Anda di halaman 1dari 96

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu yang

mempelajari tentang peranan manusia dalam organisasi maupun perusahaan,

baik terhadap sesama karyawan maupun hubungan antara atasan dan bawahan.

Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas

sumber daya manusia dalam organisasi yang tujuannya adalah untuk

memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Dalam perusahaan

kinerja karyawan sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam

memenuhi target yang diharapkan. Keberhasilan sumber daya manusia dalam

mencapai tujuan organisasi juga tidak terlepas dari pengaruh kedisiplinan dan

motivasi kerja sehingga akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.

Keefektifan karyawan dalam bekerja tergantung pada disiplin kerja dan

motivasi kerja yang mereka peroleh.

Tiyanto (2009) menyebutkan bahwa kinerja organisasi tergantung

pada kinerja karyawan, atau dengan kata lain kinerja karyawan akan

memberikan kontribusi pada kinerja organisasi. Sehingga dapat diartikan

bahwa perilaku anggota organisasi baik secara individu ataupun kelompok

dapat memberikan kekuatan atau pengaruh atas kinerja organisasinya. Kinerja

karyawan adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan organisasi,

karena dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dan kemajuan organisasi

untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan global yang sering berubah atau

1
2

tidak stabil. Kinerja dapat diartikan tindakan-tindakan atau pelaksanaan-

pelaksanaan tugas yang dapat diukur atau dinilai. Dengan demikian, kinerja

karyawan dalam suatu organisasi perlu diukur atau dinilai, agar dapat

diketahui apakah kinerja karyawan itu baik atau buruk

Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan, karyawan memegang peran utama dalam menjalankan kegiatan

perusahaan. Setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program

peningkatan kinerja karyawan. Untuk memperoleh kemajuan dan mencapai

tujuan yang telah ditetapkan,suatu perusahaan perlu menggerakkan serta

memantau karyawannya agar dapat mengembangkan seluruh kemampuan

yang dimilikinya. Peranan sumber daya manusia sangat penting dalam suatu

perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah. Sumber

daya manusia merupakan salah satu faktor yang terlibat secara langsung

dalam mejalankan kegiatan perusahaan dan berperan penting dalam

meningkatkan produktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Motivasi didefinisikan sebagai keadaan pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

guna mencapai suatu tujuan (Tahir, 2014). Organisasi juga haruslah dapat

memberikan motivasi atau dorongan kepada karyawan agar lebih giat dalam

bekerja. Dorongan tersebut dapat berupa pemberian kompensasi yang

memadai, adanya kesempatan promosi, perbaikan kondisi kerja, adanya


3

pengawasan dan peningkatan kualitas pekerjaan itu sendiri. Menurut Priyono

(2010) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan

terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kinerja yang optimal.

Kinerja perusahaan juga bisa dipengaruhi oleh kedisiplinan karyawan.

Kedisiplinan merupakan fungsi operasional manajemen sumber daya

manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja karyawan, semakin

baik kinerja yang dapat dicapai. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi

untuk mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan merupakan faktor yang utama

yang diperlukan sebagai alat peringatan terhadap karyawan yang tidak mau

berubah sifat dan perilakunya. Sehingga seorang karyawan dikatakan memiliki

disiplin yang baik jika karyawan tersebut memiliki rasa tanggung jawab terhadap

tugas yang diberikan kepadanya.

Disiplin merupakan kesadaran dan kesediaan karyawan untuk

mentaati peraturan sehingga semakin banyak karyawan yang memiliki

motivasi dan disiplin kerja tinggi maka kinerja atau produktivitas perusahaan

secara keseluruhan akan meningkat dan perusahaan dapat mencapai tujuannya

memperoleh keuntungan maksimal serta mampu menghadapi dan bertahan

dalam persaingan. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela

menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung

jawabnya.Sedangkan arti kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan

perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik tertulis

maupun tidak.
4

Disiplin terutama ditinjau dari perspektif organisasi,dapat dirumuskan

sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap semua aturan yang berlaku

di dalam organisasi tersebut,yang terwujud melalui sikap,perilaku dan

perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan,keharmonisan, tidak ada

perselisihan, serta keadaan-keadaan baik lainnya. Kedisiplinan adalah kunci

keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Dengan disiplin

yang baik berarti karyawan sadar dan bersedia mengerjakan semua tugasnya

dengan efektif dan efisien sehingga para karyawan dapat mencapai prestasi

kerja yang tinggi.

Perilaku karyawan yang tidak disiplin dapat diekspresikan dalam

beberapa hal, yaitu:keabsenan, kelambanan, meninggalkan tempat kerja,

mengulangi prestasi buruk, mencuri, tidur ketika kerja, berkelahi, mengancam

pimpinan, melanggar aturan dan kebijaksanaan keselamatan kerja,

pembangkangan perintah, melakukan pelanggaran secara tidak wajar,

memperlambat pekerjaan, menolak kerja lembur, menolak kerja sama dengan

rekan, memiliki dan menggunakan obat-obatan ketika bekerja, merusak

peralatan, menggunakan bahasa atau kata-kata kotor dan pemogokan secara

ilegal.

CV Mega Biru Semarang adalah perusahaan yang berbentuk CV

(commanditaire vennootschap) atau perusahaan komanditer, yang bergerak

dalam bidang usaha perdagangan besar yang meliputi : penjualan alat rumah

tangga, alat tulis kantor, komputer elektrikal, mekanikal dan teknikal,

teknologi informatika serta pemrograman komputer. Pemilik perusahaan ini


5

bernama Dianto Danu Widarso dan berdiri sejak dikeluarkannya SIUP

NOMOR: 136/11.01/PK/VIII/2007. Tanggal 6 September 2007. Peusahaan

tersebut beralamatkan di Jalan Musi Raya Nomor 4 Kelurahan Bugangan,

Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Mulanya perusahaan ini adalah

perusahaan perseorangan dengan jumlah karyawannya yaitu 10 orang

kemudian seiring waktu berkembang menjadi perusahaan yang berbadan CV

(commanditaire vennootschap) dengan jumlah karyawan sebanyak 75

karyawan. Berikut adalah data presensi karyawan CV Mega Biru semarang

dari bulan Januari sampai bulan Juni 2017 :

Tabel 1.1

Data Kehadiran Karyawan CV Mega Biru Semarang Bulan Januari Sampai

Bulan Juni Tahun 2017 (hari kerja).

No Nama Jan17 Feb17 Mar17 Apr17 Mei17 Jun17

1. Siti 24 24 23 22 24 21

2. Maria 23 24 23 15 18 24

3. Ratna 5 15 19 24 10 16

4. Aldi 1 24 13 17 19 7

5. Pramono 9 20 12 15 11 6

6. Abdullah 6 24 21 12 9 20

7. Hari 23 9 17 19 23 24

8. Slamet 16 15 12 17 13 16

9. Reza 10 21 23 7 22 4

10. Wiryono 12 24 17 21 15 13

Sumber: CV Mega Biru Semarang


6

Kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 1.1, dimana kinerja

karyawan pada periode bulan Januari 2017 hingga bulan Juni 2017 tidak

menentu, dalam satu bulan ada karyawan yang berangkat tanpa absen dan ada

karyawan hanya berangkat beberapa hari saja. Berdasarkan observasi di

tempat penelitian diketahui bahwa karyawan sering terlambat masuk

perusahaan, dimana jam masuk perusahaan jam 08.00 pagi akan tetapi banyak

karyawan yang masuk lebih dari jam 08.00 pagi. Disamping itu perusahaan

juga tidak memberikan bonus kepada karyawan yang telah menyelesaikan

target kerja sehingga karyawan kurang termotivasi.

Kajian peneliti terdahulu dengan penelitian tentang faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan berupa motivasi kerja dan disiplin kerja.

Penelitian Taufiek (2015) mengungkapkan bahwa disiplin kerja dan motivasi

kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil berbeda dinyatakan oleh

Pratiwi (2014) yaitu kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi kerja dan

tidak dipengaruhi oleh disiplin karyawan. Perbedaan hasil penelitian tentang

pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dan melihat

kondisi perusahaan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di CV

Mega Biru Semarang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasakan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut.


7

1. Absensi kehadiran karyawan yang tidak menentu pada periode bulan

Januari 2017 hingga periode juni 2017 sehingga dapat dikatakan kinerja

karyawan rendah

2. Ada beberapa karyawan yang masuk terlambat kerja sehingga dapat

dikatakan disiplin kerja kurang

3. Kurangnya motivasi yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan

misalnya tidak ada bonus bagi karyawan yang mencapai target pekerjaan

sehingga karyawan kurang termotivasi untuk bekerja

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka batasan

masalah dalam penelitian ini adalah

1. Variabel motivasi kerja karyawan, kedisiplinan karyawan dan kinerja

karyawan

2. Pengaruh motivasi kerja karyawan dan kedisiplinan karyawan terhadap

kinerja karyawan

1.4 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut

1. Bagaimakah pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan CV Mega

Biru Semarang?

2. Bagaimakah pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan CV

Mega Biru Semarang?


8

3. Bagaimakah pengaruh motivasi kerja dan kedisiplinan kerja terhadap

kinerja karyawan CV Mega Biru Semarang?

1.5 Tujuan Penelitian

Perumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan dalam

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

CV Mega Biru Semarang

2. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja

karyawan CV Mega Biru Semarang

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kedisiplinan kerja

terhadap kinerja karyawan CV Mega Biru Semarang.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Manfaat Secara Teoritis

a. Memberi saran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam

menjaga disiplin untuk mempertahankan prestasi kerja karyawan.

b. Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk

dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani

perkuliahan dan memperluas wahan berfikir ilmiah.

c. Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan

dan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama

yang akan datang.


9

2. Secara Praktis

a. Mewujudkan kedisiplinan dalam melakukan setiap pekerjaan sehingga

dapat meningkatkan prestasi kerja yang tinggi.

b. Memperoleh kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Mengetahui sejauh mana motivasi seseorang dalam melaksanakan

pekerjaannya diukur atau dinilai.


10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA

BERFIKIR TEORITIS DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Motivasi

2.1.1.1 Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu proses psikologi seseorang, meskipun

pada akhirnya diambil suatu kesimpulan bahwa motivasi bukan satu-satunya

cara yang dapat menjelaskan adanya perilaku seseorang, karena banyak unsur

yang dapat menjelaskan tentang perilaku manusia.

Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive)

yang berati dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu.

Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau

menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan yang

berlangsung secara sadar. Dari pengertian tersebut berarti pula semua teori

motivasi bertolak dari prinsip utama bahwa manusia (seseorang) hanya

melakukan suatu kegiatan yang menyenangkannya untuk dilakukan. Prinsip

itu tidak menutup kemungkinan bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang

mungkin saja melakukan sesuatu yang tidak disukainya (Tahir, 2014:92).

Priyono (2007:77) mengemukakan bahwa motivasi sering,

diartikan dengan istilah dorongan, yang berarti tenaga yang menggerakkan

jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motif merupakan “driving force”

seseorang, untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan yang telah

10
11

ditetapkan. Setiap orang mempunyai motif diri yang tentu bisa berbeda antara

orang yang satu dengan yang lainnya.

Priyono (2007:77-78) juga mengungkapkan adanya ciri-ciri motif

individu sebagai berikut :

a. Motif itu majemuk, artinya bahwa sesuatu perbuatan tidak hanya

mempunyai satu tujuan, namun multi tujuan yang berlangsung bersama-

sama.

b. Motif dapat berubah-ubah, maksudnya motif pada seseorang sering

mengalami perubahan karena keinginan manusia dapat berubah-ubah

sesuai dengan kebutuhannya.

c. Motif berbeda antar individu, hal ini berarti motif sebagai kekuatan atau

dorongan seseorang melakukan tindakan atau bertingkah laku, maka akan

dapat berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.

d. Motif individu bersifat komplek, artinya pada diri individu akan didapati

beberapa atau banyak motif diri untuk melakukan tindakan. Dari motif

yang banyak tersebut akan saling berinteraksi pada diri individu,

sehingga akan nampak adanya motif yang komplek pada diri seseorang.

