ASKEB PERSALINAN
NERLI ADRIA S,SST,M.KES
5 faktor yang harus diperhatikan , antara lain :
Jalan Lahir (Passage),Janin (Passanger), Tenaga
Kekuatan(Power), Psikis wanita (Ibu),
Penolong.
a. Passage
• Faktor passage atau biasa disebut dengan jalan
lahir diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu
jalan lahir lunak dan jalan lahir keras.
• Jalan Lahir Lunak Jalan lahir lunak terdiri dari
serviks, vagina, dan otot rahim
• Jalan Lahir Keras Panggul merupakan salah
satu jalan lahir keras yang memiliki fungsi lebih
dominan daripada jalan lahir lunak. Oleh karena
itu, janin harus berhasil menyesuaikan diri
terhadap jalan lahir yang relatif kaku.
a. Tulang-Tulang Panggul
Tulang-tulang panggul terdiri atas 3 buah tulang yaitu os coxae,
os sacrum, dan os coccygis.
1. Os Coxae (Tulang Innominata)
Terdiri atas dua buah tulang, yaitu kiri dan kanan. Os coxae
merupakan fusi dari os ilium, os ischium, dan os pubis.
Os Ilium, ciri-ciri:
Tulang terbesar dari panggul, membentuk bagian atas dan
belakang panggul
Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista
iliaca
Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol: spina iliaca
anterior superior dan spina iliaca posterior superior.
Terdapat tonjolan memanjang di bagian dalam tulang usus (os
ilium) yang membagu pelvis mayor dan pelvis minor disebut
linea innominata (linea terminalis)
Linea terminalis merupakan bagian dari PAP
Os Ischium, ciri-ciri:
Terdapat di bagian bawah tulang usus.
Bagian pinggir belakangnya menonjol, disebut
spina ischiadica
Bagian pinggir bawah tulang duduk sangat tebal,
yang mendukung badan saat duduk disebut tuber
ischiadicum
Os Pubis, ciri-ciri:
Terdapat di sebelah bawah dan depan tulang usus
Antara tulang kemaluan dan tulang duduk
dibatasi oleh foramen obturatum
Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan
dengan tulang usus dinamakan ramus superior
ossis pubis.
Tulang kelangkang
2. Os Sacrum berhubungan dengan
Os sacrum berbentuk tulang pinggang ruas
segitiga dengan lebar di kelima
bagian atas dan mengecil Bagian tulang kelangkang
dibagian bawahnya. paling atas mempunyai
Tulang ini terletak tonjolan besar ke depan
diantara kedua tulang disebut promontorium
pangkal paha yang Ke samping, tulang
memiliki karakteristik: kelangkang berhubungan
Terdiri dari 5 ruas tulang dengan tulang pangkal
yang berhubungan erat
paha melalui articulatio
Permukaan depan licin
sacroiliaca
dengan lengkungan dari atas
ke bawah dan dari kanan Ke bawah tulang
maupun kiri kelangkang berhubungan
Di kanan dan kiri, pada garis dengan tulang tungging (os
tengah terdapat lubang yang coccygis)
akan dilalui oleh saraf
foramina sacralia anterior
3. Os Coccygis
Os coccygis berbentuk
segitiga dengan ruas 3-5
buah dan bersatu
Pada saat persalinan,
tulang tungging dapat
didorong ke belakang
sehingga memperluas
jalan lahir.
c. Ciri Khas Jalan Lahir
Jalan lahir terdiri dari empat
bidang yaitu pintu atas panggul,
bidang terluas panggul, bidang
tersempit panggul, dan pintu
bawah panggul.
1. Pintu Atas Panggul
b. Ukuran Panggul Pintu atas panggul berbentuk
Ukuran-ukuran panggul seperti bulatan oval dengan
dapat diperoleh melalui panjang ke samping dan
dibatasi oleh:
beberapa cara, yaitu
Promontorium
pengukuran secara
Sayap os sacrum
klinis, pemeriksaan
Linea terminalis kanan dan
dengan Rontgen dan kiri
pelvis, serta Ramus superior os pubis
pemeriksaan kanan dan kiri
ultrasonografi Pinggir atas simpisis pubis
Pada pintu atas panggul terdapat tiga ukuran penting
yaitu:
o Conjugata vera: panjang sekitar 11 cm,
pengukurannya tidak bisa secara langsung.
