan, pertanian dan perikanan dan
pariwisata sesuai daya dukung wilayah;
• Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi lahan dan modernisasi pertanian dengan
pengelolaan yang ramah lingkungan;
• Peningkatan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis pangan dan kelautan sesuai keunggulan
kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan;
• Peningkatan potensi Sumber Daya Manusia untuk mengelola potensi sumber daya alam;
• Pembangunan kawasan wisata Alam dan laut melalui penetapan kawasan wisata sebagai kawasan
unggulan, dikelola dengan ramah lingkungan;
Program Prioritas Perwujudan Struktur Ruang
1. pengembangan dan penataan Pusat Kegiatan Wilayah Promosi Kota Tapan
2. pengembangan PKL Kota Painan
3. pengembangan PPK Kota Tarusan, Kota Pasar Baru Bayang, Kota Kambang, Kota
Inderapura dan Kota Lunang
4. pengembangan PPL Barung-Barung Belantai, Asam Kumbang, Lumpo, Pasar Kuok,
Surantih, Amping Parak, Koto Baru, Lubuk Sarik, Lakitan, Balai Selasa, Air Haji, Muaro
Sakai, Sindang, Silaut, Kumbung

1. pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang tersebar di seluruh


kecamatan;
2. pembangunan prasarana pengendalian banjir di kawasan pesisir
3. pengamanan abrasi pantai di pesisir pantai

1. pembangunan jalan Kambang – Batas Kabupaten Solok Selatan


2. peningkatan dan pemeliharaan sumberdaya air yang berskala regional pada
seluruh sungai yang berhulu di pada kawasan TNKS.
Peta Penggunaan Lahan Kab. Pessel – Painan Sekitarnya
Peta Rencana Struktur Ruang – Painan Sekitarnya
Peta Rencana Pola Ruang – Painan Sekitarnya
Pembangunan Perluasan RSUD di Bukit Kabun Taranak Painan
Pembangunan gedung baru RSUD M. Zein Painan (96 M), Kabupaten Pesisir
Selatan telah dihentikan sepihak oleh bupati setempat pada 2017 karena :
• soal pembangunan RSUD yang tidak memenuhi persyaratan sesuai
Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 tentang klarifikasi dan perizinan rumah
sakit, dan pembangunan tidak didukung dengan dokumen AMDAL.
• perencanaan kurang memperhitungkan kesesuaian kondisi tanah, dan
pematangan lahan yang tidak sesuai prosedur dalam laporan studi
kelayakan dan dokumen UKL UPL.

Lokasi Pembangunan RSUD di area perbukitan sesuai peruntukan penggu


naan lahan merupakan ladang/hutan rakyat dan bukan area pemukiman.
Pembangunan Pengembangan Kawasan Wisata Carocok

• Pembangunan Mesjid Terapung “Samudera Ilahi” tidak terdapat dalam RTRW


2010 – 2030, namun untuk meningkatan pariwisata maka dibangun pada
tahun 2018-2020 dengan anggaran 27,5 M
• Menurut Aliansi Jurnalis Penyelamat Lingkungan Hidup (AJPLH) menemukan
perusakan terhadap lingkungan terumbu karang dalam pembangunan masjid
terapung.
• Proyek yang dibangun sebagai ikon wisata tapi terlihat mengabaikan
kelestarian lingkungan.
Rekomendasi

• Perlu kajian dari semua instansi terkait dalam realisasi pembangunan dan
melihat dari skala prioritas
• Meningkatkan koordinasi kabupaten/kecamatan/nagari dalam merencanakan
pembangunan
• Pembangunan dilaksanakan hendaknya memiliki kajian lingkungan
(Amdal/UKP/UPL)

Anda mungkin juga menyukai