Dari pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan mengenai

motivasi adalah salah satu faktor yang mendorong atau menggerakkan

seseorang untuk dapat melakukan sesuatu untuk dapat mencapai tujuan

secara individu. Motivasi tersebut dapat berupa nilai dan sikap yang

memengaruhi cara berpikir, cara bertindak dan cara bertingkah laku

seseorang dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dapat


12

dikatakan bahwa motivasi merupakan daya penggerak yang menciptakan

kagairahan kerja seseorang, dan hal itu yang mendorong karyawan sebagai

bagian dari organisasi untuk bekerja semaksimal mungkin dan melakukan

pekerjaan tersebut dengan semaksimal mungkin dalam pencapain tujuan

organisasi.

Kesimpulan yang diambil dari pendapat para ahli tersebut adalah

motivasi memiliki tiga pengertian kunci yaitu sebagai rangkaian sikap dan

nilai, sebagai daya penggerak dan merupakan keinginan. Jadi, motivasi

adalah rangkaian sikap dan nilai yang dimiliki atau dianut oleh seseorang

yang merupakan daya penggerak diri secara pribadi untuk melakukan sesuatu

hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri ataupun organisasi.

Tingkat motivasi seseorang berawal dari tingkat kebutuhan diri

pribadi seseorang dan hal tersebut mendorong individu tersebut untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu agar ia dapat memenuhi kebutuhannya

dengan harapan memperoleh kepuasan dari kebutuhannya tersebut.

2.1.1.2 Teori-teori tentang Motivasi Kerja

Konsep tentang motivasi dari zaman ke zaman selalu mengalami

perkembangan dan perubahan sesuai dengan fakta yang terjadi didalam

organisasi. Konsep tersebut berkembang sebagai sebuah teori motivasi yang

dapat mewakili dan memberikan sebuah penjelasan dari motivasi kerja

karyawan.

Menurut Umar (2005:37) mengemukakan bahwa pembagian teori

motivasi terdiri atas dua sisi pandang, yaitu: Content Theory (Teori
13

Kepuasan) yang terdiri dari Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow,

Teori ERG dari Clayton Alderfer, Teori Motivasi Berprestasi dari David

Mccleeland, Teori X dan Y dari Dauglas McGregor dan Teori Motivasi-

Hygiene dari Frederick Herzberg serta Process Theory (Teori Proses) terdiri

dari Expentancy Theory (Teori Pengharapan), Teori Keadilan dan Teori

Pembentukan Perilaku.

Seseorang yang tidak termotivasi hanya memberikan upaya minimum

dalam hal bekerja. Konsep motivasi merupakan sebuah konsep penting studi

tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi berarti pemberian motiv,

penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang

menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivasi adalah faktor

yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.

Herzberg (dalam Priyono, 2007:80) memperkenalkan teori motivasi

atau yang sering disebut dengan teori dua faktor, yang berpendapat bahwa

hubungan individu dengan pekerjaannya merupakan hubungan dasar dan

bahwa sikap seseorang terhadap kerja sangat menentukan kesuksesan atau

kegagalan individu tersebut. Herzberg juga menyatakan bahwa terdapat faktor

yang diinginkan seseorang terhadap pekerjaan mereka. Dari respon yang

dikategorikan, diketahui bahwa respon mereka yang merasa senang berbeda

dengan respon mereka yang tidak merasa senang. Beberapa faktor tertentu

cenderung secara konsisten terkait dengan kepuasan kerja dan yang lain terkait

dengan ketidakpuasan kerja. Selanjutnya, untuk mengukur motivasi kerja yang

diuji dalam penelitian ini, digunakan indikator-indikator yang dikembangkan


14

oleh Herzberg, meliputi motivasi intrinsik terdiri dari: (1) kemajuan, (2) Teori

Motivasi Untuk mencapai keefektivan motivasi, maka diperlukan teori-teori

motivasi dari para ahli sebagai pendukungnya.

1) Teori Motivasi Mc Cleland

Menurut David Mc Cleland yang dikutip oleh Tahir (2014:97) terdapat

tiga macam kebutuhan yang perlu diperhatikan karyawan yaitu: Kebutuhan

akan prestasi (needs for achievement = nAch), kebutuhan akan kelompok

pertemanan (needs for affliliation = nAff) dan kebutuhan akan kekuasaan

(needs for power = nPower), dimana apabila kebutuhan seseorang terasa

sangat mendesak, maka kebutuhan itu akan memotivasi orang tersebut

untuk berusaha keras memenuhinya. Berdasarkan teori ini kebutuhan-

kebutuhan tersebut dapat dibangun dan dikembangkan melalui

pengalaman dan pelatihan. Orang yang tinggi dalam nAch akan lebih

menyukai pekerjaan dengan tanggung jawab individu, umpan balik dari

kinerja, dan tujuan yang menantang.

2) Teori Herzberg

Teori Dua Faktor (Two-Factor Theory) yang dikemukakan oleh Frederick

Herzberg dalam Husein (2005:39) merupakan kerangka kerja lain untuk

memahami implikasi motivasional dari lingkungan kerja dan ada dua

faktor di dalam teori ini yaitu: faktor-faktor higienis (sumber

ketidakpuasan) dan faktor-faktor pemuas (sumber kepuasan) dalam

teorinya Herzberg menyakini bahwa kepuasan kerja memotivasi pada

kinerja yang lebih baik. Faktor higienis seperti kebijakan organisasi,


15

supervisi dan gaji dapat menghilangkan ketidakpuasan. Faktor ini

berhubungan erat dengan pekerjaan. Perbaikan hubungan pekerjaan tidak

mengarah pada kepuasan yang lebih besar, tetapi diharapkan akan

mengurangi ketidakpuasan. Dilain pihak, motivator atau pemuas seperti

pencapaian, tanggung jawab dan penghargaan mendukung pada kepuasan

kerja. Motivator berhubungan erat dengan kerja itu sendiri atau hasil

langsung yang diakibatkannya, seperti peluang promosi, peluang

pertumbuhan personal, pengakuan tanggung jawab dan prestasi. Perbaikan

dalam isi pekerjaan mendorong pada peningkatan kepuasan dan motivasi

untuk bekerja lebih baik.

3) Teori X dan Y

Teori motivasi milik Douglas McGregor dalam Priyono (2007:82)

mengemukakan dua pandangan yang nyata mengenai manusia, yakni:

pandangan pertama pada dasarnya negatif disebut Teori X, dan yang lain

pada dasarnya positif disebut Teori Y. McGregor menyimpulkan bahwa

pandangan seorang pemimpin mengenai sifat manusia didasarkan atas

beberapa kelompok asumsi tertentu, dan bahwa mereka cenderung

membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-

asumsi tersebut. Menurut Teori X, empat asumsi negatif yang dimiliki

yakni:

a) Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan, dan sebisa

mungkin untuk menghindarinya.


16

b) Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipaksa,

dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-

tujuan.

c) Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah

formal bilamana mungkin.

d) Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain

yang terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.

Kontras dengan pandangan negatif tersebut diatas, McGregor

membuat empat asumsi positif yang disebutnya Teori Y yaitu :

a) Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti

halnya istirahat atau bermain.

b) Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk

mencapai berbagai tujuan.

c) Karyawan akan bersedia belajar untuk menerima, bahkan belajar lebih

bertanggung jawab.

d) Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang

diedarkan ke seluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang

menduduki posisi manajemen.

Kesimpulan dari teori ini Thomshon (2007:19) yaitu Teori X berasumsi

bahwa kebutuhan-kebutuhan tingkat yang lebih rendah mendominasi

individu, sedang Teori Y berasumsi bahwa kebutuhan-kebutuhan tingkat

yang lebih tinggi mendominasi individu. McGregor sendiri meyakini

bahwa asumsi Teori Y lebih valid daripada Teori X.


17

2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Thahir (2014: 103) mengemukakan beberapa factor yang mempengaruhi

motivasi yaitu: Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor internal seperti

sasaran dan nilai-nilai organisasi, teknologi, struktur dan prose manajerial.

Faktor-faktor ini secara individual dan kolektif mempengaruhi motivasi

individu dan kelompok dalam orgnaisasi. Sasaran dan nilai-nilai (impilisit atau

eksplisit) suatu organisasi mempengaruhi motivasi dengan mengidentifikasi hal

yang dikehendaki dan menunjukkan perilaku yang sesuai yang dapat dipakai

untuk mencapai hasil tersebut. Tipe teknologi yang dipakai dalam organisasi

juga mempengaruhi motivasi. Dalam beberapa hal kegiatan manusia dipacu

oleh kecepatan mesin. Proses manajemen dalam organisasi dapat pula

mempengaruhi motivasi, seperti gaya kepemimpinan, pengambilan keputusan

dan lain-lain.

2.1.2 Disiplin Kerja

2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja menurut Tiyanto (2010:444) adalah kesadaran dan kerelaan

seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial

yang berlaku. Sedangkan menurut Tahir (2014:125) Disiplin kerja adalah suatu

alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar

mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seorang dalam memenuhi segala peraturan

perusahaan.

Pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat

disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap kesadaran, kerelaan dan kesediaan
18

seseorang dalam mematuhi dan menaati peraturan dan norma-norma sosial yang

berlaku di lingkungan sekitarnya

2.1.2.2 Faktor-faktor Disiplin Kerja

Tiyanto (2010:212), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan

kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang

berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan

perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan

memperhambat pencapaian tujuan perusahaan. Disiplin sangat diperlukan baik

individu yang bersangkutan maupun oleh organisasi.

Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri

karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Menurut Tahir (2014:230)

bentuk disiplin yang baik akan tercermin pada suasana yaitu:

1. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

2. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam

melakukan pekerjaan.

3. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas dengan

sebaik baiknya.

4. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi dikalangan

karyawan.

5. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan

2.1.2.3 Bentuk Disiplin Kerja

Tindakan pendisiplinan kepada karyawan haruslah sama pemberlakuannya.

Disini tindakan disiplin berlaku bagi semua, tidak memilih, memilah dan memihak

kepada siapapun yang melanggar akan dikenakan sanksi pendisiplinan yang sama
19

termasuk bagi manajer atau pimpinan, karena pimpinan harus memberi contoh

terhadap para bawahannya. Menurut Tahir (2014:129) mengemukakan bahwa

bentuk disiplin kerja yaitu:

1. Disiplin preventif

Merupakan suatu upaya untuk menggerakan karyawan untuk mengikuti dan

mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan.

2. Disiplin korektif

Merupakan suatu upaya untuk menggerakan karyawan dalam suatu peraturan

dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang

berlaku pada perusahaan.

3. Disiplin progresif

Merupakan kegiatan yang memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat

terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang.

2.1.2.4 Indikator Disiplin Kerja

Menurut Tahir (2014:94) indikator disiplin kerja sebagai berikut:

1. Waktu Masuk kerja

Dilihat dari jam masuk kerja, waktu kerja yang telah ditentukan, usaha untuk

datang tepat waktu

2. Waktu Bekerja

Waktu bekerja dilihat dari jam pulang, dan jam istirahat yang tepat waktu

sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.

3. Kepatuhan terhadap tata tertib

Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan,

cara-cara melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas, dan


20

tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain, aturan tentang

apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para karyawan dalam

perusahaan.

2.1.3 Kinerja Karyawan

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam berbagai

bentuk aktivitas. Rivai dalam Rahadi (2010:10) mengemukakan bahwa:

“Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan

selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.

Kinerja merupakan pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat

berbentuk output kuantitatif maupun kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat

diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan oleh organisasi. Penekanan

kinerja dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, juga dapat pada

tingkatan individu, kelompok ataupun organisasi. Manajemen kinerja

merupakan suatu proses yang dirancang untuk menghubungkan tujuan

organisasi dengan tujuan individu, sehingga kedua tujuan tersebut bertemu.

Kinerja juga dapat merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas yang telah

diselesaikan oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur.

Setiap individu atau organisasi tentu memiliki tujuan yang akan

dicapai dengan menetapkan target atau sasaran. Keberhasilan individu atau

organisasi dalam mencapai target atau sasaran tersebut merupakan kinerja.


21

Seperti yang diungkapkan oleh Prawirosentono dalam Rahadi (2010:4)

mengartikan kinerja sebagai: “Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang

atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mendapai tujuan

organisasi bersangkutan secara ilegal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral maupun etika”.

