Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TATA CARA PEMBAYARAN PAJAK SECARA

ELEKTRONIK/ONLINE (E-BILLING SYSTEM)


MATA KULIAH PERPAJAKAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perpajakan

DOSEN PEMBIMBING:
SURYADI POERBO, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH:
Nabila Nur Maulidina
3.51.19.3.19
AB3D

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PENDAHULUAN

E-system atau yang lebih dikenal dengan DJP Online terdiri atas e-Registration, e-
Billing, e-Filing, e-Faktur dan VAT refund. Pembaharuan sistem yang ada pada kantor
pajak ini diharapkan akan meningkatkan penerimaan pajak yang nantinya akan
membantu roda perekonomian Indonesia. E-system adalah cara terbaru yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam pelayanan perpajakan. Dalam metode ini, seluruh
rangkaian pembayaran pajak dapat diakses melalui internet yang sudah terintegrasi
dengan kantor pajak, yang mana diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi wajib
pajak dikarenakan seluruh rangkaian metode ini dapat di akses dimana pun dan kapan
pun oleh wajib pajak (Mentari, 2016).
Pada tanggal 1 Januari 2016 pembayaran pajak yang sebelumnya dilakukan
dengan Surat Setoran Pajak (SSP) digantikan dengan menggunakan mekanisme e-billing
system Direktorat Jenderal Pajak. Walaupun hingga tanggal 30 Juni 2016 pembayaran
pajak menggunakan SSP masih dapat dilakukan, akan tetapi per 1 Juli 2016 seluruh wajib
pajak diharuskan untuk menggunakan ebilling system DJP dalam pembayaran pajak
terutang.
E-billing system adalah metode pembayaran elektronik dengan menggunakan
kode billing, dimana formulir SSP, SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) SSPCP (Surat
Setoran Pabean Cukai dan Pajak) dapat digantikan dengan e-billing system. Sistem
pembayaran pajak secara elektronik menggunakan e-billing system diatur berdasarkan
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-26/PJ/2014 tentang Sistem Pembayaran
Pajak Secara Elektronik.
Pemberlakuan e-billing system merupakan wujud peningkatan layanan Direktorat
Jenderal Pajak bagi wajib pajak yang dimaksudkan untuk memberikan kemudahan,
kenyamanan dan keamanan dalam membayar bajak. Selain itu peralihan pembayaran
pajak dari manual ke pembayaran pajak elektronik diharapkan dapat memudahkan para
wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak terutang kapanpun dan dimanapun.
E-billing system tentunya dapat menjadi solusi dalam pembayaran pajak yang
dianggap rumit dan menyita waktu. Ketika wajib pajak membayar pajak dengan sistem
manual, wajib pajak pertama kali harus meminta SSP ke Kantor Pelayanan Pajak, lalu
wajib pajak harus mengisi semua formulir dalam SSP tersebut, yang membuat wajib
pajak lelah adalah banyaknya formulir yang harus diisi, ditambah lagi dengan referensi
Kode Akun Pajak (KAP) dan Kode Jenis Setoran (KJS) yang sangat banyak. Setelah
semua formulir diisi dilanjutkan untuk melakukan penyerahan SSP tersebut ke Teller
Bank/Pos, tidak jarang wajib pajak harus mengantri panjang ketika berurusan dengan
Teller Bank/Pos yang menyita banyak waktu. Tidak hanya sampai disitu saja, sering kali
terjadi kesalahan oleh pihak Teller Bank/ Pos Persepsi ketika merekam formulir SSP
wajib pajak. Menurut survei independen Kementerian Keuangan bahkan 50,32%
kesalahan data pembayaran pada sistem MPN-1 adalah akibat salah input oleh Teller.
Dengan adanya sistem e-billing wajib pajak dapat mengisi SSE (Surat Setoran
Elektronik) dimanapun dan kapanpun, dan ketika pembayarannya dapat dilakukan
melalui ATM, Mobile Banking, Internet Banking atau EDC, tanpa perlu mengantri
panjang di Teller Bank/Pos, sehingga pembayaran pajak yang tadi dianggap rumit dan
menyita waktu berubah menjadi mudah, cepat dan akurat.
PEMBAHASAN

Pajak menjadi salah satu kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia, termasuk juga
di antaranya para pelaku usaha baik itu yang bergerak di bidang Usaha Kecil Menengah (UKM)
atau sebuah perusahaan besar. Para pelaku usaha ini memiliki kewajiban untuk membayar pajak
usaha.

