Anda di halaman 1dari 29

BANK UMUM

BERDASARKAN SYARIAH
SUTRISNO
DASAR HUKUM
• Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa
salah satu bentuk usaha bank adalah
“menyediakan pembiayaan dan atau melakukan
kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah,
sesuai dengan ketentuan yang ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia”.
Pokok-pokok ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia
• Kegiatan usaha dan produk-produk Bank
berdasarkan Prinsip Syariah
• Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas
Syariah
• Persyaratan bagi pembukaan Kantor cabang
yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional untuk melakukan kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah
Pengertian
• Bank Syariah, yaitu bank yang dalam
aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun
dalam rangka penyaluran dananya memberikan
dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip
syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
Prinsip Utama operasional
berdasarkan Prinsip Syariah
• Adalah hukum Islam yang bersumber dari
Al Qur’an dan Al Hadist.
• Larangan terutama berkaitan dengan
kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan
sebagai riba.
PRODUK – PRODUK
BANK SYARIAH
Agenda

1.
1. Produk
ProdukPenghimpunan
PenghimpunanDana
Dana

2.
2. Produk
ProdukPenyaluran
PenyaluranDana
Dana
PRODUK PENGHIMPUNAN DANA
BANK SYARIAH
Instrumen Penghimpunan Dana
Guaranteed deposit
Rek. Titipan (Wadiah)
Non PLS* funds

Rek. Investasi Umum


Non guaranteed
(General Investment /
PLS Funds
Mudharabah Mutlaqah)

Rek. Investasi Khusus


(Special Investment
Non guaranteed
Account /
Fee base
Mudharabah Muqayyadah)

* PLS :  profit-and-loss sharing


PRODUK PENGHIMPUNAN
DANA (SIMPANAN)
• Simpanan merupakan kewajiban bank
• Dalam sistim perbankan konvensional simpanan
merupakan sumber dana yang paling dominan
• Simpanan yang diterima oleh bank harus
didukung oleh suatu prosentasi tertentu yang
dicadangkan sebagai cadangan likuiditas
• Dalam sistim perbankan syariah simpanan
diterima berdasarkan prinsip wadiah dan
mudharabah
Type Simpanan
• BANK SYARIAH BANK
KONVENSIONAL
• Wadiah (Giro/Tabungan)
• Investasi Mudharabah Giro
Mutlaqah (deposito/
Tabungan
tabungan)
• Investasi Mudharabah Deposito Berjangka
Muqayyadah
Konsep Wadiah
Al-Wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari
suatu pihak ke pihak lain, baik individu maupun
badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja si penitip menghendaki (Sayyid Sabiq)
Type Wadiah :
• Wadiah Yad Amanah (kepercayaan)
• Wadiah Yad Dhamanah (simpanan yang dijamin)
Bank Syariah menggunakan prinsip wadiah yad
Dhamanah dalam pengoperasian giro dan tabungan.
Skema Al-Wadi’ah Yad Al-Amanah

1. Titipan Barang

NASABAH BANK
(Penitip) (Penyimpan)

2. Bebankan Biaya Penitipan


Ciri Wadiah Yad Amanah
• Penerima titipan (Custodian) adalah yang memperoleh
kepercayaan (trustee)
• Harta / modal / barang yang berada dalam titipan harus
dipisahkan
• Harta dalam titipan tidak dapat digunakan
• Penerima titipan tidak mempunyai hak untuk
memanfaatkan simpanan
• Penerima titipan tidak diharuskan mengganti segala resiko
kehilangan atau kerusakan harta yang dititipkan kecuali
bila kehilangan atau kerusakan itu karena kelalaian
penerima titipan atau bila status titipan telah berubah
menjadi Wadiah Yad Dhamanah
Skema Al-Wadi’ah Yad Adh-Dhamanah
1. Titipan Dana

