Anda di halaman 1dari 15

Asuhan

Keperawatan
keluarga
KELOMPOK 6
1 . N A R I S S A F I T R I PAT I N A S A R A N I ( 1 8 0 1 0 9 1 ) 2 .
2 . R A H M AWAT Y S A S A E R I L A H ( 1 8 0 1 0 9 4 )
DEFINISI KELUARGA

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta empertahankan kebudayaan. ( SalvicionG. Bailon dan Aracelis Maglaya,1989 ).
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang diikat oleh perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi
(orang tua-anak), dan dalam kasus keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu. (Burgess dan Locke (1992).
DEFINISI KELUARGA USIA PERTENGAHAN

Keluarga dewasa pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi orang tua, dimulai
ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu
pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat
seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia
pertengahan merupakan sebuah keluarga inti meskipun masih berinteraksi dengan orangtua mereka yang
lanjut usia dan anggota keluarga lain dari keluarga asal mereka dan juga anggota keluarga dari hasil
perkawinan keturunannya.
UPAYA MENINGKATKAN KELUARGA BAHAGIA PADA USIA PERTENGAHAN

Sangat diperlukan pasangan suami istri agar mampu menjalani salah satu periode perkawinan tersebut
dengan sukses untuk kemudian menuju usia lanjut, Cukup banyak pasangan yang merasakan ganjalan atau
konflik, baik pada usia dewasa maupun periode menjelang usia lanjut. Bila konflik itu dibiarkan, katanya,
kemungkinan besar pasangan itu menderita.
KARAKTERISTIK KELUARGA USIA PERTENGAHAN

Tahun pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada penyesuaian perkawinan (seringkali lebih baik), pada
distribusi kekuasaan antara suami dan istri (lebih merata), dan pada peran (diferensi peran perkawinan meningkat)
(Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedman 1988).
Pada tahun-tahun ini umumnya sulit dan berat, karena masalah-masalah penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu
perasaan dalam diri mereka bahwa mereka gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja. Selanjutnya, tidak jelas
apa yang terjadi dengan kepuasan perkawinan dan keluarga melewati siklus-siklus kehidupan berkeluarga. Beberapa
studi tentang kepuasan perkawinan memperlihatkan bahwa kepuasan perkawinan menurun tajam setelah perkawinan
berlangsung dan terus menurun hingga tahun pertengahan (Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedman 1988).
 
MASALAH YANG BIASA DITEMUKAN OLEH KELUARGA USIA PERTENGAHAN

Menurut fridman (1998, hal 132) pada fase ini, masalah kesehatan yang dapat terjadi pada keluarga dewasa pertengahan yaitu :
A. Kebutuhan promosi Kesehatan
B. Masalah-masalah hubungan perkawinan.
C. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orang tua yang berusian lanjut.
D. Masalah yang berhubungan dengan perawatan
E. Tugas Perkembangan
TUGAS PERKEMBANGAN USIA PERTENGAHAN

A. Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan


B. Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebayanya
C. Meningkatkan keakraban pasangan atau hubungan perkawinan
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

 Pengkajian
• Data umum : Identitas kepala keluarga, Komposisi anggota keluarga, Tipe keluarga, Genogram, Suku bangsa,
Agama, Status sosial ekonomi keluarga
• Pengkajian Lingkungan:Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat,Sistem pendukung keluarga
• Struktur keluarga : Pola komunikasi keluarga, Struktur Kekuatan keluarga, Struktur Peran.
• Fungsi keluarga : Fungsi Afektif, Fungsi Sosialisasi, Fungsi ekonumi
• Stres dan koping keluarga : Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor,Strategi koping yang
digunakan
• Riwayat dan tahap perkembangan keluarga : Tahap perkembangan keluarga saat ini, Tahap perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi, Riwayat keluarga inti
DIAGNOSA
a. Perubahan peran dalam keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal peran
masing-masing anggota keluarga.
b. Resiko terjadinya konflik pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah komunikasi
c. Resiko terjadinya konflik keluarga dengan masyarakat berhubungan dengan kurangnya peran serta
keluarga dalam kehidupan bermasyarakat.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Perubahan peran dalam keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal peran masing-masing
anggota keluarga.
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan keperawatan, keluarga dapat mengenal dan melaksanakan peran masing-masing anggota
keluarga secara tepat
Kriteria Hasil :
1. Anggota keluarga dapat menempatkan diri/berperan sebagai anggota keluarga
2. Keluarga dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan baik
3. Hubungan antara anggota keluarga baik.
Intervensi:
1. Gali kebutuhan akan peran masing-masing anggota keluarga.
• Berikan penjelasan tentang peran masing-masing anggota keluarga.
• Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap peran masing-masing anggota keluarga.
1. Identifikasikan akibat-akibat jika peran masing-masing anggota keluarga tidak dilaksanakan.
 Mendiskusikan pelaksanaan peran sebagai anggota keluarga yang efektif.
 Mendorong keluarga untuk mengatur jadwal harian seefektif mungkin.
1. Gali sumber-sumber yang ada dalam keluarga,
 Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas yang ada dalam masyarakat, misalnya sarana hiburan, olahraga, dll.
a. Resiko terjadinya konflik pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi konflik dalam keluarga
Kriteria Hasil :
1. Pembicaraan dua arah.
2. Ada umpan balik dengan saling mengungkapkan masalah.
3. Memcahkan masalah keluarga
4. Saling berinteraksi
5. Meningkatkan keharmonisan keluarga
6. Keputusan keluarga dapat mengatasi konflik
Intervensi:
1. Gali pengetahuan keluarga tentang komunikasi.
 Diskusikan tentang manfaat dan pentingnya komunikasi pada keluarga.
 Motivasi keluarga melakukan komunikasi dengan anggota keluarga
 Beri kesempatan pada keluaraga untuk mengulangi apa yang sudah dijelaskan oleh perawat.
2. Jelaskan akibat konflik yang terjadi di keluarga.
 Jelaskan alternatif-alternatif untuk mengatasi konflik
 Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi konflik
 Evaluasi sejauh mana keluarga sudah mengambil keputusan
a. Resiko terjadinya konflik keluarga dengan masyarakat berhubungan dengan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dapat berperan serta aktif dalam kegiatan sosial
masyarakat.
Kriteria Hasil :
1. Keluarga ikut dalam wadah sosial masyarakat
2. Keluarga aktif dalam menggunakan saran umum yang ada di lingkungan tempat tinggal.
Intervensi :
1. Gali kebutuhan keluarga untuk bersosialisasi dengan masyarakt.
 Identifikasi wadah ke,asyarakatan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal
 Identifikasi akibat kurang peran serta aktif keluarga dalam masyarakat.
1. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dalam masyarakat:
 Motivasi keluarga uuntuk menggunakan waktu yang luang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
 Motivasi keluarga agar secara aktif ikut dalam wadah kegiatan sosial masyarakat.
 
 
Kesimpulan
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga juga mempunyai tahap perkembangan
salah satunya keluarga dengan anak dewasa pertengahan. Kondisi keluarga usia dewasa pertengahan
berkisar antara usia 40-60 tahun dan anak terakhirnya telah meninggalkan rumah atau sudah menikah.
Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan usia ini adalah mampu menyediakan lingkungan yang
meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orangtua lansia dan anak-anak, memperkokoh hubungan perkawinan.

Anda mungkin juga menyukai