Pajak sendiri merupakan sumber utama pendapatan suatu negara, oleh karena itu peran
masyarakat dalam ketertiban membayar pajak menjadi sangat penting sebagai salah satu langkah
membantu perkembangan negaranya.

Ada beberapa macam pajak yang harus dibayar masyarakat, di antaranya pajak
penghasilan, pajak bumi dan bangunan, serta jenis pajak lainnya yang sudah diatur pemerintah.

Saat ini pembayaran semakin mudah dan praktis karena bisa dilakukan secara daring
(bayar pajak online). Dengan demikian, Anda tidak perlu repot-repot lagi harus datang ke kantor
pajak untuk membayar kewajiban sebagai warga negara.

Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), e-Billing pajak merupakan
metode pembayaran pajak secara elektronik dengan menggunakan kode billing atau ID billing
sebagai cara untuk bayar pajak online.

Billing System adalah sistem yang menerbitkan kode billing untuk pembayaran atau
penyetoran penerimaan negara secara elektronik, tanpa perlu membuat Surat Setoran (SSP,
SSBP, SSPB) manual, yang digunakan pada e-Billing DJP. E-Billing berbasis MPN-G2
memfasilitasi wajib pajak untuk membayarkan pajaknya dengan lebih mudah, lebih cepat dan
lebih akurat.

1. Manfaat e-Billing Pajak

Dengan menggunakan e-Billing Pajak atau bayar pajak online, banyak manfaat yang bisa
Anda dapatkan di antaranya sebagai berikut:

 Bayar pajak online menjadi lebih mudah. Dengan membuat ID Billing, Anda dapat bayar
pajak online di mana saja dan kapan saja.

 Menghindari kesalahan dari pencatatan transaksi karena tidak jarang dalam pembayaran
secara manual terdapat beberapa kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi. E-Billing
bisa meminimalisir terjadinya kesalahan tersebut yang bisa saja terjadi saat Anda
membayar pajak secara manual.

 Transaksi real time. Data dan hasil transaksi akan langsung tersimpan di sistem DJP
sehingga mengurangi risiko kehilangan data akibat kelalaian dan penyebab lainnya.
 Kemunculan DJP Online memudahkan Wajib Pajak yang hendak melaporkan SPT atau
membayar pajak sehingga tak perlu lagi mengantre di kantor pajak. Dengan koneksi
internet pembayaran dan pelaporan pajak menjadi lebih efisien dan cepat dilakukan.

2. Langkah-langkah Bayar Pajak Online

Sebelumnya untuk mulai menggunakan sistem bayar pajak online, Anda harus memasuki
layanan aplikasi Billing DJP SSE1 (https://sse.pajak.go.id) dan SSE3 (https://sse3.pajak.go.id).
Namun, sejak 1 Januari 2020 sistem ini berhenti beroperasi sebagai wujud integrasi sistem e-
Billing dan e-Filing dalam satu tautan guna memudahkan wajib pajak dalam melaksanakan
kewajiban perpajakannya.

Selanjutnya layanan mandiri pembuatan kode billing melalui aplikasi billing DJP akan
dilayani pada menu e-Billing DJP Online. Pembuatan kode billing selain melalui DJP Online,
juga bisa Anda lakukan melalui ASP, laman portal penerimaan negara, bank atau kantor pos
persepsi, atau melalui petugas DJP.

Namun untuk menggunakan aplikasi tersebut Anda harus lebih dulu datang ke kantor
pajak untuk membuat dan mengaktifkan e-FIN (Electronic Filing Identification Number). Untuk
mendapatkan e-FIN ini Anda masih harus melakukannya secara manual karena belum bisa
secara online.

3. Cara Mendapatkan Kode e-FIN Pajak:

 Kunjungi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di kota Anda dengan membawa fotokopi KTP
dan fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Jika Anda belum memiliki kartu
NPWP, minta ke kantor tempat Anda bekerja.

 Mengisi formulir pembuatan e-FIN di loket yang telah disediakan.

 Selanjutnya, aktivasi e-FIN dengan tautan yang dikirimkan ke alamat email Anda. Nomor
e-FIN selanjutnya bakal berguna untuk membuat akun DJP Online.

4. Cara Membuat Akun DJP Online:

 Kunjungi laman https://djponline.pajak.go.id/account/ lewat aplikasi browser Anda dan


pilih menu ‘Registrasi’.

 Isi data dengan nomor NPWP dan kode e-FIN yang telah Anda miliki. 