NASABAH BANK
(Penitip) (Penyimpan)
4. Beri Bonus

2. Pemanfaatan
3. Bagi Hasil

Dana
USER OF
FUND
(dunia usaha)
Ciri Wadi’ah Yad Dhamanah
• Penerima Titipan adalah dipercaya dan penjamin
keamanan barang yang dititipkan
• Harta dalam titipan tidak harus dipisahkan
• Harta/modal/barang dalam titipan dapat digunakan
untuk perdagangan
• Penerima titipan berhak atas pendapatan yang
diperoleh dari pemanfaatan harta titipan dalam
perdagangan
• Pemilik harta / modal / barang dapat menarik kembali
titipannya sewaktu-waktu
Perubahan Status Wadiah

Wadiah Yad
Wadiah Yad Amanah
Dhamanah

Status Penerima titipan berdasarkan wadiah Yad Amanah akan berubah menjadi
wadiah Yad Dhamanah dengan sendirinya apabila terjadi salah satu hal sebagai
berikut :
• Harta dalam titipan telah dicampur
• Penerima titipan menggunakan harta titipan
• Penerima titipan membebankan biaya layanan kepada penitip.
Konsep Bonus
• Penerima titipan (bank) tidak boleh menyatakan atau
menjanjikan imbalan atau keuntungan apapun kepada
pemegang rekening wadiah
• Pemilik harta titipan tidak boleh mengharapkan atau
meminta imbalan atau keuntungan atas rekening wadiah
• Setiap imbalan atau keuntungan yang dijanjikan sebelumnya
dapat dianggap riba, baik dalam bentuk uang maupun dalam
bentuk lain
• Penerima titipan ( bank) atas kehendaknya sendiri dapat
memberikan imbalan kepada pemilik harta titipan (pemegang
rekening wadiah)
Perbedaan Antara Jasa Giro dan
Bonus
Jasa Giro Bonus (Athaya)
Diperjanjikan Tidak diperjanjikan
Disebut dalam akad Benar-benar merupakan budi baik
bank
Ditentukan dalam persentase yang Ditentukan sesuai dengan keuntungan
tetap riil bank
Feature Tabungan Wadiah
• Dalam tabungan Bank syariah mengikuti 2 akad: wadi’ah dan
mudharobah
• Menggunakan buku atau kartu ATM
• Minimum setoran pertama dan saldo minimum yang harus dipertahankan
• Tabungan tidak terbatas, dan dapat ditarik sewaktu-waktu
• Type Rekening : - Rekening perseorangan
- Rekening bersama antara beberapa individu
- Perkumpulan/kelompok yang tidak berbadan hukum
- Rekening perwalian, yg dioperasikan orang tua/ wali
atas nama pemegang rekening (yang belum dewasa)
• Pembayaran bonus dilakukan dengan mengkredit rekening tabungan.
Feature Giro Wadiah
• Bank Syariah menggunakan akad wadi’ah yad adh-dhamanah untuk
rekening giro
• Kepada pemegang rekening diberikan buku cek untuk mengoperasikan
rekening
• Ada minimum setoran awal, dan diperlukan referensi bagi pemegang
rekening
• Calon pemegang rekening tidak terdaftar dalam daftar hitam dari BI
• Penarikan dana dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan
cek atau instruksi tertulis lainnya
• Type rekening :
- Rekening perorangan
- Rekening bersama atau Rekening kelompok/pekumpulan
- Rekening perusahaan (Badan Hukum)
Feature Giro Wadiah
• Servis lainnya :
- Cek khusus
- Instruksi siaga (standing instruction)
- Transfer dana secara otomatis
• Pemegang rekening menerima salinan rekening (account
statement) setiap bulan dengan rincian transaksi selama bulan
yang bersangkutan
• Bank dapat mengirim Konfirmasi saldo kepada pemegang
rekening setiap akhir tahun atau setiap periode tertentu (yang
lebih pendek) bila dianggap perlu oleh bank atau atas
permintaan pemegang rekening.
MUDHARABAH
• MAKNA DAN LANDASAN SYARIAH
• Mudharabah disebut juga Muqarradhah yang berarti
bepergian untuk urusan dagang.
• Secara muamalah, Al Mudharabah adalah
• Akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal)
dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu
usaha bersama. Keuntungan yang diperoleh dibagi
antara keduanya dengan perbandingan nisbah yang
disepakati sebelumnya.
Type Mudharabah
Ada dua type mudharabah :
• Mudharabah mutlaqah :
Dimana pemilik (shahibul maal) dana memberikan keleluasaan penuh
kepada pengelola (mudharib) untuk mempergunakan dana tersebut
dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan. Namun
pengelola tetap bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan
sesuai dengan praktek kebiasaan usaha normal yang sehat (uruf)
• Mudharabah Muqayyadah :
Dimana pemilik dana menentukan syarat dan pembatasan kepada
pengelola dalam penggunaan dana tersebut dengan jangka waktu,
tempat, jenis usaha dan sebagainya.
Skema Mudharabah Muthlaqah