Pengukurannya diperhitungkan melalui pengukuran
conjugata diagonalis (CD). Conjugata vera (CV)=
CD-1,5 cm. Conjugata obstetrika: ukuran antara
promontorium dengan tonjolan simpisis pubis
o Ukuran melintang: jarak antara kedua linea
terminalis (12,5 cm)
o Ukuran oblik: jarak antara articulatio menuju
tuberculum pubicum yang bertentangan. Kedua
ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang
masih hidup
2. Bidang Terluas Panggul
Ukuran muka belakangnya 12,75 cm & ukuran
melintang 12,5 cm.
3. Bidang Tersempit Panggul
Ukuran muka belakangnya 11,5 cm dan ukuran
melintang 10 cm.
4. Pintu Bawah Panggul
Terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama,
yaitu:
Segitiga depan dasarnya tuber ischiadicum dengan
dibatasi arcus pubis.
Segitiga belakang dasarnya tuber ischiadicum
dengan dibatasi ligamentum sacrotuberosum kanan
dan kiri.
Beberapa ukuran pintu bawah
panggul yang penting adalah:
Ukuran muka belakang dari tepi
bawah simpisis menuju ujung
tulang belakang 11,5 cm
Ukuran melintang adalah jarak
tuber ischiadicum kanan dan kiri
sebesar 10,5 cm
Diameter sagitalis posterior dari
ujung tulang kelangkang ke
pertengahan ukuran melintang
sebesar 7,5 cm.
d. Bentuk Panggul
1. Panggul Ginekoid 2. Panggul Antropoid
Hubungan antara tulang tengkorak janin ditutup dengan jaringan ikat yang disebut
sutura.
• Sutura frontalis
Sutura yang menghubungkan kedua os frontalis kanan dan kiri
• Sutura sagitalis
Sutura yang menghubungkan kedua os parietalis kanan dan kiri
• Sutura coronaria
Sutura yang menghubungkan os parietalis dengan os frontalis
• Sutura lambdoidea
Sutura yang menghubungkan os parietalis dengan os occipitalis
• Pertemuan antara sutura-sutura membentuk ubun-ubun (fontanela ) yaitu :
• a. Ubun-ubun besar ( fontanela mayor )
• Bentuk segi empat laying merupakan pertemuan antara 1 sutura sagitalis, 2 sutura
coronaria, 1 sutura frontalis.
• Sudut lancipnya terletak di sutura sagitalis
• Sebagai petunjuk letak puncak kepala
• b. Ubun-ubun kecil (fontanela minor )
• Dibentuk oleh satu sutura sagitalis dan 2 sutura lambdoidea
• Sebagai petunjuk letak belakang kepala
Ubun-ubun dan sutura akan baru tertutup kalau anak berumur 1,5 – 2 tahun.
Ukuran kepala janin
a. Ukuran muka belakang
1. Diameter suboccipito-bregmatika
Dari foramen magnum ke ubun-ubun besar, ukurannya 9,5 cm. Ukuran ini adalah
ukuran muka belakang yang terkecil. Ukuran ini melalui jalan lahir kalau kepala anak
sangat menekur pada letak belakang kepala.
1. Diameter biparietalis
2.Circumferentia fronto
Ukuran yang terbesar antara
kedua os parietal, ukurannya 9 occipito
cm. Pada letak belakang Lingkaran sedang kepala
kepala ukuran ini melalui ukuran dengan ukurannya 34 cm.
muka belakang dari pintu atas
panggul (conjugate vera )
2.Diameter bitemporalis 3.Circumferential mento
Jarak yang terbesar antara sutura occipito
coronaria kanan kiri, ukurannya 8 Lingkaran besar kepala
cm. Pada letak defleksi ukuran ini dengan ukurannya 35 cm.
melalui conjugate vera.