Kinerja berhubungan dengan prestasi kerja karena untuk mengukur

kinerja karyawan perlu adanya penilaian prestasi kerja para karyawannya,

untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai oleh setiap karyawan, apakah

prestasinya termasuk kategori baik, cukup atau kurang. Dengan

melaksanakan penilaian berarti karyawan mendapat perhatian dari pimpinan,

sehingga akan mendorong mereka untuk lebih giat dalam bekerja.

Kesemuanya itu dapat terjadi bila penilaian dilakukan secara jujur dan

objektif. Marnis (2008:205) mengungkapkan bahwa prestasi kinerja

merupakan kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku dan prestasi kerja

karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.

Berdasarkan pendapat diatas mengenai pengertian kinerja, maka

dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai

karyawan dalam melakukan tugas maupun peranannya dalam suatu

perusahaan.

2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

Marnis (2008: 206-207) mengungkapkan bahwa tujuan penting

dilakukannya penilaian kinerja adalah menghasilkan informasi yang akurat


22

dan valid berkenaan dengan perilaku dan kinerja anggota organisasi.

Semakin akurat informasi yang diperoleh semakin besar potensi nilainya

terhadap organisasi. Secara khusus tujuan penilaian kinerja ini tidak lain

adalah untuk: (1) evaluasi, dan (2) pengembangan.

Pelaksanaan penilaian kinerja ini sangat diperlukan, karena menurut

Marmis (2008:207) manfaatnya penilaian kinerja yaitu :

a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk

promsi, demosi, pemberhentian dan penetapan besarnya balas jasa.

b. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses

dalam pekerjaannya.

c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan di dalam

perusahaan.

d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektivan

jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, kondisi kerja dan

peralatan kerja.

e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan untuk

karyawan.

f. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan untuk

mengetahui minat dan kebutuhan karyawan.

g. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar

mendapatkan performance kerja yang baik.

h. Sebagai kriteria di dalam melaksanakan seleksi dan penempatan

karyawan.
23

i. Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan job description.

2.1.3.3 Kriteria Pengukuran Kinerja

Sistem manajemen kinerja yang efektif menyangkut persyaratan

sistem penilaian yang efektif hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran

kinerja menurut (Tiyanto, 2010:93) adalah relevansi (Relevance), Sensitivitas

(Sensitif), keterandalan (reliability), Kemampuan Penerimaan (Acceptability),

dan Kemampuan Praktis (Practicality).

Priyono (2010:191) menyebutkan Ada berbagai metode yang biasa

digunakan dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja. Metode-metode

penilaian prestasi kerja pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Penilaian secara “kebetulan” tidak sistematis dan sering membahayakan.

2. Metode tradisional yang sistematis, yang mengukur karakteristik individu,

sumbangan karyawan kepada organisasi atau keduanya.

3. Penilaian yang berdasarkan pada tujuan yang ditetapkan bersama dengan

menggunakan “Manajemen Berdasarkan Sasaran” (MBS) atau dikenal

sebagai “Management By Objective” (MBO).

Ada 5 kriteria primer untuk mengukur kinerja menurut Rahadi

(2008), yaitu :

1. Quality, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan

kegiatan mendekati tujuan yang diharapkan.

2. Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah,

jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan.


24

3. Timelines adalah sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu

yang dikehendaki dengan memperhatikan koordinasi output lain serta

waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.

4. Cost–affectiveness adalah tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya

organisasi (manusia, keuangan, teknologi, material) dimaksimalkan untuk

mencapai hasil tertinggi pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan

sumber daya.

5. Interpersonal impact, merupakan tingkat sejauhmana karyawan atau

karyawan memelihara harga diri, nama baik dan kerjasama diantara rekan

kerja dan bawahan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama dan Judul Peneitian Variabel Alat Hasil Penelitian


Tahun Analisis
1. Muhammad Pengaruh Independen : Regresi a. Disiiplin kerja
Taufiek R.S Disiplin Kerja linier berpengaruh
(2015 Dan Motivasi a. Disiplin berganda positif dan
Kerja Terhadap b. Motivasi signifikan
Kinerja terhadap
Karyawan Pada Dependen : kinerja
Hotel Ros In karyawan.
Kinerja
Yogyakarta. b. Motivasi
Karyawan.
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan.
25

2. Annisa Pengaruh Independen : Regresi a. Motivasi


Pratiwi Motivasi Dan linier berpengaruh
(2014) Disiplin Kerja a. Disiplin berganda. positif dan
Terhadap b. Motivasi signifikan
Kinerja terhadap
Karyawan Dependen : kinerja
(Studi Pada karyawan.
Kinerja
PT.Telekomunik b. Disiplin kerja
Karyawan
asi tidak
Indonesia,Tbk berpengaruh
Wilayah Telkom signifikan
Pekalongan). terhadap
kinerja
karyawan.

3. Devi Pengaruh Independen : Regresi a. Motivasi


Adniaty Motivasi Dan linier berpengaruh
(2013) Disiplin Kerja a. Disiplin berganda. positif tapi tidak
Terhadap b. Motivasi signifikan
Kinerja terhadap kinerja
Karyawan Pada Dependen : karyawan.
Kantor Dinas
Kinerja
Pendapatan
Karyawan.
Daerah Provinsi
Sumatera Utara
UPT.BINJAI.

Andri Pengaruh Independen : Regresi a. Motivasi


Budhi N. Motivasi Dan linier berpengaruh
4. (2012) Disiplin Kerja a. Disipin berganda. positif dan
Terhadap b. Motivasi signifikan
Kinerja terhadap
Karyawan Dependen : kinerja
Konveksi IV karyawan.
Kinerja
PT.DAN LIRIS b. Disipin
Karyawan.
DI berpengaruh
SUKOHARJO. positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
26

karyawan.

5. Ridha Pengaruh Independen : Regresi a. Motivasi dan


Canggih P. Motivasi Dan linier disiplin kerja
(2011) Disiplin a. Disiplin berganda. berpengaruh
Terhadap b. Motivasi signifikan
Kinerja terhadap kinerja
Karyawan Pada Dependen : karyawan.
Dinas
Kinerja
Kehutanan Dan
Karyawan.
Perkebunan
Kabupaten
Jepara.

2.3 Kerangka berfikir teoritis

Penelitian ini menggunakan dua veriabel bebas (independen) yaitu

motivasi kerja (X1) dan disiplin kerja (X2). Variabel dependen yaitu Kinerja

Karyawan (Y). Maka, dapat digambarkan hubungan variabel independen dan

variabel dependen sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir Teoritis

Motivasi Kerja
(X1)
H1
H3 Kinerja
Karyawan (Y)

Disiplin Kerja
(X2)
H2

Sumber : Data yang Diolah, 2017


27

2.4 Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Motivasi sering, diartikan dengan istilah dorongan, yang berarti tenaga

yang menggerakkan jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motif

merupakan “driving force” seseorang, untuk bertingkah laku dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap orang mempunyai motif diri

yang tentu bisa berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya.

Motivasi bertolak dari prinsip utama bahwa manusia (seseorang) hanya

melakukan suatu kegiatan yang menyenangkannya untuk dilakukan. Prinsip

itu tidak menutup kemungkinan bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang

mungkin saja melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Begitu juga dengan

tenaga pendidik yang butuh motivasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Karyawan memerlukan motivasi agar kinerjanya meningkat, karena kinerja

merupakan pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat berbentuk output

kuantitatif maupun kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan, atau

hal-hal lain yang diinginkan oleh organisasi, sehingga motivasi kerja

berpengaruh terhadap kinerja.

H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan.

2.4.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian
28

seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan, disiplin kerja akan

menentukan kinerja karyawan hal tersebut dikarenakan Kinerja merupakan

pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat berbentuk output kuantitatif

maupun kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal

lain yang diinginkan oleh organisasi. Penekanan kinerja dapat bersifat

jangka pendek maupun jangka panjang, juga dapat pada tingkatan individu,

kelompok ataupun organisasi. Manajemen kinerja merupakan suatu proses

yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan

individu, sehingga kedua tujuan tersebut bertemu. Kinerja juga dapat

merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan oleh

seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur, sehingga disiplin

akan berpengaruh pada kinerja karyawan

H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan

2.4.3 Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

telah disepakati bersama, faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

adalah motivasi kerja. Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau

menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan yang


29

berlangsung secara sadar. Dari pengertian tersebut berarti pula semua teori

motivasi bertolak dari prinsip utama bahwa manusia (seseorang) hanya

melakukan suatu kegiatan yang menyenangkannya untuk dilakukan. Prinsip

itu tidak menutup kemungkinan bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang

mungkin saja melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Faktor lain yang

dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah disiplin kerja yang mana

disiplin kerja adalah sikap kesadaran, kerelaan dan kesedian seseorang dalam

mematuhi dan menaati peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku di

lingkungan sekitarnya, sehingga motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan

H3 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja dan disiplin

kerja terhadap kinerja karyawan


30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh deskripsi pengaruh

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, maka tempat

dalam penelitian ini adalah CV Mega Biru Semarang. Sehubungan dengan hal

tersebut, maka dalam pelaksanaan penelitian ini akan digunakan jenis atau

bentuk penelitian verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di

lapangan yaitu CV Mega Biru Semarang dan metode penelitian yang

digunakan adalah metode survei.

Bentuk penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme digunakan untuk meneliti pada populasi

dan sampel tertentu, dan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015:14). Metode survei

yaitu pengumpulan data yang dilakukan terhadap obyek dilapangan dengan

mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Sugiyono: 2015:15).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, maka tempat

dalam penelitian ini adalah CV Mega Biru Semarang. Metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.

30
31

Analisis regresi linier berganda pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui

adakah pengaruh antara dua variabel, jika keduanya terdapat pengaruh yang

signifikan. Variabel bebas dan terikat ini kemudian disusun dalam bentuk

instrumen angket. Angket terlebih dahulu diuji validitasnya dan reabilitasnya

sebelum dipakai di lapangan.

3.2 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh deskripsi pengaruh

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, maka objek

penelitian ini adalah karyawan CV Mega Biru Semarang. Penelitian ini akan

dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2017.

3.3 Populasi Sampel dan teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2012). Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah para karyawan

yang bekerja di CV Mega Biru Semarang. Jumlah seluruh karyawan pada CV

Mega Biru Semarang sebanyak 75 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan


32

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012). Jumlah sampel dalam penelitian

ini berjumlah 75 responden.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total

sampling. Teknik pengambilan total sampling menurut Sugiyono (2010)

adalah teknik pengambilan sampel dengan mengambil seluruh populasi

menjadi sampel penelitian. Arikunto (2011) menyebutkan apabila jumlah

populasi kurang dari 100 maka lebih baik seluruh populasi dijadikan sampel

penelitian.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Untuk memperoleh data mengenai pengaruh motivasi kerja dan

disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, maka tempat dalam penelitian ini

adalah CV Mega Biru Semarang yang akan dikumpulkan, diolah dan

dianalisis, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data

sebagai berikut :

a. Studi Dokumentasi.

Studi dokumentasi yaitu pencarian bahan-bahan atau teori-teori

dengan mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur-literatur

yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Lapangan.
33

Yaitu penelitian langsung terhadap instansi yang merupakan tempat

penelitian, studi lapangan ini dilakukan dengan cara :

1) Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan atas fasilitas

fisik dan meninjau seluruh kegiatan objek penelitian.

