Anda di halaman 1dari 26

Seminar Usulan Penelitian

FASIH SAEPUL ANWAR


170410070013

PENGELOLAAN PAJAK DAERAH DI DINAS


PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEKAYAAN, DAN
ASET DAERAH KABUPATEN SUBANG TAHUN
2010
LATAR BELAKANG
PENELITIAN
Sejak bergulirnya era reformasi,
pemerintah saat ini telah mengubah sistem
sentralisasi menjadi desentralisasi yang
berarti pemerintah lokal (daerah) dapat
mengelola keuangannya sendiri dan juga
mengelola pemanfaatan sumber-sumber daya
daerah untuk kepentingan masyarakat lokal.
 Untuk membiayai pembangunan dan
pengeluaran rutin lainnya pemerintah daerah
tentu memerlukan sumber penerimaan dana
yang besar. Salah satu sumber penerimaan
yang dapat diandalkan yaitu berasal dari pajak
daerah.
 Dalam menghadapi ini Pemerintah Kabupaten
Subang tentu sudah berusaha menggali
potensi-potensi yang ada di daerahnya, salah
satunya adalah pajak.
 potensi Kabupaten Subang cukup besar, dilihat dari
topografinya sendiri subang terdiri dari daerah
dataran rendah, daerah berbukit, dan daerah
pegunungan. Oleh karena itu potensi subang cukup
besar, terutama bagi penerimaan pajak daerahnya.
 Fenomena yang terjadi adalah kurang efektifnya
pengelolaan pajak di kabupaten subang, hal ini
terlihat dari banyaknya kasus dalam pemungutan
pajak di Kabupaten Subang, salah satunya adalah
kasus korupsi.
 selain itu banyak perolehan pajak yang tidak
mencapai target
 Pelaksanaan pengelolaan pajak daerah sepenuhnya
diserahkan kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) sebagai
pelaksana daerah di bidang keuangan. Dengan
demikian segala urusan terkait pengelolaan pajak
menjadi tugas dan tanggungjawab DPPKAD.
 Bertitik tolak dari latar belakang masalah tersebut di
atas maka diadakan penelitian mengenai masalah
tersebut dengan mengambil judul:
 Pengelolaan Pajak Kabupaten Subang Tahun
2010 (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Subang)
IDENTIFIKASI
MASALAH
 Berdasarkan kepada latar belakang penelitian di atas
peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut
:
1. Bagaimana perencanaan yang dilakukan
Pemerintah Kabupaten Subang dalam pengelolaan
pajak daerah Kabupaten Subang tahun 2010?
2. Apakah pelaksanaan atau pemanfaatan yang
dilakukan Pemerintah Kabupaten Subang dalam
pengelolaan pajak daerah Kabupaten Subang tahun
2010 sudah efektif dan efisien ?
3. Bagaimana pengawasan yang dilakukan
Pemerintah Kabupaten Subang dalam pengelolaan
pajak daerah Kabupaten Subang tahun 2010?
MAKSUD DAN
TUJUAN
 Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menjelaskan bagaimana pelaksanaan Pengelolaan pajak daerah
oleh pemerintah Kabupaten Subang.
 Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa perencanaan dalam
pengelolaan pajak daerah oleh pemerintah Kabupaten Subang.
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa apakah pelaksanaan
atau pemanfaatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten
Subang dalam pengelolaan pajak daerah sudah efektif dan
efisien.
3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa pengawasan yang
dilakukan Pemerintah Kabupaten Subang dalam pengelolaan
pajak daerah.
KEGUNAAN
PENELITIAN
1.Kalangan Akademis: hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif bagi pengembangan studi Ilmu
Pemerintahan dalam konteks pengelolaan pajak. Khusunya
pengelolaan pajak daerah.
2. Kegunaan Pemerintah: khususnya Pemerintah Kabupaten
Subang diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam
melaksanakan pengelolaan pajak daerahnya.
3. Kepentingan Masyarakat: diharapkan dapat membantu masyarakat
khusunya masyarakat subang, dan umumnya masyarakat indonesia
untuk mengenal lebih dekat dalam pengelolaan pajak, sehingga
dalam empirisnya masyarakat dapat mengawasi dalam pengelolaan
pajak. Selain itu masyarakat juga lebih mengerti bagaimana dalam
mengurus pajak.
4. Bagi Kepentingan Penulis: penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengatahuan, daya nalar, dan analisis terhadap masalah
yang dihadapi pemerintah dan masyarakat dalam hal pengelolaan
pajak.
KERANGKA
PEMIKIRAN
 Desentralisasi adalah penyerahan wewenang
pemerintah pusat kepada daerah otonom. Otonomi
daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat.
 Desentralisasi pengelolaan keuangan daerah
merupakan konsekuensi logis dari adanya
desentralisasi. Desentralisasi pengelolaan keuangan
daerah ini dimaksudnya daerah memiliki wewenang
dan tanggung jawab penuh untuk mengelola
keuangan masing-masing daerahnya