• Letak membujur ( longitudinal)
Faktor lain 1. Letak kepala
1. Sikap (Habitus) • Letak fleksi = letak belakang
kepala ( LBK )
Sikap janin menunjukkan hubungan • Letak defleksi = letak puncak
bagian –bagian dengan sumbu janin, kepala, letak dahi, dan letak muka
biasanya terhadap tulang • Letak sungsang= letak bokong
punggungnya. Janin umunnya dalam Letak bokong sempurna
sikap fleksi dimana kepala, tulang ( complete breech )
punggung, dan kaki dalam keadaan
fleksi, lengan bersilang di dada.
Letak bokong tidak sempurna
(incomplete breech)
2. Letak ( Situs )
2. Letak lintang ( Transverse lie )
Menunjukkan hubungan sumbu janin 3. Letak miring ( oblique lie )
dengan sumbu jalan lahir. Bila kedua Letak kepala mengolak
sumbunya sejajar disebut
letak memanjang, bila tegak lurus
Letak bokong mengolak
satu sama lain disebut letak
melintang.
Presentasi menunjukkan bagian janin yang terdapat di bagian terbawah jalan lahir.
Bagian janin yang terbawah menyebutkan presentasi janin tersebut. Pada letak
memanjang, bagian terbawah yaitu dapat kepala atau bokong, sehingga terdapat
presentasi kepala atau presentasi bokong. Pada letak melintang bagian terbawahnya
bahu, sehingga terdapat presentasi bahu.
Plasenta
Placenta adalah suatu organ dalam kandungan pada masa kehamilan.
Pembentukan plasenta merupakan proses yang mengesankan, karena sejak
implantasinya pertama, yang sel trofoblas dengan vili korialis bertindak sebagai
“sel ganas”, dengan segala kemampuannya melakukan destruksi terhadap
desidua yang telah siap menerima implantasi. Pada akhir proses
pembentukannya minggu ke-16, proses destruksi itu berhenti dengan sendirinya.
Dalam perjalanan destruksinya terjadi pengrusakan desidua jauh ke
dalam struma basalis, dengan menanamkan korion frondosumnya
sehingga plasenta dengan mantap tertanam dalam desidua.
Dalam perjalanannya terjadi destruksi pembuluh darah vena pada hari ke
12-13, sedangkan destruksi pembuluh darah arteri, terjadi pada hari ke 14-
15. Dengan terbukanya pembuluh vena dan arteri pada hari ke 14-15,
terjadilah sirkulasi retroplasenta, sebagai bagian penting untuk
mendukung tumbuh kembangnya janin dalam rahim sehingga vili
korialis mendapatkan saripati nutrisi dari darah ibu secara langsung.
Pembentukan vili korialis pada hari ke 17 yang berasal dari mesenkim
(mesoderm) sehingga sejak saat itu mulai terdapat “sirkulasi janin”.
Bagian- bagian Placenta 2. Bagian fetalis
• terbentuk dengan lengkap a. Menghadap ke janin:
pada minggu ke-16 dengan membrana korii
ciri mempunyai bagian Amnionnya
maternal dan bagian
Pembuluh darah janin
fetalis, sebagai berikut:
vena dan arteri
• Bagian maternal
b. Menghadap ke arah
a. Bagian desidua maternal
maternal
Stroma kompakta
Stroma spongiosa Korion frondosum
Septum yang berasal dari Kotiledon dengan vili
desidua korialisnya
b.Lapisan Nitabuch, Sirkulasi retroplasenta
membatasi tetanamnya merupakan sirk
korion frondosum pada
basalis
Proses pematangan plasenta telah terjadi Pematangan plasenta menimbulkan
sejak kehamilan berumur 28 minggu, dan
berlangsung terus sampai hamil aterm
gangguan fungsinya dan menurunnya
dengan tanda sebagai berikut: pengeluaran hormonal sehingga dapat
Terjadi penebalan membran dimulai timbulnya kontraksi Braxton
Terjadi timbunan fibrin dan kalsium, Hick yang pada gilirannya menjadi
pada vili korialis dan sekitarnya sehingga
kontraksi untuk persalinan.
dapat menyebabkan obliterasi pembuluh
darah.
Obliterasi pembuluh darah menimbulkan
infark kecil dan besar karena kekurangan
darah dan akan menambah timbunan
kalsium.