2) Wawancara, yaitu peneliti melakukan wawancara langsung dengan para

pelaku terkait dengan objek penelitian guna mendapatkan data yang

tidak dapat diperoleh dari observasi ataupun dokumentasi

3.4.2 Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini berasal dari responden

karyawan CV Mega Biru Semarang yaitu data kuesioner. Data primer

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus

dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data

primer berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil

observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil

pengujian (Azwar, 2013:91). Dalam penelitian ini, data yang diperoleh adalah

data dari hasil kuesioner dengan karyawan atau responden

3.5 Definisi Konsep dan Operasionalisasi variabel

Adapun definisi operasional masing-masing variabel yang peneliti

gunakan adalah sebagai berikut :


34

Tabel 3.1
Variabel dan Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Variabel Indikator


1 Motivasi Kerja Hasrat atau dorongan dari  Tujuan karyawan
(X1) dalam diri seseorang yang bekerja
menyebabkan,  Perilaku karyawan
menyalurkan, dan  Antusiasme
mendukung perilaku karyawan
karyawan untuk bekerja  Dorongan dalam diri
dengan giat dan antusias karyawan
untuk mencapai tujuan Sumber: Thahir (2014)
serta kinerja yang baik di
pekerjaan.
2 Disiplin Kerja Disiplin kerja adalah sikap  Waktu masuk kerja
(X2) kesadaran, kerelaan dan  Waktu Bekerja
kesediaan seseorang dalam  Kepatuhan terhadap
mematuhi dan menaati tata tertib
peraturan dan norma-norma Sumber: Tahir (2014)
sosial yang berlaku di
lingkungan sekitarnya
3 Kinerja Karyawan Hasil kerja yang dapat  Hasil kerja
(Y) dicapai oleh seseorang  Proses
dalam melaksanakan  Sikap kerja
tugas-tugas yang  Pengalaman dan
dibebankan kepadanya kesungguhan
baik secara kualitas Sumber: Priyono (2007)
maupun kuantitas yang
didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan
kesungguhan serta waktu
dan sesuai dengan
wewenang dan tanggung
jawab yang diberikan
dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Sumber : Data yang Diolah, 2017

3.6 Skala Pengukuran Data

Untuk memperoleh data mengenai pengaruh motivasi kerja dan

disiplin kerja terhadap kinerja karyawan maka instrument penelitian dalam


35

penelitian ini berupa skala likert. Penyusunan skala likert untuk lebih jelasnya

dijabarkan dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Kriteria Skor Skala Penelitian

Pernyataan Favourable
Jawaban Artinya Nilai

1 Sangat tidak sesuai 1

2 Tidak sesuai 2

3 Netral 3

4 Sesuai 4

5 Sangat sesuai 5

Pernyataan Unfavourable
Jawaban Artinya Nilai

1 Sangat tidak sesuai 5

2 Tidak sesuai 4

3 Netral 3

4 Sesuai 2

5 Sangat sesuai 1

3.7 Uji Instrumen

Untuk menguji apakah instrumen dapat dipertanggung jawabkan

atau tidak, maka terlebih dahulu harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji

validitas dan reliabilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat

dipercaya dan dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
36

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrument dikatakan valid

bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari

variabel yang akan diteliti secara tepat (Sugiono, 2015:187). Validitas

merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2010:164). Validitas merupakan suatu

indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang

diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu

mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi

antara skor (nilai) tiap–tiap item (pertanyaan) dengan skor total nilai tersebut.

Bila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item

(pernyataan) yang ada dalam kuesioner itu mengukur apa yang kita ukur

(Notoatmodjo, 2010:167). Uji validitas dilakukan dengan mengujicobakan

kuesioner kepada 30 responden yang mempunyai karakteristik sama dengan

tempat penelitian.

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus product

moment (Notoatmodjo, 2010:315) :

n( X iYi )  ( X i   Yi )
n X  
rxy =
  X i  n Yi   Yi 
2 2 2 2
i

Keterangan:

r = Koefisien korelasi
37

x = Skor objek pada item no 1

y = Skor total subjek

xy = Skor pertanyaan no 1 dikaitkan total skor

N = Banyaknya subjek

rxy = Koefisien relasi antara x dan y, kemudian harga rxy

dikonsultasikan dengan tabel rproductmoment

menggunakan taraf signifikan 0,05. Jika r hitung> r tabel ítem

soal valid.

r tabel untuk N = 30 responden dengan taraf signifikan 5%

adalah 0,368.

Untuk mengetahui validitas suatu instrument dilakukan dengan cara

melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya.

Suatu variabel tersebut berkolerasi secara signifikan dengan skor totalnya

(Notoatmodjo, 2010:164).

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas adalah

kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup

tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan

(Notoatmodjo, 2010:168). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan

rumus Alpha :

 k  1  s 2 
r11     
 k 1 
2
 s1 
38

Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan / soal

sb2 = Jumlah varians butir

s1 2 = Varians total

Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang

disebut koefisien reliabilitas pada awalnya tinggi rendahnya reliabilitas

tercermin oleh nilai Cronbach Alpha. Dimana apabila nilai Cronbach Alpha

diatas 0.60 maka variabel dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau

handal. Sehingga apabila tes terhadap pertanyaan diajukan secara berulang-

ulang maka jawaban akan sama (Ghozali, 2011:48)

3.8 Metode Analisis Data

3.8.1 Analisis Persamaan regresi

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel

independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi

dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen

berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Estimasi yang

dilakukan ditujukan untuk menggambarkan suatu pola hubungan ke dalam

fungsi atau persamaan yang ada di antara variabel-variabel tersebut

(Arikunto, 2005:347). Adapun persamaan regresi linier bergandanya adalah

sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2
39

Dimana :

Y = Variabel Dependen (Kinerja Karyawan)

X1 = Variabel Independen (Motivasi Kerja)

X2 = Variabel Independen (Disiplin Kerja)

a = Konstanta

b1, b2,b3 = Koefisien Regresi

3.8.2 Uji Model

Uji model dalam penelitian ini menggunakan uji koefisien determinasi

dan uji F (uji anova), dengan penjelasan sebagai berikut.

3.8.2.1 Uji Koefisien determinasi

Koefisiensi determinan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

kemampuan model dapat dalam menerangkan variasi dependen. Nilai

koefisiensi determinan antara nol dan satu. Nilai (R2) yang paling kecil berarti

kemampuan variabel-variabel dalam menjelaskan variasi variabel dependen

sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen. Secara umum koefisiensi determinasi untuk

data silang (cross section) relative rendah karena adanya variasi yang besar

antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu (time

series) biasanya mempunyai nilai koefisiensi determinan yang tinggi

(Ghozali, 2011:97). Kelemahan dari penggunaan koefisiensi determinan ini

adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam


40

model. Setiap tambahan satu variabel dependen, maka (R2) pasti meningkat

tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk

menggunakan nilai adjusted (R2) pada saat mengevaluasi mana model regresi

yang terbaik. Nilai adjusted (R2) dapat naik turun apabila satu variabel

independen ditambah ke dalam model (Ghozali, 2011:97).

3.8.2.2 Uji Anova (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk menguji secara signifikan pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama

dengan melihat nilai signifikan F. Jika nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05

maka hipotesis alternative tidak dapat ditolak atau dengan α = 5% variabel

independen secara statistic mempengaruhi variabel dependen secara bersama-

sama (Ghozali, 2011: 98). Uji statistic F pada dasarnya menunjukan apakah

semua variabel independen yang dimaksud dalam model ini mempunyai

pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen.

Hipotesis nol adalah joint hipotesis bahwa β1, β2…. Βk secara simultan sama

dengan nol (Ghozali, 2011:98).

3.8.3 Uji Hipotesis

Pengujian ini bertujuan untuk menguji secara signifikan dari masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila tingkat signifikan

yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak atau

dengan α = 5 % variabel independen tersebut berhubungan secara statistic

terhadap variabel dependen. Uji t ini pada dasarnya menunjukan seberapa


41

jauh pengaruh satu variabel penjelas (independen) secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan dalam

penelitian ini adalah jika probabilitas < 0,05 maka dapat diambil kesimpulan

bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variable dependen dengan

variable independen, dan sebaliknya jika probabilitas > 0,05 maka dapat

diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variable dependen

dengan variable independen (Ghozali, 2011:98).


42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Identitas Responden

Gambaran identitas responden memberikan gambaran deskripsi objek

penelitian dalam penelitian ini gambaran responden terdiri dari jenis

kelamin dan pendidikan. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,

responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 47 responden (62,67%) dan

responden berjenis kelamin wanita berjumlah 28 responden (37,33%).

Berikut tabel karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.1
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 47 62,67
Perempuan 28 37,33
Jumlah 75 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2017

Karakteristik responden berdasarkan umur, responden berumur

antara 20 tahun sampai dengan 30 tahun berjumlah 33 responden (40%),

berumur antara 31 tahun sampai dengan 40 tahun berjumlah 13 responden

(17,33%) dan berumur lebih dari 40 tahun berjumlah 29 responden

(38,67%). Berikut tabel karakteristik responden berdasarkan umur.


43

Tabel 4.2
Karakteristik responden
42 berdasarkan umur
Umur Jumlah Persentase
20-30 Tahun 33 40
31-40 Tahun 13 17,33
> 50 Tahun 29 38,67
Jumlah 75 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2017

Berdasarkan hasil kuesioner terhadap 75 responden, berikut adalah

tabel yang menunjukkan data karakteristik yang ditinjau dari tingkat

pendidikan dijabarkan bahwa tingkat pendidikan responden SMA/D3

berjumlah 31 responden (41,33%), dan pendidikan responden S1/ S2

berjumlah 44 responden (58,67%). Berikut tabel tentang karakteristik

responden berdasarkan tingkat pendidikan.

Tabel 4.3
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persen (%)
1 SMA/D3 31 41,33
2 S1/ S2 44 58,67
Total 75 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2017

4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi hasil penelitian tentang pengaruh motivasi kerja dan disiplin

kerja terhadap kinerja karyawan dapat dideskripsikan sebagai berikut.


44

Tabel 4.4

Hasil penelitian deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Disiplin_K 75 27.00 42.00 36.0800 4.31766
Kinerja_K 75 36.00 54.00 41.2267 3.87498
Motivasi_K 75 27.00 45.00 32.1200 4.12952
Valid N (listwise) 75

Berdasarkan data tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa jumlah

responden sebanyak 75 responden, untuk variabel motivasi dengan nilai

minimum sebesar 27, maksimum 45, rata-rata 32,12 dan standar deviasi

4,129. Untuk variabel disiplin kerja memilki nilai minimum sebesar 27,

maksimum 42, rata-rata 36,08 dan standar deviasi 4,317. Untuk variabel

kinerja memilki nilai minimum sebesar 36, maksimum 54, rata-rata 41,227

dan standar deviasi 3,875.

4.1.3 Uji Instrumen

4.1.3.1 Uji Validitas

Uji signifikansi dalam uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung (Correlated Item – Total Correlation) dengan

r table yaitu 0,368 (diperoleh dari hasil r table). Jika r hitung lebih besar

dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan

valid.
45

Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja, disiplin, dan Kinerja
Karyawan
Variabel/indikator r – hitung r – tabel Hasil
Kinerja Karyawan
KK1 0.624 0.368 Valid
KK2 0.617 0.368 Valid
KK3 0.606 0.368 Valid
KK4 0.621 0.368 Valid
KK5 0.612 0.368 Valid
KK6 0.668 0.368 Valid
KK7 0.568 0.368 Valid
KK8 0.583 0.368 Valid
KK9 0.573 0.368 Valid
KK10 0.588 0.368 Valid
KK11 0.604 0.368 Valid
KK12 0.571 0.368 Valid
Motivasi kerja
MK1 0.824 0.368 Valid
MK2 0.708 0.368 Valid
MK3 0.662 0.368 Valid
MK4 0.490 0.368 Valid
MK5 0.554 0.368 Valid
MK6 0.503 0.368 Valid
MK7 0.535 0.368 Valid
MK8 0.437 0.368 Valid
MK9 0.459 0.368 Valid
Disiplin Kerja
DK1 0,455 0.368 Valid
DK2 0,480 0.368 Valid
DK3 0,365 0.368 Valid
DK4 0,404 0.368 Valid
DK5 0,433 0.368 Valid
DK6 0,548 0.368 Valid
DK7 0,380 0.368 Valid
DK8 0,617 0.368 Valid
DK9 0,474 0.368 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2017

Berdasarkan hasil pada tabel 4.5 didapatkan hasil keseluruhan

indikator untuk variabel motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja karyawan
46

dinyatakan valid, karena nilai Correlated Item– Total Correlation bernilai

positif dan lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 0,368

4.1.3.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha α ≥ 0,60.