 Pastikan juga kode e-FIN Anda telah diaktivasi di loket yang ada di KPP. Setelah itu isi
kode keamanan sesuai yang telah disediakan. Jika sudah klik Verifikasi.
 Setelah semuanya beres, masuk ke akun Anda dan tuliskan email, nomor HP yang aktif,
dan kode keamanan. Anda akan diminta membuat password yang digunakan untuk login
DJP Online. Klik Simpan setelah selesai membuat password.

 Cek email yang Anda daftarkan. Klik tautan yang dikirimkan oleh DJP Online untuk
mengaktifkan akun. Anda akan mendapatkan pemberitahuan Aktivasi Akun Berhasil.
Klik Ok untuk masuk ke menu log in.

 Langkah selanjutnya adalah masuk ke akun DJP Online dengan mengisi NPWP


dan password. Jika berhasil log in berarti akun Anda telah berhasil diaktifkan.

 Akun DJP Online tersebut bisa Anda gunakan untuk lapor SPT tahunan (e-Filing) dan
membayar pajak (e-Billing).

5. Cara Bayar Pajak Online dengan e-Billing DJP Online:

 Log in ke laman djponline.pajak.go.id.

 Masukkan NPWP, password, dan kode keamanan untuk login ke akun Anda.

 Selanjutnya pilih menu e-Billing System.

 Pilih pada menu Isi SSE.

 Kemudian Anda akan mendapat form Surat Setoran Elektronik (SSE) yang harus Anda
isi.

 Data pada formulir tersebut akan terisi otomatis. Yang perlu Anda ubah hanya pada
kolom Jenis Pajak, Jenis Setoran, Masa Pajak, Tahun Pajak, Uraian Pajak yang
dibayarkan, dan Jumlah Setoran.

 Setelah merampungkan pengisian, klik Simpan.

 Klik pada pilihan Kode Billing.

 Klik Cetak Kode Billing.

 Setelah mendapatkan Kode Billing, bayar pajak online lewat bank, kantor pos, atau ATM
yang Anda gunakan. Bisa juga melalui internet banking jika Anda menggunakan fasilitas
tersebut.

6. Manfaat Pajak 

 Uang pajak yang disetor masyarakat melalui bayar pajak online maupun manual akan
digunakan pemerintah untuk membiayai segala pengeluaran negara yang bersifat self
liquidating atau hal lainnya. Contohnya adalah pengeluaran untuk biaya proyek produksi
barang ekspor

 Uang pajak yang disetor masyarakat melalui bayar pajak online maupun manual untuk
membiayai pengeluaran yang bersifat produktif, seperti membangun infrastruktur,
anggaran pendidikan, kesehatan, pertanian, dan lainnya

 Uang pajak yang disetor masyarakat melalui bayar pajak online maupun manual dipakai
untuk biaya pengeluaran non-produktif dan non-self liquidating, tetapi memiliki manfaat
untuk masyarakat. Contohnya biaya pengeluaran untuk objek rekreasi atau pembangunan
monumen bersejarah

 Uang pajak digunakan untuk pembiayaan atau pengeluaran yang bersifat tidak produktif,
tetapi diperlukan negara. Contohnya adalah pengadaan persenjataan dan penguatan
pertahanan negara atau pengeluaran untuk warga yatim piatu dan yang membutuhkan.

 Dengan membayar pajak secara jujur, benar, dan sesuai aturan, Anda akan ikut
merasakan manfaat tersebut. Artinya uang pajak yang Anda setor ke negara,
dikembalikan lagi untuk rakyat. Contohnya saja, fasilitas umum memadai, infrastruktur
(jalan, sekolah, dan jembatan), pertahanan dan keamanan (senjata, pelatihan), subsidi,
transportasi massal, dan masih banyak lainnya.
KESIMPULAN

Pembayaran atau penyetoran pajak secara elektronik melalui Sistem Billing Direktorat
Jenderal Pajak meliputi seluruh jenis pajak, kecuali:

a. pajak dalam rangka impor yang diadministrasikan pembayarannya oleh Direktorat


Jenderal Bea dan Cukai; dan/atau
b. pajak yang tata cara pembayarannya diatur secara khusus.

DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/33652/2/BAB%201%20Pendahuluan.pdf, diakses pada 30


Oktober 2021 pukul 22:22 WIB

CIMBNIAGA. “Berikut Informasi Lengkap Cara Bayar Pajak Online yang Praktis”,
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/informasi-lengkap-cara-bayar-pajak-
online, diakses pada 30 Oktober 2021 pukul 22:16 WIB

Anda mungkin juga menyukai