 Pengelolaan merupakan salah satu fungsi
pemerintah, Istilah pengelolaan sering
diidentikan dengan istilah manajemen, hal ini
sesuai dengan yang dikemukakan oleh
siswanto, bahwa: “istilah manajemen telah
diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif
yang berbeda, misalnya
pengelolaan, pembinaan, pengawasan, ketatala
ksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapeng
urusan, administrasi, dan sebagainya”
(Siswanto, 2006: 1).
 Seperti yang dijelaskan oleh Brantas bahwa:
“manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya
adalah „managing‟ -pengelolaan-, sedang
pelaksananya disebut manajer atau pengelola”
(Brantas, 2009: 5).
 Hersey dan Blanchard menurut Stoner dalam
Sudjana (2000:17) memberikan arti pengelolaan
sebagai berikut “pengelolaan merupakan kegiatan
yang dilakukan bersama dan melalui orang-
orang serta kelompok dengan maksud untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi”.
 Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat bahwa
pengelolaan merupakan manajemen.
 Manajemen adalah suatu kemampuan dan
keterampilan khusus untuk melakukan suatu
kegiatan baik bersama orang lain, atau
melalui orang lain dalam mencapai tujuan
organisasi. Sumijo dan soebedjo dalam
Sudjana (2000:17) mengemukakan bahwa :
manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpi
nan dan pengawasan dari seluruh anggota
organisasi dan penggunaan seluruh sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan
 menurut Bachrul Elmi prinsip-prinsip manajemen modern pada intinya adalah:
Perencanaan yang matang,memerlukan syarat adanya kemampuan dan kecermatan untuk
melihat apa yang terjadi di masa lalu, apa yang dibutuhkan pada saat ini serta perubahan dan
perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Dalam konteks pengelolaan kekayaan daerah
maka idelanya harus ada validasi data, pengetahuan dan kemampuan untuk mengukur apa dan
berapa potensi kekayaan yang dimiliki dan bagaimana perencanaan penggunaan sesuai
dengan kebutuhan saat ini dan di masa yang akan datang. Praktek-praktek yang demikian
dapat disaksikan seperti pada pengelolaan SDA, yang hanya mementingkan kebutuhan saat ini
tanpa mempertimbangkan kehidupan masa yang akan datang.
Pelaksanaan yang tepat, mensyaratkan adanya proses penyelenggaraan yang efisien, efektif
dan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Hal ini dapat dicapai jika didukung
dengan adanya aturan yang jelas, pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
jelas diantara para pihak yang terkait, didukung pula oleh profesionalisme bagi para
pelaksananya.
Dan tidak kalah penting artinya adalah sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern yang berkembang pada saat ini kita perlu memanfaatkan information
technology (IT). Pengelolaan kekayaan daerah tanpa didasari ilmu pengetahuan dan
kemajuan teknologi akan tidak efisien, hasilnya tidak optimal bahkan akan mengurangi nila
manfaatnya.
Prisip ketiga adalah pengawasan yang ketat. Arti ketat disini adalah bukan model pengawasan
yang membelenggu dan mengakibatkan kesulitan bagi pelaksana dalam menjalankan tugas
dan fungsinya. Juga bukan pengawasan yang cenderung mencari-cari kesalahan bagi
pelaksananya. Adapun yang dimaksud dengan pengawasan yang ketat dalam manajemen
modern adalah konsistensi didalam menerpakan prinsip, aturan dan mekanisme yang telah
ditetapkan.
(Elmi, 2002: 122-123)
 Pajak pada umumnya merupakan iuran rakyat
kepada kas negara berdasarkan undang-
undang, sehingga dapat dipaksakan dengan tidak
mendapat balas jasa secara langsung.
 Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro
adalah
:
“Pajak adalah iuran kepada kas Negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat di paksakan) dengan
tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang
langsung dapat di tujukan dan yang di gunakan untuk
membayar pengeluaran umum” (Soemitro, 2003:26).
 Sedangkan pengertian pajak yang dikemukakan oleh
P.J.A. Andriani yang telah diterjemahkan oleh R.
Santoso Brotodiharjo adalah :
“Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat di
paksakan) yang terutang oleh wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan, dengan tidak
mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat di
tunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan
tugas Negara yang menyelenggarakan
pemerintahan”. (Brotodiharjo, 1991:2)
 Model Kerangka pemikiran dalam penelitian
tentang Pengelolaan pajak daerah
Kabupaten Subang Tahun 2010 :
OTONOMI PENGELOLAAN
PAJAK