Berikut adalah hasil dari uji reliabilitas dari masing-masing variabel :

Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja, disiplin dan Kinerja Karyawan
Variabel Cronbach’s ≥ 0.6 Kesimpulan
Alpha
Kinerja Karyawan 0,837 ≥ 0,6 Reliabel
Motivasi kerja 0,746 ≥ 0,6 Reliabel
Disiplin 0,852 ≥ 0,6 Reliabel
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2017

Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas kuesioner

variabel kinerja karyawan, motivasi kerja dapat dilihat nilai Cronbach’s

Alpha yang menunjukkan nilai berturut-turut 0,837; 0,746 dan 0,852. Hal ini

menunjukkan bahwa kuesioner, kinerja karyawan, motivasi kerja dan disiplin

sangat reliabel dengan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 dan tingkat

reliabilitas tinggi.

Maka dapat disimpulkan, berdasarkan dari hasil uji validitas dan

uji reliabilitas di atas, maka kuesioner yang digunakan sudah dianggap valid

dan reliabel, maka tahap selanjutnya adalah membagikan kuesioner kepada

responden.
47

4.1.4 Analisis Persamaan Regresi

Tabel 4.10

Analisis Persamaan Regresi


a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.229 2.312 5.721 .000

DK .133 .063 .148 2.111 .038


MK .722 .066 .770 10.957 .000
a. Dependent Variable: KK

Berdasarkan tabel 4.10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel motivasi kerja dan disiplin kerja

dengan persamaan matematis :

Y (Kinerja) = 13,229 + 0,148 Disiplin + 0,770 motivasi

Persamaan di atas menyatakan bahwa konstanta sebesar 13,229

menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan dan ada

peningkatan 1 poin, maka nilai kinerja karyawan adalah positif dan akan

meningkat 13,229. Kemudian koefisien regresi variabel disiplin bernilai

0,148 artinya setiap penambahan satu poin variabel disiplin maka akan

meningkatkan variabel kinerja karyawan sebesar 0,148, dan koefisien regresi

variabel motivasi bernilai 0,770 artinya setiap penambahan variabel motivasi

sebesar satu poin maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,770.
48

4.1.5 Uji Asumsi Klasik

4.1.5.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

berdistribusi normal dilihat atau mendekati normal (Ghozali, 2010).

Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat pada

bentuk distribusi datanya, yaitu pada histogram maupun normal probability

plot.

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Data

Sumber : Data yang Diolah, 2017

Berdasarkan tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot

dapat disimpulkan bahwa pada grafik normal plot terlihat titik-titik data

tersebar di sekitar garis diagonal, sehingga distribusi data diasumsikan telah

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Oleh karena itu, syarat

kenormalan sebagai pengujian statistik menggunakan regresi terpenuhi.


49

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antar

variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel bebas (Ghozali, 2010).

Tabel 4.11
Tabel Multikolinearitas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 DK .794 1.259
MK .794 1.259
a. Dependent Variable: KK
Sumber : Data yang Diolah, 2017

Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak

ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil

perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang

sama yaitu tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari

10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel

independen dalam model regresi.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2010).


50

Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data yang Diolah, 2017

Berdasarkan grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu

Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi.

4.1.6 Uji Model

Sebagaimana telah djelaskan dalam bab sebelumnya untuk

mendeskripsikan uji model regresi menggunakan uji F dan uji koefisien

determinasi, berikut penjelasan hasil penelitian uji koefisien determinasi dan

uji anova (uji F).

Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Variabel motivasi kerja dan disiplin terhadap kinerja karyawan
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .847 .718 .710 2.08687 2.305
a. Predictors: (Constant), MK, DK
b. Dependent Variable: KK
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2017
51

Berdasarkan nilai adjusted R Square menentukan koefisien

determinasi dimana merupakan salah satu kriteria dalam menentukan bahwa

variabel bebas yang dipilih dapat dengan tepat menjelaskan variabel terikat.

Pada tabel 4.12 menunjukkan nilai adjusted R Square sebesar 0,710, dimana

variasi dari variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel motivasi

dan disiplin sebesar 71,0%, sedangkan sisanya sebesar 29,0% dijelaskan oleh

faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

Tabel 4.13
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 797.585 2 398.792 91.571 .000
Residual 313.562 72 4.355

Total 1111.147 74
a. Predictors: (Constant), MK, DK
b. Dependent Variable: KK
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2017

Tabel 4.13 merupakan tabel Anova atau F test, dimana tabel 4.13

digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat) dalam uji

regresi. Dengan kata lain, tabel ini juga digunakan untuk menentukan apakah

hipotesa diterima atau ditolak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

angka signifikansi atau Sig dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2010):

Jika angka siginifkansi penelitian < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika angka signifikansi penelitian > 0,05, Ho diterima dan Ha ditolak.

Dari uji Anova atau F test didapat nilai F hitung sebesar 91,571

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, dimana nilai tersebut lebih kecil dari
52

nilai signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menyatakan bahwa Hipotesis

Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh

antara variabel motivasi dan disiplin secara bersama-sama terhadap variabel

kinerja karyawan.

4.1.7 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial. Uji hipotesis dalam penelitian ini

meliputi tahapan uji statistik, uji signifikasi, uji t dan kesimpulan, berikut

dideskripsikan tabel uji t

Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.229 2.312 5.721 .000

DK .133 .063 .148 2.111 .038


MK .722 .066 .770 10.957 .000
a. Dependent Variable: KK
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2017

Melalui kedua variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model regresi maka dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

a. Uji Statistik

1) Ho : β1 = 0; tidak terdapat pengaruh antara disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan

2) Ha : β1 = 0; terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan
53

b. Uji Signifikasi

1) Signifikan hitung > alpha (0,05), berarti tidak terdapat pengaruh

antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

2) Signifikan hitung < alpha (0,05), berarti terdapat pengaruh

antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

c. Uji t

1) t hitung > t tabel, berarti tidak terdapat pengaruh antara disiplin

kerja terhadap kinerja karyawan

2) t hitung < t tabel, berarti terdapat pengaruh antara disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan

d. Kesimpulan

1) Signifikan hitung = 0,038

2) t hitung = 2,111

3) t tabel = degree of freedom (df) 73 (n-2 = 75-2) dan alpha 0,05;

diperoleh t tabel sebesar 1,666.

Uji hipotesis yang pertama membuktikan bahwa t hitung > t tabel (2,111

> 1,666) dan signifikan hitung < alpha (0,038 < 0,05). Hasil ini dapat

dideskripsikan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan, artinya jika disiplin meningkat maka kinerja

karyawan akan meningkat, sebaliknya jika disiplin turun maka kinerja

karyawan akan turun.


54

2. Pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

a. Uji Statistik

1) Ho : β1 = 0; tidak terdapat pengaruh antara motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan

2) Ha : β1 = 0; terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan

b. Uji Signifikasi

1) Signifikan hitung > alpha (0,05), berarti tidak terdapat pengaruh

antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

2) Signifikan hitung < alpha (0,05), berarti terdapat pengaruh

antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

c. Uji t

1) t hitung > t tabel, berarti tidak terdapat pengaruh antara motivasi

kerja terhadap kinerja karyawan

2) t hitung < t tabel, berarti terdapat pengaruh antara motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan

d. Kesimpulan

1) Signifikan hitung = 0,000

2) t hitung = 10,957

3) t tabel = degree of freedom (df) 73 (n-2 = 75-2) dan alpha 0,05;

diperoleh t tabel sebesar 1,666.

Uji hipotesis yang kedua membuktikan bahwa t hitung > t tabel (10,957

> 1,666) dan signifikan hitung < alpha (0,000 < 0,05). Hasil ini dapat
55

dideskripsikan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan, artinya jika motivasi kerja meningkat maka

kinerja karyawan akan meningkat, sebaliknya jika motivasi kerja turun

maka kinerja karyawan akan turun.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan dapat dilihat dari nilai uji t. Nilai signifikasi pada uji t untuk

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan bernilai 0.000 lebih kecil

dari 0,05 artinya terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

Motivasi sering, diartikan dengan istilah dorongan, yang berarti tenaga yang

menggerakkan jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motif merupakan

“driving force” seseorang, untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Setiap orang mempunyai motif diri yang tentu bisa

berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Motivasi bertolak dari

prinsip utama bahwa manusia (seseorang) hanya melakukan suatu kegiatan

yang menyenangkannya untuk dilakukan. Prinsip itu tidak menutup

kemungkinan bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang mungkin saja

melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Begitu juga dengan tenaga

pendidik yang butuh motivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Karyawan

memerlukan motivasi agar kinerjanya meningkat, karena kinerja merupakan

pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat berbentuk output kuantitatif

maupun kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain


56

yang diinginkan oleh organisasi, sehingga motivasi kerja berpengaruh

terhadap kinerja.

Hasil penelitian ini juga memilki hasil penelitian yang sama dengan

penelitian Budhi (2012) yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan, hal serupa juga diungkapkan oleh Canggih (2011)

yang mengungkapkan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

4.2.2 Pengaruh Disiplin terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan dapat dilihat dari nilai uji t. Nilai signifikasi pada uji t untuk

pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan bernilai 0.038 lebih kecil

dari 0,05 artinya terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

Disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan

seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan, disiplin kerja akan

menentukan kinerja karyawan hal tersebut dikarenakan Kinerja merupakan

pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat berbentuk output kuantitatif

maupun kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain

yang diinginkan oleh organisasi. Penekanan kinerja dapat bersifat jangka

pendek maupun jangka panjang, juga dapat pada tingkatan individu,

kelompok ataupun organisasi. Manajemen kinerja merupakan suatu proses

yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan

individu, sehingga kedua tujuan tersebut bertemu. Kinerja juga dapat


57

merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan oleh

seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur, sehingga disiplin

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini juga memiliki hasil penelitian yang sama dengan

penelitian Taufiek (2015) yang menyatakan bahwa disiplin berpengaruh

terhadap kinerja karyawan, hal serupa juga diungkapkan oleh Canggih (2011)

yang mengungkapkan disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan

4.2.3 Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

Hasil penelitian mengenai pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan secara simultan dapat dilihat dari nilai uji F atau

uji anova. Nilai signifikasi pada uji F untuk pengaruh disiplin kerja dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan bernilai 0.000 lebih kecil dari 0,05

artinya terdapat pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan

terhadap kinerja karyawan.

Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

telah disepakati bersama, faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah

motivasi kerja. Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi

sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan yang berlangsung

secara sadar. Dari pengertian tersebut berarti pula semua teori motivasi
58

bertolak dari prinsip utama bahwa manusia (seseorang) hanya melakukan

suatu kegiatan yang menyenangkannya untuk dilakukan. Prinsip itu tidak

menutup kemungkinan bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang mungkin

saja melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Faktor lain yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan adalah disiplin kerja yang mana disiplin kerja

adalah sikap kesadaran, kerelaan dan kesediaan seseorang dalam mematuhi dan

menaati peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku di lingkungan

sekitarnya, sehingga motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan

Hasil penelitian ini juga memilki hasil penelitian yang sama dengan

penelitian Budhi (2012) yang menyatakan bahwa motivasi kerja dan disiplin

kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal serupa juga diungkapkan

oleh Canggih (2011) yang mengungkapkan motivasi kerja dan disiplin kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan


59

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian pada bab sebelumya maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai sehingga semakin baik motivasi kerja maka kinerja pegawai akan

semakin baik pula begitu sebaliknya apabila motivasi kerja buruk maka

akan berdampak pada kinerja pegawai yang buruk.

2. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

sehingga semakin baik disiplin kerja maka kinerja pegawai akan semakin

baik pula begitu sebaliknya apabila disiplin kerja perusahaan buruk maka

kinerja pegawai akan buruk.

3. Motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan

secara simultan terhadap kinerja karyawan.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan sebagai alternatif dari penelitian ini di

masa mendatang adalah sebagai berikut :

1. Hasil tentang motivasi kerja dapat disarankan pada perusahaan perlu

memberikan motivasi kepada pegawai untuk meningkatkan kemampuan

pengetahuan yang dimiliki dan mengikuti kegiatan-kegiatan selain dalam

bidang pekerjaan tepat pada waktunya, selain itu perusahaan juga perlu

59
60

memberikan motivasi pada pegawai agar mau membantu pegawai yang

mengalami kesulitan dalam pekerjaan.