1. Titip Dana 2.Pemanfaat Dana

PENABUNG DUNIA
/ DEPOSAN
BANK
USAHA
4.Bagi Hasil 3.Pemanfaat Dana
Skema Mudharabah Muqayyadah
1. Proyek tertentu

Special 4. Penyaluran Dana BANK


Project (Pengelola)

5. Bagi Hasil

2. Hubungi Investor
6. Bagi Hasil

3. Invest Dana
Investor
Shahibul Maal
(pemilik modal)
Feature Tabungan Mudharabah
• Menggunakan Akad Mudharobah untuk Tabungan dan Deposito
• Menggunakan buku tabungan
• Setoran awal minimum berdasarkan kebijakan bank
• Setoran berikutnya tidak dibatasi dan waktu penarikan sesuai dengan
akad
• Bagi hasil dikreditkan pada rekening tabungan setiap akhir bulan
• Type tabungan : - Rekening perorangan
- Rekening bersama (dua orang atau lebih)
- Rekening organisasi yang tidak berbadan hukum
- Rekening perwalian yang dioperasikan orang tua / wali
- Rekening yang dijadikan jaminan pembiayaan
• Pengakhiran perjanjian tabungan terjadi bila tabungan ditutup
Aplikasi Al-Mudharabah dalam
Perbankan
• Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang
dimaksudkan untuk tujuan kusus, seperti
tabungan haji, tabungan kurban
• Deposito Biasa
• Deposito spesial, dimana dana yang
dititipkan nasabah dikhususkan untuk jenis
usaha tertentu
Contoh Perhitungan
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL
Bapak A memiliki Dep Nominal 10 Jt Bapak B memiliki Dep Nominal 10 Jt
Jk Wkt = 1 bln (1 Jan – 1 Feb) Jk Wkt = 1 bln (1 Jan – 1 Feb)
Nisbah Bagi Hasil : Deposan 57% : Bunga = 20% p.a
Bank 43%
Jika keuntungan yang diperoleh untuk
deposito dalam 1 bulan sebesar Rp 30
jt dan rata-rata saldo deposito jangka
waktu satu bulan adalah Rp 950 jt
Berapa keuntungan Bapak A Berapa Keuntungan Bapak B
(10 jt : 950 jt) X 30 jt X 57% = Rp 180 Rp 10 jt x (31:365) x 20% = Rp
rb 169.863
KESIMPULAN
Bank Syariah Bank Konvensional
Besar-kecilnya bagi hasil yang Besar-kecilnya bunga yang diperoleh
diperoleh deposan bergantung pada: deposan bergantung pada:
• Pendapatan Bank • Tingkat bunga yang berlaku
• Nisbah bagi hasil antara nasabah • Nominal Deposito
dan bank
• Nominal deposito nasabah • Jangka waktu Deposito
• Rata-rata saldo deposito untuk
jangka waktu tertentu yang ada
pada bank
• Jangka waktu deposito karena
berpengaruh pada lamanya
investasi

Anda mungkin juga menyukai