PRINSIP-PRINSIP
PENGELOLAAN PAJAK:
1. PERENCANAAN.
2. PELAKSANAAN.
3. PENGAWASAN.
(Elmi. 2002: 122-123)
METODE
PENELITIAN
METODE PENELITIAN
 Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode penelitian deskriptif.
 Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa
penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi
tentang status suatu gejala saat penelitian
dilakukan”.
2. PENDEKATAN PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini penulis
menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti
memilih menggunakan pendekatan
kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti
lebih menekankan pada penyelidikan untuk
memahami masalah sosial berdasarkan
pada pandangan informan yang terperinci
tentang suatu masalah
3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Studi Kepustakaan Yaitu mengadakan pengumpulan data
melalui penelaahan berbagai studi literatur yang berhubungan
dengan Pelaksanaan Pengelolaan Pajak Kabupaten Subang.
2. Studi Lapangan Yaitu pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dan menyeleksi data yang diperoleh di lokasi
penelitian. Studi lapangan ini dilakukan dengan teknik:
 Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung, dimana peneliti
ditempatkan sebagai pengamat penuh.
 Wawancara. yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung
terhadap informan
 Dokumentasi atau Kepustakaan, yaitu pengambilan data
yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.
4. TEKNIK PENGAMBILAN INFORMAN
Dari pertimbangan yang telah
ditentukan, dipilih beberapa orang informan
yang ditentukan dengan teknik purposive.
Dengan menggunakan teknik purposive ini
peneliti dapat menggunakan pertimbangan
yang mendalam atau intuisi dalam memilih
orang-orang atau kelompok yang dinilai paling
baik untuk diteliti (Hamidi, 2008:88).
NO
INFORMAN INFORMASI YANG DIPEROLEH JUMLAH

Memberikan informasi mengenai penyusunan,


keterlibatan dan pertanggung-jawaban DPPKAD
1 Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah Selain itu memberikan informasi terkait 1 Orang
pengawasan dalam pengelolaan pajak daerah

2 Kepala Seksi Pendaftaran Dan Pendataan Memberikan informasi mengenai penyusunan 1 Orang
dan perencanaan terkait pendataan pajak

Memberikan informasi mengenai penyusunan dan


3 Kepala Seksi Perhitungan, Penetapan, dan Angsuran 1 Orang
perencanaan terkait pajak Kabupaten Subang

Memberikan Informasi mengenai pelaksanaan pajak


4 Kepala Seksi Penagihan, Keberatan dan Pelaporan 1 Orang
Kabupaten Subang

Memberikan informasi mengenai pengawasan yang


Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan Inspektorat dilakukan terkait pengelolaan pajak
5 1 Orang
Kabupaten Subang daerah Kabupaten Subang