2. Hasil penelitian tentang disiplin kerja disarankan bagi organisasi

perusahaan perlu untuk menganjurkan pada karyawan untuk disiplin

dalam waktu dan tepat dalam bekerja.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

maka keterbatasan penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. penelitian ini memiliki keterbatasan pada nilai koefisien R2 (Koefisien

determinasi) sebesar 71% motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan.

2. Alat yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner sehingga kurang

dapat mendeskripsikan keseluruhan variabel kinerja pegawai, disiplin

kerja, dan motivasi kerja.

5.4 Rekomendasai Peneliti Yang Akan Datang

Rekomendasi penelitian mendatang yang ingin meneliti tentang

penelitian faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan untuk dapat

1. Menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja misalnya

loyalitas karyawan dan kepercayaan karyawan

2. Mencari alternatif variabel intervening seperti lingkungan kerja dan

komitmen organisasi
61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Arwildayanto. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Perpegawaian Tinggi


Pendekatan Budaya Kerja Dosen Profesional. Gorontalo: Ideas Publisher.

Azwar, Saifuddin. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: UNDIP .

Ivancivich, John. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jilid 1. Jakarta:


Erlanga.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Priyono dan Marnis. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo:


Zifatama Publisher.

Priyono. 2007. Pengantar Manajemen. Sidoarjo: Zifatama Publisher.

______. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: Zifatama Publisher.

Rahadi, Dedi Rianto. 2010. Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia. Malang:
Tunggal Mandiri Publishing.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif


dan R&D.Bandung:Alfabeta.

Thahir, Arifin. 2014. Buku Ajar Perilaku Organisasi. Sleman: Deepublish.

Thomshon. 2007. Pengantar Bisnis. Edisi 4 Buku 2. Jakarta: Salemba empat.

61
62

Tiyanto, Prihatin. 2009. Manajemen Unggul Konsep dan Aplikasi Untuk Bisnis.
Palu: Edukasi Mitra Grafika.

____________. 2010. Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia Era Abad


21. Palu: Edukasi Mitra Grafika.

Umar, Huesin. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
63

Lampiran 1 Kuesioner penelitian


KUESIONER

Dengan hormat,
Saya, Mahasiswa STIE AKA Semarang. Saya sedang mengadakan penelitian
untuk tugas akhir (Skripsi) dalam rangka memenuhi syarat lulus strata .1 (S1),
tentang Pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Studi Pada CV Mega Biru Semarang. Oleh karena itu, saya mohon bantuan dari
anda untuk menjadi responden. Atas partisipasinya dan bantuannya, saya
mengucapkan terima kasih.

Peneliti

..........................
64

KUESIONER
A. Identitas Responden
Jenis Kelamin : ..............................
Pendidikan : ..............................
Lama bekerja : .............................
B. Petunjuk
Dari pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, berikan penilaian dengan memilih
salah satu dari 5 poin skala likert dibawah ini :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
# Pilihlah satu dari 5 pernyataan dengan cara check list (√ )

C. Kinerja Karyawan
No Pernyataan Jawaban responden

STS TS N S SS

Hasil kerja

1 Saya selalu mebuat penilaian terhadap tugas


yang telah dilaksanakan
2 Saya selalu membicarakan kembali tugas
yang diberikan oleh atasan kepada saya
3 Saya selalu menyelesaikan hasil pekerjaan
yang diberikan kepada saya.
Proses

4 Saya selalu mempersiapkan diri sebelum


melaksanakan pekerjaan
5 Saya selalu membuat rencana kerja sebelum
bekerja.
6 Saya selalu memberikan motivasi terhadap
diri saya dan sesama karyawan
Sikap Kerja

7 Saya selalu memeriksa tugas yang diberikan


atasan.
8 Saya selalu membuat penilaian terhadap
hasil kerja yang diberikan oleh atasan.
9 Saya mengecek hasil kerja saya secara
berkala.
Pengalaman dan kesungguhan
65

10 Saya selalu memanfaatkan fasilitas yang


diberikan oleh kantor
11 Saya selalu mengikuti latihan-latihan yang
diadakan oleh perusahaan
12 Saya selalu menggunakan alat bantu yang
tersedia dikantor untuk bekerja

D. Motivasi Kerja
No Pernyataan Jawaban responden

STS TS N S SS

Tujuan karyawan Bekerja

1 Saya dapat melakukan pekerjaan bukan


hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi
juga untuk kepentingan perusahaan
2 Saya berusaha untuk melaksanakan tugas
yang diberikan sebaik-baiknya
Perilaku Karyawan

3 Saya patuh terhadap instruksi yang diberikan


oleh atasan.
4 Saya bekerja sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan
Antusiasme

5 Saya berusaha untuk mengatasi masalah


yang timbul dengan sebaik-baiknya.
6 Saya selalu berusaha untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan yang dimiliki
Dorongan dalam diri Karyawan

7 Saya mau membantu karyawan yang


mengalami kesulitan dalam melaksanakan
pekerjaan
8 Saya berusaha mengikuti kegitan-kegiatan
selain bidang pekerjaan tepat pada waktunya
9 Saya datang ke kantor tepat pada waktunya
66

E. Disiplin Kerja
No Pernyataan Jawaban responden

STS TS N S SS

Waktu Masuk Kerja

1 Saudara bekerja terus menerus selama waktu


yang telah ditentukan
2 Saudara bersungguh-sungguh setiap
melakukan pekerjaan
3 Saudara berusaha datang ke tempat kerja
lebih awal dari waktu yang ditentukan
Waktu Bekerja

4 Saudara datang dan pulang kerja sesuai


dengan waktu yang ditentukan instansi
5 Selalu menyelesaiakan pekerjaan sesuai
dengan waktu atau jam yang telah
ditentukan
6 Dalam setiap pelaksanaan kerja, saudara
selalu memperhatikan prosedur kerja yang
telah ditetapkan oleh instansi
Kepatuhan terhadap tata tertib

