b. Administratif
c. Rekayasa
d. Substitusi
e. Eliminasi
23. Pengendalian resiko dengan cara seleksi karyawan, adanya standar
operasional Prosedur (SOP), pelatihan, pengawasan, modifikasi perilaku,
jadwal kerja, rotasi kerja, pemeliharaan, manajemen perubahan, jadwal
istirahat, dan lain-lain. Ini merupakan aplikasi pengendalian resiko……….
a. Eliminasi
b. Substitusi
c. Adminitratif
d. Rekayasa
e. Personal protective Equipment (PPE )
24. Resiko bahaya fisik dapat terjadi pada perawat dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan seperti : tertusuk jarum dan terpeleset atau
menabrak dinding / pintu kaca, pengendalian yang dapat dilakukan
adalah……………..
1. Penggunaan safety box limbah tajam,
2. Kebijakan menutup kembali jarum bekas,
3. Pemasangan keramik anti licin pada koridor, pemasangan rambu
4. Penggunaan APD
Jawaban yang tepat adalah…………………………….
a. 1, 2, 3 benar
b. 1 & 3 benar
c. 2 & 4 benar
d. 4 benar
e. 1,2,3 & 4 benar
25. Masalah kelembaban yang tinggi beresiko terjadi kolonisasi kuman
pathogen yang meningkatkan angka infeksi baik bagi pasien maupun bagi
pekerja. Upaya yang dilakukan untuk menghambat kolonisasi kuman
terutama pada ruang perawatan pasien, ICU dan kamar operasi adalah…
a. Monitoring kebersihan tangan
b. Sosialisasi pengunaan APD
c. Desinfeksi ruangan lebih sering dan pemantuan kuman
d. Monitoring kepatuhan pemakaian APD
e. Cuci tangan selalu menggunakan sabun dan air mengalir
26. Resiko bahaya kimia yaitu resiko terhadap bahan kimia golongan
berbahaya dan beracun (B3). Apakah upaya pengendalian yang dapat
dilakukan ?
a. Buang sampah sesuai dengan SOP di RS
b. Penggunaan APD yang tepat
c. Penyimpanan B3 dapat digabung dengan bahan bukan B3
d. Identifikasi bahan-bahan B3
e. Jawaban a,b,c,d benar
27. Resiko bahaya ergonomic dapat terjadi pada perawat saat melakukan :
angkat dan angkut baik pasien maupun perlengkapan barang dalam
pelayanan kesehatan . Pengendalian resiko bahaya ergonomi dapat
dilakukan dengan upaya……..
a. Sosialisasi cara mengangkat dan mengangkut yang benar
b. Pemilihan sarana dan prasarana rumah sakit
c. Pelatihan cara duduk yang tepat
d. Monitoring di setiap unit kerja
e. Sosialisasi keselamatan kerja di RS
28. Resiko dapat terjadi di seluruh rumah sakit berupa ketidak harmonisan
hubungan antar manusia didalam rumah sakit, baik sesama pekerja,
pekerja dengan pelanggan, maupun pekerja dengan pimpinan . Gambar
berikut merupakan resiko bahaya……………
a. Fisik
b. Psikologi
c. Ergonomi
d. Biologi
e. Kimia
29. Bagamana pengendalian resiko bahaya tersebut ?
a. Ambil cuti tahunan
b. Pindah unit kerja
c. Pertemuan antar satuan kerja
d. Ada kebijakan direktur
e. Pertemuan owner
30. Kapasitas dan beban kerja pegawai harus disesuaikan dengan……
a. Kebutuhan perusahaan dan shif work
b. Keadaan perusahaan dan kondisi pegawai
c. Kondisi pegawai dan kebutuhan perusahaan
d. Shif work dan keadaan perusahaan
e. Shif work dan kondisi pegawai
31. ketinggian tempat tidur transit dan bangsal pada hasil rancangan
didesain dengan ketinggian yang sama dengan roda dan rel pada plat
penempatan kasur yang bertujuanuntuk…………
a. menerapkan ergonomic di rumah sakit
b. Mencegah karyawan terkena HNP
c. Menghilangkan aktivitas pengangkatan pasien
d. Untuk mempermudah pekerjaan
e. Untuk efektivitas tenaga
32. Pasien yg menjalani rawat inap di rumah sakit terjadi proses pemindahan
dari ruang perawatan ke ruang lain seperti untuk keperluan medical
check up, ruang operasi dan lain lain yang mengakibatkan…………..
a. Resiko pasien kelelahan dan terjatuh
b. Resiko perawat terjatuh dan tergelincir
c. Resiko salah salah prosedur
d. Resiko low back point baik bagi pasien maupun perawat.
e. Resiko salah posisi saat memindahkan pasien
33. Pengendalian bahaya dengan memberikan pengarahan kepada pekerja,
peringatan, instruksi dan pemasangan tanda, label/ safety sign untuk…….