Memberikan Informasi mengenai peran masyarakat


6 Koordinator Dewan Komite Lintas LSM dan Ormas (DKLLO) 1 Orang
dalam pengelolaan pajak daerah kabupaten subang
5. TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian kualitatif bersifat induktif, artinya bermula dari hal-hal
yang bersufat khusus berupa data ke hal yang umum. Pada
teknik analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis data
dari Miles dan Huberman. Analisis data terdiri dari tiga tahapan
sebagai berikut :
1. Tahap reduksi data, pada tahap ini peneliti memusatkan
perhatian pada data lapangan yang telah terkumpul. Data
lapangan tersebut selanjutnya dipilih, dalam arti
menentukan derajat relevansinya dengan maksud penelitian.
2. Tahap penyajian data, pada tahap ini peneliti melakukan
penyajian informasi melalui bentuk teks naratif terlebih
dahulu.
3. Tahap penarikan dan verifikasi (kesimpulan), pada tahap ini
peneliti selalu melakukan uji coba kebenaran setiap makna
yang muncul dari data.
LOKASI DAN WAKTU
PENELITIAN
Lokasi penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Kabupaten
Subang
Adapun mengenai jadwal / lamanya penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Studi pustaka, dilaksanakan pada bulan Juni 2011-November
2011
2. Usulan Penelitian, dilaksanakan pada bulan Juni 2011-Juli 2011
3. Seminar Outline, Agustus 2011
4. Penelitian lapangan, dilaksanakan pada bulan Agustus 2011-
Oktober
2011
5. Pengolahan data, dilaksanakan pada bulan Agustus 2011-Oktober
2011
6. Seminar Draft, dilaksanakan pada bulan September 2011
7. Penulisan skripsi, dilaksanakan pada bulan Agustus 2011- November
2011
8. Sidang skripsi, dilaksanakan pada bulan November 2011
DAFTAR
PUSTAKA
Buku:
Abdurahmat. 2003. Investasi yang Menguntungkan.Yogyakarta : Andi.

Brantas. 2009. Dasar Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Brotodiharjo, R, Santoso, 1991. Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Bandung: PT. Eresco.

Elmi, Bachrul. 2002. Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia. Jakarta: UI Press.

Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Hamidi, 2008. Metode Penelitian Kualitatif. UMM Press: Malang.

Hasibuan, Malayu S.P. 1984, Manajemen dasar, pengertian dan masalah, Jakarta: Gunung

Agung. Mahmudi. 2009. Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Erlangga.

Sarundajang. 2002. Arus Balik Kekuasaan Pusat ke Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan. Siswanto, H. B. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.


Soemitro, Rochmat, 2003, Asas Dasar Pajak dan Dasar Perpajakan, Jakarta:IKAPI

Soleh, Chabib dan Heru Rochmansjah. 2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah: sebuah
Pendekatan Struktural Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik. Bandung:
Fokusmedia.

Suandy, Erly. 2005. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Sudjana. 2000. Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar Sekolah dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : Falah Production

Sukmadinata. Syaodih, Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja.


Rosda Karya.

Widodo, Widi dan Dedy Djefris. 2008, Tax Payer's Right. Bandung : Alfabeta.

Winarno, Surakhmad. 1985. Pengantar penelitian ilmiah dasar, metode dan teknik. Bandung: Tartito.

Yusuf. 2009. 8 Langkah Pengelolaan Aset Daerah (Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah

Terbaik).
Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Perundang-undangan

Republik Indonesia. 2004. Undang Undang No.3 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.

Sumber Pustaka Lainnya

Watilo, Cory. 2010. PBB Tahun 2010 Kabupaten Subang.


http://reportersubang.posterous.com/berita-subang-43. Diunduh pada tanggal 02 Juli 2011.

Ita, Ibnu. 2010. Daerah Harus Siap Kelola Pajak dan Retribusi.
http://www.batukar.info/news/daerah- harus-siap-kelola-pajak-dan-retribusi. Diunduh pada
tanggal 02 Juli 2011.

Republika. Kamis, 09 Desember 2010. Bupati Subang Diperiksa Sebagai Tersangka Korupsi Dana
Upah Pungut Pajak, hlm. 3.

Anda mungkin juga menyukai