7 Instansi memberikan sanksi yang tegas


bagi yang melanggar peraturan
8 Saudara memberi tahu lebih dahulu (surat
izin) jika absen bekerja
9 Saudara tidak pernah meninggalkan tempat
kerja selama jam kerja

~~~~~~~~~~~~~~~~#$ Terima kasih $#~~~~~~~~~~~~~~~


67

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas


Variabel Disiplin kerja
No. Disiplin kerja
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah
1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34
2 4 5 4 3 2 3 4 5 4 34
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 32
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
6 5 4 3 2 4 4 5 4 3 34
7 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
8 3 4 5 5 3 4 4 4 3 35
9 5 4 4 5 4 5 4 5 5 41
10 4 3 4 3 4 4 4 3 2 31
11 4 4 5 5 4 4 4 5 4 39
12 5 4 4 2 4 4 4 5 5 37
13 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
14 3 4 5 5 4 4 3 4 3 35
15 4 4 4 4 3 4 4 3 4 34
16 4 3 5 3 4 4 4 4 2 33
17 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42
18 4 3 4 3 4 4 4 5 5 36
19 2 2 2 2 3 2 2 2 2 19
20 5 4 4 4 4 4 3 5 3 36
21 3 4 5 4 3 4 4 4 4 35
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
23 5 5 5 5 5 4 5 4 5 43
24 4 4 5 4 4 5 4 3 4 37
25 4 5 4 3 5 4 5 5 4 39
26 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38
27 4 4 4 3 4 4 4 5 5 37
28 5 4 5 4 4 4 5 5 4 40
29 4 4 3 2 4 4 3 3 4 31
30 5 5 5 4 4 4 4 5 4 40
68

Variabel kinerja karyawan


kinerja karyawan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah
4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 53
3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 42
4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 52
4 4 2 4 4 4 5 5 3 4 4 4 47
4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 49
4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 48
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 46
3 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 45
5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 57
3 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 5 48
4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 44
4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 2 44
4 5 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 46
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 45
4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 47
4 4 4 4 4 4 3 4 5 2 4 4 46
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 45
4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 52
4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 5 44
4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 52
4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 55
5 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 48
4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 45
5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 54
4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 47
4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 44
4 4 4 4 3 5 3 4 4 5 5 3 48
5 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 46
2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 27
3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 49
69

Variabel Motivasi kerja


Motivasi Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah
4 4 4 5 5 4 3 4 4 37
3 2 4 4 4 3 4 4 4 32
4 4 3 5 3 4 4 3 3 33
3 4 4 4 4 2 4 4 4 33
4 4 3 4 3 4 4 3 4 33
5 4 4 4 4 3 4 4 5 37
4 4 4 3 4 5 2 4 4 34
4 3 4 4 4 4 4 3 5 35
5 5 4 4 5 4 4 4 4 39
3 2 4 4 4 3 4 4 4 32
5 4 4 5 4 4 5 4 4 39
5 5 5 5 4 4 5 5 3 41
4 4 4 3 4 5 3 4 4 35
4 3 4 4 4 4 4 3 4 34
5 5 5 4 4 5 5 4 4 41
4 4 4 5 5 4 3 4 4 37
3 2 4 4 4 3 4 5 5 34
4 4 3 5 3 4 4 4 4 35
3 3 4 4 4 4 4 4 4 34
3 3 3 3 2 3 3 3 2 25
5 4 4 5 4 3 4 4 5 38
4 4 4 5 4 5 5 4 5 40
4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
5 5 4 4 5 4 4 4 4 39
3 2 4 4 4 3 4 3 4 31
5 4 4 5 4 4 5 5 4 40
5 5 5 5 4 4 5 2 4 39
4 4 4 3 4 5 3 4 4 35
5 5 5 4 4 5 5 5 5 43
4 4 3 4 4 3 5 4 3 34
70

Lampiran 3 Out put Validitas dan reliabilitas

Variabel Disiplin
Correlations

Correlations

dk1 dk2 dk3 dk4 dk5 dk6


** * **
dk1 Pearson Correlation 1 .537 .268 .091 .460 .510
Sig. (2-tailed) .002 .152 .634 .010 .004

N 30 30 30 30 30 30
** ** * *
dk2 Pearson Correlation .537 1 .479 .395 .292 .416
Sig. (2-tailed) .002 .007 .031 .118 .022
N 30 30 30 30 30 30
** ** **
dk3 Pearson Correlation .268 .479 1 .701 .255 .521
Sig. (2-tailed) .152 .007 .000 .174 .003
N 30 30 30 30 30 30
* ** **
dk4 Pearson Correlation .091 .395 .701 1 .188 .489
Sig. (2-tailed) .634 .031 .000 .319 .006
N 30 30 30 30 30 30
* **
dk5 Pearson Correlation .460 .292 .255 .188 1 .548
Sig. (2-tailed) .010 .118 .174 .319 .002
N 30 30 30 30 30 30
** * ** ** **
dk6 Pearson Correlation .510 .416 .521 .489 .548 1
Sig. (2-tailed) .004 .022 .003 .006 .002
N 30 30 30 30 30 30
** ** * * **
dk7 Pearson Correlation .626 .572 .446 .217 .403 .544
Sig. (2-tailed) .000 .001 .013 .250 .027 .002
N 30 30 30 30 30 30
** ** *
dk8 Pearson Correlation .532 .495 .409 .274 .261 .333
Sig. (2-tailed) .002 .005 .025 .143 .163 .072
N 30 30 30 30 30 30
* ** *
dk9 Pearson Correlation .444 .547 .217 .244 .245 .400
Sig. (2-tailed) .014 .002 .250 .194 .192 .029
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
DK Pearson Correlation .709 .761 .699 .604 .576 .756
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

dk7 dk8 dk9 DK


** ** * **
dk1 Pearson Correlation .626 .532 .444 .709
71

Sig. (2-tailed) .000 .002 .014 .000


N 30 30 30 30
** ** ** **
dk2 Pearson Correlation .572 .495 .547 .761
Sig. (2-tailed) .001 .005 .002 .000
N 30 30 30 30
* * **
dk3 Pearson Correlation .446 .409 .217 .699
Sig. (2-tailed) .013 .025 .250 .000
N 30 30 30 30
**
dk4 Pearson Correlation .217 .274 .244 .604
Sig. (2-tailed) .250 .143 .194 .000
N 30 30 30 30
* **
dk5 Pearson Correlation .403 .261 .245 .576
Sig. (2-tailed) .027 .163 .192 .001
N 30 30 30 30
** * **
dk6 Pearson Correlation .544 .333 .400 .756
Sig. (2-tailed) .002 .072 .029 .000
N 30 30 30 30
* * **
dk7 Pearson Correlation 1 .402 .398 .729
Sig. (2-tailed) .028 .029 .000
N 30 30 30 30
* ** **
dk8 Pearson Correlation .402 1 .515 .693
Sig. (2-tailed) .028 .004 .000
N 30 30 30 30
* ** **
dk9 Pearson Correlation .398 .515 1 .660
Sig. (2-tailed) .029 .004 .000
N 30 30 30 30
** ** **
DK Pearson Correlation .729 .693 .660 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Variabel Kinerja Karyawan

CORRELATIONS /VARIABLES=kk1 kk2 kk3 kk4 kk5 kk6 kk7 kk8 kk9 kk10 kk11 kk12 KK
/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Correlations

kk1 kk2 kk3 kk4 kk5 kk6


* *
kk1 Pearson Correlation 1 .316 .362 .281 .323 .415
72

Sig. (2-tailed) .088 .049 .133 .082 .023

N 30 30 30 30 30 30
*
kk2 Pearson Correlation .316 1 .336 .269 .407 .249
Sig. (2-tailed) .088 .069 .151 .025 .185
N 30 30 30 30 30 30
*
kk3 Pearson Correlation .362 .336 1 .293 .258 .201
Sig. (2-tailed) .049 .069 .116 .168 .287
N 30 30 30 30 30 30
**
kk4 Pearson Correlation .281 .269 .293 1 .551 .302
Sig. (2-tailed) .133 .151 .116 .002 .105
N 30 30 30 30 30 30
* **
kk5 Pearson Correlation .323 .407 .258 .551 1 .214
Sig. (2-tailed) .082 .025 .168 .002 .255
N 30 30 30 30 30 30
*
kk6 Pearson Correlation .415 .249 .201 .302 .214 1
Sig. (2-tailed) .023 .185 .287 .105 .255
N 30 30 30 30 30 30
kk7 Pearson Correlation .211 .322 .237 .303 .303 .296
Sig. (2-tailed) .263 .083 .207 .103 .104 .113
N 30 30 30 30 30 30
*
kk8 Pearson Correlation .356 .139 .320 .307 .210 .416
Sig. (2-tailed) .053 .463 .085 .099 .264 .022
N 30 30 30 30 30 30
* * * *
kk9 Pearson Correlation .454 .423 .360 .435 .456 .288
Sig. (2-tailed) .012 .020 .051 .016 .011 .123
N 30 30 30 30 30 30
* * **
kk10 Pearson Correlation .266 .461 .389 .243 .172 .511
Sig. (2-tailed) .156 .010 .034 .196 .363 .004
N 30 30 30 30 30 30
* **
kk11 Pearson Correlation .246 .249 .342 .302 .362 .635
Sig. (2-tailed) .191 .185 .064 .105 .049 .000
N 30 30 30 30 30 30
*
kk12 Pearson Correlation .334 .330 .218 .182 .172 .437
Sig. (2-tailed) .071 .075 .246 .336 .363 .016
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
KK Pearson Correlation .624 .617 .606 .621 .612 .668
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

kk7 kk8 kk9 kk10 kk11


73

*
kk1 Pearson Correlation .211 .356 .454 .266 .246
Sig. (2-tailed) .263 .053 .012 .156 .191
N 30 30 30 30 30
* *
kk2 Pearson Correlation .322 .139 .423 .461 .249
Sig. (2-tailed) .083 .463 .020 .010 .185
N 30 30 30 30 30
*
kk3 Pearson Correlation .237 .320 .360 .389 .342
Sig. (2-tailed) .207 .085 .051 .034 .064
N 30 30 30 30 30
*
kk4 Pearson Correlation .303 .307 .435 .243 .302
Sig. (2-tailed) .103 .099 .016 .196 .105
N 30 30 30 30 30
* *
kk5 Pearson Correlation .303 .210 .456 .172 .362
Sig. (2-tailed) .104 .264 .011 .363 .049
N 30 30 30 30 30
* ** **
kk6 Pearson Correlation .296 .416 .288 .511 .635
Sig. (2-tailed) .113 .022 .123 .004 .000
N 30 30 30 30 30
* **
kk7 Pearson Correlation 1 .411 .010 .473 .222
Sig. (2-tailed) .024 .958 .008 .238
N 30 30 30 30 30
*
kk8 Pearson Correlation .411 1 .136 .086 .231
Sig. (2-tailed) .024 .474 .651 .220
N 30 30 30 30 30
kk9 Pearson Correlation .010 .136 1 .111 .213
Sig. (2-tailed) .958 .474 .560 .259
N 30 30 30 30 30
** *
kk10 Pearson Correlation .473 .086 .111 1 .437
Sig. (2-tailed) .008 .651 .560 .016
N 30 30 30 30 30
*
kk11 Pearson Correlation .222 .231 .213 .437 1
Sig. (2-tailed) .238 .220 .259 .016
N 30 30 30 30 30
*
kk12 Pearson Correlation .238 .434 .292 .175 .291
Sig. (2-tailed) .206 .017 .118 .355 .119
N 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
KK Pearson Correlation .568 .583 .573 .588 .604
Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .001 .000
N 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
74

kk12 KK
**
kk1 Pearson Correlation .334 .624
Sig. (2-tailed) .071 .000
N 30 30
**
kk2 Pearson Correlation .330 .617
Sig. (2-tailed) .075 .000
N 30 30
**
kk3 Pearson Correlation .218 .606
Sig. (2-tailed) .246 .000
N 30 30
**
kk4 Pearson Correlation .182 .621
Sig. (2-tailed) .336 .000
N 30 30
**
kk5 Pearson Correlation .172 .612
Sig. (2-tailed) .363 .000
N 30 30
* **
kk6 Pearson Correlation .437 .668
Sig. (2-tailed) .016 .000
N 30 30
**
kk7 Pearson Correlation .238 .568
Sig. (2-tailed) .206 .001
N 30 30
* **
kk8 Pearson Correlation .434 .583
Sig. (2-tailed) .017 .001
N 30 30
**
kk9 Pearson Correlation .292 .573
Sig. (2-tailed) .118 .001
N 30 30
**
kk10 Pearson Correlation .175 .588
Sig. (2-tailed) .355 .001
N 30 30
**
kk11 Pearson Correlation .291 .604
Sig. (2-tailed) .119 .000
N 30 30
**
kk12 Pearson Correlation 1 .571
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
**
KK Pearson Correlation .571 1
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
75

Variabel motivasi kerja

CORRELATIONS /VARIABLES=mk1 mk2 mk3 mk4 mk5 mk6 mk7 mk8 mk9 MK
/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Correlations

mk1 mk2 mk3 mk4 mk5 mk6


** * * *
mk1 Pearson Correlation 1 .811 .417 .369 .303 .433
Sig. (2-tailed) .000 .022 .045 .104 .017

N 30 30 30 30 30 30
** **
mk2 Pearson Correlation .811 1 .316 .244 .226 .478
Sig. (2-tailed) .000 .089 .193 .230 .008
N 30 30 30 30 30 30
* **
mk3 Pearson Correlation .417 .316 1 .112 .501 .309
Sig. (2-tailed) .022 .089 .556 .005 .097
N 30 30 30 30 30 30
*
mk4 Pearson Correlation .369 .244 .112 1 .186 -.080
Sig. (2-tailed) .045 .193 .556 .326 .673
N 30 30 30 30 30 30
**
mk5 Pearson Correlation .303 .226 .501 .186 1 .135
Sig. (2-tailed) .104 .230 .005 .326 .477
N 30 30 30 30 30 30
* **
mk6 Pearson Correlation .433 .478 .309 -.080 .135 1
Sig. (2-tailed) .017 .008 .097 .673 .477
N 30 30 30 30 30 30
* **
mk7 Pearson Correlation .410 .252 .327 .529 .002 -.050
Sig. (2-tailed) .024 .179 .078 .003 .990 .792
N 30 30 30 30 30 30
mk8 Pearson Correlation .160 .112 .261 .061 .318 .096
Sig. (2-tailed) .398 .556 .164 .749 .087 .615
N 30 30 30 30 30 30
* *
mk9 Pearson Correlation .197 -.042 .374 .140 .422 .142
Sig. (2-tailed) .297 .824 .042 .462 .020 .455
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
MK Pearson Correlation .824 .708 .662 .490 .554 .503
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .006 .002 .005
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
76

Correlations

mk7 mk8 mk9 MK


* **
mk1 Pearson Correlation .410 .160 .197 .824
Sig. (2-tailed) .024 .398 .297 .000
N 30 30 30 30
**
mk2 Pearson Correlation .252 .112 -.042 .708
Sig. (2-tailed) .179 .556 .824 .000
N 30 30 30 30
* **
mk3 Pearson Correlation .327 .261 .374 .662
Sig. (2-tailed) .078 .164 .042 .000
N 30 30 30 30
** **
mk4 Pearson Correlation .529 .061 .140 .490
Sig. (2-tailed) .003 .749 .462 .006
N 30 30 30 30
* **
mk5 Pearson Correlation .002 .318 .422 .554
Sig. (2-tailed) .990 .087 .020 .002
N 30 30 30 30
**
mk6 Pearson Correlation -.050 .096 .142 .503
Sig. (2-tailed) .792 .615 .455 .005
N 30 30 30 30
**
mk7 Pearson Correlation 1 .141 .133 .535
Sig. (2-tailed) .457 .485 .002
N 30 30 30 30
*
mk8 Pearson Correlation .141 1 .237 .437
Sig. (2-tailed) .457 .207 .016
N 30 30 30 30
*
mk9 Pearson Correlation .133 .237 1 .459
Sig. (2-tailed) .485 .207 .011
N 30 30 30 30
** * *
MK Pearson Correlation .535 .437 .459 1
Sig. (2-tailed) .002 .016 .011
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
77

Uji reliabilitas Variabel disiplin kerja

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.852 9

Uji reliabilitas Variabel kinerja karyawan

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.837 12
78

Uji reliabilitas Variabel motivasi kerja


Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.684 9
79

Lampiran 4 Hasil Penelitian karakteristik responden penelitian

No. Resp jenis kelamin umur pendidikan


1 1 3 1
2 1 2 1
3 2 1 1
4 1 3 1
5 1 1 1
6 1 1 1
7 1 2 1
8 2 1 1
9 2 2 1
10 2 1 2
11 1 1 1
12 1 1 2
13 1 1 2
14 1 1 1
15 1 3 2
16 1 3 2
17 1 3 2
18 1 3 2
19 2 1 2
20 1 1 2
21 1 3 2
22 1 1 2
23 1 3 2
24 2 1 2
25 1 2 2
26 1 3 2
27 1 1 2
28 1 1 2
29 1 3 1
30 1 1 2
31 2 3 2
32 2 1 2
33 2 1 2
34 2 1 2
35 1 1 2
36 2 1 2
37 1 1 2
38 2 1 1
80

39 1 1 1
40 2 3 1
41 1 3 1
42 2 3 1
43 1 3 1
44 2 3 2
45 1 3 1
46 2 3 1
47 1 3 1
48 2 2 1
49 2 3 1
50 1 2 1
51 2 3 1
52 2 3 2
53 2 3 1
54 2 3 1
55 1 3 1
56 1 2 1
57 1 3 2
58 2 2 1
59 1 3 2
60 1 2 2
61 1 3 2
62 2 2 2
63 1 3 2
64 2 1 2
65 1 1 2
66 2 2 2
67 1 1 1
68 2 2 2
69 1 1 2
70 1 1 2
71 2 1 2
72 1 1 2
73 1 2 2
74 1 1 2
75 1 1 2
Keterangan
Jenis Kelamnin jumlah persentase
kode 1 = laki-laki 47 62,6666667
kode 2 = perempuan 28 37,3333333
81

Umur jumlah persentase


kode 1 = 20-30 tshun 33 44
kode 2 = 31-40 tahun 13 17,3333333
kode 3 = > 50 tahun 29 38,6666667

pendidikan jumlah persentase


kode 1 = SMA/D3 31 41,3333333
kode 2 = S1/S2 44 58,6666667
82

Lampiran 5 Hasil penelitian jawaban kuesioner


kinerja karyawan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 N
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 38
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 42
3 5 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 40
5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 43
3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 45
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 41
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37
4 5 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 45
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 48
5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 42
4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 42
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 38
4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 40
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 38
5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 41
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 41
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 39
3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 42
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 5 42
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 38
4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 3 3 45
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 40
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 39
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 43
3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 46
4 4 3 5 3 3 3 4 3 3 4 3 42
83

4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 45
3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 49
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 40
3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 45
4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 41
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 45
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 40
3 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 3 47
4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 54
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 41
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 48
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 42
3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 3 44
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 46
3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 4 3 43
4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 39
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 39
3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 38
4 3 3 4 3 4 5 4 4 3 3 3 43
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 39
3 3 4 3 5 4 3 4 4 3 4 3 43
3 3 3 3 3 5 5 5 4 4 4 4 46
4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 44
3 5 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 40
3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 3 3 43
3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 46
3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 49
3 3 3 3 3 3 5 4 5 5 5 5 47
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 39
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 43
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 38
4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 40
84

Motivasi Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 N
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 4 3 4 3 3 3 3 4 31
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
3 3 4 3 3 4 3 4 4 31
4 3 4 4 4 3 3 3 5 33
5 5 4 4 5 3 3 4 4 37
3 5 5 5 5 4 4 4 4 39
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 3 4 4 4 4 4 3 3 33
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
3 3 4 3 3 3 3 4 4 30
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 4 3 4 3 3 3 3 3 30
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 3 4 4 5 36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 3 3 3 3 3 3 4 4 30
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
3 3 4 4 4 3 3 3 4 31
5 4 4 5 4 3 3 3 3 34
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 4 4 3 4 4 3 3 4 33
5 5 4 4 3 3 3 3 3 33
5 5 4 3 4 3 3 3 4 34
3 5 4 4 4 4 3 4 3 34
3 3 4 3 3 3 3 3 4 29
4 3 3 4 3 3 3 3 4 30
3 3 3 3 3 3 3 3 4 28
4 3 4 5 5 5 5 3 5 39
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
3 3 4 4 5 4 4 4 3 34
3 4 4 5 4 4 4 5 3 36
4 4 3 4 4 3 4 3 4 33
3 5 5 4 4 4 4 4 3 36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
85

4 4 4 5 5 3 4 4 3 36
3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
4 4 4 4 3 5 4 4 4 36
3 3 3 3 3 3 3 4 4 29
3 3 3 3 3 3 3 4 5 30
3 4 4 4 4 4 3 3 3 32
3 3 3 3 5 4 4 4 4 33
5 5 4 5 4 4 4 4 4 39
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
3 4 4 4 4 3 3 4 3 32
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 4 4 4 4 5 4 3 4 36
4 3 3 3 3 3 4 3 3 29
3 3 3 3 3 3 4 4 4 30
3 3 4 4 4 4 4 4 4 34
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 4 4 4 4 5 4 5 5 39
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 3 3 3 3 3 3 4 30
4 3 3 3 3 3 3 4 3 29
3 3 3 3 3 3 4 3 3 28
4 4 4 4 5 4 3 3 5 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 4 5 4 3 4 4 4 4 36
3 4 4 4 5 5 4 4 3 36
4 4 3 4 4 4 5 5 3 36
5 4 4 3 3 4 4 3 3 33
5 4 4 5 3 3 3 3 3 33
4 3 4 4 4 4 4 4 5 36
3 3 4 5 5 5 4 5 5 39
3 4 5 4 4 4 4 4 4 36
3 3 4 4 4 4 4 4 3 33
4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
86

No. disiplin kerja


Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 N
1 4 3 3 4 3 2 2 3 3 27
2 3 4 4 2 2 5 3 2 3 28
3 3 5 5 3 4 4 2 2 3 31
4 5 3 3 3 3 3 2 2 3 27
5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 32
6 3 3 3 4 4 4 3 3 3 30
7 3 4 4 4 4 4 3 5 5 36
8 4 3 4 4 4 4 5 5 5 38
9 3 3 4 3 3 5 3 3 3 30
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
11 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
12 3 3 3 4 4 3 3 3 5 31
13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
14 3 3 3 3 3 3 4 5 5 32
15 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
16 3 3 4 4 5 3 3 3 3 31
17 3 3 3 3 3 4 3 3 3 28
18 4 4 5 4 5 5 5 5 3 40
19 4 5 4 4 5 5 5 5 3 40
20 3 3 5 4 5 5 5 5 3 38
21 3 3 4 4 5 5 5 5 3 37
22 4 4 4 4 5 5 5 5 3 39
23 4 3 3 3 3 3 4 5 3 31
24 3 4 4 3 4 4 4 5 3 34
25 4 3 4 4 5 5 5 5 3 38
26 5 4 4 3 3 3 4 4 3 33
27 3 3 4 4 5 5 5 5 3 37
28 3 5 5 5 5 5 5 5 3 41
29 4 3 4 4 5 5 5 5 3 38
30 5 4 5 4 5 5 5 5 3 41
31 3 5 4 4 5 5 5 5 3 39
32 4 4 4 4 5 5 5 5 3 39
33 5 4 4 4 5 5 5 5 3 40
34 4 4 4 4 5 5 5 5 3 39
35 4 5 5 4 5 5 5 5 3 41
36 5 3 4 4 5 5 5 5 3 39
37 3 4 4 5 5 5 5 5 3 39
38 5 3 4 4 5 5 5 5 3 39
39 4 3 4 4 5 5 5 5 3 38
87

40 4 4 4 4 5 5 5 5 3 39
41 4 3 5 4 5 5 5 5 3 39
42 4 5 4 4 5 5 5 5 3 40
43 4 5 5 5 5 5 5 5 3 42
44 3 3 4 4 5 5 5 5 3 37
45 5 4 4 4 5 5 5 5 3 40
46 3 3 4 4 5 5 5 5 3 37
47 4 4 4 5 5 5 5 5 3 40
48 4 3 4 4 5 5 5 5 5 40
49 4 3 4 4 5 5 5 5 3 38
50 4 4 4 4 5 5 5 5 3 39
51 3 3 4 4 5 5 5 5 3 37
52 4 4 4 5 5 5 5 5 3 40
53 3 4 4 4 5 5 5 5 3 38
54 4 3 4 4 5 5 5 5 3 38
55 3 3 4 4 5 5 5 5 3 37
56 3 3 4 4 5 5 5 5 3 37
57 3 4 5 4 5 5 5 5 3 39
58 4 3 4 4 5 4 4 4 3 35
59 3 4 3 3 3 3 3 5 3 30
60 5 4 5 5 5 5 5 5 3 42
61 3 4 4 4 5 5 5 5 3 38
62 3 3 4 4 5 5 5 5 3 37
63 4 5 4 4 5 5 5 5 3 40
64 4 3 3 3 5 5 5 5 3 36
65 3 4 5 4 5 5 5 5 3 39
66 3 3 4 4 5 5 5 5 5 39
67 3 3 3 3 3 5 5 5 3 33
68 4 3 4 4 5 5 5 5 3 38
69 3 4 4 4 5 5 5 5 3 38
70 4 5 4 4 5 5 5 5 3 40
71 5 4 4 4 5 5 5 5 3 40
72 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
73 3 4 4 4 4 4 4 4 3 34
74 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34
75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
88

Lampiran 6 hasil Output SPSS


Regression
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 MK, DK . Enter
a. All requested variables entered.

b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .847 .718 .710 2.08687 2.305
a. Predictors: (Constant), MK, DK
b. Dependent Variable: KK

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 797.585 2 398.792 91.571 .000
Residual 313.562 72 4.355

Total 1111.147 74
a. Predictors: (Constant), MK, DK
b. Dependent Variable: KK

a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.229 2.312 5.721 .000

DK .133 .063 .148 2.111 .038


MK .722 .066 .770 10.957 .000
a. Dependent Variable: KK

a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 DK .794 1.259
MK .794 1.259
a. Dependent Variable: KK
89

Charts
90

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


DK 75 27.00 42.00 36.0800 4.31766
KK 75 36.00 54.00 41.2267 3.87498
MK 75 27.00 45.00 32.1200 4.12952
Valid N (listwise) 75

Frequencies
Frequency Table

dk1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 35 46.7 46.7 46.7
4.00 31 41.3 41.3 88.0
5.00 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

dk2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 40 53.3 53.3 53.3
4.00 26 34.7 34.7 88.0
5.00 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

dk3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 15 20.0 20.0 20.0
4.00 49 65.3 65.3 85.3
5.00 11 14.7 14.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
91

dk4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.3 1.3 1.3
3.00 17 22.7 22.7 24.0
4.00 51 68.0 68.0 92.0
5.00 6 8.0 8.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

dk5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.3 1.3 1.3
3.00 14 18.7 18.7 20.0
4.00 10 13.3 13.3 33.3
5.00 50 66.7 66.7 100.0
Total 75 100.0 100.0

dk6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.3 1.3 1.3
3.00 12 16.0 16.0 17.3
4.00 11 14.7 14.7 32.0
5.00 51 68.0 68.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

dk7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 3 4.0 4.0 4.0
3.00 13 17.3 17.3 21.3
4.00 9 12.0 12.0 33.3
5.00 50 66.7 66.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
92

dk8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 3 4.0 4.0 4.0
3.00 10 13.3 13.3 17.3
4.00 7 9.3 9.3 26.7
5.00 55 73.3 73.3 100.0
Total 75 100.0 100.0

dk9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 67 89.3 89.3 89.3
4.00 2 2.7 2.7 92.0
5.00 6 8.0 8.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 39 52.0 52.0 52.0
4.00 32 42.7 42.7 94.7
5.00 4 5.3 5.3 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 50 66.7 66.7 66.7
4.00 19 25.3 25.3 92.0
5.00 6 8.0 8.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 54 72.0 72.0 72.0
4.00 21 28.0 28.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
93

kk4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 53 70.7 70.7 70.7
4.00 18 24.0 24.0 94.7
5.00 4 5.3 5.3 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 60 80.0 80.0 80.0
4.00 13 17.3 17.3 97.3
5.00 2 2.7 2.7 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 51 68.0 68.0 68.0
4.00 20 26.7 26.7 94.7
5.00 4 5.3 5.3 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 48 64.0 64.0 64.0
4.00 18 24.0 24.0 88.0
5.00 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 41 54.7 54.7 54.7
4.00 26 34.7 34.7 89.3
5.00 8 10.7 10.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
94

kk9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 46 61.3 61.3 61.3
4.00 18 24.0 24.0 85.3
5.00 11 14.7 14.7 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 49 65.3 65.3 65.3
4.00 16 21.3 21.3 86.7
5.00 10 13.3 13.3 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 49 65.3 65.3 65.3
4.00 17 22.7 22.7 88.0
5.00 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

kk12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 44 58.7 58.7 58.7
4.00 22 29.3 29.3 88.0
5.00 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

mk1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 38 50.7 50.7 50.7
4.00 29 38.7 38.7 89.3
5.00 8 10.7 10.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
95

mk2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 41 54.7 54.7 54.7
4.00 26 34.7 34.7 89.3
5.00 8 10.7 10.7 100.0
Total 75 100.0 100.0

mk3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 33 44.0 44.0 44.0
4.00 37 49.3 49.3 93.3
5.00 5 6.7 6.7 100.0
Total 75 100.0 100.0

mk4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 35 46.7 46.7 46.7
4.00 31 41.3 41.3 88.0
5.00 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

mk5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 39 52.0 52.0 52.0
4.00 26 34.7 34.7 86.7
5.00 10 13.3 13.3 100.0
Total 75 100.0 100.0

mk6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 44 58.7 58.7 58.7
4.00 24 32.0 32.0 90.7
5.00 7 9.3 9.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
96

mk7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 44 58.7 58.7 58.7
4.00 28 37.3 37.3 96.0
5.00 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

mk8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 42 56.0 56.0 56.0
4.00 28 37.3 37.3 93.3
5.00 5 6.7 6.7 100.0
Total 75 100.0 100.0

mk9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 39 52.0 52.0 52.0
4.00 27 36.0 36.0 88.0
5.00 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai